Foto oleh Alexander Isreb dari Pexels

Sahabat Wirausaha, pernahkah mendengar istilah buffer stock dalam proses bisnis? Kehadiran buffer stock dalam bisnis menjadi sangat penting untuk menjaga kegiatan operasional berjalan dengan baik. Kelebihan atau kekurangan buffer stock dapat menimbulkan beberapa permasalahan hingga kerugian bagi bisnis kita.

Oleh karena itu, menghitung buffer stock menjadi langkah yang penting dalam proses bisnis. Nah, sudahkah Sahabat Wirausaha mengetahui apa itu buffer stock dan bagaimana menghitung buffer stock secara tepat sesuai dengan kebutuhan bisnis kita?

Baca Juga: Mengenal Standar K3 Untuk Produksi


Apa itu Buffer Stock?

Buffer stock sering disebut safety stock atau persediaan pengaman. Di dalam bisnis, kita mengenal adanya persediaan atau stok barang. Persediaan harus tetap terjaga agar kegiatan operasional dalam suatu bisnis dapat berjalan tanpa adanya hambatan. Namun, jumlah persediaan yang disimpan dalam suatu gudang haruslah optimal, tidak lebih atau kurang.

Kelebihan persediaan akan meningkatkan risiko penumpukan persediaan jika barang tersebut tidak terjual. Penumpukan persediaan dalam jangka waktu yang panjang akan berakibat pada kerugian finansial, terlebih jika kita menjual barang dengan masa kadaluarsa (expired) yang singkat.

Baca Juga: Mengenal Istilah Kapasitas Produksi

Sebagai contoh, persediaan roti pada bisnis bakery, seperti yang kita tahu roti umumnya memiliki umur produk yang cukup singkat, kelebihan persediaan pada bisnis dengan produk berumur pendek dapat meningkatkan risiko kerugian finansial. Selain itu kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya penyimpanan gudang.

Kekurangan persediaan juga akan berdampak buruk bagi bisnis, karena kita tidak dapat memenuhi permintaan customer akan produk kita. Hal ini akan mempengaruhi customer experience yang akan mengakibatkan hilangnya minat untuk membeli produk kita di masa mendatang.

Dengan kata lain, kekurangan persediaan akan meningkatkan risiko kehilangan potensial customer. Meskipun mungkin kekurangan persediaan disebabkan oleh faktor eksternal, seperti keterlambatan pengiriman, atau permasalahan supplier. Sahabat Wirausaha tentunya tidak ingin skenario itu terjadi kan? Oleh sebab itu, kita membutuhkan buffer stock atau persediaan pengaman.

Baca Juga: Apa itu Business Model Canvas (BMC)?

Buffer stock atau persediaan pengaman mengacu pada kelebihan persediaan yang disimpan di gudang jika terjadi keadaan darurat, kegagalan rantai pasokan, penundaan transportasi, atau lonjakan permintaan yang tidak terduga. Jumlah persediaan pengaman (buffer stock) dapat didasarkan pada jenis produk yang dijual, waktu tunggu produksi rata-rata (lead time), dan historis penjualan serta tren pesanan.


Bagaimana Menghitung Buffer Stock?

Dilansir dari Blucart.com, jumlah persediaan pengaman (buffer stock) yang tepat untuk disimpan dapat dihitung dengan rumus ini:

  • Langkah 1: Rata-rata penjualan harian produk x rata-rata lead time = rata-rata safety stock
  • Langkah 2: Penjualan harian maksimum produk x lead time maksimum = persediaan pengaman maksimum
  • Langkah 3: Hasil langkah 2 - Hasil langkah 1 = persediaan pengaman optimal

Baca Juga: Pengendalian Produksi

Nah, mudah bukan? Namun, pada kasus tertentu seperti terjadinya perubahan tren atau event musiman yang mempengaruhi permintaan konsumen, Sahabat Wirausaha dapat menentukan jumlah buffer stock dengan mempertimbangkan pengalaman histori penjualan sebelumnya yang terjadi pada event yang dimaksud.

Baca Juga: Jawa Classic, Mengulik Limbah Menjadi Apik dan Menarik

Peran buffer stock dalam proses bisnis sangat krusial, yaitu untuk menjaga proses bisnis yang berjalan dan mengurangi risiko bisnis yang mungkin terjadi. Memiliki jumlah persediaan pengaman (buffer stok) yang optimal (tidak lebih atau kurang) dapat membantu mengatasi lonjakan permintaan tanpa biaya penyimpanan persediaan yang terlalu tinggi. Untuk menjaga buffer stock agar tetap optimal, Sahabat Wirausaha perlu memperbarui buffer stock secara berkala berdasarkan fluktuasi permintaan dan jadwal pemasok.

Referensi:

Blucart.com