UMKM Indonesia yang Go Internasional - Indonesia memiliki kekayaan budaya, tradisi dan berbagai kekayaan materil dan nonmateril lainnya. Kekayaan ini banyak tercermin melalui berbagai produk. Mulai dari seni ukir, tekstil hingga makanan dan minuman. Meski dihasilkan atau disebut sebagai produk lokal, tetapi tidak sedikit dari produk-produk UMKM Indonesia yang go internasional.
Meskipun persaingan di pasar internasional cukup ketat, beberapa UMKM mampu bersaing dengan produk ternama sekelas Dior dan mendapat sambutan positif di pasar internasional. Terbukti 7 UMKM Indonesia yang go internasional ini telah melaluinya. Kira-kira apa saja? Mari disimak!
7 UMKM Indonesia Tembus Pasar Internasional
Setidaknya UMKM Indonesia yang go internasional ini dapat Sahabat Wirausaha amati strategi dan tips bisnisnya sehingga mampu tembus pasar internasional. Baik dari segi inovasi hingga kreativitas pengusaha lokal dalam meningkatkan kualitas produknya. Berikut ini rincian 7 UMKM Indonesia yang go internasional:
1. Mi Telur Asal Sidoarjo
Mie Telur asal Sidoarjo merupakan salah satu UMKM yang berhasil tembus pasar internasional. Produk mi ini melakukan ekspor perdananya ke Jeddah, Arab Saudi pada September 2022 silam. Produk mi yang beralamatkan di Jalan Raya Lebo, Kabupaten Sidoarjo ini berada di bawah naungan CV Indigo Sejahtera.
Meskipun tergolong baru, Mi Telur asal Sidoarjo ni telah memenuhi standar dan sudah memperoleh sertifikat Saudi Food and Drug Authority (SFDA) untuk produk mereka yang terbuat dari bahan dasar sayuran.
Pada ekspor pertamanya, Mi Telur asal Sidoarjo ini telah mengekspor produk mi telur dalam satu kontainer berukuran 40 kaki. Namun, saat ini produk ini sedang berusaha memenuhi permintaan ekspor sebanyak 112 ton atau setara 8 kontainer ke Jeddah, Arab Saudi.
Baca Juga: Aturan Asal Barang Made In Indonesia, Bawa UMKM Raih Untung di Pasar Global!
2. Krakakoa
Krakakoa merupakan UMKM yang bergerak dalam bidang usaha produksi dan penjualan cokelat. Didirikan pada tahun 2013 oleh Sabrina Mustopo selaku Founder dan CEO, Krakakoa memiliki kantor pusat di Lampung. Dengan bermodalkan 50 US dollar dari Angel Investors dan institutional impact investors, kini Krakakoa telah melakukan ekspor ke Singapura, Uni Eropa, Hongkong dan Selandia Baru
Sabrina berkomitmen untuk menawarkan solusi dengan melahirkan model bisnis yang berkelanjutan, integrasi rantai pasok, hingga menawarkan harga beli yang lebih tinggi alias premium price kepada petani. Di samping itu, ia juga memberikan 2 bulan pelatihan kepada petani terkait praktik perkebunan yang naik dan berkelanjutan,
Saat ini, Krakakoa memiliki kapasitas produksi sebanyak 5 ton per bulan dengan 30-40 variasi produk mulai dari gula aren, cabai hingga kayu manis. Untuk chocolate bar, Arenga 100% Dark Chocolate yang berasal dari kakao Sumatera menjadi salah satu produk jagoan Krakakoa yang dibanderol seharga Rp46.700 per 50 gram.
3. siPutri, Batik Asal Semarang
Batik asal Semarang ini diproduksi oleh salah satu UMKM di Kota Semarang. Produk utama dari batik asal Semarang ini adalah berbagai jenis kain batik, pakaian batik, aksesori batik dan produk rumah tangga yang berbahan batik.
Kekhasan batik asal semarang ini karena terbuat dari bahan alami. Mulai dari proses produksi hingga pasca produksi tidak mencemari alam. Di antara bahan alam yang digunakan berasal dari berbagai tanaman seperti daun ketapang, kayu tinggi hingga mahoni.
Di sisi lain, ciri khas dari siPutri ini adalah menggunakan motif khas seperti motif flora dan fauna serta motif bangunan bersejarah seperti Lawang Sewu. Selain melalui pameran, proses pemasaran yang dilakukan oleh UMKM ini juga memanfaatkan media sosial, website hingga e-commerce agar mampu menjangkau pasar lebih luas.
Kualitas yang ditonjolkan oleh batik asal Semarang ini terbukti mampu menembus pasar internasional dengan negara tujuan ekspor yakni Malaysia, Singapura, Jepang, Amerika Serikat hingga Australia.
Baca Juga: Indonesia Berpotensi Jadi Pemain Utama Ekspor Kemeja Pria Global, Ini Peluangnya!
4. Schmiley Mo
Nama Schmiley Mo dicetuskan oleh Diana Rikasari. UKM ini bergerak di fashion, yang awalnya berupa produk sepatu kemudian berkembangan ke produk pakaian. Nama Schmiley Mo sendiri berasal dari kata smiley yang memiliki arti selalu tersenyum dan modest.
Berawal dari suka menulis di blog tahun 2007 tentang fashion, sehingga kemudian Diana berinisiatif membuat nama brand sendiri. Meskipun Schmiley Mo bukan satu-satunya brand yang dimiliki yakni ada juga merek Up yang dibentuk tahun 2011 dan popFlats untuk sepatu flat wanita. Baru setelah 2016 lahirlah Schmiley Mo yang bergerak di bidang clothing line.
Kekhasan yang ditonjolkan oleh Schmiley Mo adalah desain yang memadukan warna tropical dan sunrises sehingga memunculkan kesan menyenangkan, cerah, nyentrik dan kekanakan. Dengan mengandalkan pola dan patches, produk ini dapat digunakan orang dewasa di semua umur.
Strategi marketing yang dilakukan oleh Schmiley Mo yakni aktif mengikuti Jakarta Fashion Week dan Kuala Lumpur Fashion Week (KLFW) tahin 2017 lalu. Di samping itu, dia juga aktif menggunakan social media marketing seperti Instagram dan Twitter. saat ini, Schmiley Mo sudah melebarkan tujuan ekspornya ke Dubai dan Uni Emirat Arab.
5. Gendhis Bag
UKM Gendhis Bag merupakan jenis UMKM yang bergerak di bidang fashion tas wanita. Didirikan oleh Ferry Yuliana yang berlokasi di Yogyakarta pada tahun 2002. Pada saat itu, Ferry Yuliana sedang berprofesi sebagai dokter gigi.
UMKM ini memiliki kekhasan tersendiri karena terbuat dari bahan alam seperti agel, rotan, mending, rumput laut hingga bambu. Di sisi lain, tas Gendhis Bag ini dibuat secara manual atau buatan tangan (handmade) dengan melibatkan ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) dan bahkan pria dalam membantu proses pembuatan. Mulai dari menjahit hingga menjadi tas siap jual.
Saat ini, tas Gendhis Bag diproduksi sebanyak 300 hingga 500 tas dalam setiap bulannya. Adapun setiap modal hanya diproduksi sebanyak 25 tas dan tas dengan edisi terbatas (limited edition) hanya diproduksi satu buah saja dengan harga sekitar 2,5 juta. Adapun rata-rata harga tas Gendhis Bag berkisar Rp300.000 dan sudah di ekspor ke Jepang, Amerika Serikat, Malaysia dan Venezuela.
6. Kejaya Handicraft
Kejaya Handicraft merupakan UMKM yang berpusat di Banyuwangi, Jawa Timur yang didirikan oleh Khotibin tahun 1998. Kekhasan UMKM ini karena berbahan limbah kayu mebel, pelepah pisang, bambu, dan berbagai bahan alam lainnya.
Produk hasil dari Kejaya Handicraft ini berupa asbak kayu, tas dari pelepah pisang, kap lampu dari bambu, hingga sabuk dari tempurung kelapa. Adapun produk yang dihasilkan sudah lebih dari 100 jenis kerajinan tangan dengan bahan-bahan yang ia dapatkan dari Desa Tambong, Banyuwangi.
Awalnya, strategi marketing yang dilakukan Khotibin hanya dengan menitipkan di berbagai toko souvenir di Bali. Namun kemudian, setelah berangsur 10 tahun dan mengalami berbagai tantangan hingga kebangkrutan. Kejaya Handicraft kemudian mendapatkan tawaran kerjasama sebagai supplier bahan baku lidi dan tapas kelapa.
Produk yang dihasilkan pun juga semakin bervariasi dan melibatkan ratusan warga desa, salah satunya yaitu adanya produk parfum mobil yang dikombinasikan dengan kerajinan yang terbuat dari karung goni. Saat ini, produk dari Kejaya Handicraft sudah diekspor ke Amerika Serikat, Taiwan, dan Italia.
Baca Juga: Dari Lokal Ke Global, Ni Luh Djelantik Mengukir Sukses dengan Bisnis Sepatu
7. Bekah Kupi
Bisnis UMKM Bekah Kupi asal Jakarta telah sukses merambah ke pasar ekspor mancanegara. Terbukti sejak 2020, produk kopinya sudah pernah diekspor ke Mesir, Amerika Serikat, Kazakhstan.
Meskipun sudah berdiri sejak tahun 2019, Bekah Kupi tetap mempertahankan kualitas kopi dengan bekerjasama dengan petani langsung dari berbagai wilayah penghasil kopi di Indonesia seperti Lintang, Gayo dan Wamena. Produk andalan Bekah Kopi adalah tiga jenis produk yang terdiri dari kopi bubuk, roasted beans dan grind beans.
Berbagai UMKM di atas merupakan gambaran dan bukti bahwa kualitas lokal mampu tembus dan bersaing di pasar internasional. Dari 7 UMKM Indonesia yang go internasional tersebut memiliki kekhasan produk dan brand nya masing-masing, serta konsistensi menjaga kualitas produk agar memenuhi standar produk ekspor.
Sahabat Wirausaha juga dapat mengadaptasi berbagai inovasi yang diterapkan oleh 7 UMKM Indonesia yang go internasional. Mulai dari komitmen, inovasi hingga strategi pemasaran yang dapat menginspirasi Sahabat Wirausaha yang sedang menjalani bisnis atau memulai bisnis.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- https://alamisharia.co.id/
- https://ukmsumut.id/
- https://lifestyle.bisnis.com/
- https://www.antaranews.com/
- https://ukmsumut.id/