Free photo smiling happy young asian woman entrepreneur receiving phone call for new sales order among boxes of product with laptop computer

Ide Bisnis Rumahan - Industri kuliner memang tidak ada matinya. Setiap tahun, pasar ini semakin berkembang, baik dari jenis maupun ragam olahannya. Bahkan kini banyak beredar di pasaran makanan olahan dalam kemasan, baik yang sifatnya ringan seperti snack atau camilan, maupun berat seperti lauk-pauk berupa ayam bumbu, rendang, dan lain sebagainya.

Perkembangan industri makanan olahan kemasan ini tentu menjadi peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan oleh semua orang. Salah satunya adalah reseller. Tak perlu pusing dengan inovasi produk dan kecukupan modal, reseller dapat mengumpulkan pundi-pundi uang dengan menjual kembali produk dari produsen lain. Menarik bukan? Nah, bagaimana cara menjadi reseller makanan olahan kemasan? Yuk, simak selengkapnya pada artikel Tips Bisnis kali ini.


Jadi Ide Bisnis Rumahan! Ini 7 Tips Jadi Reseller Makanan Kemasan

Reseller mengacu pada perseorangan atau perusahaan yang membeli produk dari supplier untuk dijual kembali, dengan tingkat keuntungan tertentu yang diinginkan. Di saat kategori makanan olahan kemasan merajai pasar seperti sekarang, tentu rugi jika kita tidak mengambil peluang bisnis dengan menjadi reseller produk ini. Nah, Sahabat Wirausaha yang ingin menjadi reseller makanan olahan kemasan, berikut tipsnya.

1. Pilih produk yang berkualitas

Salah satu kunci sukses dalam bisnis adalah menjual produk yang berkualitas. Hal ini tentu berlaku pula untuk reseller. Pemilihan produk yang berkualitas ini penting karena menentukan keberlanjutan bisnis yang akan dijalankan.

Baca Juga: Cara Menjaga Jaringan Reseller, Agar Militan, Loyal, dan Produktif!

Kualitas produk makanan olahan kemasan bisa dilihat dari nilai gizi atau kandungan nutrisi, bahan kemasan, dan masa simpan produk makanan. Produk makanan olahan yang memiliki kandungan nutrisi baik tentu aman untuk dikonsumsi. Misalnya takaran maksimal untuk asupan gula adalah 50 gram, garam 5 gram, dan lemak 67 gram per hari. Jika pada label nutrisi produk ditemukan takaran berlebih, sebaiknya dihindari.

Selain itu, bahan kemasan yang aman tidak akan mengubah cita rasa dan nilai gizi dari produk makanan tersebut. Masa simpan produk yang cukup lama memungkinkan produk untuk menjangkau pasar lebih luas.

2. Tentukan target pasar yang jelas

Target pasar menjadi bagian penting dalam bisnis. Pastikan Sahabat Wirausaha telah mengetahui dan menentukan target pasar yang akan dibidik. Jangan sampai produk makanan olahan kemasan yang berkualitas telah dipilih, namun Sahabat Wirausaha justru belum tahu target pasar yang akan dituju.

Perlu diketahui bahwa bisnis makanan olahan memiliki pasar yang luas, karena bisa dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Hanya saja, selera terkait dengan jenis dan tekstur makanan seringkali justru mempersempit target pasar. Pastikan, produk makanan olahan kemasan yang Sahabat Wirausaha pilih disukai oleh semua kalangan, sehingga dapat menjangkau target pasar yang lebih luas. Misalnya makanan instan (bakso aci dan seblak), camilan, makanan beku khas daerah (rendang, ayam taliwang, pempek), dan makanan organik (salad buah, salad buah, smoothies).

3. Ikuti tren yang sedang berkembang

Perkembangan tren pasar tidak hanya terjadi pada produk fesyen saja, tetapi juga makanan, termasuk makanan olahan kemasan. Selera konsumen terhadap makanan mengalami perubahan yang signifikan. Tak heran jika saat ini banyak beredar makanan olahan kemasan dengan jenis dan cita rasa sangat beragam. Misalnya popcorn tiramisu, makaroni pedas level 1 sampai 10, basreng (bakso goreng), bakso aci, keripik buah, dan lainnya.

Sebagai reseller, Sahabat Wirausaha harus mengikuti perkembangan tren makanan olahan kemasan agar selalu dapat menghadirkan produk yang kekinian. Prinsipnya sediakan produk makanan olahan kemasan yang sedang trending, karena jenis makanan tersebut yang banyak dicari oleh konsumen.

4. Jalin hubungan baik dengan supplier

Tak bisa dipungkiri bahwa kelangsungan bisnis sebagai reseller bergantung pada supplier. Sebab itu, penting bagi Sahabat Wirausaha untuk menjalin hubungan baik dengan para supplier makanan olahan kemasan yang berbeda. Selain untuk memperluas jaringan, juga memperbanyak varian atau jenis produk makanan yang dijual.

Baca Juga: Cara Buat Program Reseller, Jangan Mulai Dulu sebelum Tahu 5 Tahapan Ini!

Dalam membangun hubungan dengan supplier, Sahabat Wirausaha bisa bekerja sama dengan pemasok lokal atau grosir online. Semakin banyak supplier yang dikenal, maka semakin baik. Sebab, pasokan produk makanan olahan kemasan yang dibutuhkan tidak akan mengalami kendala kekurangan. Artinya, distribusi stok produk dapat sesuai dengan jumlah yang dipesan.

Salah satu cara menjaga hubungan baik dengan supplier adalah berteman. Tentu tidak ada salahnya membangun hubungan secara personal, bukan hanya sekadar kepentingan bisnis saja. Hubungan pertemanan ini bisa memberikan keuntungan dari segi harga, di mana Sahabat Wirausaha berkesempatan untuk mendapatkan tawaran harga yang menarik. Selain itu, mereka juga bisa mengetahui apa yang Sahabat Wirausaha butuhkan.

5. Sediakan ruang penyimpanan produk yang bersih dan aman

Sebagai reseller, ada baiknya memiliki stock opname produk makanan olahan kemasan yang akan dijual kembali kepada pelanggannya. Ketersediaan stok produk memungkinkan Sahabat Wirausaha untuk mengetahui secara pasti kualitas produk tersebut. Jangan sampai Sahabat Wirausaha mendapatkan komplain dari pelanggan yang kecewa karena produk yang dijual tidak sesuai dengan deskripsi produk yang ditawarkan.

Terkait dengan stock opname produk, pastikan Sahabat Wirausaha menyediakan ruang penyimpanan yang bersih dan aman. Hal ini tentu untuk menjaga kualitas produk makanan agar tidak mengalami perubahan atau penurunan. Misalnya terhindar dari paparan cahaya matahari langsung, ruangan yang terlalu lembab sehingga memicu tumbuhnya jamur, serta jangkauan hewan seperti semut dan tikus.

Di mana pun bisnis reseller ini dijalankan, baik di rumah maupun di toko, pastikan memiliki ruang penyimpanan yang memenuhi standar bersih dan aman. Jika selama penyimpanan produk, Sahabat Wirausaha menemukan adanya produk yang rusak sehingga tidak layak konsumsi, maka segera pisahkan dari produk yang kualitasnya masih bagus. Hal ini penting untuk menjaga image bisnis di mata pelanggan, bahwa produk makanan yang dijual benar-benar berkualitas, bersih, dan aman sehingga layak untuk dikonsumsi.

6. Titip jual di warung atau toko

Menjadi reseller tidak harus menjual produk sendiri. Sahabat Wirausaha dapat menitipkan produk makanan kemasan di warung atau toko, bisa mulai dari yang terdekat. Seiring berjalannya waktu, Sahabat Wirausaha bisa menitipkannya pada warung atau toko yang lokasinya lebih jauh. Hal ini juga sebagai upaya untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Titip jual di warung atau toko tentu memiliki ketentuan yang harus disepakati bersama, terutama dari harga produk hingga bagi hasilnya. Apakah pemilik toko atau warung diperkenankan untuk menentukan harga produk sendiri dengan menambahkan margin yang diinginkan, atau harga produk tetap dengan sistem bagi hasil berupa komisi. Tentu kesepakatan tersebut harus menguntungkan kedua belah pihak, yakni Sahabat Wirausaha dan pemilik warung atau toko.

Baca Juga: Panda Corp: Dari Bisnis Online Rumahan Jadi Company Store Kecantikan

7. Pasarkan produk secara online

Pada prinsipnya, pelaku usaha saat ini sangat dimudahkan dengan keberadaan media sosial dan e-commerce atau marketplace, karena mampu menjadi saluran pemasaran yang cukup efektif untuk menjangkau target pasar. Sebab itu, untuk menjadi reseller yang sukses, Sahabat Wirausaha bisa memasarkan produk makanan olahan kemasan secara online.

Banyak media sosial yang bisa dimanfaatkan, seperti Instagram, TikTok, Facebook, WhatsApp, Telegram, Twitter, dan lain sebagainya. Demikian juga dengan marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan lainnya. Pengguna media sosial dan pengunjung marketplace pada dasarnya merupakan target pasar yang bisa dibidik. Jika Sahabat Wirausaha jeli, maka bisa menjaring pasar dengan lebih mudah, misalnya dengan membuat konten yang menarik, sehingga pengguna akun media sosial penasaran dan berminat untuk membeli produk yang ditawarkan.

Sebagai promosi dalam memperkenalkan produk, Sahabat Wirausaha bisa menerapkan strategi diskon, sistem buy 1 get 1, membership dengan diskon khusus, dan lain sebagainya. Tujuannya tentu untuk menarik minat pasar dan mengubah calon konsumen menjadi konsumen bahkan pelanggan.

***

Reseller produk makanan olahan kemasan bisa menjadi peluang bisnis yang bisa dijalankan oleh semua orang. Bisnis ini bisa berjalan dengan modal yang terbatas dan pada prinsipnya mudah dijalankan. Tentu dibutuhkan keseriusan dan ketelatenan dalam menjalankan bisnis ini supaya sukses kedepannya. Jadi, sudah siapkah Sahabat Wirausaha meraih sukses dengan menjadi seorang reseller makanan olahan kemasan?

Jika merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk like, share, dan comment serta mengirimkannya kepada teman-teman terdekat Anda.

Referensi:

  1. Halodoc.com, 2023.
  2. Hubster.co.id, 2022.
  3. Oberlo.com, 2022.
  4. Ireappos.com.