Salah satu bagian penting dalam menjalankan usaha adalah memenuhi target pembiayaan. Pembiayaan membantu sahabat wirausaha untuk melakukan ekspansi usaha. Ekspansi ini sendiri dapat dilakukan melalui pembelian aset tetap ataupun penambahan modal kerja. Dengan adanya ekspansi ini, sahabat wirausaha dapat membuat usaha terus berkembang dan mampu berkompetisi.

Baca Juga : Ragam skema jual beli saham perusahaan yang UKM perlu tahu

Dengan pentingnya peran pembiayaan tersebut, sahabat wirausaha perlu mengetahui dengan lebih mendalam cara mengakses pembiayaan tersebut. Salah satu jenis pembiayaan yang kemudian menjadi penting adalah pembiayaan ekuitas melalui bursa saham. Pembiayaan ini merupakan pembiayaan yang dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang paling tinggi levelnya. Sebuah bisnis yang sudah dapat melantai di bursa saham berarti sudah memiliki kapasitas yang baik dalam manajemen sehingga bisa mendapat kepercayaan untuk mendapatkan modal secara langsung dalam bentuk ekuitas.

Dalam usaha untuk menuju titik tersebut, sahabat wirausaha perlu memahami dengan lebih mendalam, apa saja hal yang perlu dipahami dari sebuah bursa saham. Sahabat wirausaha juga perlu mengetahui indikator apa saja yang perlu dipenuhi untuk bisa melantai di bursa saham.


Sekilas Mengenai Bursa Saham

Sebelum berbicara secara spesifik mengenai bursa saham, sahabat wirausaha perlu memahami terlebih dahulu mengenai bursa efek. Berdasarkan definisi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), brusa efek berarti suatu pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dana dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek dari pihak-pihak terkait. Bursa saham sendiri termasuk salah satu jenis bursa efek yang spesifik dalam memfasilitasi jual beli efek yang berbentuk saham.

Baca Juga : Saham Beredar

Bursa saham ini didirikan untuk membantu terciptanya sebuah proses transaksi yang efisien dan teratur. Tanpa adanya bursa saham, para pelaku usaha akan kesulitan untuk mencari pihak yang mau berinvestasi dengan membeli ekuitas. Hal ini dikarenakan pihak yang memiliki modal ekuitas tersebut juga akan sangat berhati-hati dalam mencari bisnis yang dapat dijadikan investasi. Bursa saham memberikan kemudahan bagi para pemilik usaha untuk bertemu dengan para pemiliki modal dan di saat yang sama juga membantu pemilik modal untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dari para pelaku usaha yang ingin diinvestasikan.

Sejauh ini, bursa saham di Indonesia hanya dioperasikan oleh satu lembaga saja di Indonesia, yaitu PT. Bursa Efek Indonesia (BEI). Segala kegiatan transaksi efek, termasuk saham, ditransaksikan melalui BEI.

Baca Juga : Saham Small Cap


Cara melantai di bursa saham

Apabila berbicara mengenai karakteristik usaha yang diinginkan oleh investor di bursa saham, maka karakteristik utama dari bisnis tersebut biasanya memiliki prospek untuk berkembang dan di saat yang sama telah mencapai titik dewasa. Titik dewasa ini digambarkan sebagai sebuah usaha yang telah memiliki keberlangsungan yang cukup baik. Sebagai contoh, secara laporan laba rugi, terlihat keuntungan bagi kegiatan usaha yang dapat terlihat dari laba/ rugi. Sedangkan dari kegiatan usaha, proses operasional telah berjalan secara rutin dan menjanjikan. Kondisi tersebut menggambarkan secara tidak langsung, bahwa sebuah usaha yang dapat melantai di bursa saham haruslah memiliki bisnis yang cukup besar.

Meskipun begitu, sahabat wirausaha tidak perlu terlalu khawatir. Sahabat wirausaha dapat melakukan berbagai akselerasi agar segera dapat melantai di bursa saham. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa karakteristik usaha yang relatif lebih mudah berkembang dan dirilik oleh para investor.

Baca Juga : Ragam Jenis Saham dan Ruang Lingkup Hak Pemiliknya

Pertama, sahabat wirausaha harus memiliki bisnis yang berada pada sebuah industri yang dinamis sehingga memungkinkan pemain baru masuk ke dalam pasar. Lingkungan usaha yang dinamis ini dapat tercipta dari perkembangan teknologi, regulasi dan juga perubahan pola konsumen. Perkembangan teknologi yang sangat cepat, misalnya, telah memberikan kesempatan bagi setiap industri usaha untuk mampu berinovasi dan terus bersaing.

Selain industri yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, industri yang dinamis juga dapat diciptakan dengan mengganti pola pikir konsumen. Sebagai contoh, industri transportasi di Indonesia pada dasarnya sudah cukup jenuh sebelumnya dengan didominasi oleh angkutan umum dan taksi. Ojek pun tersedia sebagai alat transportasi komplementer dalam menunjang keperluan masyarakat. Akan tetapi, dengan mobilitas yang semakin meningkat, perusahaan ojek online berhasil mengganti pola pikir masyarakat terhadap transportasi ojek itu sendiri. Pada saat ini, ojek digunakan sebagai salah satu alat pilihan utama bagi masyarakat. Tentu perubahan pola konsumsi ini tidak terjadi dengan sendirinya. Perusahaan ojek online di Indonesia melakukan kampanye yang masif dan promo yang gencar. Tetapi, keberhasilan dalam mengganti pola konsumsi ini patut diakui sebagai sebuah perhitungan yang baik.

Karakteristik kedua dari bisnis yang dilirik oleh investor ekuitas adalah tidak memerlukan biaya besar dalam menguasai pasar. Pada karakteristik sebelumnya, sahabat UKM mungkin sudah melihat bahwa penetrasi ke dalam sebuah pasar bisa dilakukan dengan menggunakan modal yang didapatkan dari investor, seperti yang dilakukan oleh perusahaan ojek online di Indonesia.

Baca Juga : IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)

Karakteristik ketiga dari bisnis yang sesuai untuk dibiayai oleh investor ekuitas adalah dapat dinaikkan skala usahanya. Bisnis yang dibiayai harus mampu ditingkatkan level usaha dan profitnya dalam waktu yang sangat singkat. Sekali lagi hal ini tentu berkaitan dengan dua karakteristik sebelumnya dimana industrinya harus relatif mudah dipenetrasi. Selain itu, waktu yang sederhana juga berkaitan dengan biaya yang relatif lebih murah.

Dengan kedua karakterisitik tersebut, sahabat wirausaha sebenarnya dapat memanfaatkan teknologi. Hal ini dikarenakan teknologi membuat kegiatan operasional perusahaan menjadi lebih variatif. Dengan teknologi tersebut, sahabat wirausaha dapat melakukan ekspansi dengan lebih cepat dan juga dengan biaya yang lebih terjangkau.

Dalam kasus yang lebih sederhana, sahabat wirausaha dapat melakukan banyak inovasi pada bisnis yang sudah dimiliki. Sebagai contoh, apabila sahabat wirausaha memiliki sebuah usaha kuliner, sahabat wirausaha dapat memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan pemasaran makanan yang sudah dimiliki. Sahabat wirausaha dapat memanfaatkan teknologi untuk membuka franchise makanan dalam skala nasional. Franchise tersebut tidak memerlukan toko dan investasi asset tetap tertentu. Para peserta dapat terdiri dari home industry yang sudah ada.


Mengenal Bursa Saham Sederhana Bagi UMKM

Belakangan ini banyak perusaha start up yang memiliki fokus pada perkembangan UMKM, salah satunya berkaitan dengan pembiayaan. Salah satu bentuk pembiayaan dari beberapa start up tersebut adalah pembiayaan berbasis ekuitas dengan konsep bursa saham. Secara umum proses bisnisnya sama seperti bursa saham pada umumnya, akan tetapi proses seleksi terfokus pada pelaku UMKM dan tidak bagi perusahaan besar.

Pada perusahaan start up tersebut, para pelaku UMKM dapat mendaftarkan diri untuk kemudian mendapatkan pembiayaan berbasis ekuitas dari para investor yang masuk ke halaman pembiayaan. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa untuk masuk ke halaman pembiayaan tersebut, sahabat wirausaha perlu untuk mengikuti proses seleksi yang sudah ada.

Beberapa contoh strat up yang menyediakan jasa tersebut adalah Santara dan Bizhare. Santara adalah sebuah platform crowdfunding berbasis ekuitas yang memang ditujukan untuk membantu para pelaku UMKM mendapatkan pembiayaan dengan konsep seperti saham. Sedangkan Bizhare menggunakan konsep serupa dengan konsep securities crowdfunding yang tidak hanya sebatas pada pembiayaan ekuitas saja tetapi juga pada pembiayaan berbasis kewajiban.

Baca Juga : Manfaat Equity Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan Bisnis UKM

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.