Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan berkolaborasi untuk memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kedua kementerian ini nantinya akan memanfaatkan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian Ketenagakerjaan untuk program pelatihan UMKM.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyebut program pelatihan UMKM ini sebagai strategi sinergis yang menggabungkan sumber daya kedua kementerian guna menciptakan wirausaha kompeten dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.

Menurut Maman, masing-masing kementerian memiliki potensi yang saling melengkapi. Salah satu gagasan utama dalam kolaborasi ini adalah pemanfaatan optimal fasilitas pelatihan yang dikelola Kementerian Ketenagakerjaan untuk mendukung pertumbuhan UMKM di berbagai wilayah.

Sebagai tindak lanjut dari kerja sama tersebut, akan diluncurkan program pelatihan UMKM yang dijadwalkan berlangsung secara serentak di seluruh Indonesia. Program ini ditargetkan mampu menjangkau 5.000 hingga 10.000 pelaku UMKM, dengan memanfaatkan BLK sebagai pusat pelatihan dan didukung modul khusus yang dirancang untuk membantu tenaga kerja beralih menjadi wirausaha.

Maman mengungkapkan bahwa pelaksanaan program pelatihan UMKM ini akan segera dimulai dengan proyek percontohan dalam waktu tiga bulan ke depan. Selain pelatihan, kedua kementerian berencana mengintegrasikan program di rumah produksi bersama dan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dengan infrastruktur BLK. Tujuannya adalah memberikan ruang bagi UMKM untuk berkembang tanpa perlu membangun fasilitas baru.

Kolaborasi ini, menurut Maman, sejalan dengan arahan Presiden yang menekankan pentingnya kerja sama antar-kementerian demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dukungan dari Kementerian Ketenagakerjaan diyakini akan meringankan tugas Kementerian UMKM dalam memperkuat sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, turut menyambut positif kerja sama ini. Ia menyoroti pentingnya pemberdayaan UMKM sebagai solusi dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan. Yassierli juga menekankan perlunya optimalisasi hampir 4.000 unit BLK yang tersebar di berbagai daerah. Fasilitas tersebut, menurutnya, merupakan aset negara yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan bersama guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru.

Sumber: Link UMKM

Sumber foto: kompas.com