Businessman make money growth business success financial investment and return on investment roi concept. financial investments, marketing, analysis, security of deposits vector illustration. Free Vector

Sumber: Freepik

Pernahkah Sahabat Wirausaha mengalami sebuah kondisi dimana penjualan berjalan lancar, tetapi tidak mampu menghasilkan keuntungan? Kondisi ini mungkin dikarenakan adanya biaya yang tidak diperhitungkan dalam menentukan biaya produksi. Salah satu jenis biaya yang sering kali tidak diperhitungkan adalah biaya overhead. Padahal biaya ini merupakan salah satu komponen penting dari biaya produksi yang sebaiknya diperhitungkan dengan baik.


Definisi

Biaya overhead adalah biaya dalam menjalankan usaha yang tidak bisa dibebankan secara langsung dalam pembuatan produk dan jasa. Biaya overhead ini penting bagi Sahabat Wirausaha dalam mengidentifikasi biaya produksi dari produk. Biaya produksi ini yang kemudian akan digunakan untuk menentukan harga jual bagi produk dalam menghasilkan profit.

Baca Juga: Apa itu Accrued Expense?

Biaya ini memang cukup unik karena tidak bisa dihubungkan dengan produk tertentu secara langsung. Hal ini dikarenakan biaya overhead biasanya digunakan secara universal untuk keperluan usaha pada umumnya. Kondisi tersebut yang sering kali menyulitkan Sahabat Wirausaha dalam memperhitungkan biaya tersebut dalam harga satuan produk. Pada akhirnya, kondisi tersebut memunculkan kerugian bagi Sahabat Wirausaha karena biaya lebih besar dibandingkan dengan pendapatan.


Jenis-Jenis Overhead

Overhead memiliki beberapa kategori pembagian. Apabila dibagi menggunakan bentuknya, biaya overhead dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu biaya overhead yang bersifat variabel, biaya overhead yang bersifat semi variabel dan biaya overhead yang bersifat tetap. Biaya overhead yang bersifat variabel mencakup biaya pengiriman dan jasa kurir yang jumlahnya akan bertambah pada setiap ada penambahan jumlah produksi.

Baca Juga: Apa itu Operating Expense?

Adapun biaya overhead yang bersifat semi-variabel dapat berupa peralatan penunjang kantor, seperti air minum bagi para karyawan. Semakin banyak produksi barang dan jasa yang dilakukan, tentu akan semakin besar juga kebutuhan tersebut. Terakhir, ada pula kategori overhead yang bersifat tetap tanpa dipengaruhi oleh jumlah produksi. Sebagai contoh, biaya depresiasi dan juga biaya sewa dapat dikategorikan sebagai biaya overhead jenis ini.

Selain bisa dibagi berdasarkan bentuknya, biaya overhead juga bisa dibagi berdasarkan peruntukannya. Pada pembagian ini, terdapat banyak jenis pembagian yang ada, seperti overhead produksi, overhead operasional non-produksi, overhead pemasaran dan berbagai jenis overhead lainnya. Akan tetapi, overhead yang paling sering dan paling mudah dikategorikan adalah overhead produksi dimana overhead ini adalah biaya-biaya di tempat produksi yang tidak dapat ditelisik bebannya terhadap satuan unit produk.

Baca Juga: Roa Judes, Menduniakan Sambal Khas Manado

Sementara itu, overhead operasional adalah overhead yang berkaitan dengan kegiatan operasional non-produksi seperti keperluan kantor yang tidak berkaitan dengan produksi. Ada pula overhead pemasaran yang berkaitan dengan biaya pemasaran pada umumnya.

Sebagai contoh, Ibu Yuli memiliki 3 produk keripik. Beliau mengetahui biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsungnya. Akan tetapi, beliau kesulitan mengidentifikasi biaya tidak langsung. Ibu Yuli mencatat bahwa dalam satu bulan tempat produksinya membayarkan listrik sebesar 100 ribu rupiah. Beliau juga membayarkan biaya pulsa untuk menerima pesanan sebesar 100 ribu rupiah per bulan. Terakhir, Ibu Yuli juga membayarkan iklan di Facebook dengan biaya 100 ribu per bulan.

Baca Juga: Cara Praktis Buat Katalog Produk di WhatsApp

Ketiga biaya tersebut merupakan biaya overhead. Akan tetapi, jika ingin kita pisahkan berdasarkan peruntukannya, maka biaya listrik produksi merupakan biaya overhead produksi karena berkaitan dengan tempat produksi. Ada pun biaya pulsa adalah biaya overhead operasional yang tidak berkaitan dengan produksi dan biaya iklan adalah biaya overhead pemasaran. Pemisahan ini menjadi penting karena dalam menghitung harga pokok penjualan, Sahabat Wirausaha hanya akan memasukkan biaya overhead produksi saja. Sedangkan overhead lainnya akan masuk sebagai biaya operasional.

Baca Juga: Apa itu Prepaid Expense?


Menghitung Biaya Overhead

Biaya overhead merupakan biaya yang bersifat tidak langsung terhadap satuan unit produksi. Oleh karena itu, Sahabat Wirausaha tidak bisa melakukan cost tracing terhadap biaya ini. Satu-satunya cara adalah dengan melakukan alokasi biaya (cost allocation) dalam mengidentifikasi berapa biaya yang ditanggung dalam satu unit usaha. Adapun formulanya sebagai berikut:

Biaya overhead= Satuan biaya yang dialokasikan × Persen Alokasi

Sebagai contoh, apabila Ibu Yuli mengalokasikan secara rata biaya overhead-nya secara merata kepada produksi tiga keripiknya. Maka persentase untuk masing-masing keripiknya adalah sebesar 33.33% (100%3 =33.33%). Apabila dihitung lebih lanjut, maka total biaya overhead yang dibayarkan untuk setiap keripik adalah sebesar 300 ribu x 100%3 , yaitu 100 ribu rupiah.

Dengan menggunakan informasi tersebut, Sahabat Wirausaha dapat mengidentifikasi biaya dengan lebih tepat dan dapat menghitung harga dengan lebih tepat.