Peluang ekspor lada - Tahukah Sahabat Wirausaha bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen lada terbesar di dunia? Kita semua tahu bahwa lada merupakan bumbu masak yang paling banyak dikonsumsi di hampir seluruh negara. Namun sayangnya, artikel ini menemukan bahwa Indonesia masih belum dengan baik untuk memanfaatkan peluang ekspor lada ini.

Disini Sahabat Wirausaha akan menemukan negara mana saja yang sangat potensial untuk mengekspor lada Indonesia serta analisa yang disajikan dari data Trade Map dan Export Potential Map. Yuk kita bahas bersama.


Definisi dan Klasifikasi Lada

Lada adalah berry kering dari Piper nigrum. Seperti namanya, sebagian besar Piper nigrum berry yang diperdagangkan berwarna hitam, tetapi juga diperdagangkan dalam warna putih atau hijau. 

Jenis lada utama adalah:

  • Lada hitam – berry dengan pericarp utuh (daging dan kulit yang mengelilingi biji). Dalam proses produksinya, buah beri dipanen saat masih hijau, namun menjadi gelap saat dikeringkan akibat oksidasi enzimatik. Di sebagian besar negara penghasil, lada dikeringkan di bawah sinar matahari.
  • Lada putih – buah beri matang dengan pericarp dibuang. Ini pada dasarnya adalah biji merica. Lada putih umumnya diproduksi dengan merendam buah beri yang sudah matang dalam air. Proses ini menguraikan pericarp, yang kemudian dapat dengan mudah dihilangkan.

Di beberapa negara penghasil (seperti Vietnam), lada juga dijual dengan warna merah (yang sangat matang), tetapi jumlahnya sangat sedikit dan hanya digunakan untuk produksi dalam negeri. Produk ini juga sangat mahal, dengan harga 3-4 kali lebih mahal dari lada hitam kering.

Baca Juga: Negara Tujuan Ekspor Kayu Manis: Mengupas Tuntas Data

Ada juga rempah-rempah lain dari genus Piper, seperti Piper Longum (lada panjang), Piper cubeba (lada Jawa) atau Piper guineense (lada Ashanti atau Benin), namun tidak banyak dikenal di pasar Eropa.

Piper nigrum tumbuh di berbagai belahan dunia tropis. Karena tanaman ini juga menyukai keteduhan, terkadang ditanam bersamaan dengan kopi dan teh di perkebunan. Setiap tanaman dapat menghasilkan buah beri selama 40 tahun. Produsen utama adalah Vietnam, dengan pangsa 35-45% tergantung musim, diikuti oleh Brasil, Indonesia, India , Malaysia, Sri Lanka dan Kamboja.

Lada hitam bisa digunakan utuh, dihancurkan, atau digiling. Ini adalah rempah-rempah yang paling banyak digunakan di dunia. Ini digunakan untuk memberi kepedasan dan rasa pada makanan. Lada putih bubuk adalah bumbu penting dalam makanan berwarna terang, di mana partikel gelap tidak diinginkan. 

Artikel ini akan menganalisa kelompok produk lada dalam kode HS berikut ini.

  1. 090411: Lada dari genus Piper, tidak dihancurkan atau digiling
  2. 090412: Lada dari genus Piper, dihancurkan atau digiling

Data Statistik Ekspor Lada Indonesia

Indonesia merupakan negara ke-6 terbesar untuk ekspor produk lada di dunia pada tahun 2022, dengan nilai sekitar 151 juta USD. Posisi pertama ditempati oleh India dengan nilai ekspor sekitar 1,17 milyar USD. Negara tetangga Indonesia yaitu Vietnam menempati posisi kedua dengan nilai ekspor sekitar 916 juta USD. Indonesia juga kalah dari China, Brazil, dan Spanyol untuk urusan ekspor lada.

Tujuan ekspor lada Indonesia terbesar adalah Vietnam (18%), Amerika Serikat (16%), China (15%), dan India (12%). Tujuan besar berikutnya adalah ke Jepang (8%) dan Taipei (5%). Indonesia juga banyak mengekspor lada ke negara tetangga Malaysia dan Thailand. Lalu juga banyak  mengekspor lada ke negara Eropa yaitu Jerman dan Polandia. Namun proporsi ekspor ke negara-negara ini hanya berkisar 1-5%

Baca Juga: Indonesia Mengekspor Teh Ke Negara Mana Saja? Analisis Lengkap Disini

Amerika Serikat adalah importir terbesar lada di dunia dengan proporsi impor sebesar 20,2%. Namun, pertumbuhan ekspor lada Indonesia ke Amerika Serikat (11%) masih dibawah pertumbuhan impor lada secara keseluruhan di Amerika Serikat (13%). Negara yang memiliki tingkat pertumbuhan impor lada terbesar ada Uni Emirat Arab (36%) dan China (29%). Kabar baiknya, pertumbuhan ekspor lada ke China lebih besar yaitu sebesar 40%. Namun, pertumbuhan ekspor lada Indonesia terbesar ke negara Thailand dengan mencapai 212% kenaikan.

Selain Thailand, Indonesia juga mendapatkan pertumbuhan ekspor lada besar pada negara-negara Asia lainnya seperti Sudan (124%), Israel (91%), dan Nepal (67%). Negara lainnya hanya mengalami pertumbuhan di bawah 50%. Di Eropa, hanya Perancis yang mengalami pertumbuhan cukup besar untuk ekspor lada Indonesia yaitu sebesar (15%).


Data Potensi Ekspor Lada Indonesia

Indonesia ternyata masih memiliki potensi ekspor lada yang begitu besar. Gambar dibawah ini menunjukkan 10 negara tujuan yang masih memiliki ruang (gap) ekspor lada Indonesia yang belum terealisasikan. China merupakan negara yang paling besar peluangnya. Dari 4,4 juta USD potensi ekspor, Indonesia baru mengekspor lada hanya 38 ribu USD. 

Negara kedua yang besar peluangnya adalah Thailand yang menyisakan potensi ekspor yang belum terealisasikan sebesar 2,2 juta USD. Amerika Serikat juga masih menyisakan potensi ekspor sebesar 1,2 juta USD.

Sekarang mari kita bedah untuk lada yang tidak digiling. Ternyata Vietnam merupakan negara yang paling potensial untuk mengekspornya. Dari 87 juta USD potensi ekspor, baru 37 juta USD yang sudah diekspor. Amerika Serikat juga masih merupakan negara tujuan paling potensial dengan nilai ekspor belum terealisasikan sebesar 12 juta USD. India juga besar peluangnya dengan 6,8 juta USD nilai ekspor belum terealisasikan.

Jerman menjadi satu-satunya negara Eropa yang potensinya paling besar. Kebanyakan negara potensial lainnya berada di Asia yaitu Pakistan, China, Uni Emirat Arab, Singapura, dan Jepang.

Baca Juga: Apa Saja Yang Harus Dipersiapkan Untuk Ekspor: Metode Penilaian Kesiapan Ekspor Produk Pertanian Pangan Ke Jerman

Menarik bukan peluang ekspor lada Indonesia ini? Dari sini, kita tahu bahwa masih begitu besar potensi ekspor lada yang belum dimanfaatkan Indonesia. Semoga artikel ini makin mendorong semangat Sahabat Wirausaha untuk meningkatkan ekspor lada Indonesia. Coba gali juga peluang untuk ekspor lada khusus seperti lada jawa. Semangat Go Global !

Bagaimana dengan lada yang tidak digiling? Amerika Serikat masih menduduki peringkat pertama. Namun, menariknya disini Jepang dan Singapura menjadi negara tujuan ekspor kedua dan ketiga. Untuk Eropa, Inggris dan belanda menjadi pilihan potensial. Sedangkan di Asia Pasifik terdapat Australia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. Trademap.org
  2. Exportpotential.intracen.org
  3. Cbi.eu