Dalam menjalankan suatu bisnis, sahabat wirausaha pasti memiliki keinginan untuk tumbuh. Pertumbuhan ini sendiri dalam bisnis dapat dilakukan dengan melakukan ekspansi. Menurut Bursa Efek Indonesia, ekspansi adalah aktivitas memperluas usaha yang ditandai dengan menciptakan pasar baru, perluasan fasilitasi, peningkatan ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha.

Ekspansi biasanya dilakukan dengan menggunakan modal, baik modal dari sumber internal bisnis maupun eksternal. Dengan kata lain, ekspansi merupakan ekspektasi dari modal yang harus dikeluarkan oleh bisnis.

Dalam melakukan ekspansi, sahabat wirausaha memiliki beberapa pilihan yang dapat dilakukan. Pilihan tersebut dapat terdiri dari mengembangkan produk baru, meningkatkan basis konsumen, melakukan diversifikasi produk dan meningkatkan brand.

Baca Juga: Mempersiapkan Ekspansi Bisnis Melalui Franchise Ala Fish Streat

Setiap model ekspansi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, sahabat wirausaha harus mampu memilih model yang paling sesuai dengan karakteristik bisnis yang dimiliki.


Mengembangkan Produk Baru

Salah satu bentuk ekspansi yang paling sering dilakukan adalah pengembangan produk baru. Pengembangan produk baru berarti memberikan kesempatan bagi produsen untuk menambah jalur revenue stream bagi perusahaan. Ekspansi seperti ini sering dilakukan dikarenakan adanya potensi pasar baru bagi produk yang dimiliki oleh bisnis.

Sebagai contoh, Pak Asep memiliki bisnis konveksi baju polos. Bisnis tersebut telah berjalan dengan cukup baik selama 1 tahun belakangan. Dengan rutinitas bisnis yang telah stabil, Pak Asep melihat adanya potensi untuk membuat produk baru.

Pak Asep melihat bahwa ada peluang untuk membuat produk selimut. Hal ini dikarenakan Pak Asep melihat banyak potensi orang menggunakan selimut di ruang dengan air conditioner yang intensitasnya meningkat semenjak banyaknya mekanisme bekerja dari rumah.

Baca Juga: Peluang Pasar: Produk dari Recycling Sampah

Melihat hal tersebut, Pak Asep pun menyiapkan ekspansi produknya yang tadinya hanya membuat kaos polos menjadi juga membuat selimut. Pembuatan selimut ini sendiri memerlukan mesin baru dimana Pak Asep membelinya menggunakan modal internal, yaitu laba yang disimpan dari penjualan selama satu tahun. Tidak hanya itu, Pak Asep juga mengalokasikan sejumlah dana untuk kebutuhan pemasaran dari produk baru tersebut.

Berdasarkan kasus Pak Asep tersebut, pengembangan produk baru akan menimbulkan banyak biaya. Biaya tersebut dimulai dari investasi mesin dan modal kerja baru hingga biaya berkaitan dengan pemasaran terhadap produk baru tersebut.

Hal ini yang membuat model ekspansi berupa pengembangan produk baru bukan sebuah hal yang bisa dilakukan dalam waktu singkat. Sebaliknya, sahabat wirausaha dapat melakukan pengembangan produk baru hanya apabila sahabat wirausaha telah yakin dengan ketersediaan pasar dari produk tersebut.


Meningkatkan Basis Konsumen

Pilihan lain dalam melakukan ekspansi adalah meningkatkan basis konsumen. Pilihan ini dapat dilakukan ketika produk yang sudah ada saat ini belum benar-benar maksimal menyentuh seluruh target pasarnya. Dengan melakukan model ekspansi ini, sahabat wirausaha dapat meningkatkan penjualan melalui produk yang sudah dimiliki.

Baca Juga: Tips Menentukan Keunggulan Kompetitif Suatu Produk Melalui Metode Validasi

Pada model ekspansi ini, sahabat wirausaha akan berfokus pada kegiatan pemasaran untuk meningkatkan daya jual dari produk yang dimiliki. Kegiatan pemasaran ini dapat dilakukan dengan memaksimalkan marketing mix atau yang biasa juga dikenal sebagai bauran pemasaran yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi.

Ekspansi melalui produk misalnya dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk. Sahabat wirausaha dapat mendaftarkan produk yang dimiliki melalui sertifikasi dan standar mutu untuk memastikan produk tersebut bisa menjangkau tempat yang lebih luas. Selain melalui sertifikasi, sahabat wirausaha juga dapat melakukan inovasi sederhana dari produk yang sudah ada seperti menambah variasi rasa dan kemasan baru.

Contoh lain dari ekspansi dalam bentuk ini adalah ekspansi dengan berbasis tempat. Sahabat wirausaha dapat menambah gerai atau tempat berjualan sehingga menambah potensi konsumen untuk membeli produk yang dijual.

Sahabat wirausaha juga dapat menggunakan berbagai mekanisme seperti membentuk sistem franchise dimana sahabat wirausaha membuka kesempatan bagi pihak di luar bisnis untuk mendirikan gerai sehingga memperluas jangkauan pemasaran dari sahabat wirausaha.

Baca Juga: Bagaimana UKM Dapat Memvalidasi Potensi Produk dan Peluang Pasar?

Selain kedua contoh tersebut, sahabat wirausaha dapat melakukan banyak ekspansi lain dalam rangka meningkatkan basis konsumen. Ekspansi dengan tipe ini relatif tidak terlalu beresiko dibandingkan dengan mengembangkan sebuah produk baru.

Hal ini dikarenakan ekspansi dengan tipe ini tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar dan investasi terhadap banyak hal baru sehingga ketika terjadi kegagalan dalam ekspansi ini maka penjualan dari produk hanya akan stagnan seperti sebelum ekspansi, tetapi tidak mengalami penurunan.

Namun, sahabat wirausaha juga perlu mematiskan bahwa produk yang akan ditingkatkan kapasitasnya masih memiliki potensi untuk tumbuh. Dalam beberapa kasus, produk yang sahabat wirausaha telah mencapai titik maksimal dalam hal pemasarannya.

Hal ini dapat membuat ekspansi berupa pemasaran yang lebih masif tidak akan menghasilkan konsumen yang lebih banyak dikarenakan tidak ada lagi konsumen yang dapat ditarik. Pada kasus tersebut, sahabat wirausaha harus melakukan pengembangan model baru.


Melakukan Diversifikasi

Opsi selanjutnya bagi sahabat wirausaha dalam melakukan ekspansi usaha adalah dengan melakukan diversifikasi. Diversifikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti penganekaragaman.

Baca Juga: Membangun Diferensiasi Produk Pada Bisnis Kuliner

Dalam definisi yang lebih panjang, diversifikasi dapat dikatakan sebagai penganekaan usaha untuk menghindari ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa, atau investasi. Dalam kegiatan bisnis, diversifikasi dapat dilakukan dengan tujuan untuk menyentuh pasar baru dan memperluas basis konsumen.

Sebagai contoh, Pak Aep sebelumnya menjual kemeja kantoran. Usaha ini telah berjalan selama dua tahun terakhir dan telah berkesinambungan. Pada awal tahun ini, Pak Aep mencoba segmen baru berupa baju kemeja bagi anak muda. Ekspansi ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang sudah ada tetapi menyasar pasar baru.

Pada dasarnya, metode ini hampir serupa dengan mengembangkan sebuah produk baru. Akan tetapi, pada kasus ini produk yang dikembangkan tidak berbeda jauh dengan produk yang sudah ada.

Hal ini membuat model ini memiliki kelebihan berupa biaya yang mungkin secara relatif lebih murah dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan pada saat yang sama juga dapat menjadi solusi ketika produk saat ini sudah mencapai titik maksimal penjualan.

Baca Juga: Empat Langkah Mengembangkan Produk Berbasis Validasi Pasar


Mengembangkan Brand

Opsi terakhir yang dapat dilakukan oleh sahabat wirausaha adalah mengembangkan brand. Brand atau merek sendiri adalah suatu hal yang membuat suatu produk dapat dikenali jika dibandingkan dengan produk lainnya. Dengan memiliki suatu merek, sahabat wirausaha akan mampu menciptakan ciri khas dari produk yang dimiliki.

Ekspansi dalam bentuk ini memiliki beberapa contoh yang dapat dibagi menjadi beberapa tahapan. Pada tahapan awal misalnya, model ekspansi ini dapat dilakukan dengan membuat logo dan materi promosi dari brand terkait.

Baca Juga: Strategi Branding

Selanjutnya, ekspansi dapat dilakukan dengan melakukan iklan dan memanfaatkan teknologi digital dalam membuat brand. Semakin tinggi tingkatannya, maka semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan.

Ekspansi ini harus dilakukan secara bertahap tetapi juga konsisten. Dalam banyak kasus sahabat wirausaha mungkin berfokus melakukan beberapa ekspansi yang telah disebabkan sebelumnya tetapi melupakan ekspansi berupa penguatan merek. Hal ini yang kemudian dapat membuat kualitas usaha sahabat wirausaha tidak terlihat karena tidak memiliki suatu merek yang khas.

Nah, demikianlah beberapa bentuk ekspansi yang dapat dilakukan oleh sahabat wirausaha. Pada akhirnya, masih banyak bentuk ekspansi lain yang sahabat wirausaha lakukan di luar dari keempat bentuk tersebut.

Baca Juga: Pemanfaatan SDM Untuk Riset Pasar dan Pengembangan Produk

Akan tetapi setidaknya dengan keempat bentuk tersebut, sahabat wirausaha memiliki gambaran mengenai bentuk ekspansi yang dapat dilakukan. Jadi, yuk kita terus tumbuh dengan melakukan ekspansi.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.