Momachi - Banyak pemilik UMKM yang merasa tidak percaya diri untuk mendaftarkan produk mereka di retail hanya karena bisnisnya masih tergolong cukup baru. Padahal, jika produk terpajang di rak-rak retail, otomatis kita punya kesempatan lebih besar untuk memperluas jangkauan bisnis sekaligus meningkatkan keuntungan. Asalkan tahu strateginya, semua produk lokal bisa juga bersaing dengan brand besar untuk bisa masuk ke retail ternama.

Coba intip kisah sukses UMKM asal Surabaya yang bernama Momachi. Dalam waktu kurang dari 3 tahun, bisnis kaldu yang dikelola oleh Agustya Permata ini sukses menembus 10 retail di seluruh Indonesia dan menoreh banyak prestasi. Apa rahasianya sehingga bisnisnya bisa tumbuh dengan cepat? Simak kisah inspiratifnya berikut ini.  


Momachi Beef Bone Broth, Brand Kaldu Yang Terinspirasi Dari Pengalaman Pribadi

Tujuan awal Agustya mendirikan Momachi adalah untuk mencari solusi dari permasalahan pribadinya sendiri. Kala itu, 7 tahun yang lalu, putra Agustya sering sakit hingga membuat berat badannya stagnan selama beberapa waktu. Setelah diperiksa ke dokter, ternyata anaknya memiliki riwayat alergi yang cukup parah sehingga perlu banyak mengkonsumsi makanan yang sehat dan alami. Berdasarkan pengalaman ini, Agustya menciptakan kaldu Bone Broth olahan sendiri agar bisa dikonsumsi anaknya sehari-hari. 

Bone Broth ini sudah populer di luar negeri dan direkomendasikan oleh para ahli kesehatan untuk dikonsumsi jangka panjang. Dengan teknik pembuatan khusus, gizi yang begitu lengkap akan keluar dari tulang-tulang, seperti kolagen, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin A D E K, & mikronutrien lain,” jelas Agustya. 

Berdasarkan riset pribadinya, Bone Broth memang terbukti baik untuk dikonsumsi semua orang secara rutin. Kandungannya membuat metabolisme tubuh semakin baik dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, sehingga membantu peremajaan sel tubuh, termasuk kesehatan kulit, kuku, rambut. Selain itu, produk ini juga cocok untuk balita guna menambah berat badan, menambah nafsu makan, mendukung imunitas tubuh sehingga bisa mencegah stunting (kurang gizi). 


Mantap Mendirikan Bisnis Saat Kompetitor Masih Sedikit 

Agustya merasakan sendiri dampak positif dan perbedaan yang dirasakan setelah sang anak mengkonsumsi kaldu racikannya. Akhirnya, ia memasarkan produk ini dari mulut ke mulut dan secara online. Menurutnya, sayang sekali jika superfood ini tidak diperkenalkan dan dikonsumsi oleh anak-anak Indonesia.

“Pada tahun 2019 akhir, kami mulai mengenalkan secara online, kala itu kompetitor masih hitungan jari. Dan saat ini di Indonesia jumlah produsen Bone Broth sudah semakin banyak, itu artinya permintaan pasar ada dan cukup baik,” jelas Agustya. 

Setelah rutin mempromosikan produknya selama 2-3 minggu, akhirnya Agustya mendapatkan konsumen pertamanya. Banyak juga konsumen yang tertarik membeli produknya lewat e-commerce Tokopedia sehingga menaikkan rating lapak online yang telah lama ia kelola. Setelah mendapatkan cukup banyak konsumen dan memiliki pasar sendiri, Agustya mantap mendirikan CV Woluwolu di tahun 2021 yang menjadi awal berdirinya brand Momachi

Pada masa-masa awal penjualan Bone Broth, banyak konsumen yang masih meragukan produk racikannya karena mereka sudah memiliki loyalitas terhadap brand kaldu lain yang banyak beredar di pasaran. Namun, Agustya tak pantang menyerah untuk memperkenalkan manfaat kandungan lemak sehat & kalsiumnya yang bisa dipadukan ke hampir semua masakan. Lalu, apa trik dari Agustya agar mendapatkan kepercayaan konsumen? 

“Kami selalu menyediakan beberapa menit di awal komunikasi untuk melakukan pengenalan/edukasi produk. Dan banyak yang beranggapan “hanya kaldu” padahal jauh lebih lengkap nutrisinya daripada kaldu biasa atau kaldu bubuk. Jadi sampai sekarang tantangan kami ada pada pemilihan metode edukasi yang pas dan mudah dimengerti oleh masyarakat,” curhat Agustya. Dan benar saja, beberapa bulan kemudian ternyata produk Bone Broth banyak dibutuhkan oleh banyak orang. 


Serius dalam Membuktikan Nilai Gizi kepada Konsumen 

Akhir-akhir ini, trik marketing yang semakin manipulatif membuat banyak konsumen mulai mempertanyakan keaslian nutrisi yang dikandung setiap produk. Apalagi zaman sekarang banyak sekali makanan dengan citra “makanan sehat” namun hanya sebagai branding dan hanya sebatas kata-kata pada kemasan produk saja. 

Fenomena seperti ini dimanfaatkan oleh Agustya dalam menunjukkan unique selling point dari produknya di tengah-tengah kompetitor. Tanpa banyak bicara, Agustya berani membuktikan kandungan nutrisi Bone Broth dengan uji lab langsung. Hal seperti ini bisa Sahabat Wirausaha ikuti triknya untuk menambah value produk makanan sehat yang kita jual, lho. 

Selain itu, salah satu kelebihan lainnya dari produk Bone Broth Momachi adalah mendapatkan rekomendasi langsung dari ahli gizi. Sebagai brand makanan sehat, tentunya hal ini menjadi nilai plus bagi brand Momachi di mata konsumen. 

“Ada salah satu testimoni dari ahli gizi yang sudah mengkonsumsi produk saya. Beliau bilang bahwa setelah mengkonsumsi ini, perutnya tidak merasa eneg karena Bone Broth tidak mengandung MSG dan juga pengawet buatan,” jelas Agustya. 

Agustya gencar dalam memperkenalkan produknya kepada ahli-ahli nutrisi di sosial media yang memiliki jumlah pengikut yang banyak. Dengan begitu, Agustya juga lebih mudah dalam memasarkan produk sehatnya ke konsumen yang sesuai dengan targetnya dan juga anak-anak yang masih membutuhkan MPASI.


Tembus Retail di Semua Cabang Surabaya 

Dari kepercayaan konsumen inilah, masyarakat mulai pelan-pelan banyak yang beralih ke produk Bone Broth Momachi. Siapa sangka, bisnis Agustya ini mulai banyak dikenal masyarakat sehingga Agustya merasa inilah saatnya untuk scale up bisnisnya. 

Meskipun umur bisnis Momachi masih terbilang singkat, namun Agustya bisa memperluas jangkauan bisnis Momachi hingga ke retail yang ada di kota-kota besar. Bahkan, Agustya juga aktif menghadiri pameran skala besar seperti Eastfood 2022, IFBC 2022, dan Jatim Halal Fest 2023.

“Saya masih jauh dari sukses, cuma pencapaian kami yang membuat kami merasa lebih percaya diri sih kami telah terdaftar HAKI (jadi tambah aset), berhasil mendapat izin edar BPOM, sudah halal, dan bisa masuk ke modern market PAPAYA di semua cabangnya wilayah Surabaya,” jelas Agustya. 

Berdasarkan pengalaman berbisnis Agustya, untuk bisa tembus retail secara teknis pasti harus memiliki izin edar, halal, dan diminati masyarakat. Cara kita mengetahui minat pasar adalah dengan melakukan riset dan juga tes potensi pasar. Untuk masuk pun ada biaya listing fee, saran dari Agustya adalah kita wajib menyisihkan dari laba penjualan-penjualan sebelumnya. 

Setelah berhasil tembus retail, Agustya merasakan sendiri manfaatnya. Baginya, tujuan bergabung dengan retail adalah untuk branding dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Konsumen pastinya tahu bahwa semua produk yang dijual di retail adalah hasil dari seleksi yang ketat dan tidak mungkin menjual produk yang sembarangan. Secara tak langsung, hal ini membuktikan bahwa Bone Broth merupakan produk yang sudah teruji kualitasnya dan mampu bersaing dengan produk makanan sehat lainnya.  


Manajemen yang Baik menjadi Kunci Sukses Bertahan di Retail 

Perjalanan bisnis Agustya tidak berhenti sampai disini saja. Kedepannya, akan selalu ada brand baru yang siap menggeser posisi Momachi atau bahkan mengeluarkannya dari retail. Lalu, apa rahasia Agustya sehingga brand-nya tetap bertahan lama? 

Disinilah letak tantangannya. Sebagai pebisnis, Agustya masih harus memutar otak agar bisa bertahan di retail dan produknya laris di pasaran. Oleh karena itu, Agustya tidak hanya meningkatkan skill nya dalam mempromosikan produk, tapi juga manajemen tim. 

Bagi Agustya, membangun tim dengan kinerja yang bagus merupakan kunci sukses dalam berbisnis. Pasalnya, mengoperasikan bisnis dengan kerjasama yang solid pasti akan menghasilkan produk yang berkualitas pula. 

Tidak hanya itu, Agustya juga tak lupa mengusung konsep bisnis lestari, atau yang lebih dikenal juga dengan bisnis berkelanjutan. Dirinya sendiri mengetahui bahwa masih jarang pebisnis di Indonesia yang mempraktikkan konsep ini. Dalam operasionalnya, Agustya menjelaskan bahwa limbah dari hasil produksinya dimanfaatkan kembali sehingga tidak mencemari lingkungan. Hal seperti ini juga menambah citra positif brand dari Momachi itu sendiri. Dengan begitu, pihak retail juga pasti akan memprioritaskan brand yang memiliki citra positif di mata konsumen. 

Nah, itu tadi kisah sukses Agustya dalam membesarkan bisnis bumbu kaldu sapi miliknya. Semoga menjadi inspirasi Sahabat Wirausaha yang berniat mendaftarkan produknya ke retail juga, ya! 

Jika Sahabat Wirausaha merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman lainnya. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.

Referensi : 

Wawancara dengan Agustya, pemilik bisnis Bone Broth Momachi