Pandemi yang tak menghalau mimpi.

Mallika adalah brand asal Yogyakarta yang diprakasai oleh Ibu Nuri, yang menyediakan produk camilan. Produk camilan tersebut, diantaranya kacang bangkok, makaroni, dan pastel abon. Beliau merupakan UKM yang aktif dalam mengikuti kegiatan kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga atau instansi. Hal inilah, yang menjadikan Mallika terus berinovasi dan berkembang dengan pembekalan dari setiap kegiatan yang diikutinya. Masa pandemik, pada awalnya cukup menjadi hal yang menjadikan brand ini kalang kabut, apalagi saat awal pandemik banyak wisata dan pusat pembelanjaan tutup. Dengan tutupnya, gerai gerai tersebut tentu menjadikan omzet penjualan menurun. Hal ini, tak lantas membuat Ibu Nuri untuk ikut terhanyut dan terpuruk. Semangat dan kesabaran beliu, untuk tetap gigih berjuang, membuahkan hasil.

Produk produk Mallika, justru makin berkembang dengan menambah variant varian produk, yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di masa pandemik. Contohnya : Mallika menyediakan wedang uwuh untuk menyediakan kebutuhan pasar, untuk menjaga kesehatan. Dengan menyediakan minuman kesehatan, tentu pelanggan juga melihat adanya produk produk camilan yang dapat juga digunakan untuk kudapan di rumah. Apalagi saat itu, begitu gencar himbauan untuk dirumah saja, tentu camilan merupakan kebutuhan pokok yang di butuhkan.

Baca Juga: Jenis-jenis Promosi Paling Pas Untuk Bisnis Kuliner

Pandai membaca peluang seperti inilah, yang menjadikan Mallika tetap dapat aktif di masa pandemi. Justru pandemik ini menjadi, momentum untuk semakin berinovasi dan berkembang. Bahkan di tahun 2021 ini, Mallika dapat berhasil menjadi salah satu Ukm yang masuk dalam Katalog Ukm Juwara 2021. Wow, bagaimana sahabat wirausaha?, tentu mendengar ini, sahabat semakin semangat untuk terus berinovasi agar dapat menggapai mimpi.


Bukan sekedar rasa

Pada awalnya Mallika membuat aneka kue kue basah contohnya : Brownies dan kue bolu. Kegemaran Ibu Nuri, dalam membuat kudapan ini, berawal dari kecintaaannya untuk menyediakan makanan yang sehat. Dengan membuat sendiri camilan untuk keluarga, maka dapat camilan yang dikonsumsi keluarga, dapat dijaga kesehatannya. Hal ini, dikarenakan dapat diketahui bahan bahan yang digunakan, alat alat produksi yang terjaga kehigenisannya, dan yang pasti adalah rasa dari camilan tersebut. Siapa sangka, berawal dari membuat untuk keluarga, hasil olahan tangan Ibu Nuri, juga digemari dan diterima di masyarakat. Berawal dari sinilah, Mallika mulai dirintis.

Mengawali bisnis pada tahun 2016 yang dinamai dari nama kedua anak perempuan beliau yaitu Sheylla Mallika Salsabila dan Moza Mallika Salsabila, semakin berkembangnya Mallika. Ibu Nuri, kemudian berinovasi membuat produk yang lebih tahan lama dalam kemasan, dengan membuat produk camilan kering, tentu masa produk lebih panjang, dibandingkan dengan camilan yang basah. Bertagline “ Bukan Sekedar Rasa”, produk produk Ibu Nuri ini, begitu diterima di masyarakat.

Baca Juga: Mengumpulkan Data Untuk Inovasi Bisnis Kuliner

Camilan yang memiliki citarasa nusantara ini, selain memiliki rasa yang mudah diterima dimasyarakat, harganya yang terjangkau juga menjadi salah satu, faktor penarik Mallika menjadi camilan yang diminati. Tidak haya itu saja, kemasan yang digunakan juga kemasan premium, sehingga keamanan, higenitas produk tetap terjaga. Tentu, sahabat wirausaha setuju, untuk produk makanan kehigenisan suatu produk merupakan hal yang utama.

Mengusung tagline “Bukan Sekedar Rasa”, menyiratkan bahwa camilan tidak hanya sebagai kudapan saja, tetapi juga sebagai pelengkap saat bercengkarama bersama orang terdekat. Tagline sebuah brand, tidak hanya menjadi sebuah jagor semata. Namun, pasti sahabat wirausaha juga depakat, bahwa tagline juga mengusung nilai yang ingin disampaikan sebuah brand. semangat yang dibangun Ibu Nuri ini patut dicontoh. Beliau juga menuturkan bahwa, “ Dalam berbisnis tetaplah semangat, tetap berkarya, dan jangan pantang menyerah”.


Lawan Pesimis, Dengan Menerbitkan Optimis.

Berbincang dengan ibu Nuri, mengenai perjalanan Mallika hingga saat ini. Beliau juga menuturkan bahwa, “ Dalam berbisnis apapun itu, pasti akan ditemui hambatan dan tantangan, namun saya memiliki pedoman ingat selalu SATE yaitu Sregep, Ajeg, Tlaten,Eling.” Ucap beliau sembari tersenyum. Wow, pedoman yang mudah diingat ya sahabat wirausaha, pedoman SATE ini yang memiliki arti Sregep yaitu rajin. Rajin disini dapat dimaknai luas ya, dapat berupa rajin berinovasi, rajin bekerja, rajin belajar hal baru yang dapat menunjang perkembangan bisnis. Rajin pada konsep ini, tentu dapat disesuaikan dengan bisnis para sahabat sekalian.

Baca juga: Visi dan Misi

Pedoman kedua yaitu Ajeg, yang dimaksud ajeg pada hal ini yaitu konsisten dalam melakukan semua hal dalam proses bisnis. Contohnya: konsisten posting konten di sosial media, konsisten memberikan pelayanan yang ramah pada pelanggan, konsisten membuat produk yang berkualitas. Jadi, konsisten ini dapat disesuaikan dengan bisnis sahabat wirausaha, karena degan konsisten dan memiliki habit yang bagus, tentu akan berdampak pada bisnis sahabat.

Tlaten, pada kata ketiga ada tlaten. Nah, tlaten ini yaitu sabar dan teliti dalam mengerjakan pekerjaan. Tentu, sahabat wirausaha sepakat bahwa dalam menghasilkan produk yang berkualitas tentu dibutuhkan ketelitian dan kesabaran. Apalagi, contohnya adalah produk produk handmade yang membutuhkan ketelitian. Contoh produk handmade yaitu cake decorative, terbayangkan betapa dekorasi kue,harus dibuat satu persatu dengan penuh ketelitian dan kesabaran. Ketelitian, tidak hanya untuk menghasilkan sebuah produk, namun ketelitian ini juga dibutuhkan pada pelayanan pelanggan. Contohnya : Ketepatan pengiriman pesanan pelanggan harus tepat waktu dan tepat pesanan. Hal ini, dimaksudkan agar mengurangi kompalaint pelanggan. Dengan memberikan pelayanan terbaik tentu akan memberikan efek domino yang positif. Seperti yang dituturkan beliau bahwa, “ Pelayanan dan produk yang baik,pasti akan getok tular ( diremomendasikan dari mulut ke mulut, oleh pelanggan yang puas dengan layanan)”.

Eling, pada kata keempat ini merupakan tersirat makna, yang luas. Dapat diartikan dengan banyak persepsi bagi yang membaca. Namun, pada konteks ini yaitu dalam berbisnis kita harus mengingat untuk apa bisnis ini kita buat, apa tujuan bisnis ini, jika terdapat hambatan atau rintangan kita mengingat kenapa harus tetap semangat dan merupaya bangkit. Jika pencapaian dapat terlaksana, hendaknya kita mengingat ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Wow, ternyata setelah dijabarkan satu kata dapat menyiratkan makna yang luas.

Baca Juga: Cara UMKM Menetapkan Target Usaha

Cerita dari ibu Nuri ini,semoga dapat menginspirasi sahabat wirausaha, dalam berbisnis dapat dimulai dari apa yang kita sukai, dengan memulai dari yang kita sukai, dan dibutuhkan oleh masyarakat Tentu, akan menjadi peluang yang baik, apapun yang saat ini sedang dirintis oleh para sahabat, semoga bisnis sahabat dapat berkembang dan terus bersemangat. Jika, sahabat tertarik dengan artikel kewirausahaan, maka sahabat wirausaha dapat membaca artikel terkait peluang bisnis yaitu Peluang Bisnis : Jasa Laundry dan Peluang Binsis : Aksesoris Wanita. Wow, mana judul artikel yang sudah memikat hati Sahabat wirausaha?, segera baca artikel, dan selamat membaca,salam Ukm Naik Kelas.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.