Free photo smart confidence asian female startup entrepreneur small business owner businesswoman wear smart casual cloth smile hand use tablet woking inventory checking in showroom office daytime background

Cara Membangun Personal Branding - Sahabat Wirausaha, apakah pernah mendengar istilah branding? Ternyata branding tidak hanya diperuntukkan bagi sebuah produk, tetapi juga bisa diperuntukkan bagi seseorang. Sahabat Wirausaha yang tertarik ingin membangun citra diri positif, sepertinya perlu memahami istilah personal branding. Mari kita simak selengkapnya ya.


Mengenal Personal Branding

Personal branding diperlukan untuk membangun citra diri Sahabat Wirausaha di hadapan publik, oleh karena itu harus dibentuk dengan hati-hati. Personal branding adalah upaya seorang individu dalam memasarkan karier, pengalaman, dan juga dirinya sendiri sebagai sebuah merek.

Dalam pengertian lain, personal branding adalah suatu proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki diri sendiri, diantaranya kepribadian, kemampuan, atau nilai-nilai, serta stimulus yang menghasilkan persepsi positif dari masyarakat yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai alat pemasaran.

Dalam dunia bisnis, personal branding sangat diperlukan dan memiliki pengaruh kuat. Hal ini membantu Sahabat Wirausaha lebih mudah dikenal dan dipercaya oleh orang lain sehingga mengundang datangnya peluang-peluang bagi perkembangan bisnis, misalnya meningkatkan jumlah konsumen yang membeli produk.

Hal yang perlu Sahabat Wirausaha ketahui, personal branding tersebut dibentuk dan didasarkan pada nilai yang tertanam dalam diri sendiri. Artinya, personal branding harus dibangun berdasarkan kejujuran, bukan manipulasi. Sebab, personal branding yang otentik akan teruji konsistensinya seiring berjalannya waktu.

Baca Juga : Brand Awareness dan Corporate Branding


Karakteristik Personal Branding

Terdapat tiga komponen utama yang tergabung menjadi satu, yang menentukan kekuatan dari suatu Personal Branding (McNally & Speak, 2004) yaitu:

  • Ciri Khas, yaitu mewakili sesuatu. Suatu brand harus memiliki suatu sudut pandang. Di sini merek harus memiliki ciri yang berbeda dari yang lainnya melalui keunikan yang dimiliki.
  • Relevan, yaitu terkait dengan objek atau target dari konsumen yang dibidik. Jika brand tidak sesuai, maka persepsi positif tidak akan timbul. Bahkan, terkadang jika sudah mengganggu malah akan timbul persepsi negatif.
  • Konsisten, seseorang akan menjadi yakin berdasarkan perilaku konsisten yang mereka rasakan atau amati. Seperti halnya perlakuan pada produk, image positif yang telah terbentuk pada diri haruslah konsisten.

Umumnya, personal branding lebih terikat kuat dengan bisnis jasa. Hal ini dikarenakan hubungan atau relasi konsumen sangat kental sehingga jika sampai image kita berubah maka akan mempengaruhi persepsi konsumen.

Sementara itu, pada bisnis penjualan barang, personal branding pun bisa berdampak pada persepsi konsumen, khususnya saat kita terbiasa melayani konsumen secara langsung. Misalnya, kalau kita bersikap ramah, konsumen cenderung membangun persepsi positif. Sebaliknya, jika sikap kita tak ramah, konsumen pun cenderung membangun persepsi negatif terhadap diri dan bisnis kita sekaligus.


Manfaat Personal Branding bagi Perkembangan Bisnis

Apakah Sahabat Wirausaha pernah dengar ada orang yang hanya suka beli suatu barang di tempat tertentu dan tidak mau beli barang di tempat lain karena puas dengan pelayanan yang diberikan pemilik bisnisnya?

"Saya senengnya belanja ikan di tempat Pak Joko. Soalnya selain di sana harganya cocok dan ikannya segar-segar, Pak Jokonya juga orangnya ramah, sering tersenyum."

"Kalau jahit baju itu saya biasanya di tempat Bu Eni. Dia itu kalau ngukur baju teliti dan pas. Kalau pasang payet juga enaknya sama dia, hasilnya rapi banget."

Itu beberapa contoh yang terjadi saat konsumen sudah terpikat dengan suatu bisnis karena personal branding dari pemilik bisnisnya. Tentunya selain kualitas produk dan layanan yang memadai, personal branding dari pemilik bisnis (atau karyawan yang melayani langsung) bisa jadi faktor pemicu konsumen terus menerus memilih bisnis kita.

Selain itu, beberapa manfaat lain yang bisa kita peroleh jika berhasil membangun personal branding positif, antara lain:

1. Meningkatkan Kredibilitas dan Rasa Percaya Diri

Hal pertama yang bisa dirasakan, personal branding bisa membangun kredibilitas dan rasa percaya diri bagi Sahabat Wirausaha. Saat konsumen punya persepsi positif terhadap produk dan layanan bisnis kita, rasa percaya diri bahwa kita mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen akan ikut tumbuh.

Konsumen yang punya persepsi positif terhadap bisnis kita bisa menunjukkan rasa penerimaan dengan berbagai cara, misalnya: menunjukkan ketertarikan dengan produk dan pelayanan yang kita berikan, melakukan repeat order, bahkan merekomendasikan produk kepada konsumen lain.

2. Membantu Bangun Koneksi Bisnis

Personal branding positif akan membantu kita membangun koneksi bisnis yang lebih luas. Suatu isu bisa menyebar secepat kilat. Contohnya, saat citra diri dan bisnis kita sudah dikenal baik di masyarakat, maka informasi itu akan cepat menyebar ke calon konsumen dan mitra bisnis lainnya. Alhasil, ketika hendak menawarkan produk dan menjalin kerjasama, Sahabat Wirausaha akan disambut positif oleh calon konsumen dan mitra bisnis karena memiliki track record yang baik.

3. Mendukung Perkembangan Bisnis

Image positif dari personal branding akan membangun kepercayaan di benak konsumen dan mitra bisnis yang selanjutnya mendorong mereka tak ragu melakukan pembelian terus menerus. Hal ini tentu saja akan mendukung perkembangan bisnis dalam jangka panjang.


Cara Membangun Personal Branding Bagi Pelaku UMKM

Lantas, bagaimana cara membangun personal branding yang tepat bagi pelaku UMKM? Berikut cara yang bisa Sahabat Wirausaha terapkan:

1. Kenali Diri Sendiri

Personal branding bukan hanya tentang bagaimana image diri kita di hadapan orang lain, tetapi tentang bagaimana kita mengenali diri sendiri dan menjadikan sisi-sisi positif yang kita miliki memberikan nilai tambah bagi kehidupan orang lain. Personal branding mencerminkan siapa diri kita, keterampilan, dan aspirasi yang dimiliki. Karenanya, itu harus selaras dengan kesukaan dan minat Sahabat Wirausaha.

Jangan sampai kita berusaha membangun image bukan berdasarkan keaslian diri kita, melainkan untuk pencitraan. Hal ini bisa berbahaya, karena lambat laun konsumen dan mitra bisnis akan mengetahui profil diri kita.

2. Tentukan Keunikan yang Dimiliki

Dari semua kelebihan yang Sahabat Wirausaha miliki, tentukan mana ciri khas paling utama yang ingin ditonjolkan. Misalnya, Sahabat Wirausaha pengusaha jahit, maka keterampilan menjahit inilah yang perlu ditonjolkan. Atau misalnya, Sahabat Wirausaha adalah pengusaha kue ulang tahun, maka keterampilan membuat berbagai bentuk cake yang unik harus ditonjolkan.

Tak hanya kemampuan dan keterampilan, aspirasi yang Sahabat Wirausaha anggap penting pun bisa menjadi bagian personal branding. Misalnya, Sahabat Wirausaha pengusaha keripik kemasan yang berdayakan ibu-ibu rumah tangga sekitar karena ingin mereka punya penghasilan tambahan. Aspirasi itu bisa ditonjolkan sebagai keunikan dalam personal branding.

3. Membuat Media Sosial dan Website

Personal branding juga berkaitan dengan publisitas diri. Tentu saja orang baru akan mengenal jika mereka sudah mengetahui diri kita. Namun, bagaimana cara agar orang mengenal kita tanpa harus mengeluarkan banyak uang? Solusinya, gunakanlah media sosial.

Memiliki media sosial merupakan langkah signifikan untuk membangun personal branding. Melalui media ini, kita dapat membagikan konten tentang cerita rutinitas sehari-hari yang berkaitan dengan keunikan yang dimiliki. Cara self branding ini akan membantu Sahabat Wirausaha dikenal lebih cepat oleh audiens secara online.

Selain melalui media sosial, Sahabat Wirausaha juga bisa membangun website pribadi untuk media publikasi. Dengan menggunakan website, Sahabat Wirausaha bisa menjangkau audiens lebih luas dibandingkan dengan menggunakan media sosial. Konten yang Sahabat Wirausaha bagikan di website dapat diakses dengan orang dari seluruh dunia dengan menggunakan kata kunci yang tepat.

4. Konsistensi

Terakhir, Sahabat Wirausaha harus konsisten dalam membagikan konten dan mempublikasikan keunikan. Dengan begitu, citra diri Sahabat Wirausaha lambat laun akan makin dikenal oleh audiens.

Demikian pembahasan tentang personal branding, semoga bermanfaat!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.