Sumber: MK +2/UNSPLASH
Sahabat Wirausaha, kita semua tentu sepakat bahwa brand alias merk atau merek adalah hal terpenting dalam sebuah bisnis. Karena bagaimanapun juga, merek ini adalah ‘wajah’ utama dari produk bisnis yang bakal kita kenalkan dan jual kepada konsumen. Tak heran kalau setiap pelaku bisnis memang dianjurkan untuk memilih merek produk mereka secara tepat dan benar-benar menarik.
Dengan brand yang menarik dan memiliki citra positif, tentu akan mudah bagi kita dalam mengenalkannya kepada target konsumen. Namun hal ini juga berlaku saat merek produk itu sudah memiliki kesan negatif, konsumen bahkan enggan mencobanya meskipun sebetulnya produk yang kita tawarkan sangatlah bernilai guna tinggi. Seperti apa cara membangun brand produk yang menarik dan meningkatkan citra positif? Simak artikel ini sampai habis, ya!
Kaitan Brand Produk dengan Strategi Marketing
Tak hanya sekadar menjadi ‘wajah’ dari produk yang bakal kita kenalkan dan jual ke pasar, brand rupanya juga mampu mempengaruhi omzet usaha. Dilansir ToffeDev, kondisi ini lebih lanjut bisa menentukan juga seperti apa strategi marketing yang bakal kita pilih.
Sebagai pelaku bisnis, Sahabat Wirausaha tentu sepakat bahwa strategi marketing alias pemasaran memegang peran penting dalam kelangsungan bisnis. Hal inilah yang akhirnya membuat para pelaku bisnis saling berlomba-lomba membangun brand awareness kepada pasar. Untuk bisa melakukan tahapan ini, berbagai strategi pemasaran digunakan termasuk dengan mengusung kisah di balik sebuah brand.
Terdengar sederhana? Memang. Namun justru kisah di balik sebuah brand inilah yang mampu menjadi konten marketing yang sangat dahsyat. Kalau kisahnya mampu related degan pasar, bukan tak mungkin mereka bakal memiliki keterikatan emosional yang kuat sehingga jadi konsumen setia. Tentu untuk mewujudkan itu semua, diperlukan sebuah brand yang sangat kuat dan wajib dipikirkan setiap pelaku bisnis.
7 Cara Bangun Brand yang Kuat di Masyarakat
Dari penjelasan singkat di atas, mudah disimpulkan bahwa brand image sebuah produk merupakan kunci penting bagaimana bisnis kita bisa bertahan di pasaran. Brand yang kuat di pasaran tak akan mudah goyah dan relatif mampu bertahan, meskipun ada banyak sekali kompetitor hadir. Dilansir jurnal.id, berikut beberapa langkah aksi yang bisa Sahabat Wirausaha lakukan untuk membangun citra positif sebuah brand:
1. Mengingat Tujuan Bisnis
Langkah aksi pertama sekaligus paling dasar jika kita ingin membangun brand adalah mengingat kembali apa tujuan awal dari bisnis. Sebuah hal mustahil jika Sahabat Wirausaha tak mengetahui apa tujuan bisnis, kemudian ingin punya branding image produk yang baik. Tanpa sebuah tujuan dalam berbisnis, kita tak akan punya visi yang jelas sehingga semua strategi penjualan yang dilakukan tak akan efektif, bahkan pemborosan budget.
Contohnya, kita menjalankan bisnis produk sambal olahan dan memiliki tujuan untuk menjadikannya oleh-oleh khas daerah tempat kita tinggal. Maka tujuan ini akan jadi dasar bagaimana kita menciptakan branding produk mulai dari pemilihan logo sampai tagline brand, sehingga mampu punya strategi pemasaran yang tepat ke pasar.
2. Identifikasi Target Pasar
Jika Sahabat Wirausaha sudah tahu seperti apa tujuan bisnis, maka tahapan berikutnya adalah dengan melakukan identifikasi terhadap target pasar. Dalam melakukan tahapan ini, ada baiknya kita mengumpulkan berbagai banyak informasi calon konsumen mulai dari usia, perilaku, kebiasaan, lokasi geografis sampai dengan budaya. Semakin banyak data yang kita kumpulkan, maka akan makin mudah menentukan hal-hal spesifik dari target konsumen.
Contohnya jika Sahabat Wirausaha punya bisnis jilbab dengan target perempuan muslimah berusia 20-30 tahun, maka lakukan identifikasi secara tepat. Mulai dari warna-warna apa yang disukai para muslimah muda tersebut, kebiasaan dan kegiatan mereka sehari-hari, sampai dengan gaya hijab dan influencer yang tengah booming. Dengan demikian kita bisa menciptakan branding produk yang sesuai kebutuhan pasar.
3. Cari Tahu Pesaing Bisnis
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, brand produk yang kuat tak akan mudah goyah dengan kehadiran kompetitor. Namun tetap saja saat pesaing bisnis itu hadir, ada baiknya kita juga mempelajari apa yang mereka lakukan. Bahkan jika perlu, kita teliti strategi pemasaran sampai branding produk mereka untuk mengetahui apakah sukses atau gagal. Dengan demikian dapat jadi pembelajaran untuk produk kita sendiri, agar branding produk makin kuat.
4. Tentukan Brand Persona yang Tepat
Setelah ketiga tahapan di atas dilakukan, maka hal berikutnya yang sangat penting adalah dengan menetapkan brand persona secara tepat. Dalam menciptakan brand persona ini, hal yang paling menonjol adalah perkara logo produk. Sahabat Wirausaha tentu tahu bagaimana logo brand seperti Starbucks, Nike, Google hingga McDonalds begitu dikenal orang, bukan? Bahkan tanpa disebutkan namanya, siapapun bisa tahu nama brand-nya.
Hal ini terjadi karena merek-merek dunia itu menciptakan logo yang memang sesuai dengan tujuan bisnis dan tentunya target konsumen mereka. Nike misalnya, logo berbentuk mirip goresan kuas sangatlah tepat menggambarkan produk-produk mereka yang merupakan perlengkapan olahraga lantaran begitu dinamis. Atau McDonalds dengan logo huruf M yang sangat khas berwarna merah, cocok dengan nama brand.
Dalam penentuan logo ini, biasanya kita juga perlu mempertimbangkan tone warna yang tepat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keinginan pasar agar tertarik hingga akhirnya berniat membeli produk. Seperti bagaimana Starbucks memilih logo bergambar perempuan dengan warna hijau yang begitu unik, elegan dan classy yang disukai generasi milenial hingga Z.
5.Tetapkan Tagline Produk
Berkaitan dengan brand persona sebelumnya, jangan lupa untuk menentukan tagline terhadap brand. Untuk tagline yang merupakan pesan dari merek, maka pastinya harus yang menarik dan menunjukkan value produk karena akan menentukan citra bisnis.
Salah satu contohnya adalah tagline yang diusung oleh perusahaan asuransi Prudential yakni Always Listening, Always Understanding yang berarti Selalu Mendengarkan, Selalu Memahami, sangat cocok dengan tujuan bisnis mereka sebagai perusahaan asuransi. Sama seperti logo brand, tagline juga akan diingat oleh calon konsumen sehingga kreatifitas dan inovatif memegang peran penting.
6. Rencanakan Konten Pemasaran
Jika logo dan tagline produk sudah dikantongi, maka Sahabat Wirausaha tinggal merencanakan konten pemasaran. Ada tiga pihak yang terlibat dalam membuat konten pemasaran efektif yakni PR (Public Relation), marketing dan tentunya media sosial. Karena saat ini serba online, konten pemasaran setidaknya haruslah dibuat dengan memenuhi kaidah SEO (Search Engine Optimization) supaya muncul di halaman pertama mesin penelusuran internet.
Untuk ranah media sosial, Sahabat Wirausaha juga bisa mempertimbangkan kehadiran influencer baik di platform media sosial seperti Instagram, TikTok hingga para vlogger di YouTube maupun blogger sebagai calon partner. Dengan memilih influencer yang tepat, konten pemasaran pun bisa dibuat dengan efektif sesuai dengan logo, tagline dan tujuan bisnis.
7. Konsisten Jaga Kualitas
Dan inilah langkah aksi terakhir dalam membangun brand yakni selalu konsisten menjaga kualitas. Dalam perjalanannya, ada kalanya bisnis mengalami naik turun baik dari segi omzet, tapi jangan sampai kualitas menurun. Kita bisa mengganti brand persona entah logo atau tagline menjadi lebih baik, tapi usahakan tidak melupakan tujuan awal berbisnis. Jangan segan untuk meminta feedback dari konsumen mengenai produk yang ditawarkan demi kualitas terjaga.
Tentu dengan ketujuh langkah di atas, bukan tak mungkin kalau Sahabat Wirausaha akan memiki brand image yang sangat kuat di mata konsumen. Merek yang mampu memberikan citra positif dan selalu mempertahankan kualitas produk, tentu akan selalu jadi pilihan pasar sekalipun ada kompetitor yang muncul. Jadi, tetaplah semangat berwirausaha dan selalu belajar, ya!