Banyak orang mengira kecoa selalu identik dengan hama, padahal tidak semua jenis kecoa merugikan. Salah satunya kecoa dubia atau Blaptica dubia, yang kini banyak dicari sebagai pakan hewan peliharaan seperti reptil, burung kicau, sampai ikan hias.
Dari sini terbuka peluang bagi wirausaha untuk menjadikannya sebagai ladang usaha. Dengan modal yang tergolong ringan dan permintaan pasar yang stabil, bisnis kecoa dubia bisa menjadi pilihan tepat terutama untuk pemula yang ingin memulai usaha di bidang peternakan non-konvensional.
1. Menentukan Tujuan dan Skala Usaha
Langkah awal dalam bisnis kecoa dubia adalah memastikan kamu tahu arah usaha yang ingin dibangun. Apakah menargetkan pasar lokal saja atau ingin melebarkan ke komunitas nasional? Penting untuk menyesuaikan rencana bisnis dengan kondisi rumah, waktu luang, serta kemampuan pengelolaan.
Sebagai contoh, memulai dari seratus ekor bisa dijalankan menggunakan wadah plastik ukuran sedang, tidak butuh ruang luas. Tetapi jika ingin mulai serius, ribuan ekor membutuhkan rak khusus dan pengaturan suhu serta kelembaban yang lebih detail.
Perhitungan modal, ketersediaan waktu perawatan, dan potensi pasar agar tidak kewalahan di tengah jalan. Pastikan juga segala kebutuhan utama sudah siap sebelum koloni datang, mulai dari wadah, alat pakan, hingga sistem ventilasi dan pengaturan suhu.
2. Menyediakan Wadah dan Lingkungan yang Tepat
Koloni bisnis kecoa dubia sangat tergantung pada kualitas wadah dan lingkungan tempat mereka tumbuh. Idealnya, gunakan kotak plastik lebar dan kokoh, pastikan penutup tidak terlalu rapat agar sirkulasi udara tetap lancar, tapi tidak mudah terbuka supaya koloni tidak keluar.
Suhu ruangan yang hangat sekitar 26–30°C, dengan kelembaban sedang, sangat penting untuk mengoptimalkan reproduksi. Bila tinggal di daerah dengan suhu dingin, gunakan alat pemanas mini seperti heater reptil atau lampu pijar low watt sebagai sumber panas tambahan.
Di dalam wadah, sediakan alas dari karton bekas telur agar koloni mudah bersembunyi dan tidak saling mendesak. Lingkungan yang nyaman menciptakan pertumbuhan koloni sehat dan stok selalu siap dijual. Selain itu, lokasi penempatan kandang juga perlu diperhatikan. Pilih sudut rumah yang jauh dari kebisingan, sinar langsung, serta aman dari gangguan hama lain.
Kebersihan area sekitar kandang membantu menjaga kesehatan koloni dan mengurangi risiko penyakit atau kematian massal. Perhatikan ventilasi, hindari kelembaban berlebih supaya karton tidak mudah berjamur, dan cek kondisi wadah secara berkala.
Baca Juga: 5 Cara Memulai Bisnis Hamster, Beretika dan Peduli Kesejahteraan Hewan
3. Menentukan Pakan yang Tepat
Pakan terbaik untuk koloni kecoa dubia terdiri atas sayuran segar yang mudah ditemukan, seperti wortel, kentang, daun singkong, hingga ubi jalar sebagai sumber nutrisi utama. Selain itu, variasi dedak fermentasi, biji-bijian (misal kacang-kacangan atau jagung giling), serta pelet ikan bisa diberikan secara teratur agar koloni tumbuh optimal.
Blaptica dubia sangat membutuhkan asupan air, jadi selalu sediakan irisan buah, misal jeruk, apel, atau semangka. Jangan pernah menaruh air langsung dalam mangkuk, cukup dari buah atau sayur supaya koloni tidak tenggelam atau kandang menjadi terlalu basah.
Manfaatkan limbah dapur agar lebih hemat, misal kulit buah atau sisa sayuran yang masih segar. Keseimbangan pakan antara protein dan serat membuat pertumbuhan dan reproduksi koloni menjadi maksimal. Hasil akhir: stok yang dijual kepada pelanggan jauh lebih sehat, bernutrisi, dan sangat diminati pasar reptil atau burung.
4. Mengelola Reproduksi dan Siklus Hidup
Siklus hidup bisnis kecoa dubia unik karena mereka berkembang dengan lambat, membuat manajemen lebih mudah dibanding serangga lain. Betina dewasa mampu menghasilkan hingga 20–40 anakan setiap 2–3 bulan. Untuk mempercepat populasi, pastikan proporsi indukan jantan dan betina seimbang—misal, 1 jantan untuk 3 betina per wadah.
Pisahkan anakan dari indukan setelah berumur dua hingga tiga minggu, agar pertumbuhan mereka lebih pesat tanpa terganggu persaingan pakan. Saat panen, kelompokkan berdasarkan ukuran: anakan, remaja, dan dewasa supaya konsumen mudah memilih sesuai kebutuhan hewan peliharaan mereka.
Pantau populasi secara berkala agar tidak terjadi over populasi yang bisa memperlambat pertumbuhan. Jika koloni terlalu padat, risiko penyakit dan kematian meningkat. Atur jadwal panen setiap bulan, sesuaikan dengan permintaan pelanggan, dan pastikan selalu ada stok indukan baru untuk regenerasi.
5. Menghitung Modal dan Keuntungan
Modal awal dalam bisnis kecoa dubia tidak memberatkan, bahkan untuk pemula. Biaya untuk wadah plastik, karton telur, alat penghangat, pakan komplit, serta koloni awal kurang dari satu juta rupiah untuk skala kecil. Jika ingin mulai lebih besar, modal bisa ditambah dengan rak khusus dan alat pengatur suhu otomatis.
Keuntungan diperoleh dari penjualan per ekor, per partai, atau berdasarkan berat. Harga jual rata-rata untuk koloni dewasa ratusan hingga ribuan rupiah per ekor, tergantung kondisi dan kualitas. Anakan biasanya di bundling secara paket agar pembeli mudah memilih.
Sebagai simulasi sederhana, satu koloni indukan bisa menghasilkan ratusan ekor anakan setiap bulan. Dengan harga jual stabil dan permintaan rutin, modal bisa kembali dalam 2–3 bulan jika pengelolaan benar. Margin keuntungan bahkan bisa dua kali lipat jika pakan berasal dari limbah dapur yang tidak menambah biaya harian.
Baca Juga: Bikin Gemes! Ini 10 Ide Bisnis Bagi Penyayang Hewan Peliharaan
6. Strategi Pemasaran yang Tepat
Pendekatan pemasaran menjadi penentu kesuksesan bisnis kecoa dubia. Manfaatkan platform digital seperti Instagram, Facebook, atau marketplace lokal untuk memajang foto produk—pastikan tampil Instagrammable agar menarik minat calon pembeli.
Bergabunglah dengan grup pecinta reptil, komunitas burung kicau, sampai forum diskusi hobi eksotik untuk memperluas jaringan. Toko hewan peliharaan (offline maupun online) bisa dijadikan mitra. Tingkatkan kepercayaan dengan testimoni pelanggan dan komunikasi responsif, agar layanan pelanggan mudah dihubungi.
Sediakan varian produk sesuai kebutuhan konsumen, misal paket kecil untuk pemula atau paket besar untuk penghobi profesional, lengkap dengan panduan singkat cara merawat kecoa dubia di rumah. Konsistensi update konten di media sosial memudahkan pelanggan mengenal toko kamu.
7. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Koloni
Faktor kebersihan dalam bisnis kecoa dubia tidak boleh diabaikan. Bersihkan wadah minimal seminggu sekali, buang sisa pakan busuk sebelum menimbulkan bau atau jamur. Pakai sarung tangan jika perlu agar lebih steril.
Ventilasi yang baik membantu mengurangi kelembaban berlebih, sehingga karton alas nggak mudah berjamur. Perhatikan limbah kotoran serangga, kumpulkan di tempat tertutup agar ruangan tetap nyaman dan tidak mengganggu aktivitas keluarga.
Jangan lupa, kesehatan koloni adalah kunci mutu produk. Jika ditemukan koloni sakit—lemah, bergerak lambat, warna kusam, segera pisahkan agar tidak menular dan menyebabkan kerugian. Dengan lingkungan yang bersih, konsumen tetap puas dan bisnis berjalan lancar tanpa kendala.
Peluang bisnis kecoa dubia terbuka lebar di Indonesia karena permintaan yang terus meningkat. Dengan tujuh cara utama mulai dari menentukan skala, menyediakan kandang, memberi pakan berkualitas, mengelola reproduksi, menghitung modal, memasarkan, hingga menjaga kebersihan, usaha ini bisa menjadi pilihan yang menjanjikan.
Kunci utamanya adalah konsistensi dalam perawatan dan pemasaran. Jika dilakukan dengan sabar dan detail, bisnis ini mampu memberi keuntungan stabil sekaligus membuka pintu usaha baru yang belum banyak digarap.
Jika artikel ini bermanfaat, mohon berkenan bantu kami sebarkan pengetahuan dengan membagikan tautan artikelnya, ya!
Bagi Sahabat Wirausaha yang ingin bergabung dengan Komunitas UMKM di bawah naungan kami di UKMIndonesia.id - yuk gabung dan daftar jadi anggota komunitas kami di ukmindonesia.id/registrasi. Berkomunitas bisa bantu kita lebih siap untuk naik kelas!