
Ekspor bumbu Indonesia terus berkembang seiring meningkatnya permintaan rempah-rempah di pasar internasional. Mulai dari jahe, kunyit, lengkuas, hingga sereh, produk lokal punya nilai tinggi karena dianggap lebih segar, alami, dan beraroma khas.
Tidak hanya perusahaan besar, UKM juga punya peluang besar untuk menjangkau pasar global. Kuncinya adalah memahami langkah detail agar proses ekspor berjalan lancar. Ada beberapa cara yang perlu diperhatikan agar produk bumbu tidak hanya lolos standar kualitas, namun juga diterima konsumen luar negeri.
1. Menyiapkan Standar Kualitas Produk
Kualitas adalah kunci utama dalam ekspor bumbu Indonesia. Produk rempah yang dikirim ke luar negeri harus memenuhi standar internasional agar tidak mudah ditolak di pelabuhan tujuan. Jahe kering misalnya, harus memiliki kadar air rendah agar tidak menimbulkan jamur selama perjalanan.
Begitu pula ketumbar dan lada, jika tidak disortasi dengan baik maka bisa menurunkan aroma dan membuat produk kurang bernilai. Untuk menjaga kualitas, UKM perlu memastikan proses pasca panen dijalankan dengan benar, mulai dari pengeringan hingga pengemasan.
Pengeringan menggunakan oven atau metode surya dome bisa menjaga kadar air tetap stabil. Setelah itu, bumbu sebaiknya dikemas dengan bahan kedap udara agar tidak terkontaminasi. Proses sortasi juga harus ketat, membuang bagian yang rusak agar produk yang dikirim benar-benar seragam.
Banyak importir yang juga meminta hasil uji laboratorium sederhana terkait logam berat atau residu pestisida. Dengan kualitas yang terstandar, bumbu Indonesia bukan hanya laku di pasar global tetapi juga mampu bersaing dengan produk negara lain seperti India atau Vietnam.
2. Memahami Regulasi dan Dokumen Ekspor
Dalam ekspor, dokumen adalah syarat yang tidak bisa diabaikan. Setiap negara tujuan memiliki aturan berbeda sehingga pelaku UKM yang ingin serius menjalankan ekspor bumbu Indonesia perlu memahami regulasi ini dengan detail.
Sebagai contoh, Uni Eropa menetapkan batas ketat terkait residu pestisida, sementara Amerika lebih menekankan transparansi label gizi dan bahan tambahan makanan. Dokumen yang wajib dipersiapkan biasanya meliputi invoice sebagai dasar transaksi, packing list yang merinci isi barang, serta Certificate of Origin yang membuktikan bumbu tersebut memang berasal dari Indonesia.
Selain itu, sertifikat karantina pertanian menjadi penting untuk membuktikan produk aman dari hama dan penyakit tanaman. Tanpa dokumen-dokumen ini, produk bisa ditahan atau bahkan ditolak di pelabuhan negara tujuan.
Bagi Sahabat Wirausaha, sistem Indonesia National Single Window yang disediakan pemerintah bisa sangat membantu karena mempermudah pengajuan berbagai dokumen sekaligus secara digital. Ketelitian dalam mengurus dokumen bukan hanya mempercepat proses, tetapi juga meningkatkan kepercayaan importir terhadap profesionalisme eksportir Indonesia.
3. Mengurus Sertifikasi Internasional
Sertifikasi internasional menjadi aspek penting dalam ekspor bumbu Indonesia karena menunjukkan bahwa produk sudah memenuhi standar global. Banyak pembeli internasional yang tidak berani menerima barang tanpa sertifikat. Sertifikat halal misalnya, menjadi perhatian utama untuk pasar Timur Tengah dan Malaysia.
Pasar Eropa lebih menyukai bumbu yang memiliki label organik karena tren konsumen yang semakin peduli terhadap kesehatan dan lingkungan. Sementara itu, standar ISO 22000 atau HACCP biasanya menjadi permintaan dasar dari perusahaan besar yang bergerak di bidang makanan dan minuman.
Sertifikasi memang membutuhkan biaya dan waktu pengurusan, namun nilainya sebanding dengan peluang pasar yang terbuka. UKM yang memiliki sertifikat terpercaya bahkan bisa menjual bumbu dengan harga lebih tinggi dibanding produk sejenis tanpa sertifikat.
Pemerintah Indonesia sendiri sering memberi dukungan berupa training, pendampingan, hingga subsidi biaya untuk sertifikasi tertentu sehingga beban UKM bisa berkurang. Semakin lengkap sertifikat yang dimiliki, semakin besar pula peluang bumbu Indonesia menembus pasar kelas premium.
Baca Juga: Tren Peluang Bisnis Bumbu Masak Instan yang Siap Raup Laba Besar
4. Menentukan Negara Tujuan Pasar
Strategi menentukan pasar tujuan sangat berpengaruh pada keberhasilan ekspor bumbu Indonesia. Tidak semua negara memiliki kebutuhan bumbu yang sama. Pasar Timur Tengah memiliki permintaan tinggi untuk jahe merah, lada, dan kapulaga karena dipakai dalam minuman herbal dan masakan khas daerah tersebut.
Eropa lebih banyak mencari kunyit, pala, dan kayu manis yang digunakan dalam industri suplemen, roti, serta minuman kesehatan. Jepang dan Korea cenderung tertarik pada bumbu kering dalam kemasan kecil yang mudah digunakan rumah tangga modern, sementara Amerika Serikat membutuhkan ketumbar dan bawang kering dalam skala besar untuk keperluan industri makanan cepat saji.
Agar tepat sasaran, UKM bisa memanfaatkan data dari TradeMap atau laporan ekspor dari Kementerian Perdagangan yang memberi informasi negara mana saja yang sedang meningkatkan impor rempah. Dengan riset pasar yang rinci, produk bumbu lokal bisa dikirim sesuai tren konsumsi negara tujuan sehingga peluang diterima pasar menjadi lebih besar.
Baca Juga: Ini 7 Peluang Usaha Bumbu Dapur yang Bikin Bisnis Melesat
5. Membangun Kemitraan dengan Importir
Kemitraan dengan importir adalah pondasi penting dalam ekspor bumbu Indonesia. Importir berfungsi sebagai jembatan yang memperkenalkan bumbu asal Indonesia ke pasar lokal di negaranya.
Bagi UKM, menemukan importir yang terpercaya bisa dilakukan dengan mengikuti pameran dagang skala internasional seperti Trade Expo Indonesia atau Gulfood Dubai di Uni Emirat Arab. Selain itu, diaspora Indonesia yang memiliki bisnis di luar negeri kerap menjadi jalan awal bagi banyak UKM untuk memasarkan produknya.
Komunikasi yang intensif sangat diperlukan agar hubungan dengan importir terjalin jangka panjang. Hal ini mencakup kejelasan kontrak, komitmen pengiriman, serta keterbukaan harga. Importir yang puas dengan profesionalisme eksportir Indonesia biasanya akan memberikan order berulang.
Bahkan dalam banyak kasus, mereka bisa menjadi mitra strategis yang membuka akses ekspor dalam jumlah besar. Hubungan yang dijaga dengan baik akan memperluas pasar dan membantu UKM bertahan di dunia perdagangan global.
Baca Juga: 8 Cara Memulai Produksi Bumbu Dasar Instan Khas Indonesia
6. Mengatur Logistik dan Pengiriman yang Tepat
Logistik merupakan faktor vital dalam ekspor bumbu Indonesia karena menyangkut biaya, waktu, dan kualitas produk. Pengiriman melalui jalur udara biasanya lebih cepat, cocok untuk produk dengan permintaan kecil atau pengiriman sampel, tetapi harganya relatif tinggi sehingga kurang sesuai untuk volume besar.
Sebaliknya, pengiriman melalui jalur laut lebih ekonomis jika jumlah barang banyak, meskipun waktu tempuh lebih lama. Tantangan utama dalam logistik adalah menjaga bumbu tetap dalam kondisi layak konsumsi. Untuk bumbu kering seperti ketumbar dan kunyit bubuk, kelembaban udara menjadi musuh terbesar karena bisa menyebabkan jamur.
Oleh karena itu, penggunaan kemasan kedap udara serta container dengan pengatur suhu sangat diperlukan. Bekerja sama dengan perusahaan freight forwarder berpengalaman bisa membantu Sahabat Wirausaha dalam urusan dokumen kepabeanan, asuransi, hingga distribusi akhir di negara tujuan. Dengan perencanaan logistik yang matang, pengiriman bumbu akan lebih lancar dan sampai tepat waktu tanpa menurunkan kualitas produk.
Meningkatkan ekspor bumbu Indonesia tidak hanya soal menjual produk ke luar negeri, tetapi juga membangun reputasi agar bumbu asal tanah air dikenal sebagai pilihan berkualitas. Mulai dari menjaga mutu, memahami regulasi, mengurus sertifikasi, menargetkan pasar yang tepat, memperkuat branding, hingga mengatur logistik, semua langkah harus dijalankan secara detail.
Jika artikel ini bermanfaat, mohon berkenan bantu kami sebarkan pengetahuan dengan membagikan tautan artikelnya, ya!
Bagi Sahabat Wirausaha yang ingin bergabung dengan Komunitas UMKM di bawah naungan kami di UKMIndonesia.id - yuk gabung dan daftar jadi anggota komunitas kami di ukmindonesia.id/registrasi. Berkomunitas bisa bantu kita lebih siap untuk naik kelas!









