Kesalahan Branding Produk Baru Yang Sering Dilakukan UMKM – Sebagai pelaku UMKM, kami mengerti betapa pentingnya branding untuk kesuksesan produk baru. Branding yang kuat bukan hanya soal logo menarik, tapi juga tentang bagaimana produk kamu dikenal dan dipersepsikan pelanggan. Sayangnya, banyak UMKM melakukan kesalahan yang sama saat meluncurkan produk baru.
Kesalahan ini bisa menghambat pertumbuhan, bahkan menggagalkan produk yang sebenarnya potensial. Dalam artikel ini, kami akan membahas 7 kesalahan branding produk baru yang sering dilakukan UMKM. Dengan memahami dan menghindarinya, kamu bisa membangun fondasi brand yang kokoh sejak awal. Mari kita mulai!
1. Tidak Melakukan Riset Pasar yang Cukup
Riset pasar adalah fondasi penting sebelum meluncurkan produk baru. Branding bukan sekadar perkara logo yang eye-catching atau nama yang unik. Branding yang kuat dimulai dari pemahaman mendalam tentang target pasar: siapa mereka, apa kebutuhan dan keinginan mereka, serta bagaimana produk kamu bisa menjadi solusi bagi mereka.
Tanpa riset pasar yang memadai, kamu ibarat menembak dalam gelap. Produk yang bagus sekalipun bisa gagal jika tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan pasar. Lakukan analisis kompetitor untuk melihat bagaimana brand lain memposisikan diri.
Adakan survei pelanggan atau focus group discussion untuk mendapatkan feedback langsung. Pelajari data demografi dan tren pasar terkini. Semua informasi ini akan menjadi bekal berharga dalam menyusun strategi branding yang tepat sasaran.
Baca Juga: 15 Langkah Branding Produk Baru yang Membantu Meningkatkan Penjualan
2. Tidak Memiliki Identitas Brand yang Jelas
Identitas brand adalah jiwa dari brand kamu. Ia adalah fondasi yang menopang seluruh aktivitas branding. Identitas ini mencakup value proposition, yaitu nilai unik yang kamu tawarkan kepada pelanggan. Apa yang membuat produk kamu berbeda dan lebih baik dari kompetitor?
Selain itu, identitas brand juga meliputi brand personality, atau kepribadian brand. Apakah brand kamu ingin dikenal sebagai brand yang fun, serius, inovatif, atau tradisional? Terakhir, identitas brand juga mencakup brand voice, yaitu gaya komunikasi yang konsisten di semua channel.
Kesalahan branding produk baru yang sering dilakukan UMKM ini akan membuat pesan branding kamu terasa hambar, membingungkan, dan sulit diingat oleh calon pelanggan. Bayangkan jika brand kamu tidak memiliki ciri khas yang membedakannya dari yang lain, tentu sulit untuk menonjol di tengah persaingan.
3. Positioning yang Tidak Tepat
Positioning adalah tentang bagaimana produk kamu "dilihat" dan diingat oleh target pasar. Apakah kamu ingin dikenal sebagai produk yang terjangkau namun berkualitas? Atau mungkin produk premium dengan harga yang sepadan dengan kualitasnya? Apakah produk kamu menyasar segmen pasar anak muda, profesional, atau keluarga?
Positioning yang keliru akan membuat produk kamu tenggelam di lautan persaingan. Jika kamu tidak bisa menjelaskan dengan detail apa yang membuat produk kamu unik dan mengapa konsumen harus memilih produk kamu dibandingkan produk pesaing, maka kamu sudah melakukan kesalahan branding produk baru yang sering dilakukan UMKM.
4. Memilih Nama Brand yang Kurang Menarik
Nama brand ibarat kesan pertama. Ia adalah hal pertama yang akan didengar, dilihat, dan diingat oleh calon pelanggan. Nama yang sulit diucapkan, susah dieja, tidak relevan dengan produk, atau bahkan memiliki konotasi negatif, tentu akan menjadi batu sandungan dalam perjalanan branding.
Pilihlah nama brand yang mudah diingat, mudah diucapkan, memiliki makna positif, relevan dengan produk atau nilai yang kamu tawarkan, dan tentu saja, bisa didaftarkan sebagai merek dagang. Proses pemilihan nama brand memang tidak mudah, tapi ini adalah investasi penting yang akan berdampak jangka panjang.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
5. Desain Visual yang Tidak Profesional
Logo, kemasan produk, materi promosi, hingga tampilan website dan media sosial, semua adalah representasi visual dari brand kamu. Desain visual yang asal-asalan, tidak konsisten, atau ketinggalan zaman akan memberikan kesan tidak profesional dan bisa menurunkan kepercayaan calon pelanggan terhadap produk.
Investasikan budget kamu untuk mendapatkan desain visual yang berkualitas. Jika budget terbatas, kamu bisa mencari desainer freelance yang terjangkau namun memiliki portofolio yang baik. Pastikan desain visual yang dihasilkan selaras dengan identitas brand dan bisa menarik perhatian target pasar.
6. Tidak Konsisten dalam Berkomunikasi
Konsistensi adalah kunci utama dalam membangun brand awareness dan kepercayaan pelanggan. Pastikan semua pesan branding yang kamu sampaikan, baik secara online maupun offline, selaras dengan identitas brand yang sudah ditetapkan. Mulai dari gaya bahasa, tone suara, hingga visual yang digunakan, semuanya harus konsisten.
Kesalahan branding produk baru yang sering dilakukan UMKM yaitu inkonsistensi dalam komunikasi akan membuat brand kamu terlihat tidak profesional dan membingungkan calon pelanggan. Misalnya, jika brand ingin dikenal sebagai brand yang fun dan casual, jangan menggunakan bahasa yang terlalu formal dan kaku di media sosial.
Baca Juga: 10 Cara Membangun Branding Produk Baru agar Menonjol di Pasar UMKM
7. Mengabaikan Feedback Pelanggan
Feedback dari pelanggan, baik itu pujian, kritik, maupun saran, adalah emas bagi perkembangan brand kamu. Jangan pernah mengabaikan suara pelanggan! Dengarkan apa yang mereka katakan tentang produk kamu, layanan, atau bahkan terkait brand kompetitor.
Gunakan feedback tersebut sebagai bahan evaluasi dan perbaikan. Apakah ada fitur produk yang perlu ditingkatkan? Apakah ada keluhan tentang layanan pelanggan? Apakah ada pesan branding yang kurang jelas?
Dengan mendengarkan dan merespons feedback pelanggan, kamu menunjukkan bahwa kamu peduli dan bersedia untuk terus berkembang menjadi lebih baik. Ini adalah salah satu cara paling efisien untuk membangun loyalitas pelanggan.
Membangun branding untuk produk baru memang bukan pekerjaan semalam. Ini adalah proses yang membutuhkan perencanaan matang, eksekusi yang konsisten, dan kemauan untuk terus belajar dan beradaptasi.
Dengan menghindari tujuh kesalahan branding produk baru yang sering dilakukan UMKM yang sudah kami jabarkan di atas, kamu sudah berada di jalur yang tepat untuk membangun brand yang kuat, berkesan, dan bisa bersaing di pasar. Kami berharap artikel ini bisa memberikan insight dan inspirasi bagi kamu. Jangan pernah takut untuk berinovasi dan jangan pernah menyerah!
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.