“Dalamnya laut dapat diukur, dalamnya hati siapa tahu”. Ini peribahasa yang masyhur dan sering kita dengar. Meskipun dalamnya hati tidak bisa diukur, namun performa bisnis Sahabat Wirausaha bisa diukur kok. Jika segala sesuatu yang dilakukan dalam bisnis dapat diukur, tentu hal ini akan memudahkan kita untuk mengevaluasi, merancang strategi perbaikan, dan memberi motivasi lebih untuk mencapai tujuan bisnis kita.

Pengukuran performa bisnis ini biasa kita sebut dengan Key Performance Indicator atau KPI. KPI ini bukan hanya untuk bisnis atau perusahaan dengan skala besar ya Sahabat Wirausaha. KPI pun dapat kita rancang dan terapkan dalam skala usaha yang Sahabat Wirausaha miliki saat ini. Apa itu KPI? Mengapa ini penting untuk bisnis? dan bagaimana cara merancangnya akan kita bahas dalam artikel ini ya.

Baca Juga: Struktur Organisasi


Apa itu KPI

Secara sederhana, KPI adalah indikator untuk mengukur kinerja atau performa yang telah dicapai. Pengukuran ini dapat Sahabat UKM lakukan per hari, per minggu, per bulan, bahkan per tahun. Karena KPI bertujuan untuk mengukur, maka KPI haruslah berbasis data atau angka spesifik.

KPI tidak boleh bersifat normatif, seperti misalnya banyak orang yang membeli produk kami. Kata “banyak” disini masih bersifat normatif dan tidak dapat diukur. Kalimat tersebut dapat kita ubah menjadi “omzet di tahun ini mencapai 150 juta Rupiah, meningkat 2x lipat dibanding tahun sebelumnya”.

Baca Juga: Visi dan Misi Perusahaan


Perlukah UKM menerapkan KPI?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, KPI tidak hanya dibutuhkan oleh bisnis dengan skala besar. Sahabat UKM pun perlu menerapkan KPI dalam bisnisnya, karena akan ada banyak manfaat yang diperoleh, antara lain :

1. Mengukur Performa

Sebagai pemimpin bisnis, ada banyak hal yang dapat diukur berkaitan dengan performa, antara lain performa keuangan, performa karyawan, hingga performa pertumbuhan bisnis. Sebagai contoh, terdapat lima kategori terkait dengan performa keuangan, antara lain laba, pendapatan, pengeluaran, efisiensi, dan modal. Dari data-data ini, kita dapat membuat KPI terkait dengan laba bersih, Return on Investment (ROI), dan lain sebagainya.

2. Merancang Pengembangan Diri

Melalui KPI, anggota tim dapat mengetahui berapa “skor” nilainya saat ini. Selain itu, akan tergambar pula kompetensi-kompetensi apa yang perlu dikembangkan kedepannya agar performa kerja dapat meningkat. Hal ini tentu akan menjadi data yang sangat baik dalam pembuatan rancangan pengembangan diri kedepan.

3. Meningkatkan Motivasi

Dengan adanya KPI, kinerja tiap anggota tim dapat diukur dengan jelas dan transparan. Penilaian ini dapat digunakan oleh Sahabat UKM selaku pemimpin bisnis untuk menentukan penghargaan atau reward yang akan diberikan kepada tiap anggota tim. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif dan motivasi kerja yang tinggi untuk anggota tim.

Baca Juga: Tips Mendesain Sistem Insentif dan Disinsentif Untuk Mencapai Target Usaha


Merancang KPI untuk UKM

Dalam merancang KPI untuk UKM, yang perlu menjadi perhatian untuk Sahabat UKM adalah bagaimana KPI ini dapat diterapkan dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Jadi tidak perlu membuat KPI yang terlalu canggih layaknya perusahaan besar. Mulailah dengan KPI sederhana namun fundamental, seperti berikut ini :

1. Laba Bersih

KPI sederhana ini dapat membantu Sahabat Wirausaha mengetahui apakah bisnis kita selama ini mendapatkan keuntungan atau bahkan sebaliknya. Cara perhitungannya pun sederhana, yaitu pendapatan bisnis Sahabat Wirausaha tinggal dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan.

2. Margin Laba Bersih

Senada dengan KPI sebelumnya, margin laba bersih juga berhubungan dengan keuntungan yang kita peroleh. Bedanya, ini lebih tentang seberapa menguntungkannya sih bisnis yang kita jalankan. Cara perhitungannya sederhana, nilai laba bersih yang telah didapatkan sebelumnya tinggal dibagi pendapatan.

Misalnya, pendapatan kita Rp 200.000.000 dengan laba bersih Rp 50.000.000, maka margin laba bersih kita adalah 25%. Artinya, untuk setiap 1 juta yang dihasilkan, Sahabat UKM memperoleh keuntungan sebesar 250 ribu Rupiah.

Baca Juga: Laporan Laba Rugi

Bagaimana Sahabat Wirausaha, mudah bukan menerapkan KPI dalam bisnis kita? Memulai dari hal yang sederhana jauh lebih baik daripada kita tidak mencobanya sama sekali bukan? Selamat mencoba yaa.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi :

  1. klipfolio.com. What is a KPI? Measure your Performance against Key Business Objectives.
  2. kotakpintar.com. Apa itu KPI (Key Performance Indicator)? Pengertian, Fungsi, Jenis, Tujuan.
  3. ukmindonesia.id. (2021). Return on Investment (ROI).