Tips Menjaga Keamanan Digital Bagi Pelaku UMKM – Tahukah Sahabat Wirausaha, bahwa menurut data dari National Cyber Security Index (NCSI), tingkat keamanan digital Indonesia menempati peringkat ke-49 dari 176 negara pada tahun 2023. Peringkat ini menunjukkan bahwa Indonesia masih berada di bawah rata-rata dunia meskipun secara regional, Indonesia berhasil masuk lima besar dalam kelompok negara ASEAN.
Hal ini menandakan bahwa menjaga keamanan digital di Indonesia harus menjadi prioritas utama. Seiring dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi yang pesat, serangan siber menjadi ancaman nyata bagi suatu bisnis terutama pelaku UMKM.
Nah, Sahabat Wirausaha perlu mengetahuai tips menjaga keamanan digital khususnya bagi pelaku UMKM agar bisnis tetap berjalan lancar dan aman. Berikut tipsnya, selamat membaca.
1. Kata Sandi (Password) Harus Kuat dan Unik
Langkah paling pertama dalam tips menjaga keamanan digital adalah dengan membuat kata sandi yang kuat dan unik. Misalkan, menggunakan kombinasi huruf besar dan kecil,, angka, dan simbol. Hindari menggunakan informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir, atau kata-kata-kata yang mudah ditebak. Jangan pernah menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun, karena akan meningkatkan risiko jika salah satu akun diretas (hack).
Jika Sahabat Wirausaha bingung membuat kata sandi yang unik, mungkin bisa mencoba menggunakan aplikasi pengelola kata sandi (password manager). Beberapa aplikasi pengelola kata sandi yang populer dan terpercaya adalah NordPass, 1Password, dan RoboForm. Menggunakan aplikasi bantuan seperti ini, bisa memudahkan Sahabat Wirausaha karena kita hanya perlu mengingat satu kata sandi utama saja. Cukup menarik, ya.
Tentu saja, jangan lupa untuk mengganti kata sandi akun-akun Sahabat Wirausaha secara rutin. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko peretasan dan pencurian data pribadi.
Baca Juga: 10 Tips Aman Transaksi Online Agar Tidak Tertipu Oleh Oknum Pembeli
2. Menerapkan Langkah Autentikasi
Membuat kata sandi yang unik dan kuat tidak cukup, harus dibuat juga langkah autentikasi. Autentikasi dalam e-commerce adalah konsep penting untuk memastikan bahwa penjual dan pelanggan di situs web e-commerce adalah individu yang sah dan dapat membuktikan identitas mereka.
Beberapa metode dalam melakukan autentikasi adalah menggunakan Secure Socket Layer (SSL) yang berguna untuk mengenkripsi data pribadi saat data tersebut ditransfer melalui jaringan komputer. SSL dapat menunjukkan bahwa suatu situs web aman dan telah diverifikasi sehingga aman untuk melakukan transaksi.
Selain itu, Sahabat Wirausaha juga bisa menerapkan verifikasi 2 langkah, yaitu keamanan ekstra dengan menambah kode yang dikirim ke nomor ponsel. Jika Sahabat Wirausaha merasa bingung untuk melakukannya, bisa menyewa ahli keamanan siber. Ahli ini dapat membantu mengatur dan memelihara sistem autentikasi yang kuat dan memastikan semua aspek keamanan akun terkelola dengan baik.
3. Jangan Pernah Klik Link Sembarangan
Perlu diingat Sahabat Wirausaha, jika ada yang mengirimi link yang mencurigakan untuk tetap berhati-hati dan tidak mengklik-nya. Link ini bisa mengarahkan ke situs web atau juga meretas akun yang kita punyai. Perhatikan siapa yang mengirim apakah bisa dipercaya dan terlihat tidak mencurigakan, periksa nama link-nya apakah mengandung karakter aneh.
Tips menjaga keamanan digital juga berlaku jika menggunakan koneksi internet (wifi). Sahabat Wirausaha perlu berhati-hati jika menggunakan wifi gratisan. Wifi yang aman biasanya menggunakan kata sandi dan adanya tanda keamanan seperti gambar gembok. Koneksi wifi yang aman menghindari risiko pengaksesan data pribadi kita.
4. Tidak Perlihatkan Data Pribadi
Nomor Induk Kependudukan (NIK), foto KTP, paspor, alamat rumah bukanlah informasi yang seharusnya tersebar di publik. Jenis data ini merupakan persyaratan untuk mengaktifkan akun di platform keuangan digital.
Oleh karena itu, Sahabat Wirausaha sebisa mungkin untuk tidak membagikan informasi data tersebut kepada siapapun bahkan kepada orang terdekat. Jika data ini dimiliki orang yang tidak bertanggung jawab, maka mereka bisa membuka akun atas nama Sahabat Wirausaha dan melakukan transaksi yang dapat merugikan finansial serta bisnis kita.
Sahabat Wirausaha perlu melakukan kerahasiaan dengan menyimpan data tersebut secara aman, memastikan layanan keuangan digital yang digunakan telah terverifikasi identitas dengan aman, dan selalu memantau aktivitas akun yang Sahabat Wirausaha punya untuk mendeteksi transaksi atau aktivitas yang mencurigakan.
Baca Juga: Waspada Lebih Baik, Berikut 10 Tips Aman Transaksi dengan QRIS
5. Memberikan Batasan Akses Akun
Memberikan batasan akses merupakan salah satu tips menjaga keamanan digital bagi pelaku UMKM. Terutama jika Sahabat Wirausaha sudah memiliki karyawan yang mengelola beberapa akun sekaligus. Hal ini memastikan bahwa akses hanya diberikan untuk menjalankan tugas-tugas yang ditentukan, sehingga mengurangi risiko penyalahgunaan atau akses yang tidak sah.
Misalnya, pengelolaan akun dapat dibatasi hanya untuk aktivitas yang relevan dengan pekerjaan yang sedang dilakukan. Sementara untuk akun pribadi, penting bahwa hanya pemilik akun yang memiliki akses untuk menjaga keamanan informasi pribadi dan keuangan.
Jangan pernah memberikan User ID, kata sandi, dan kode One Time Password (OTP) kepada siapapun. Kode OTP adalah kunci utama untuk mengakses akun-akun keuangan. Menerapkan prinsip ini, Sahabat Wirausaha dapat meningkatkan kontrol terhadap keamanan data dan mengurangi potensi risiko terkait manajemen akun dalam operasional sehari-hari.
6. Gunakan Virtual Private Network (VPN)
Gunakan VPN untuk meningkatkan keamanan saat Sahabat Wirausaha menggunakan internet. VPN membantu menyembunyikan identitas perangkat komputer dan mengenkripsi semua data yang dikirim dan diterima.
Dengan menggunakan VPN, Sahabat Wirausaha dapat menjaga privasi online dari pengintai digital dan mengurangi risiko pencurian data pribadi serta informasi sensitif lainnya. Ini merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga keamanan saat beraktivitas online terutama di jaringan yang tidak dikenal atau di tempat umum seperti wifi di kafe atau bandara.
7. Software Updates
Menurut para ahli keamanan, pembaruan perangkat lunak (software updates) tidak hanya menambahkan fitur baru, tetapi juga penting untuk melindungi dari celah keamanan yang baru ditemukan. Selain itu, Sahabat Wirausaha juga harus teliti dalam memverifikasi keamanan suatu situs web, misalnya dengan memastikan bahwa situs tersebut menggunakan protokol HTTPS bukan HTTP.
Situs dengan HTTPS mengenkripsi komunikasi antara pengguna dan server, sehingga memastikan bahwa informasi yang dikirimkan tidak dapat dipahami oleh pihak yang tidak berwenang. Langkah ini penting untuk menghindari risiko peretasan yang dapat mengakses atau memanipulasi informasi sensitif yang sedang kita lakukan di situs tersebut.
Baca Juga: Perlu Waspada! Kenali Modus Hoax dan Penipuan yang Mengintai UMKM
8. Selalu Backup Data (Membuat Data Cadangan)
Tips menjaga keamanan digital untuk pelaku UMKM yang tidak kalah penting adalah mencadangkan data (Backup Data). Saat bisnis kita melakukan perubahan karyawan atau perangkat yang kita gunakan, kadangkala itu membuat kita kehilangan data. Kesalahan dalam menghapus data, bahkan peretasan perangkat yang kita gunakan oleh seseorang, juga sering terjadi.
Ada metode yang bisa Sahabat Wirausaha gunakan untuk membuat cadangan data. Pertama, Local Backup yaitu mencadangkan data ke perangkat yang dimiliki seperti hard disk eksternal, flashdisk, atau hard drive eksternal . Kedua, Cloud Backup, yaitu penyimpanan data di lokasi yang terpisah dari lingkungan fisik kita. Misal, terjadi bencana alam atau serangan siber yang memengaruhi seluruh jaringan. Metode ini memastikan data asli dan local backup tetap aman dan dapat diakses darimana saja dengan koneksi internet.
Contoh Kejahatan Siber Terhadap Pelaku UMKM
Ada beberapa kejahatan siber yang umum terjadi khususnya pada pelaku UMKM, seperti berikut:
- Business Email Compromise atau Penyusupan Email Bisnis: Bentuk kejahatan siber di mana penipu memanfaatkan email untuk menipu seseorang agar mengirimkan uang atau mengkses informasi rahasia perusahaan. Kejahatan ini bsia merugikan finansial yang cukup besar.
- Pencurian Identitas: Terjadi ketika seseorang mencuri informasi pribadi seperti nomor jaminan sosial untuk melakukan penipuan.
- Ransomware: Jenis perangkat lunak berbahaya (malware) yang mengenkripsi file, sistem, atau jaringan komputer dan kemudian meminta pembayaran uang tebusan untuk mengembalikan akses yang terenkripsi.
- Spoofing dan Phising: Mengelabui orang agar memberikan informasi sensitif kepada penipu
- Serangan Malware: Program yang dirancang untuk merusak atau mengambil alih sistem komputer. Serangan ini dapat mengakibatkan kerusakan pada data, kebocoran informasi rahasia, dan dampak finansial.
Penting untuk terus belajar mengenai tips menjaga keamanan digital khususnya bagi pelaku UMKM terutama karena mungkin masih ada beberapa istilah atau konsep yang belum diketahui oleh Sahabat Wirausaha. Mengikuti pelatihan dalam meningkatkan keamanan digital untuk usaha bisa Sahabat Wirausaha ikuti. Memahami dan mengimplementasikan praktik keamanan digital adalah kunci untuk menjaga keamanan kita tetap aman dan bisnis kita tetap berjalan lancar.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di-share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- https://uici.ac.id/8-tips-menjaga-keamanan-digital/
- https://money.kompas.com/read/2023/08/16/051000826/tips-menjaga-keamanan-transaksi-digital-dalam-layanan-jasa-keuangan?page=all
- https://www.youtube.com/watch?v=EeKquJpk1Zk