Cara Memulai Usaha Butik di Rumah - Bisnis butik memang miliki tantangan yang cukup tinggi di antara persaingan tren fashion yang terus berubah dalam waktu singkat. Kelebihannya yang menawarkan produk eksklusif, tentu menjadi salah satu nilai lebih dari bisnis pakaian butik.
Hanya saja, mungkin sebagian dari calon pengusaha berpikir membuka usaha butik perlu mempersiapkan modal yang besar. Nyatanya tidak harus selalu begitu, lho! Dengan persiapan yang matang, Sahabat Wirausaha bisa saja memulai bisnis satu ini dari rumah saja. Bagaimana caranya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Peluang Usaha Butik di Rumah
Usaha butik di rumah memiliki peluang yang cukup bagus di industri fashion. Sebab, ada beberapa faktor yang menjadi pendukungnya seperti memiliki segmen pasar yang lebih spesifik.
Misalnya, Sahabat Wirausaha ingin membuka toko butik yang berfokus menjual pakaian berukuran besar. Maka, bisa menggunakan strategi promosi dengan mengenakan model plus size dan menghadirkan produk dengan motif yang cocok untuk badan besar.
Contoh lainnya juga bisa seperti memulai usaha butik untuk busana wanita muslimah. Agar bisa menjangkau konsumen yang tepat, strategi promosinya bisa dilakukan dengan menghadirkan koleksi pakaian yang lengkap seperti manset, ciput jilbab, mukena, dan lain sebagainya.
Secara umum, bisnis butik memiliki kelebihan yang cukup signifikan dibandingkan bisnis fashion secara retail ataupun di department store. Kelebihan yang dapat dilihat, yaitu:
- Menawarkan produk yang lebih unik dan berbeda dari yang ditemukan di toko-toko besar.
- Memberikan pengalaman belanja yang istimewa dengan menyediakan koleksi produk eksklusif dan tidak pasaran.
- Memberikan pelayanan dan pengalaman belanja terbaik yang merupakan fokus utama dalam usaha butik.
- Menciptakan hubungan lebih dekat dengan konsumen sehingga bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.
- Menetapkan harga yang lebih tinggi sehingga nilai profit yang diperoleh lebih menjanjikan.
- Menghadapi perubahan tren fashion sesuai dengan selera pelanggan dengan kemampuan adaptasi yang cepat.
- Menjadi wadah bagi para desainer lokal untuk memamerkan dan menjual karya terbaik mereka.
Melalui poin-poin tadi, dapat diketahui bisnis butik bisa menjadi peluang yang cukup menjanjikan dengan menyasar target konsumen yang spesifik baik dari segi demografi, psikografi, maupun tingkah lakunya. Dengan memenuhi kebutuhan segmen pasar yang terabaikan, ini bisa menjadikan bisnis butik memperoleh basis pelanggan yang setia.
Baca Juga: 10 Tips Memulai Bisnis Fashion dengan Brand Sendiri, Berani Coba?
Cara Memulai Usaha Butik di Rumah
Meskipun peluang usaha butik cukup bagus, namun persaingan antara sektor industri fashion lainnya juga cukup ketat. Terlebih lagi jika bisnis ini dimulai dari rumah, tentunya Sahabat Wirausaha harus memiliki strategi yang tepat agar memenangkan persaingan pasar. Berikut cara memulai usaha butik di rumah yang bisa dilakukan!
1. Pilih Jenis Butik
Langkah awal memulai bisnis fashion tentunya harus menentukan niche atau jenis butik yang akan dikelola. Apakah bisnis tersebut ingin berfokus menjual pakaian khusus pria atau wanita? Apakah produk yang dijual ialah busana muslim, perlengkapan olahraga, pakaian formal, atau baju sehari-hari?
Selain itu, pertimbangkan juga jenis produk pendukung yang akan dijual selain dari produk utama. Misalnya jika Sahabat Wirausaha ingin menjual pakaian muslimah, maka bisa juga menjual perlengkapan salat, Al-Qur’an, dompet, tas, dan lain-lain.
Dengan menentukan jenis butik yang akan dikelola, tentu akan lebih mudah untuk menentukan segmen pasar sebagai target konsumen bisnis Sahabat Wirausaha. Ini juga akan memudahkan dalam menentukan modal awal yang perlu dipersiapkan sebelum penjualan.
2. Tentukan Target Konsumen
Menentukan target konsumen untuk usaha butik memang tidak terlalu sulit. Karena sebagian besar konsumen butik bisa menyasar ke berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, pastikan Sahabat Wirausaha telah memahami target pasar yang lebih spesifik dalam bisnis butiknya.
Misalnya memahami bahwa sebagian besar target konsumen berusia 25-45 tahun, dengan beberapa pilihan profesi seperti pelajar, ibu rumah tangga, atau karyawan. Pahami juga perilaku target konsumen dengan melihat ketertarikannya seperti hobi atau aktivitas sehari-harinya.
Dengan memahami seperti apa target pasarnya, Sahabat Wirausaha bisa menentukan strategi komunikasi yang tepat dalam bisnis. Cara ini sangat membantu untuk bisa menciptakan kesetiaan pelanggan agar terus loyal dengan bisnis kita.
Baca Juga: Dari Real Estate Hingga Fashion, Berikut Deretan Bisnis yang Dimiliki Pemain Sepak Bola
3. Hitung Modal Bisnis
Langkah yang tidak kalah penting dalam memulai bisnis adalah menghitung modal awal sebelum butik dikelola. Dalam menentukan modal bisnis awal, Sahabat Wirausaha harus menghitung 2 aspek modal ini:
a. Modal Awal
Karena bisnis ini dilakukan di rumah, tentu modal usahanya tidak terlalu besar karena tidak perlu menyewa properti seperti ruko atau toko. Maka dari itu, perhitungan modal awalnya bisa seperti ini:
Kebutuhan |
Rincian |
Harga |
Dekorasi properti |
Rak, Display, dll |
Rp4.000.000 |
Stok produk |
100 pcs fashion item |
Rp15.000.000 |
Promosi |
Rp1.000.000 |
|
TOTAL |
Rp20.000.000 |
Total modal usaha yang dibutuhkan adalah sekitar Rp20.000.000.
b. Biaya Operasional
Selain modal awal, perlu juga mempersiapkan biaya operasional butik yang setidaknya dikeluarkan minimal satu bulan sekali. Adapun rincian biaya operasional bisnis butik adalah sebagai berikut:
Kebutuhan |
Rincian |
Harga |
Gaji pegawai 2 orang |
Rp1.000.000/ orang |
Rp2.000.000 |
Stok produk bulanan |
50 pcs fashion item |
Rp7.500.000 |
Perlengkapan packaging |
Plastik, dll |
Rp200.000 |
Listrik + Internet |
Rp300.000 |
|
TOTAL |
Rp10.000.000 |
Berdasarkan perhitungan tabel di atas, biaya operasional yang keluar setiap bulannya adalah sekitar Rp 10.000.000.
Baca Juga: Lori Lurik, Brand Fashion Tradisional Indonesia yang Kenalkan Lurik Lewat Desain Modern
4. Lakukan Promosi Bisnis
Pada tahap ini, Sahabat Wirausaha harus melakukan promosi bisnis untuk meningkatkan brand awareness butik ke target pasar. Proses ini meliputi menentukan nama usaha, slogan bisnis, logo, hingga strategi marketing yang tepat di media sosial.
Buatlah identitas branding yang mudah diingat oleh konsumen dengan menyajikan konten dan campaign promosi yang menarik di media sosial. Misalnya dengan menggunakan kata sapaan seperti “Bunda”, “Sis”, “Mommy”, dan lain-lain sesuai dengan spesifik target marketnya.
Tidak lupa juga untuk memaksimalkan penggunaan sosial media seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan WhatsApp agar strategi promosi lebih efektif. Sisipkan call to action dengan memberikan link pembelanjaan agar konsumen mengklik untuk berkunjung ke marketplace atau offline store butik secara langsung.
5. Beri Pelayanan Prima
Butik menyajikan konsep belanja eksklusif sehingga produk dan pelayanan yang diberikan tentu harus berkualitas. Maka dari itu berikan pelayanan terbaik dengan cara mendengarkan apa yang dibutuhkan dari pelanggan.
Misalnya, jenis pakaian apa yang mereka butuhkan untuk menunjang tampilan terlihat modis dan sempurna. Tidak lupa juga untuk selalu tanggap dalam merespon permintaan, kritik, dan saran yang diberikan.
Gunakan tata bahasa yang sopan agar interaksi terasa lebih dekat sehingga pelanggan bisa merasa puas. Cara ini tidak hanya membuat konsumen menjadi loyal, namun bisa juga meningkatkan citra positif terhadap produk brand butik Anda.
***
Nah, itu dia Sahabat Wirausaha cara memulai usaha butik di rumah yang bisa menjadi inspirasi untuk mengawali bisnis di industri fashion. Langkah-langkah ini, sangat membantu untuk memulai bisnis butik dengan modal terjangkau.
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- jagoanhosting.com/blog/6-tips-memberikan-pelayanan-terbaik-kepada-pelanggan/
- majoo.id/solusi/detail/cara-memulai-usaha-batik
- interactive.co.id/blog/jurus-ampuh-membangun-bisnis-butik-yang-baik-dan-benar-44.html
- tokomesin.com/peluang-bisnis-butik-dan-analisa-bisnisnya.html