
Sahabat Wirausaha, di tengah ekonomi yang makin dinamis, gaya hidup masyarakat yang serba fleksibel melahirkan satu fenomena menarik: sharing economy atau ekonomi berbagi. Kini, banyak orang lebih memilih menyewa barang daripada membelinya. Alasannya sederhana — lebih hemat, praktis, dan efisien. Tren ini tidak hanya dilakukan oleh individu, tapi juga oleh pelaku usaha besar dan UMKM yang ingin menekan biaya modal (capital expenditure). Hasilnya? Bisnis berbasis sewa menjadi salah satu sektor jasa yang terus tumbuh pesat di Indonesia.
Yuk, kita bahas satu per satu bisnis sewa paling laris tahun 2025 dan bagaimana peluangnya untuk kamu yang ingin ikut menekuni bidang ini.
1. Sewa Alat Berat dan Alat Konstruksi
Pembangunan infrastruktur di Indonesia tetap menjadi prioritas. Data Kementerian PUPR menunjukkan bahwa anggaran infrastruktur 2024 mencapai Rp419 triliun, dan proyek strategis nasional terus berjalan sepanjang 2025. Permintaan alat berat pun meningkat tajam. Bagi kontraktor kecil dan menengah, menyewa jauh lebih masuk akal dibanding membeli unit baru yang bisa menelan biaya hingga miliaran rupiah per mesin.
Menurut riset MarkNtel Advisors (2025), pasar sewa alat berat Indonesia bernilai sekitar USD 389,6 juta atau setara Rp5,9 triliun, dan diproyeksikan tumbuh 7,4% per tahun hingga 2030.
Estimasi harga sewa (2025):
- 
Ekskavator: Rp5–8 juta per hari 
- 
Crane: Rp10–20 juta per hari 
- 
Bulldozer: Rp7–12 juta per hari 
Bisnis ini memang membutuhkan investasi awal yang besar untuk pembelian dan perawatan unit, namun margin keuntungannya stabil karena kebutuhan proyek konstruksi bersifat berulang dan jangka panjang.
2. Sewa Kendaraan (Mobil dan Motor)
Harga mobil baru yang terus naik, ditambah biaya BBM dan pajak yang tinggi, membuat banyak orang memilih menyewa kendaraan untuk keperluan pribadi, bisnis, maupun wisata. Dilansir dari Mordor Intelligence (2025), pasar rental mobil di Indonesia bernilai USD 860 juta (Rp13 triliun) dan akan tumbuh lebih dari dua kali lipat hingga 2030. Faktor pendorongnya antara lain pemulihan pariwisata, peningkatan mobilitas bisnis, serta kemudahan pemesanan online.
Kisaran harga sewa terkini:
- 
Mobil harian: Rp400.000–Rp800.000 
- 
Mobil premium: Rp1–1,5 juta per hari 
- 
Motor harian: Rp100.000–Rp250.000 
Platform digital seperti Traveloka, Tiket.com, dan aplikasi lokal seperti TRAC atau Movic kini mempermudah proses pemesanan dan pembayaran. Untuk pelaku UMKM, bisnis ini bisa dimulai dengan 2–3 unit kendaraan dan sistem manajemen digital yang rapi.
Baca Juga: Bisnis Sewa Baju di Era Digital: Peluang Stylish yang Bikin Cuan!
3. Sewa Peralatan Acara (Event Equipment)
Setelah pandemi, industri event di Indonesia kembali menggeliat. Mulai dari pernikahan, seminar, konser musik, hingga pesta komunitas, semuanya membutuhkan perlengkapan yang jarang dimiliki penyelenggara pribadi. Bisnis sewa tenda, kursi, meja, panggung, sound system, dan dekorasi kini menjadi tulang punggung industri acara. Data dari Event Organizer Association Indonesia (EOAI, 2024) menunjukkan kontribusi sektor event terhadap perekonomian nasional mencapai lebih dari Rp9 triliun per tahun.
Estimasi harga sewa (2025):
- 
Paket tenda & kursi pesta kecil: Rp3–5 juta per event 
- 
Paket dekorasi + lighting wedding: Rp10–50 juta 
- 
Event korporasi besar: bisa mencapai Rp100 juta ke atas 
Kuncinya adalah peralatan yang terawat, logistik yang cepat, dan layanan pelanggan yang responsif. UMKM bisa memulai dari layanan kecil seperti dekorasi ulang tahun atau wedding intimate yang kini sedang tren.
4. Sewa Kos dan Properti Harian (Short-Stay Rental)
Perpindahan penduduk untuk bekerja atau kuliah membuat permintaan hunian sementara terus meningkat. Tak heran jika bisnis kos-kosan dan sewa harian ala Airbnb makin marak di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Menurut Colliers Indonesia (2024), tingkat okupansi properti sewa harian di Jakarta berkisar 65–70%, terutama di musim liburan dan masa wisuda. Platform seperti Mamikos dan Travelio turut memudahkan pemilik properti kecil memasarkan kamar atau rumahnya.
Harga sewa 2025:
- 
Kamar kos bulanan: Rp1,2–3 juta per bulan 
- 
Sewa harian rumah/apartemen: Rp400 ribu–Rp1,5 juta per malam 
Bisnis ini bisa dimulai dengan modal satu unit rumah kontrakan, bahkan sebagian pelaku menyulap rumah pribadi menjadi kos eksklusif. Keuntungan lainnya, aset properti akan tetap naik nilainya setiap tahun.
Baca Juga: Bisnis Sewa Apartemen: Kupas Tuntas Skema Keuntungannya untuk Pemula!
5. Sewa Kamera dan Alat Produksi Konten
Era digital melahirkan gelombang besar content creator di berbagai platform. Mulai dari YouTuber, podcaster, hingga videographer lepas, semua membutuhkan alat produksi profesional. Namun, harganya tidak murah — kamera mirrorless saja bisa mencapai Rp15 juta ke atas. Karena itu, bisnis sewa kamera dan alat pendukung konten menjadi peluang emas. Menurut Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), subsektor film, animasi, dan fotografi menyumbang Rp6,2 triliun terhadap PDB ekonomi kreatif pada 2023 — dan terus tumbuh pada 2025.
Harga sewa kamera 2025:
- 
Kamera mirrorless: Rp200.000–Rp400.000 per hari 
- 
Paket kamera + lensa + tripod: Rp600.000–Rp1 juta per hari 
- 
Drone profesional: Rp1–2 juta per hari 
Modalnya bisa dimulai dari satu kamera, asalkan dilengkapi sistem booking online dan jaminan keamanan barang. Target pasarnya luas: mahasiswa, agensi, fotografer, dan influencer lokal.
6. Sewa Outfit & Fashion Khusus (Wedding, Wisuda, Adat)
Kamu tahu gak, Sahabat Wirausaha, tren “fashion reuse” kini mulai populer di kalangan anak muda Indonesia? Menyewa baju pesta, jas, kebaya, hingga kostum adat bukan hanya hemat, tapi juga lebih ramah lingkungan. Laporan Mobility Foresights (2025) memperkirakan pasar luxury fashion rental di Indonesia akan tumbuh dari USD 2,1 miliar menjadi USD 6,7 miliar pada 2031 — tumbuh 21,5% per tahun!
Harga sewa terkini:
- 
Gaun pesta/kebaya: Rp150.000–Rp500.000 per hari 
- 
Jas & tuxedo premium: Rp800.000–Rp1,5 juta 
- 
Busana adat lengkap: Rp1–3 juta per event 
Bisnis ini cocok untuk pelaku UMKM fashion yang punya stok pakaian bagus tapi jarang terpakai. Dengan foto katalog menarik dan sistem sewa online, kamu bisa menjangkau konsumen dari berbagai kota.
Baca Juga: 9 Strategi Praktis Agar Bisnis Sewa Gaun Pesta Selalu Diminati
7. Sewa Peralatan Bayi dan Mainan Anak
Bagi orang tua muda, menyewa perlengkapan bayi menjadi pilihan cerdas. Bayangkan saja, stroller atau car seat yang hanya dipakai beberapa bulan bisa menghabiskan jutaan rupiah jika dibeli. Startup seperti Babyloania dan TumbuhKembang.id kini menyewakan perlengkapan bayi dengan sistem harian atau langganan. Harga sewanya pun terjangkau:
- 
Stroller: Rp25.000–Rp100.000 per hari 
- 
Baby box atau high chair: Rp50.000–Rp150.000 per hari 
Menurut laporan Euromonitor (2024), pasar perlengkapan bayi di Indonesia tumbuh sekitar 7,5% per tahun, dan segmen sewa kini mulai mengambil porsi signifikan.
Untuk UMKM, peluang ini sangat menarik karena tidak butuh tempat luas — cukup dengan sistem antar-jemput dan sanitasi yang higienis.
Mengapa Bisnis Sewa Makin Diminati?
Ada beberapa alasan kenapa bisnis sewa paling laris semakin jadi pilihan:
- 
Biaya awal rendah — pelanggan tidak perlu membeli barang mahal untuk kebutuhan singkat. 
- 
Fleksibilitas tinggi — cocok untuk kebutuhan jangka pendek seperti proyek, acara, atau perjalanan. 
- 
Efisiensi ruang dan waktu — tidak perlu menyimpan barang yang jarang digunakan. 
- 
Lebih ramah lingkungan — mengurangi konsumsi berlebih dan limbah produksi. 
- 
Pendapatan berulang — dari sisi pelaku usaha, satu aset bisa disewakan berkali-kali tanpa harus memproduksi ulang. 
Tantangan Bisnis Sewa
Namun, bisnis ini juga punya sisi tantangan, Sahabat Wirausaha:
- 
Risiko kehilangan atau kerusakan barang, jadi perlu sistem jaminan atau deposit. 
- 
Manajemen stok dan jadwal sewa yang rumit. 
- 
Persaingan harga yang ketat, terutama di pasar online. 
- 
Kepercayaan pelanggan — reputasi dan ulasan positif sangat berpengaruh. 
Pelaku usaha perlu menerapkan sistem administrasi digital, kontrak sewa tertulis, serta layanan pelanggan yang transparan agar bisnis berjalan lancar.
Penutup: Saatnya Mengubah Barang Jadi Aset Produktif
Di tengah geliat ekonomi digital dan meningkatnya kesadaran efisiensi, bisnis sewa menjadi peluang besar bagi siapa pun yang mau memulai usaha dengan risiko terukur. Dari alat berat hingga kebaya wisuda, setiap aset yang kamu miliki bisa diubah menjadi sumber penghasilan berulang — asal dikelola dengan sistem yang baik dan layanan yang profesional.
Jadi, kalau kamu punya barang menganggur di rumah, jangan dibiarkan begitu saja. Mulailah dengan menyewakannya, karena dari sinilah banyak pelaku usaha kecil menemukan jalan menuju cuan berkelanjutan.
Jika artikel ini bermanfaat, mohon berkenan bantu kami sebarkan pengetahuan dengan membagikan tautan artikelnya, ya!
Bagi Sahabat Wirausaha yang ingin bergabung dengan Komunitas UMKM di bawah naungan kami di UKMIndonesia.id - yuk gabung dan daftar jadi anggota komunitas kami di ukmindonesia.id/registrasi. Berkomunitas bisa bantu kita lebih siap untuk naik kelas!
Referensi:
- 
Kementerian PUPR (2024). Realisasi Belanja Infrastruktur Nasional. 
- 
MarkNtel Advisors (2025). Indonesia Construction Equipment Rental Market Report. 
- 
Mordor Intelligence (2025). Indonesia Car Rental Market Forecast. 
- 
Event Organizer Association Indonesia (EOAI, 2024). Industry Snapshot. 
- 
Colliers Indonesia (2024). Jakarta Property Market Review. 
- 
Bekraf (2023). Laporan Ekonomi Kreatif Indonesia. 
- 
Mobility Foresights (2025). Indonesia Luxury Fashion Rental Market. 
- 
Euromonitor International (2024). Baby & Toddler Products Market Indonesia. 
 
                                        








