Bisnis Sewa Apartemen – Kalau kamu sedang mempertimbangkan investasi properti yang bisa mendatangkan penghasilan rutin, maka bisnis sewa apartemen patut kamu lirik. Tren urbanisasi yang terus meningkat, gaya hidup praktis generasi muda, hingga harga tanah yang makin mahal di pusat kota menjadikan apartemen sebagai pilihan hunian favorit. Tidak heran, peluang bisnis dari sektor ini pun terbuka lebar.
Namun, sebelum kamu terjun ke dalam dunia bisnis sewa apartemen, ada baiknya memahami secara mendalam seperti apa potensi keuntungannya, bagaimana sistem kerjanya, dan tentu saja hal yang patut diperhatikan, yaitu berapa besar modal yang dibutuhkan. Yuk kita bahas bersama, Sahabat Wirausaha!
Kenapa Harus Memilih Bisnis Sewa Apartemen?
Ada beberapa alasan mengapa bisnis sewa apartemen menjadi pilihan investasi yang cerdas, terutama untuk kamu yang ingin membangun passive income jangka panjang, yaitu sebagai berikut:
Pertama, permintaan yang akan terus meningkat. Setiap tahunnya, ribuan orang baru datang ke kota-kota besar untuk bekerja, belajar, atau mencari pengalaman hidup. Mereka membutuhkan tempat tinggal sementara atau permanen yang nyaman dan terjangkau. Tren gaya hidup minimalis dan keinginan untuk tinggal dekat dengan pusat aktivitas juga mendorong permintaan ini. Dengan demikian, kamu tidak perlu khawatir kekurangan penyewa untuk unit apartemen milikmu.
Kedua, bisa menghasilkan pendapatan pasif secara ganda. Ini adalah salah satu daya tarik utama bisnis sewa apartemen. Kamu tidak hanya mendapatkan keuntungan dari pendapatan sewa bulanan atau tahunan, tetapi juga berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga properti itu sendiri (capital gain) di masa depan.
Ketiga, menghasilkan diversifikasi portofolio investasi. Jika kamu sudah memiliki berbagai jenis investasi lain, bisnis sewa apartemen bisa menjadi cara yang sangat baik untuk diversifikasi portofolio kamu. Properti seringkali dianggap sebagai investasi yang stabil dan tahan inflasi
Keempat, menawarkan fleksibilitas skema sewa. Bisnis sewa apartemen tidak hanya terpaku pada sewa jangka panjang (tahunan). Kamu bisa menawarkan skema sewa bulanan, mingguan, bahkan harian (short-term rental). Skema short-term rental, seperti melalui platform Airbnb atau sejenisnya, dapat menghasilkan revenue yang jauh lebih tinggi per bulan dibandingkan sewa jangka panjang. Ini memberikanmu fleksibilitas untuk menyesuaikan strategi dengan kondisi pasar dan target penyewa kamu.
Estimasi Modal untuk Memulai Bisnis Sewa Apartemen
Sahabat Wirausaha, estimasi modal untuk memulai bisnis sewa apartemen sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, tipe unit, kondisi (baru/bekas), dan apakah kamu membeli secara cash atau dengan kredit. Secara garis besar, berikut gambaran umumnya:
Skema Beli Tunai
Komponen |
Estimasi Biaya |
Harga apartemen (tipe studio, lokasi strategis) |
Rp400 juta – Rp600 juta |
Biaya notaris, pajak, BPHTB, dan AJB |
Rp20 juta – Rp30 juta |
Furnitur & interior |
Rp30 juta – Rp50 juta |
Promosi online (iklan, listing platform) |
Rp2 juta – Rp5 juta |
Total Estimasi Modal Awal: Rp450 juta – Rp685 juta
Skema KPR
Komponen |
Estimasi Biaya |
DP (10-20%) dari harga apartemen |
Rp40 juta – Rp120 juta |
Biaya KPR & notaris |
Rp15 juta – Rp25 juta |
Furnitur & interior |
Rp30 juta – Rp50 juta |
Cicilan bulanan (10-15 tahun) |
Rp3 juta – Rp6 juta/bulan |
Promosi & listing |
Rp2 juta – Rp5 juta |
Total Modal Awal (DP + Interior + Biaya KPR): Rp85 juta – Rp195 juta
Dengan skema ini, kamu bisa mulai bisnis sewa apartemen dengan modal lebih ringan. Pastikan cicilan bulanan tertutup oleh pendapatan sewa, ya!
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
Skema Keuntungan dalam Bisnis Sewa Apartemen
Setelah mempelajari estimasi modalnya, berikutnya mari kita bahas seperti apa potensi pendapatan yang bisa kamu dapatkan dari bisnis sewa apartemen melalui dua skenario berikut:
Skenario A: Sewa Bulanan/Tahunan
Pada skema ini, kamu bisa menyewakan unit apartemen kepada penyewa untuk periode waktu yang relatif lama, bisa bulanan atau satu tahun. Pembayarannya bisa bulanan atau langsung di muka untuk satu tahun. Misalnya, kamu punya apartemen tipe studio di Jakarta Selatan dengan modal berikut ini:
- Harga beli (tunai) : Rp500 juta
- Biaya maintenance : Rp500.000
- Biaya manajemen/komisi agen (opsional) : Rp500.000
- Total : Rp 501 juta
Maka, untuk mencapai ROI (Return of Investment) yang optimal, kamu bisa menyewakan apartemennya dengan tarif mulai dari Rp3 juta, dengan perhitungan sebagai berikut:
- Penghasilan bersih bulanan : ± Rp3.000.000
- Penghasilan tahunan (Rp3 juta x 12 bulan) : ± Rp36.000.000
- ROI tahunan (Rp501 juta: Rp3 juta x 100%) : ± 7,2% (belum include kenaikan nilai properti)
Skenario B: Sewa Harian (Short Stay)
Skema ini melibatkan penyewaan unit apartemen untuk periode singkat, yang konsepnya mirip dengan hotel atau guest house. Banyak investor mengubah apartemen menjadi unit short stay seperti Airbnb, terutama di lokasi strategis dekat kampus atau perkantoran. Adapun skema penghasilannya yaitu sebagai berikut:
- Harga sewa harian : Rp300.000 – Rp500.000
- Tingkat okupansi (keterisian penyewa) : 70% (±21 hari/bulan)
- Pendapatan bulanan (sewa harian x 21) : ± Rp6 juta – Rp10 juta
- Biaya kebersihan, linen, service fee : Rp1 juta – Rp2 juta
- Penghasilan bersih (dikurangi biaya) : ± Rp4 juta – Rp8 juta/bulan
Skema ini memberikan penghasilan yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan sewa tahunan, tetapi sangat membutuhkan tenaga ekstra untuk maintenance dan customer service.
Baca Juga: Sewa Ruko vs Buka di Rumah: Toko Offline Mana yang Lebih Pas Buat UMKM?
Risiko dan Cara Mengelola dalam Bisnis Sewa Apartemen
Setiap bisnis pasti punya risikonya masing-masing. Tapi kamu bisa mengelolanya dengan cerdas, jika mau mempelajarinya. Secara umum, berikut beberapa risiko dalam bisnis sewa apartemen:
- Risiko Kosong Unit: Jika unit apartemen tidak ada yang menyewa selama beberapa bulan, akan ada kerugian biaya maintenance dan cicilan. Solusinya, kamu bisa gunakan skema short stay, atau tawarkan harga promo di awal.
- Penyewa Bermasalah: Tidak ada penyewa yang “sempurna”. Akan ada tipe-tipe penyewa yang bisa merusak properti, atau bahkan “telat” bayar sewa. Maka dari itu, kamu perlu membuat perjanjian sewa tertulis yang jelas, minta deposit, dan lakukan background check ringan jika memungkinkan.
- Fluktuasi Harga Properti: Jika ekonomi melambat, harga jual apartemen bisa stagnan. Tapi jangan khawatir, jika kamu fokus ke pendapatan sewa, nilai properti akan tetap terjaga dalam jangka panjang.
Sahabat Wirausaha, bisnis sewa apartemen bukan hanya tentang beli properti dan menunggu penyewa. Ini tentang mengelola aset dengan strategi cerdas agar memberikan cash flow positif dan nilai tambah dari waktu ke waktu.
Dengan memilih lokasi yang tepat, menentukan target penyewa yang jelas, dan mengelola unit secara profesional, kamu bisa menjadikan bisnis sewa apartemen sebagai mesin uang yang stabil, bahkan sambil tetap bekerja atau menjalankan bisnis lainnya.
Jadi, apakah kamu siap memulai langkah pertamamu dalam dunia properti? Sekarang adalah waktu terbaik untuk merancang strategi dan memulai bisnis sewa apartemen impianmu. Semangat ya!
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.