Pemerintah terus mempercepat proses sertifikasi halal bagi pelaku usaha kecil dan mikro, baik dari segi prosedur dan pembiayaannya. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam video bertajuk Unboxing Ekonomi Syariah: Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Halal Dunia melalui kanal Youtube @GibranTV.
Selain itu, Gibran juga menyoroti tentang pengembangan ekonomi syariah di level internasional, khususnya di KTT D-8 atau Konferensi Tingkat Tinggi Developing Eight. Forum ini merupakan puncak antar pimpinan negara yang terdiri dari delapan negara berkembang, yaitu Indonesia, Bangladesh, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan pembangunan di antara negara-negara anggotanya, serta memperkuat posisi mereka di arena internasional.
“Di KTT D-8, Bapak Presiden menegaskan dukungannya terhadap pengembangan ekonomi syariah dengan menciptakan halal value chain melalui jaringan ekonomi halal yang terus diperkuat,” ujar Gibran.
Gibran menyebut jika sudah ada jutaan pelaku usaha dan produk di Indonesia yang telah tersertifikasi halal. “Saat ini ada 2,2 juta pegiat usaha dan 6,3 juta produk yang telah bersertifikat halal dan ini akan terus ditingkatkan,” ujarnya.
Dorong Manfaatkan Pasar Syariah Global
Walaupun mempunyai potensi besar dan pertumbuhan signifikan di sektor ekonomi syariah, tetapi Indonesia belum menjadi pemain utama dalam rantai pasok halal dunia.
“Tahun 2024 Indonesia berada pada top 3 global Islamic Economy Index, ekspor produk halal kita juga terus meningkat. Dalam 6 tahun terakhir, pertumbuhannya mencapai 7 persen, bahkan 15 dari 30 perusahaan produsen halal terkemuka dunia juga berasal dari Indonesia,” ujar Gibran.
Baca Juga: Pelaku UMKM Bisa Akses KUR BRI 2025 Mulai Dari Rp100 Ribuan
Gibran menjelaskan bahwa Indonesia masih berada di peringkat kedelapan dunia sebagai eksportir produk halal. Ia mengungkapkan sejumlah negara dengan jumlah penduduk Muslim yang jauh lebih sedikit justru mampu menduduki posisi teratas. “Bahkan, negara lain dengan jumlah penduduk Muslim lebih sedikit dari kita mampu memimpin dan jadi peringkat pertama,” jelasnya.
Untuk meningkatkan ekonomi Indonesia di pasar syariah global, Gibran mengungkapkan jika pemerintah sudah melakukan beberapa upaya, salah satu yang paling utama adalah mempercepat proses sertifikasi halal.
Di sektor keuangan, Gibran mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong pengembangan Bank Syariah Indonesia dan meluncurkan layanan bank emas pertama di Indonesia sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi syariah nasional.
Gabung Jadi Member UMKM dan dapatkan banyak peluang menarik!
Potensi pariwisata Indonesia juga jadi salah sektor yang menjadi perhatian. Saat ini pemerintah telah mengembangkan destinasi wisata ramah muslim di sejumlah wilayah seperti Nusa Tenggara Barat, Aceh, Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
"Bahkan di tahun 2023 dan 2024 Indonesia menjadi Top Muslim Friendly Destination of the Year," terang Gibran.
Sebagai penutup, Gibran menyatakan pengembangan ekonomi syariah tidak hanya dipandang sebagai persoalan ekonomi semata, melainkan sebagai arah, tekad, dan nilai yang dibangun untuk menciptakan pendorong ekonomi baru yang lebih adil, inklusif, dan bermanfaat bagi banyak umat.
"Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak hanya membangun kekuatan ekonominya, tapi juga melestarikan nilai-nilai yang menjadi kekayaan bangsa tersebut," pungkasnya.