Sumber: Freepik

Salah satu jenis pembiayaan yang banyak diharapkan oleh Sahabat Wirausaha mungkin adalah pembiayaan berbasis ekuitas. Pembiayaan ini bisa didapatkan dari berbagai sumber, mulai dari keluarga dan relasi terdekat, angel investor, crowdfunding hingga modal ventura. Nama terakhir merupakan opsi yang cukup unik karena merupakan satu-satunya pemberi pembiayaan berbasis ekuitas yang berbentuk lembaga keuangan.

Menariknya, modal ventura tidak cukup familiar di kalangan pelaku usaha mikro. Hal ini dikarenakan pelaku UMKM mungkin belum terlalu memahami apa yang dibutuhkan oleh modal ventura. Oleh karena itu, Sahabat Wirausaha perlu memahami lebih lanjut baik dan buruknya dari modal ventura.


Definisi Modal Ventura

Modal ventura adalah salah satu bentuk private equity yang berfokus pada pembiayaan usaha yang memiliki prospek untuk tumbuh secara cepat dan untuk waktu yang lama. Perusahaan modal ventura bekerja dengan cara memberikan pembiayaan berbasis ekuitas kepada usaha yang didanai. Setelah itu, mereka akan berusaha membuat perusahaan tumbuh sebagai salah satu pemilik usaha. Mereka akan memperoleh keuntungan ketika nilai perusahaan meningkat dan dapat menjual porsi kepemilikan usaha mereka kepada orang lain. Salah satu cara yang paling sering digunakan untuk menjual kepemilikan mereka adalah dengan membuat usaha tersebut melantai di bursa saham.

Selain melakukan pembiayaan, modal ventura juga berkontribusi dalam memberikan aspek pendukung selain keuangan, seperti pembinaan dan jaringan. Hal ini tidak terlepas dari kepentingan modal ventura sendiri untuk memperoleh keuntungan yang hanya bisa didapatkan dengan membuat usaha tersebut mengalami peningkatan. Dalam melakukan hal tersebut, beberapa modal ventura biasanya meminta posisi sebagai salah satu eksekutif di usaha tersebut. Hal ini untuk memastikan proses bisnis dilakukan dengan baik.


Kriteria Bisnis yang Dibiayai Modal Ventura

Pertama, bisnis tersebut memiliki industri yang relatif bisa berinovasi dan moderat. Kategori industri biasanya berkaitan dengan teknologi. Sebagai contoh, salah satu awal mula masifnya pembiayaan pada modal ventura adalah pembiayaan pada perusahaan di Silicon Valley, Amerika. Bisnis di daerah tersebut kebanyakan berbasis teknologi seperti Google, Intel dan Facebook. Meskipun begitu, industri dengan jenis ini juga dapat diciptakan dengan mengubah pola pikir konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi pada produk-produk yang umum, seperti penjualan kopi dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Karakteristik kedua dari bisnis yang dilirik oleh investor ekuitas adalah tidak memerlukan biaya yang relatif besar untuk memasuki dan menguasai sebagai sebuah pasar. Sebagai contoh, apabila Sahabat Wirausaha berencana masuk ke sektor makanan dan minuman kemasan, mungkin investasi yang dilakukan tidak bisa dalam jumlah yang relatif kecil. Sahabat Wirausaha harus membangun sebuah pabrik untuk bisa menguasai pasar yang relatif luas. Hal ini dikarenakan banyak standar yang harus dipenuhi dalam mendapatkan izin pengedaran makanan dan minuman.

Karakteristik terakhir adalah bisnis tersebut harus mampu tumbuh dan diterima masyarakat. Hal ini menjadi kunci karena modal ventura akan melakukan pembiayaan pada bisnis yang dapat meningkatkan investasi mereka. Produk yang dijual haruslah mampu diterima masyarakat luas dan mampu diinovasikan.

Nah, begitulah beberapa hal mendasar mengenai modal ventura yang dapat diketahui. Dengan memahami ini, semoga Sahabat Wirausaha dapat belajar untuk mendapatkan pembiayaan ekuitas suatu saat nanti.