Sebelum meluncurkan produk baru, kami tahu pentingnya memahami kebutuhan pasar. Salah satu cara efisien untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan cerita. Cerita merupakan alat yang ampuh untuk menguji reaksi calon konsumen, mendapatkan feedback, dan menyempurnakan strategi pemasaran.
Lewat cerita, kamu bisa menciptakan engagement yang lebih personal, sehingga potensi penjualan produk meningkat. Kami akan membahas lima jenis cerita yang bisa kamu gunakan untuk menguji pasar sebelum meluncurkan produk, sebagai strategi market testing yang jitu.
1. Cerita Tentang Masalah yang Dihadapi Calon Konsumen (Problem-Solution Story)
Banyak dari kita yang sering merasa kesulitan mengatur keuangan pribadi. Misalnya, mengatur pengeluaran bulanan, menyisihkan dana untuk tabungan, dan berinvestasi seringkali menjadi tantangan tersendiri. Nah, bagaimana jika ada solusi yang memudahkan semua itu?
Inilah yang menjadi dasar dari cerita pertama yang bisa kamu gunakan. Gambarkan secara detail masalah yang dihadapi oleh target pasar kamu. Pastikan masalah tersebut relate dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Contohnya, "Susi, seorang ibu rumah tangga muda, sering merasa kewalahan mengatur keuangan keluarganya. Ia sudah mencoba berbagai cara, dari mencatat pengeluaran di buku catatan hingga menggunakan aplikasi sederhana, namun tetap saja sulit untuk menabung secara rutin."
Setelah menggambarkan masalah, tawarkan produk kamu sebagai solusi yang tepat. Jelaskan bagaimana produk bisa membantu mengatasi masalah tersebut. Misalnya, "Untungnya, Susi menemukan aplikasi MyFin, sebuah aplikasi pengatur keuangan yang dirancang khusus untuk membantu ibu rumah tangga mengatur keuangan mereka dengan mudah dan praktis.
Dengan fitur-fitur seperti budgeting otomatis, pengingat tagihan, dan laporan keuangan bulanan, Susi akhirnya bisa menabung secara teratur dan bahkan mulai berinvestasi untuk masa depan keluarganya."
Cerita yang bisa kamu gunakan untuk menguji pasar sebelum meluncurkan produk ini sangat efisien untuk menunjukkan value proposition produk secara jelas. Calon konsumen bisa langsung melihat bagaimana produk kamu bisa memberikan manfaat nyata dalam kehidupan mereka.
Baca Juga: 8 Cara Menggunakan Storytelling Untuk Mendapatkan Feedback dan Validasi Produk
2. Cerita tentang Perjalanan Seorang Pelanggan (Customer Journey Story)
Mari kita ikuti perjalanan seorang blogger pemula bernama Budi. Awalnya, Budi hanya iseng menulis tentang traveling di blog pribadinya. Namun, ia menyadari bahwa blognya memiliki potensi untuk berkembang dan menghasilkan pendapatan. Masalahnya, Budi tidak tahu bagaimana cara meningkatkan traffic blognya.
Budi kemudian menemukan SEO Tools Pro, sebuah tools SEO yang diklaim bisa membantu blogger meningkatkan peringkat blog mereka di search engine. Awalnya, Budi ragu. Ia tidak yakin apakah tools ini benar-benar bisa membantunya. Namun, setelah melihat testimonial dari blogger lain yang sudah sukses menggunakan tools ini, Budi akhirnya memutuskan untuk mencoba.
Setelah menggunakan SEO Tools Pro, Budi mulai melihat perubahan. Artikel-artikelnya mulai muncul di halaman pertama hasil pencarian Google. Traffic blognya meningkat pesat. Budi pun semakin semangat untuk menulis dan mengembangkan blognya. Kini, blog Budi tidak hanya menjadi sumber informasi bagi para traveler, tetapi juga menjadi sumber penghasilan tambahan bagi Budi.
Cerita yang bisa kamu gunakan untuk menguji pasar sebelum meluncurkan produk ini menggambarkan perjalanan seorang pelanggan dari pertama kali mengenal produk, mencoba, hingga merasakan manfaatnya.
Dengan menceritakan pengalaman Budi, kamu bisa membantu calon konsumen lain membayangkan diri mereka berada di posisi yang sama. Hal ini bisa meningkatkan ketertarikan mereka untuk mencoba produk Sahabat Wirausaha.
3. Cerita di Balik Layar Pembuatan Produk (Behind-the-Scenes Story)
Tahukah kamu, proses dibalik pembuatan produk fashion yang stylish dan berkualitas itu tidak mudah? Kami, tim StylishMe, sangat peduli dengan kualitas produk yang kami hasilkan. Oleh karena itu, kami melakukan riset mendalam untuk memilih bahan baku terbaik.
Kami berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia untuk mencari kain tenun tradisional dengan motif yang unik dan kualitas yang terjamin. Kami juga bekerja sama dengan para pengrajin lokal yang sudah berpengalaman dalam membuat pakaian ready-to-wear. Setiap potongan kain kami perhatikan dengan detail, memastikan tidak ada cacat sedikit pun.
Proses produksi pun kami lakukan dengan sangat hati-hati. Kami memiliki tim quality control yang bertugas memastikan setiap jahitan rapi dan kuat. Kami juga melakukan fitting berulang kali untuk memastikan pakaian yang kami hasilkan nyaman dipakai dan sesuai dengan ukuran tubuh orang Indonesia.
Dengan menceritakan proses di balik layar ini, kami ingin menunjukkan bahwa produk StylishMe dibuat dengan penuh dedikasi dan cinta. Kami ingin kamu merasa bangga saat mengenakan produk kami, karena kamu tahu bahwa produk tersebut dibuat dengan kualitas terbaik. Cerita yang bisa kamu gunakan untuk menguji pasar sebelum meluncurkan produk seperti ini, bisa meningkatkan trust konsumen.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
4. Cerita tentang Kegagalan dan Pembelajaran (Failure and Learning Story)
Tidak ada kesuksesan yang datang tanpa kegagalan. Kami, tim Foody, pernah mengalami kegagalan saat mengembangkan prototype pertama aplikasi delivery makanan kami. Awalnya, kami terlalu fokus pada fitur-fitur canggih, sehingga melupakan aspek user-friendliness.
Ketika kami melakukan user testing, ternyata banyak pengguna yang kesulitan menggunakan aplikasi kami. Mereka bingung dengan navigasi yang rumit dan tampilan yang terlalu ramai. Kami pun mendapatkan banyak feedback negatif.
Kami tidak menyerah. Kami belajar dari kesalahan tersebut dan melakukan perombakan total pada aplikasi. Kami menyederhanakan tampilan, membuat navigasi yang lebih mudah, dan menambahkan fitur-fitur yang lebih relevan dengan kebutuhan pengguna.
Hasilnya? Aplikasi Foody versi kedua jauh lebih baik dari versi sebelumnya. Pengguna merasa lebih mudah dalam memesan makanan, dan tingkat kepuasan pengguna meningkat drastis. Kegagalan yang kami alami justru menjadi pelajaran berharga untuk menciptakan produk yang lebih baik. Kami juga semakin memahami pentingnya cerita yang bisa kamu gunakan untuk menguji pasar sebelum meluncurkan produk.
Baca Juga: 5 Narasi Produk: Cara Membuat Cerita yang Menjual untuk Produk Baru Anda
5. Cerita tentang Visi dan Misi Brand (Brand Vision and Mission Story)
Kami, tim HandiCraft, memiliki mimpi besar: memberdayakan perempuan Indonesia melalui produk handmade yang berkualitas. Kami percaya bahwa setiap perempuan memiliki potensi untuk berkarya dan mandiri secara finansial.
Oleh karena itu, kami menciptakan platform yang memungkinkan para perempuan pengrajin handmade untuk memasarkan produk mereka secara online. Kami memberikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan marketing mereka.
Kami juga aktif mengkampanyekan gerakan #SupportLocalBrand untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung produk-produk lokal. Kami ingin produk handmade Indonesia tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di mancanegara.
Dengan menceritakan visi dan misi brand, kami berharap bisa menarik konsumen yang memiliki value yang sama dengan kami. Kami ingin membangun komunitas yang solid, yang tidak hanya peduli dengan kualitas produk, tetapi juga dengan dampak sosial yang bisa kami ciptakan bersama.
Menguji pasar sebelum meluncurkan produk adalah langkah penting. Dengan menggunakan cerita-cerita di atas, kamu bisa mendapatkan gambaran jelas tentang respon pasar. Jangan ragu bereksperimen dengan berbagai jenis cerita dan sesuaikan dengan brand voice kamu.
Feedback yang didapat dari market testing ini akan sangat berharga untuk menyempurnakan produk dan strategi pemasaran. Kami berharap artikel ini bisa menjadi inspirasi untuk kesuksesan bisnis yang kamu jalankan, serta memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya cerita yang bisa kamu gunakan untuk menguji pasar sebelum meluncurkan produk.
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.