Ide Brainstorming Sahabat Wirausaha, dewasa ini jumlah pengusaha UMKM yang ada di Indonesia didominasi Gen X sebanyak 45 ribu orang, seperti yang dikutip dari katadata.co.id. Menurut penelitian terbaru, generasi milenial atau Gen Z, kelompok usia Gen X memang cenderung kurang kreatif.  Temuan ini selaras dengan hasil riset dari PLUT KUMKM Surakarta 2018, mengatakan UMKM memiliki masalah kurang kreatif dan inovatif, kesulitan mengatur cara kerja.

Sebelumnya, Global Creativity Index (GCI) 2015 menyebutkan bahwa kreativitas Indonesia paling rendah pada peringkat 115 dari 139 negara. Penilaian ini didasarkan pada tiga indikator seperti teknologi, talent, dan toleransi. Untuk mengatasi masalah ini, para pemilik UMKM didorong melakukan brainstorming agar pemilik usaha dan timnya dapat mengeksplorasi berbagai ide kreatif untuk mengatasi kendala ini. Nah, bagaimana cara terbaik melakukan brainstorming agar muncul ide-ide baru dalam berbisnis? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!


Mengenal Brainstorming dan Prosesnya

Brainstorming adalah proses diskusi yang mengumpulkan saran, gagasan, informasi dan pengalaman dari kelompok untuk mencari solusi/menyelesaikan masalah. Menghasilkan daftar ide yang diberikan peserta secara spontan, terbuka, tanpa batas menjadi semangat dalam proses brainstorming. 

Istilah Brainstorming tercipta pada tahun 1939 oleh Alex F. Osborne, merupakan seorang eksekutif periklanan untuk mengatasi masalah ketidakmampuan dalam menghasilkan ide kreatif. Sesi brainstorming mengutamakan kuantitas ide, lalu tim mengevaluasi dan memilih yang paling relevan.

Baca Juga: 5 Ide Kreatif Meriahkan HUT Jakarta Bagi Pelaku UMKM

Sumber: ukmindonesia

Pada dasarnya saat menjalankan kegiatan bisnis, brainstorming ternyata memegang posisi yang cukup penting. Di mana Sahabat Wirausaha harus tahu kalau brainstorming berada dalam tahap “Ideate” dalam design thinking, yang merupakan langkah awal dalam pengembangan gagasan dan konsep bisnis UMKM.

Ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari proses brainstorming, diantaranya meningkatkan kreatifitas, meningkatkan kolaborasi dan team building, hasilkan ide inovatif dan revolutioner, membuka perspektif baru, dan hasilkan ide yang banyak secara cepat. 


9 Teknik Brainstorming Yang Kreatif Untuk UMKM

Jika Sahabat Wirausaha sudah tahu apa itu penjelasan, proses, dan manfaat brainstorming, maka hal berikutnya adalah teknik brainstorming yang bermanfaat bagi pelaku UMKM. Berikut ini adalah pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan:

1. Analisis SWOT 

SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity  Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman). Kekuatan dan kelemahan adalah faktor internal, sementara ancaman dan peluang adalah faktor eksternal. Mengidentifikasi faktor-faktor ini sehubungan dengan masalah atau isu memungkinkan UMKM untuk membentuk gambaran dasar namun jelas tentang pengaruh yang dapat UMKM kendalikan dan yang tidak dapat UMKM kendalikan.

2. Mind Mapping

Sumber: mindmeister

Mind Mapping adalah cara menggunakan gagasan awal yang kuat sebagai titik awal untuk memicu gagasan-gagasan lain atau untuk memperluas gagasan awal tersebut. Ini divisualisasikan dalam bentuk gelembung yang terhubung satu sama lain dengan gagasan kunci di tengahnya. Jika gagasan yang benar-benar segar dan tidak terkait diperkenalkan, maka seharusnya memiliki peta pikiran sendiri.

Baca Juga: Pemanfaatan AI Untuk Industri Kreatif, Bikin Kreasi Produk hingga Jadi Asisten Desainer!

3. Brainwriting

Sumber: Ori Rinaldi

Teknik ini memberikan semua peserta beberapa menit untuk menuliskan tiga ide terkait dengan tujuan sesi. Kemudian semua orang meneruskan ide-ide mereka kepada orang di sebelah kiri mereka yang dapat mengembangkan ide-ide tersebut. 

Ini diulang sampai ide-ide semua orang telah berputar di sekitar meja. Ini adalah teknik non-verbal yang bagus yang melibatkan semua orang.

4. Rapid Ideation

Rapid Ideation menggunakan tekanan waktu untuk membuat anggota tim memikirkan sebanyak mungkin ide dalam waktu tertentu. Teknik ini memaksa berpikir lateral bahkan jika tidak semua ide dapat digunakan. Terkadang bahkan ide-ide yang aneh dapat memicu solusi yang lebih praktis. Kritik, masukan, dan diskusi terjadi hanya setelah waktu yang ditentukan untuk ide cepat telah berlalu.

5. The Six Thinking Hats Theory

Teori ini membantu kita dalam melihat satu masalah dari semua sudut pandang UMKM yang mungkin. Tujuan kita adalah untuk melihat masalah dengan perspektif yang berbeda dan lebih luas. Pada langkah ini, terdapat enam jenis pemikiran yang harus kita ikuti, yang diwakili oleh enam warna topi.

    • Topi Putih menggambarkan fakta dalam situasi yang diberikan. Semua informasi faktual sangat penting untuk memperhatikan semua persyaratan dan elemen-elemen yang hilang dalam diskusi.
    • Topi Merah mempertimbangkan semua aspek emosional dari masalah. Semua insting dan intuisi kita harus dipertimbangkan dalam langkah ini. Langkah ini penting untuk menginduksi pemikiran kritis dan kreatif.
    • Topi Kuning digunakan untuk mengembangkan sikap positif yang memungkinkan kita melihat semua kelebihan dari semua ide dan masukan.
    • Topi Hitam adalah langkah di sisi lain dari Topi Kuning. Langkah ini sangat penting untuk melihat aspek negatif dari ide-ide dan saran-saran. Mengidentifikasi fitur-fitur negatif penting untuk menghindari prosedur berisiko yang dapat menyebabkan komplikasi di masa depan.
    • Topi Hijau memungkinkan kita untuk menambahkan kemampuan pemikiran kreatif kita untuk mengelola atau memperbaiki berbagai situasi.
  • Topi Biru digunakan untuk pengelolaan dan pengendalian proses. Ketika kita menghadapi situasi bermasalah, penting untuk mengarahkan semua ide ke arah yang benar. Langkah pemikiran ini bertujuan untuk membantu semua anggota kelompok yang berpartisipasi dalam brainstorming tetap terkendali.

6. Starbusting

Sumber: Ansari Kadir

Starbusting dimulai dengan menggambar bintang berujung enam dengan tujuan utama atau isu pembahasan di tengah. Setiap ujung bintang mewakili sebuah pertanyaan - bagaimana, siapa, apa, di mana, kapan, dan mengapa. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, aliran ide yang organik akan terdorong. Starbursting sangat efektif untuk merancang atau meluncurkan produk baru.

Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Inovasi Dasar dalam Bisnis, Rahasia Tahan Banting! 

7. Round Robin

Sumber: Kyoko

Metode ini sangat bermanfaat untuk menggali ide dari anggota tim yang biasanya cenderung diam tetapi kemungkinan memiliki wawasan yang berguna, tidak jarang satu atau dua individu yang ekstrovert cenderung mendominasi sebagian besar pertemuan. Minta setiap anggota tim untuk menyumbangkan satu ide. Jika ide seseorang sudah diambil oleh orang lain, mereka diberi waktu untuk menciptakan ide lainnya. Ide kedua, elaborasi, atau kritik harus menunggu sampai semua orang telah menyumbangkan satu ide yang unik.

8. Teknik Stepladder 

Sumber: toolshero

Dengan teknik stepladder, semua orang meninggalkan ruangan kecuali dua orang. Mereka berkolaborasi dalam menemukan ide dan kemudian salah satu dari yang lainnya kembali dan menambahkan ide mereka serta mendiskusikan ide yang sudah diperkenalkan. 

Kemudian satu per satu, semua anggota tim kembali dan mengulangi proses tersebut. Anggota yang masih berada di luar ruangan dapat berkolaborasi bersama atau secara individu sebelum kembali.

9. S.C.A.M.P.E.R

Sumber: okiprayoga

S.C.A.M.P.E.R. pada dasarnya adalah suatu proses untuk memperluas dan meningkatkan ide dengan menguji dan mempertanyakan mereka dari sudut pandang UMKM yang berbeda. Untuk setiap huruf dari mnemonik (teknik untuk memudahkan mengingat sesuatu) ini, tanyakan diri UMKM pertanyaan terkait tentang proyek atau masalah yang sedang dihadapi:

  • Substitute (Gantikan): Apa yang akan terjadi pada proyek jika kita mengganti X dengan Y?
  • Combine (Gabungkan): Apa yang akan terjadi pada proyek jika kita menggabungkan X dan Y?
  • Adapt (Adaptasi): Apa perubahan yang perlu dilakukan untuk mengadaptasi proyek ini ke konteks yang berbeda?
  • Modify (Modifikasi): Apa yang bisa kita modifikasi untuk menciptakan lebih banyak nilai dalam proyek ini?
  • Put to another use (Gunakan untuk tujuan lain): Apa penggunaan atau aplikasi lain yang mungkin dimiliki proyek ini?
  • Eliminate (Hapus): Apa yang bisa kita hilangkan dari proyek ini untuk menyederhanakannya?
  • Reverse (Balik): Bagaimana kita bisa mengatur ulang proyek ini untuk membuatnya lebih efektif?

Berdasarkan Marketeers, metode ini dapat menghasilkan ide-ide segar, memperluas solusi, dan menciptakan inovasi produk/layanan yang menarik.

Sumber: Miro

Sahabat Wirausaha dapat menggunakan papan tulis digital yang memiliki template sebagai alat brainstorming jarak jauh antar anggota diskusi. Kita dapat mengaksesnya di https://miro.com/templates/brainstorming/.

Penjelasan di atas menggambarkan pentingnya pemahaman terhadap konsep brainstorming. Setelah memperoleh beragam ide yang melimpah, langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi untuk menentukan ide-ide yang paling relevan dalam konteks bisnis UMKM yang sedang dijalankan. 

Penting untuk menjadikan ide-ide tersebut sejalan dengan visi dan misi bisnis UMKM, sehingga tidak ada ketidaksesuaian atau ketidak relevan dalam implementasi ide. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa brainstorming menjadi alat yang efektif dalam mengeksplorasi berbagai perspektif dan ide-ide kreatif yang dapat membantu dalam menyelesaikan berbagai tantangan dalam bisnis. Namun, perlu diingat bahwa brainstorming hanyalah awal dari suatu proses; implementasi ide-ide kreatif tersebut menjadi langkah selanjutnya yang sangat penting untuk menjadikan mereka bermanfaat dalam konteks bisnis UMKM.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. mindmanager
  2. Databoks: Kreativitas
  3. Databoks Generasi
  4. Marketeers
  5. Marketing 91
  6. theworkspace
  7. Hubspot
  8. Markplus Institute
  9. Skripsi UNIKA Bab 2