Meme Marketing – Pernahkah Sahabat Wirausaha melihat konten media sosial yang mencantumkan sebuah meme dan merasa terhibur membacanya? Beberapa waktu belakangan, konten meme, alias cuplikan gambar yang dimodifikasi, semakin sering digunakan untuk menyampaikan pesan bernada humoris maupun sindiran sosial. Berdasarkan data yang dibagikan Wavemaker, 33% pengguna Instagram sekarang ini membagikan meme setiap harinya. Di Twitter, angka ini bahkan diprediksi lebih tinggi lagi.
Tak heran, jika kemudian muncul strategi pemasaran bernama meme marketing sebagai upaya menarik perhatian lebih banyak konsumen. Bagaimana meme bisa jadi cara cerdas UMKM untuk berkomunikasi dengan pelanggan? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu Meme Marketing?
Meme Marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan konten meme internet yang sering ditandai dengan humor dan keterkaitan untuk mempromosikan produk, layanan, atau merek secara halus.
Secara umum, terdapat beberapa jenis meme untuk tujuan pemasaran diantaranya:
1. Meme Gambar: Meme yang utamanya menggunakan gambar dengan keterangan lucu atau pintar.
Sumber: Instagram
Misalnya, Purity Coffee menarik banyak perhatian dari para pengikutnya dengan meme lucu ini.
Screenshot Will Smith dengan ekspresi wajah jijik bersama teks yang ditambahkan oleh Purity Coffee menciptakan meme yang memukau semua elemen dengan sempurna: lucu, bisa dirasakan, dan meningkatkan brand awareness tanpa merendahkan pelaku usaha kopi lainnya.
Baca Juga: Bangun Kepercayaan Konsumen pada Bisnis dengan Ethical Marketing, Simak Cara Menerapkannya!
2. Meme Video: Meme dalam format video, seringkali menampilkan potongan klip pendek atau animasi (GIF).
Sumber: dafunda
Untuk mempromosikan film, terutama di Hollywood, seringkali diadakan berbagai acara seperti First Screening dan Konferensi Pers. Namun, Netflix Indonesia mengambil pendekatan unik dengan merilis video pendek yang memparodikan wawancara lucu yang pernah viral beberapa tahun lalu.
Dalam video berdurasi 1 menit 17 detik tadi, kita menyaksikan wawancara singkat dengan seorang narasumber bernama Ibu Sartika, yang awalnya hanya mencari tong di kota Jakarta. Namun, ia menemukan hanya poster film Extraction 2 dengan wajah Chris Hemsworth sebagai Tyler Rake di lokasi tersebut, dengan terowongan yang rusak parah.
Menariknya, video berakhir dengan kemunculan Chris Hemsworth yang berinteraksi dengan Ibu Sartika dalam wawancara yang menghibur.
Ibu Sartika, yang pernah menjadi viral karena gaya bicaranya dalam wawancara televisi tentang penemuan mayat di dalam drum plastik pada November 2018, bertanya kepada Hemsworth, "Masih idup lu?" dan mendapat jawaban lucu dari aktor Australia tersebut, "Masih hidup dong!"
Nah, Sahabat Wirausaha dapat menciptakan kampanye unik dengan mencari klip meme viral dan menyisipkan ke editan video kita, sehingga promosi UMKM menarik dan mendapatkan perhatian konsumen.
Baca Juga: Panduan Strategi Marketing Untuk Target Pasar Gen Z, Optimalkan Cuan di Era Digital!
3. Meme Teks: Meme yang bergantung pada teks yang cerdas atau mudah diterima, seperti twitter atau frasa yang populer.
Sumber: Twitter
Misalnya, Traveloka membuat kalimat teks di twitter kutipan ‘I’m Gwenchana’ yang merupakan salah satu format meme yang tengah hangat diperbincangkan kelucuannya di sosial media.
4. Meme Efek Suara: Meme yang menggunakan elemen suara untuk menambah daya tarik komedi.
Sumber: KFC Indonesia
Biasanya pelaku usaha menggunakan beberapa suara viral di tiktok untuk dimasukan ke video promosi untuk lebih menarik. Misalnya KFC Indonesia menyisipkan suara seleb tiktok yang kini viral dengan kalimat “Bercyandaa” pada promosi iklan.
Sahabat Wirausaha dapat relative mengkombinasikannya dengan menggunakan software editing online.
Mencari meme populer dan unik? Dibawah ini adalah daftar situs web yang tidak hanya membantu pelaku bisnis menemukan meme yang sedang tren, tetapi juga merekreasikan dan mengunduhnya seperti imgflip.com, creatorset.com, vlipsy, memegenerator.net, myinstants.com, dan canva.
Berdasarkan jenis tersebut, meme menjadi cara yang baik untuk menjangkau pelanggan menjadi viral dan mencapai audiens besar dengan cepat yang mungkin tidak menyadari merek pelaku usaha.
Sumber: nealschaffer
Berbagi meme yang bagus dan UMKM hampir dijamin mendapatkan tampilan, suka, berbagi, retweet, dan bentuk interaksi online lainnya. Meme memungkinkan pelaku usaha untuk berinteraksi dengan pelanggan tanpa terlihat terlalu 'berjualan'.
Baca Juga: Semakin Populer, Strategi Pop Up Store yang Efektif Tingkatkan Kesadaran Brand
Kenapa Menggunakan Meme Marketing?
Diperkirakan pengguna internet menghabiskan 145 menit setiap hari di media sosial.
Mereka ada di sana untuk menonton video kucing, berbagi lelucon, dan mengalihkan pikiran mereka dari segala hal yang mengganggu mereka dalam kehidupan nyata.
Berdasarkan hasil penelitian dari UMN Consulting, ditemukan bahwa Generasi Z lebih suka iklan yang memberikan hiburan atau berisi konten komedi daripada iklan yang langsung mempromosikan produk atau menyoroti aspek sentimental.
Menurut Ypulse 2019, sebanyak 75% dari kaum Milenial aktif berbagi meme, dan 38% dari mereka mengikuti akun media sosial yang berfokus pada meme.
Banyak laporan dari berbagai sumber yang dapat diakses oleh pelaku bisnis melalui internet menyatakan konten media populer menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung menyukai komedi sebagai prioritas utama.
Keuntungan dari penggunaan meme meliputi:
– Keterlibatan Audiens: Meme sangat mudah dibagikan dan melibatkan audiens yang lebih muda dan akrab dengan internet.
– Biaya Efektif: Membuat dan membagikan meme dapat lebih hemat biaya dibandingkan dengan periklanan tradisional.
– Relevansi Budaya: Meme mengetuk tren dan referensi budaya saat ini.
Untuk konten meme jika tidak terlalu terkait dengan bisnis UMKM, mereka tetap menyebarkan informasi tentang pelaku usaha.
Dan karena kesan pertama penting, tidak ada yang lebih baik daripada memperkenalkan diri kepada calon pelanggan dengan sedikit humor klasik.
Pengukuran mengukur keberhasilan pemasaran meme melibatkan pelacakan metrik seperti tingkat keterlibatan, berbagi, suka, dan komentar di platform media sosial.
Selain itu, pebisnis dapat memantau sentimen dan umpan balik dari audiens mereka terkait kampanye meme.
Baca Juga: Penting! Ketahui 4 Tahap Marketing Funnel untuk Strategi Pemasaran Lebih Efektif
Bagaimana Cara Mengimplementasikan Meme Marketing?
Sekarang setelah pelaku usaha telah melihat apa yang dapat dicapai meme untuk merek UMKM, saatnya untuk mengintegrasikannya ke dalam strategi pemasaran.
Namun sebelum kita terjun, berikut adalah beberapa praktik terbaik yang harus dipertimbangkan:
1. Tetapkan Konsisten dengan Citra Merek
Seperti halnya dengan setiap strategi pemasaran, pebisnis ingin memastikan bahwa meme terasa otentik untuk merek UMKM. Hal dengan tren adalah bahwa semua orang ingin melompat dan memastikan mereka tidak ketinggalan kereta.
Namun, tidak semua meme viral akan cocok dengan merek kita miliki. Pilihlah dengan hati-hati meme yang dibuat untuk UMKM dan mana yang akan kita bagikan.
Berikut adalah beberapa area potensial di mana UMKM dapat membagikannya:
- Platform media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok.
- Buletin dan kampanye pemasaran melalui email.
- Situs web dan blog, dengan menyematkan meme dalam tulisan blog atau membuat halaman meme khusus.
- Forum online dan papan diskusi, di mana meme dapat dibagikan dan direspon oleh anggota komunitas.
- Kampanye periklanan, dengan menyertakan meme dalam iklan digital atau iklan cetak.
- Pemasaran acara, dengan membuat materi promosi seperti stiker atau lencana dengan meme.
2. Pastikan Tidak Menyinggung
Dalam catatan yang sama, pastikan meme pebisnis tidak menyinggung. UMKM dapat mendapatkan masalah besar ketika mereka ikut bermain dalam kegembiraan meme tanpa memikirkan implikasinya.
Berikut beberapa pertanyaan yang perlu diajukan sebelum pelaku usaha bergabung. Apakah meme:
- Mengejek kelompok atau komunitas tertentu?
- Mengandung ejekan, makian, atau kata-kata bermuatan?
- Bergantung pada penggunaan gambar atau bahasa yang menggoda?
Jika UMKM menjawab "ya" untuk salah satu pertanyaan ini, kita mungkin perlu mempertimbangkan ulang penggunaannya.
3. Buat Struktur
Tidak ada yang lebih buruk dari meme yang salah. Ini seperti ketika orangtua menggunakan bahasa remaja di konteks yang salah, itu membuat cringe dan membuat pebisnis mencolok seperti jempol yang sakit.
Berikut panduan yang perlu diingat:
- Buatlah singkat dan padat.
- Gunakan teks besar yang mudah dibaca.
- Pastikan meme UMKM masih dikenali setelah disesuaikan.
- Jangan mencoba mengubah makna meme, hal ini dapat membingungkan pengguna.
- Hindari menyertakan CTA (Call to Action) dalam meme.
Baca Juga: Mengadaptasi Nama Hingga Kemasan, Kenali Strategi Me Too Marketing yang Bisa UMKM Coba
4. Manfaatkan Peluang Trend
Idealnya, pebisnis lokal ingin membagikan meme saat mencapai puncaknya, bukan ketika sudah melewati batasnya. Karena begitu minat mereda, UMKM mungkin tidak mendapatkan traksi yang kita inginkan dari audiens pebisnis.
Kapan pun masuk akal bagi merek UMKM, gunakan pemasaran meme. Ini adalah cara sederhana namun kreatif untuk berbagi narasi merek pebisnis sambil melibatkan audiens yang kita target."
Penting untuk memastikan meme terasa otentik, tidak menyinggung, memiliki struktur yang baik, dan memanfaatkan tren saat mencapai puncaknya agar berhasil terlibat dengan audiens pebisnis.
***
Meme marketing menjadi alat yang sangat efektif yang dapat membantu pelaku usaha terhubung dengan audiens mereka secara unik dan menarik.
Dengan menggunakan humor dan konten yang dapat dihubungkan, pelaku UMKM dapat membentuk ikatan dengan pelanggan mereka, yang menghasilkan peningkatan keterlibatan dan promosi positif dari mulut ke mulut.
Selain itu, meme marketing dapat menjadi strategi berbiaya rendah bagi pelaku usaha kecil untuk mencapai audiens secara luas.
Meme sedang menguasai dunia, dan lebih banyak merek yang membuat dan membagikan meme secara online daripada sebelumnya. Apakah Sahabat Wirausaha siap untuk ikut serta dalam meme marketing juga?
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- https://wavemakerglobal.com/uk/growth-trends-2023-to-meme-or-not-to-meme/
- https://nealschaffer.com/meme-marketing/
- https://umnconsulting.id/coba-meme-marketing-untuk-jualan-ke-gen-z/
- https://fourweekmba.com/meme-marketing/
- https://www.ypulse.com/report/2019/02/20/topline-social-media-behavior2/
- https://blog.hubspot.com/marketing/meme-examples
- https://www.wyzowl.com/meme-marketing/
- https://www.supermeme.ai/meme-marketing