Ekspor Teh – Di berbagai belahan dunia, teh menjadi minuman favorit untuk dikonsumsi di waktu senggang dan menemani berkumpul bersama keluarga dan teman tercinta. Sebagai negara agraria, Indonesia tercatat memiliki 100.500 hektar tanah perkebunan teh di tahun 2022. Angka yang cukup besar ini, sanggup memenuhi kebutuhan ekspor teh Nusantara hingga 44.979  ton, dengan nilai US$ 89,9  juta dalam perdagangan internasional. 

Melihat potensi ini, maka tak ada salahnya jika Sahabat Wirausaha mengulik komoditas teh lebih jauh, untuk tahu bagaimana kinerja dan peluang ekspor teh Indonesia di perdagangan dunia. 


Mengenal Teh dan Ragam Jenisnya

“Teh” adalah minuman panas yang dibuat dengan cara menyeduh atau menyeduh daun kering tanaman Camellia sinensis. Setidaknya ada enam jenis teh yang berbeda, berdasarkan pengolahan daun tehnya:

  • Hijau;
  • Putih;
  • Kuning;
  • Oolong;
  • Hitam;
  • Teh pasca fermentasi gelap (atau teh hitam untuk orang Cina).

Baca Juga: Negara Tujuan Ekspor Kayu Manis: Mengupas Tuntas Data

Teh yang paling banyak ditemukan di pasar global adalah teh hitam, hijau, oolong, dan putih. Selain 4 varian teh arus utama ini, ada pula varian khusus yang kemudian membentuk segmen pasar tertentu di pasar global, khususnya negara maju. Meskipun tidak ada definisi yang diterima secara universal, namun istilah teh khusus umumnya mengacu pada teh bernilai tinggi (setidaknya 10 USD/kg harga di tingkat petani dan 40-50 USD/kg di tingkat konsumen). Beberapa diantaranya adalah:

  • teh daun lepas ortodoks;
  • teh perkebunan tunggal;
  • jenis teh langka

Teh khusus dapat didefinisikan sebagai teh dengan rasa berkualitas tinggi (misalnya teh Earl Grey eksklusif) serta rasa teh yang tidak biasa.

Kode Harmonized System (HS) digunakan untuk mengklasifikasikan teh. Tidak ada kode HS terpisah untuk teh khusus. Teh putih dan oolong masing-masing termasuk dalam kategori teh yang difermentasi dan tidak difermentasi.

Berikut adalah rangkuman HS Code nya:

  • 090210: Teh hijau (tidak difermentasi) dalam kemasan tidak melebihi 3 kg
  • 090220: Teh hijau (tidak difermentasi) dalam kemasan melebihi 3 kg
  • 090230: Teh hitam (fermentasi) & teh fermentasi sebagian dalam kemasan tidak melebihi 3 kg
  • 090240: Teh hitam (fermentasi) & teh fermentasi sebagian dalam kemasan melebihi 3 kg

Artikel ini akan membahas peluang untuk keseluruhan jenis teh Indonesia.


Data Statistik Ekspor Teh Indonesia

Indonesia merupakan negara ke-13 terbesar di dunia untuk urusan ekspor teh pada 2022. Seperti yang kita tahu, China merupakan negara eksportir teh terbesar di dunia dengan nilai ekspor di atas 2 milyar USD. Posisi selanjutnya ditempati oleh Kenya, Sri Lanka, dan India.

Dari gambar di bawah ini, kita bisa melihat bahwa Indonesia paling banyak mengekspor teh ke Malaysia, Rusia dan Australia dengan pangsa pasar 10-20%. Negara tujuan utama berikutnya adalah Amerika Serikat dengan proporsi 5-10%. Selain itu China dan India menjadi negara importir teh Indonesia yang besar juga dengan proporsi 1-5%. 

Baca Juga: Mengenal Pinjaman Pembiayaan Ekspor, Solusi Bagi Eksportir yang Butuh Modal

Anehnya, negara Inggris yang penduduknya terkenal sebagai peminum teh belum termasuk dalam negara tujuan utama. Mungkin saja ini dikarenakan Indonesia masih belum banyak mengekspor teh khusus yang banyak diminati oleh Inggris dan negara Eropa maju lainnya.

Untuk lebih detailnya, di gambar dibawah ini dapat terlihat bahwa Malaysia merupakan negara paling besar mengimpor teh Indonesia dengan kontribusi 14%. Rusia mengimpor 12% teh Indonesia dan Australia mengimpor 11% teh Indonesia. Akan tetapi, ekspor ke tiga negara ini terlihat tidak ada atau stagnan. Artinya bisa jadi pasar teh Indonesia disini sudah jenuh.

Hal yang menarik untuk dilihat adalah negara Uni Emirat Arab. Disini pertumbuhan impor teh dari Indonesia sangat tinggi yaitu sekitar 20%. Bahkan negara ini merupakan salah satu pengimpor teh terbesar di dunia. Indonesia sudah mampu mengekspor sekitar 5% tehnya ke Uni Emirat Arab.

Jika kita bedah pertumbuhan ekspor teh selama 2018-2022, ternyata negara Sri Lanka merupakan negara yang memiliki pertumbuhan paling besar sebesar 250%. Ini diikuti oleh Peru (133%), New Caledonia (131%), dan Italia (85%). Sahabat Wirausaha bisa membidik negara-negara ini karena berarti teh Indonesia sedang diminati disana.


Data Potensi Ekspor Teh Indonesia

Setelah tadi kita sudah membedah dari segi ekspor teh Indonesia sebelumnya, bagaimana dengan potensi ekspor kedepannya? Kita disini coba membedahnya berdasarkan exportpotential.intracen.org. Pertama-tama, kita coba lihat untuk produk teh hijau. Disini kita pilih untuk kemasan diatas 3 kg, dikarenakan ukuran ini yang lebih banyak diekspor. 

Ternyata Maroko adalah negara paling potensial untuk mengekspor teh hijau Indonesia. Hal ini dikarenakan dari 2,3 juta USD potensi ekspor teh, Indonesia baru mengekspor sekitar 22 ribu USD. Sahabat Wirausaha perlu membidik negara ini untuk produk teh hijau.

Negara Amerika Serikat dan Jerman memang memiliki permintaan yang besar untuk hal ini. Namun, pasar ini sudah jenuh karena tidak ada lagi potensi ekspor yang belum direalisasikan. Sahabat Wirausaha malah sebaiknya mengincar negara-negara potensial Asia seperti Thailand, Vietnam, Pakistan, China, Malaysia, dan Jepang. Di masing-masing negara ini masih menyisakan ruang untuk ekspor teh hijau dari Indonesia.

Baca Juga: Apa Saja Yang Harus Dipersiapkan Untuk Ekspor: Metode Penilaian Kesiapan Ekspor Produk Pertanian Pangan Ke Jerman

Sekarang, mari kita bedah untuk produk teh hitam dengan kemasan di atas 3 kg. Menariknya, Pakistan merupakan negara tujuan paling potensial disini. Negara ini masih menyisakan 13 juta USD potensi ekspor belum terealisasikan dari total 17 juta USD potensi ekspor.

Selain itu, China dan Jepang juga bagus untuk dibidik oleh Sahabat Wirausaha. Kedua negara ini masing-masing memiliki potensi ekspor yang belum tercapai sebesar 8,6 juta USD dan 9,3 juta USD.  Thailand dan Vietnam juga potensial karena menyisakan ruang ekspor teh.

Semoga Sahabat Wirausaha bisa mendapatkan inspirasi dan semangat untuk ekspor teh Indonesia. Kita bisa lihat bersama di artikel ini bahwa Indonesia memiliki banyak negara tujuan potensial untuk mengekspor teh. Seharusnya Indonesia bisa naik dari posisi ke-13 eksportir teh.

Bermain di teh khusus sepertinya bisa menjadi kunci bagi Sahabat Wirausaha untuk bisa berhasil mengekspor teh Indonesia. Pelajari apa saja yang menjadi persyaratan teh khusus tersebut. Ingat, saat ini penduduk global mengonsumsi teh bukan hanya untuk diminum tapi untuk dinikmati. Jika kualitas teh Indonesia makin baik, makin tinggi nilai jualnya, lalu makin tinggi pula nilai ekspor kita. Semangat go-global.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.