Sumber Gambar: ekrut.com
Pertumbuhan bisnis startup dalam beberapa tahun terakhir ini terus berkembang pesat. Banyak yang merasa penasaran, apa yang bisa mendorong berbagai bisnis startup bisa melaju sangat cepat dalam pengembangannya. Ternyata, kondisi ini adalah dampak dari penerapan growth hacking yang tepat.
Istilah growth hacking marketing diperkenalkan oleh Sean Ellis pada tahun 2010. Umumnya, growth hacking dilakukan dengan beberapa cara, seperti promosi menggunakan konten, menawarkan produk, dan menggunakan influencer.
Walaupun cara penerapannya berbeda-beda, tetap memiliki satu tujuan, yaitu mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk uang saja. Tapi bisa menguntungkan banyak hal.
Jadi sebenarnya apa itu growth hacking dan bagaimana strategi menerapkan?
Apa itu Growth Hacking?
Growth hacking adalah teknik marketing yang berbasis eksperimen. Growth hacking dipakai untuk menentukan cara paling produktif untuk mengembangkan sebuah bisnis. Dikutip dari Grow with Ward, growth hacking adalah suatu bidang baru yang mengkombinasikan marketing, data, dan teknologi. Dalam proses melakukan strategi growth hacking, diperlukan berbagai macam eksperimen yang akhirnya paling terbukti meningkatkan jumlah pelanggan.
Baca Juga: Unique Selling Proposition
Menurut Optinmonster, sebagian besar strategi growth hacking terbagi dalam tiga area utama yaitu content marketing, product marketing, dan advertising.
1. Content marketing
Strategi content marketing sebagai salah satu cara yang cukup ampuh dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Konten yang tepat bisa menjadi magnet utama yang bisa mendatangkan lead yang berkualitas.
2. Product marketing
Product marketing dilakukan untuk membuat produk lebih menarik dan membangun basis pengguna.
3. Advertising
Growth hacking juga bisa memanfaatkan iklan untuk mempromosikan bisnisnya. Bahkan, cara yang satu ini juga terbukti efektif untuk meningkatkan brand awareness.
Growth Hacking Funnel dan Optimasinya
Sumber Gambar: niagahoster.co.id
Baca Juga: Mengenal Consumer Acquisition
Tahapan Growth Hacking
Dalam growth hacking, ada lima tahapan funnel yang harus dilewati untuk mendapatkan hasil yang optimal. Yaitu Acquisition, Activation, Retention, Referral, dan Revenue (atau disingkat AARRR).
1. Acquisition
Acquisition adalah saat pertama kali bisnis dan calon pelanggan melakukan kontak. Bisa melalui website atau dari produk yang dijual. Tahap ini sangatlah penting, untuk kita bisa mengetahui apakah calon pelanggan tertarik lebih jauh ke bisnis Sahabat Wirausaha.
Supaya tahap ini optimal, pelaku UKM harus bisa menjangkau banyak calon pembeli untuk memperluas brand awareness. Bagaimana caranya? Sahabat Wirausaha bisa melakukan promosi di tempat yang memang ramai dengan calon konsumen. Misalnya, menargetkan millennial atau generasi Z. Supaya tahap acquisition optimal, Sahabat Wirausaha bisa melakukan promosi di media sosial Instagram atau TikTok yang mayoritas penggunanya adalah anak muda.
Baca Juga: Mengenal Istilah Social Media Campaign
2. Activation
Activation merupakan langkah kedua pada growth hacking yang ditandai dengan pelanggan yang mulai menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan. Kalau Acquisition adalah proses menarik calon pelanggan, Activation ini adalah proses menjadikan mereka menjadi pelanggan untuk pertama kali.
Banyaknya jumlah konsumen yang menjadi pelanggan ini disebut dengan conversion rate dan merupakan tahap yang sulit. Walaupun Sahabat Wirausaha sudah promosi di tempat yang tepat, banyak calon konsumen yang masih ragu terhadap produk baru.
Buat calon konsumen mudah untuk menghubungi Sahabat Wirausaha. Calon konsumen akan bertanya dan mengkonfirmasi banyak hal sebelum melakukan pembelian. Caranya bisa dengan memasang live chat di website, mencantumkan alamat email/nomor telepon, dan menyediakan form pertanyaan.
Baca Juga: Inilah Platform E-Commerce yang Mendorong Omset UKM
3. Retention
Setelah berhasil mendapatkan pelanggan pada tahap Activation, saatnya menjadikan mereka sebagai pelanggan tetap di tahap. Sahabat Wirausaha harus memastikan pelanggan tidak hanya menggunakan produk atau layanan sekali saja. Tapi berkali-kali di waktu mendatang.
Sahabat Wirausaha bisa memberikan promosi terbatas untuk pembelian selanjutnya. Misalnya, diskon tambahan, gratis ongkir, ataupun bonus barang. Buat pelanggan merasa spesial. Mulai dari mengirim email ucapan terimakasih setelah membeli produk, memberikan voucher khusus saat pelanggan ulang tahun, dll.
Baca Juga: 8 Jenis Promosi Paling Mantap Bagi Bisnis Fashion
4. Referral
Referral adalah tahap dimana pelanggan tetap mempromosikan produk atau layanan ke orang lain. Umumnya melalui Word of Mouth Marketing atau promosi dari mulut ke mulut. Strategi ini sangatlah ampuh dan mampu membantu pertumbuhan bisnis pelaku ukm dengan cepat.
Untuk mendorong pelanggan terus melakukan promosi ke orang lain, bisa berikan bonus setiap mereka berhasil mengajak orang lain.
5. Revenue
Kalau empat tahap sebelumnya berjalan dengan lancar, Sahabat Wirausaha akan mulai mendapatkan pendapatan dan bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis Sahabat Wirausaha lebih jauh lagi.
Baca Juga: Marketing Campaign, Seberapa Efektif Meningkatkan Penjualan?
Cara Menerapkan Strategi Growth Hacking
Growth hacking adalah strategi yang bisa meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan cepat. Tapi dalam prosesnya memerlukan banyak perencanaan yang matang. Dikutip dari Cloudways, berikut ini beberapa cara menerapkan strategi growth hacking yang efektif.
1. Membuat Daftar Email Sebelum Launching produk
Launching produk tentunya menjadi saat yang paling ditunggu oleh setiap brand. Sebelum memulai, tidak ada salahnya untuk terlebih dahulu membuat daftar email. Ini sangat memungkinkan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Email marketing masih menjadi salah satu strategi paling efektif yang bisa membantu mendapatkan pelanggan potensial bahkan sebelum produknya ada.
Baca Juga: Mengenal NFT dan Manfaatnya Bagi Bisnis
2. Memanfaatkan Program Referral
Program referral juga sangat efektif untuk menarik pengunjung yang baru. Strategi ini sukses dicoba oleh banyak brand besar. Program referral memang cukup efektif untuk meningkatkan jumlah pengguna. Asalkan Sahabat Wirausaha memberikan keuntungan yang sepadan untuk membuat pelanggan tertarik untuk mencobanya.
3. Melakukan Kolaborasi Dengan Brand Lain
Kunci utama dari growth hacking adalah dengan menciptakan hype agar produk bisa lebih dikenal oleh banyak pelanggan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kolaborasi dengan brand lain. Ini karena produk teman-teman umkm akan dipromosikan lewat media sosial brand lain yang tentunya bisa menjangkau audiens baru.
Baca Juga: Menentukan Strategi Pemasaran di Media Sosial Melalui Audit Performa Akun
4. Membangun Komunitas
Membangun komunitas akan membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan dan bahkan meningkatkan customer loyalty. Media sosial bisa dimanfaatkan untuk membangun komunitas yang kuat. Selain itu, media sosial memang menjadi tempat yang paling tepat untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Cobalah lebih interaktif dengan pelanggan lewat media sosial dan beri mereka konten yang menarik untuk bisa meningkatkan engagement.
5. Melakukan Kerja Sama Dengan Influencer
Influencer marketing kini menjadi salah satu strategi pemasaran yang cukup digemari oleh banyak brand. Strategi ini bisa memberikan hasil yang positif, karena produk akan lebih mudah dikenal oleh banyak audiens.
Baca Juga: Apa itu Social Media Influencer?
Seorang influencer yang memiliki followers banyak bisa membantu meningkatkan brand awareness produk dan pastikan juga followers dari influencer memang sesuai dengan target pelanggan Sahabat Wirausaha.
Growth hacking bukan tentang solusi untuk semua masalah, namun growth hacking adalah tentang menerapkan semua strategi bisnis untuk mendapatkan hasil terbaik. Tidak ada rumus pasti untuk mencoba growth hacking. Mencoba terus berbagai cara adalah satu-satunya hal yang dilakukan untuk bisa mendapatkan hasil yang diinginkan.
Referensi: