Cara Bisnis Print On Demand – Di tengah meningkatnya tren belanja daring, bisnis print on demand makin dilirik karena mudah dijalankan dan punya potensi penghasilan yang cukup menjanjikan. Model usaha ini memungkinkan siapapun membuat produk seperti kaos, tote bag, atau cangkir dengan desain sendiri, lalu mencetaknya hanya saat ada pesanan.
Tanpa perlu stok barang atau sewa gudang, usaha ini jadi opsi menarik untuk kamu yang baru ingin memulai. Supaya tidak bingung dari mana harus mulai, yuk kita bahas cara bisnis print on demand dari awal, langsung ke praktiknya!
1. Pahami Konsep Dasarnya Secara Mendalam
Banyak pemula langsung ingin jualan tanpa benar-benar mengerti alur kerja print on demand. Padahal, memahami alurnya sejak awal akan memudahkan kamu dalam mengambil keputusan. Secara garis besar, cara bisnis print on demand terdiri dari:
- Kamu membuat desain atau ilustrasi
- Desain diunggah ke produk pilihan seperti kaos, tas, cangkir, dan lainnya
- Pelanggan membeli produk melalui toko online kamu
- Pesanan masuk ke pihak percetakan
- Produk dicetak lalu langsung dikirim ke pembeli
Karena tidak menangani proses cetak atau pengiriman secara langsung, maka Sahabat Wirausaha perlu memilih mitra cetak yang terpercaya. Fokuslah pada proses desain dan promosi. Dengan alur ini, kamu bisa mengatur waktu kerja secara fleksibel, cocok untuk usaha sampingan atau full-time.
Baca Juga: Fintech Lending untuk UMKM yang Butuh Dana Cepat dan Aman
2. Pilih Niche yang Paling Sesuai dengan Minatmu
Dalam cara bisnis print on demand, semakin sempit target pasar, justru semakin besar peluangnya. Kenapa? Karena desain yang terlalu umum sering kali kalah bersaing. Misalnya, menjual kaos bertuliskan “happy” tentu akan bersaing dengan ribuan produk lain. Tapi jika kamu menyasar komunitas pecinta kucing introvert, maka desain akan lebih personal dan diminati. Contoh niche potensial:
- Self-love dan mental health
- Anime dan pop culture
- Komunitas olahraga atau gym
- Pecinta tanaman hias
- Pekerja kantoran dengan gaya hidup minimalis
Supaya niche kamu tidak asal pilih, lakukan riset kecil di media sosial. Lihat tren desain apa yang sedang ramai dibicarakan, cari tahu komunitas aktif di TikTok atau Instagram, dan temukan kebutuhan yang belum banyak disediakan oleh produk lain.
3. Buat Desain Berkualitas yang Punya Nilai Emosi
Desain adalah alasan utama orang membeli produk print on demand. Jadi kalau ingin produk kamu menonjol, desainnya harus menarik perhatian. Tapi menarik saja tidak cukup. Desain harus memunculkan emosi atau ikatan tertentu bagi calon pembeli. Bisa lucu, inspiratif, atau menyentuh sisi personal. Tips agar desainmu punya nilai lebih:
- Gunakan tipografi yang kuat dan mudah dibaca
- Hindari terlalu banyak elemen yang membuat desain terlihat ramai
- Ciptakan pesan pendek namun bermakna
- Pastikan desain tetap jelas walau dicetak di berbagai ukuran
Kalau Sahabat Wirausaha tidak punya keahlian desain, gunakan bantuan Canva, Figma, atau pekerjakan desainer lepas dari platform freelance. Jangan gunakan desain hasil salin-tempel dari internet. Pakailah desain orisinal akan membuat brand kamu lebih menonjol.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
4. Tentukan Mitra Cetak Berkualitas dan Terpercaya
Langkah selanjutnya dalam cara bisnis print on demand adalah memilih mitra produksi yang bisa diandalkan. Kamu bisa memilih antara mitra lokal atau platform internasional. Jika target pasar kamu ada di Indonesia, mitra lokal bisa memangkas ongkir dan mempercepat pengiriman. Hal penting saat memilih mitra cetak:
- Cek kualitas cetak dan jenis bahan yang digunakan
- Lihat review dari pengguna sebelumnya
- Perhatikan kecepatan cetak dan pengiriman
- Tanyakan apakah bisa custom packaging atau label brand pribadi
- Pastikan layanan pelanggan mudah dihubungi
Sahabat Wirausaha bisa mulai dengan pemesanan pribadi terlebih dulu untuk mencoba kualitas produk mereka. Kalau hasilnya memuaskan, baru pasarkan secara luas. Ingat, kualitas produk sangat menentukan apakah pelanggan akan kembali atau tidak.
5. Bangun Toko Online yang Mewakili Karakter Brand
Supaya produk bisa ditemukan dan dipercaya, kamu butuh tempat jualan yang jelas. Ada dua cara membangun toko online: menggunakan marketplace seperti Shopee atau Tokopedia, atau membuat situs web pribadi.
Jika kamu baru mulai dan ingin meminimalkan risiko, marketplace adalah pilihan cepat dan mudah. Tapi kalau kamu ingin membangun brand jangka panjang dan tampil profesional, situs pribadi memberikan kesan lebih eksklusif. Beberapa elemen penting di toko online:
- Foto produk yang jelas dari berbagai sisi
- Deskripsi produk yang lengkap dan jujur
- Informasi ukuran dan bahan
- Kebijakan pengembalian barang
- Testimoni atau ulasan pelanggan
Kesan pertama penting. Tampilan toko yang rapi, warna yang konsisten, dan bahasa yang ramah bisa meningkatkan kepercayaan pembeli.
Baca Juga: 8 Cara Menjadi Orang Sukses yang Terbukti Bekerja di Dunia Nyata
6. Memaksimalkan Media Sosial untuk Bangun Komunitas
Media sosial bukan cuma tempat promosi, tapi juga tempat membangun kedekatan dengan calon pembeli. Disinilah kamu bisa berbagi cerita, ide desain, bahkan membuat polling untuk desain berikutnya. Beberapa cara bisnis print on demand di sosial media:
- Buat akun Instagram Business agar bisa melihat analitik
- Gunakan Reels atau video singkat di TikTok untuk memperlihatkan proses kerja
- Tampilkan pelanggan yang sudah membeli produkmu (user generated content)
- Buka sesi tanya jawab atau voting desain
- Gunakan highlight untuk testimoni dan cara beli
Tidak perlu langsung membuat semua konten. Fokus pada platform tempat niche kamu paling aktif. Konsistensi lebih penting daripada jumlah.
7. Atur Harga dengan Cermat
Menentukan harga bisa jadi tantangan, apalagi kalau kamu baru mulai. Harga yang terlalu rendah akan membuat kamu rugi, tapi harga terlalu tinggi bisa membuat orang enggan membeli. Maka kamu perlu hitung dengan detail. Komponen yang perlu dihitung:
- Biaya produksi dari mitra cetak
- Biaya desain (jika menggunakan jasa orang lain)
- Ongkos kirim (bisa dibebankan atau digratiskan)
- Fee dari platform (jika kamu jualan di marketplace)
- Margin keuntungan yang realistis
Pastikan harga jual kamu sesuai dengan kualitas produk dan segmen pasar. Sahabat Wirausaha juga bisa menambahkan value seperti bonus stiker, kemasan menarik, atau ucapan terima kasih agar harga kamu terasa sepadan.
Baca Juga: 10 Cara Menjadi Sukses di Usia Muda Tanpa Harus Tunggu Tua
8. Lakukan Evaluasi dan Pengembangan Rutin
Menjalankan bisnis bukan hanya soal mulai. Supaya bertahan, kamu harus terus memperbaiki dan menyesuaikan strategi sesuai perkembangan. Inilah tahap yang sering dilewatkan, padahal sangat krusial. Yang perlu kamu evaluasi secara berkala:
- Desain mana yang paling laris dan mana yang tidak
- Produk apa yang paling diminati
- Ulasan pelanggan (positif maupun kritik)
- Laporan penjualan bulanan
- Biaya iklan atau promosi
Selain itu, kamu bisa mulai memperluas produk. Misalnya, jika awalnya hanya jual kaos, kamu bisa mulai menambahkan tote bag, hoodie, atau aksesori kecil lainnya. Semakin banyak variasi, semakin besar peluang pembelian berulang.
Dengan mengikuti 8 langkah cara bisnis print on demand di atas, kamu tidak hanya memulai usaha, tapi juga membangun merek yang bisa bertumbuh jangka panjang. Ingat, konsistensi dan keberanian untuk terus belajar akan menjadi kunci utama dalam perjalananmu. Semangat!
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.