Tren Bisnis Kekinian di Korea Selatan – Sahabat Wirausaha, jika bicara mengenai Korea Selatan apa yang terlintas di benak kalian? Apakah itu soal idol K-Pop? Serial drama Korea (drakor)? Makanan-makanan dan streetfood lezat seperti tteoboki, gimbab, bibimbap atau aneka skincare yang ampuh untuk segala permasalahan kulit? Maka itu memang seluruhnya benar. Budaya Korea yang tersebar ke seluruh dunia alias Korean Wave lewat produk-produk kreatifnya memang membuat segala hal berbau Korea Selatan makin digandrungi.

Belakangan, banyak tren bisnis asal Korea Selatan yang sukses diadaptasi oleh pelaku usaha lokal dan laku keras. Salah duanya adalah tren kue Dalgona dari Squid Game dan mie Ramyun dengan bumbu lokal. Lantas jika ditanyakan lebih lanjut, sebetulnya apa sih yang saat ini tengah digandrungi oleh masyarakat Korea Selatan? Apakah tren ini juga akan menular ke Indonesia? 


Korea Selatan, Negara dengan Perilaku yang Konsumtif?

Dikenal sebagai salah satu negara dengan industri hiburan terbesar, Korea Selatan memang jadi salah satu kiblat fashion dunia. Hal ini ternyata membuat warganya terutama kalangan muda, tertarik pada barang-barang mewah yang membuat Negeri Ginseng itu terpilih sebagai negara nomor satu di Asia dalam hal konsumsi barang mewah, seperti dilansir Akseleran. Lantaran tergila-gila pada barang mewah itulah, masyarakat Korea Selatan akhirnya cenderung berperilaku konsumtif.

Perilaku konsumtif itu sendiri disinyalir disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang sangat kuat terutama dalam hal teknologi dan manufaktur, hobi berbelanja di luar negeri, masifnya kegiatan e-commerce, terus berkembangnya budaya Hallyu sampai dukungan pemerintah, membuat barang-barang mewah bisa dinikmati oleh banyak lapisan masyarakat Korea Selatan mulai dari menengah hingga kalangan atas.

Berdasarkan data dari Global Blue yang merupakan perusahaan pelayanan tax-free shopping dan analisis konsumen global, konsumsi barang mewah di Korea Selatan terus meningkat dengan drastis. Bahkan sejak tahun 2019, Korea Selatan menggeser Jepang, China dan Singapura sebagai negara dengan pertumbuhan transaksi barang-barang mewah tertinggi hingga 19%. Dengan kondisi ekonomi yang sudah mencapai status negara maju itulah, perkembangan bisnis pun semakin menjanjikan.

Baca Juga: Kreatif dan Inovatif, Inilah Tren Bisnis Kekinian di Amerika Serikat

Produk bisnis di Korea Selatan pun semakin variatif dan akhirnya lantaran sudah ‘menjadi raja di negeri sendiri’, melakukan berbagai ekspansi hingga ke luar negeri. Dibantu oleh dampak Hallyu Wave, banyak pelaku bisnis Korea yang sampai mengenalkan produk mereka ke Indonesia. 

Bahkan dalam gelaran JIPremium 2023 yang dilangsungkan oleh COEX selaku pusat konvensi dan pameran terbesar di Seoul, serta KITA (Korea International Trade Association) sampai memboyong lebih dari 200 exhibitor yang mayoritas berasal dari Korea Selatan untuk memamerkan produk bisnis mereka di Indonesia, seperti dilansir Hypeabis.

Hermawan Kartajaya selaku pakar marketing sekaligus co-founder KIMA (Korea Indonesia Management Association), menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di Korea Selatan tumbuh dengan sangat cepat karena berbagai perubahan masyarakatnya mulai dari gaya hidup, produk sampai kultur budayanya. Melalui pameran perdagangan bilateral, diharapkan pelaku bisnis di Tanah Air bisa mengenai tren bisnis kekinian yang tengah digandrungi di Korea Selatan.


Mengintip Tren Bisnis yang Tengah Hits di Korea Selatan

Booming-nya Hallyu Wave di masyarakat Indonesia lewat berbagai produk budaya rupanya menjadi sebuah peluang bisnis. Di mana Sahabat Wirausaha bisa mengintip apa saja tren bisnis kekinian yang saat ini sedang diminati di Korea Selatan untuk akhirnya diterapkan di Indonesia, lantaran penggila drakor atau K-Pop di Tanah Air sangat besar. Supaya jadi pertimbangan, berikut beberapa di antaranya:

1. Kuliner Fusion Food

foto: Jakub Kapusnak/UNSPLASH

Kuliner bisa dibilang sebagai salah satu bisnis yang tak pernah ada ‘matinya’. Hal ini ternyata tak hanya berlaku di Indonesia, tapi juga di Korea Selatan. Hanya saja seperti dilansir Cermati, jenis kuliner yang kali ini tengah nge-hits di Korea adalah fusion food. Sekadar informasi, fusion food sendiri merupakan jenis kuliner yang berasal dari satu atau dua makanan berbeda dan kemudian disajikan bersama. 

Salah satu contoh fusion food yang kini ramai ditawarkan di berbagai sentra kuliner Seoul adalah paduan makanan asing dan asli Korea seperti japchae burger. Sekadar informasi, japchae sendiri merupakan kuliner Korea yang terbuat dari dangmyeon (sohun Korea) dicampur aneka daging dan sayur. Sehingga japchae burger merupakan japchae yang dibentuk sedemikian rupa dalam penyajiannya mirip seperti burger. Bagi Sahabat Wirausaha yang tertarik, mungkin bisa mencoba fusion food ala Indonesia seperti burger rawon atau spaghetti rendang.

Baca Juga: Bikin Gemes! Ini 10 Ide Bisnis Bagi Penyayang Hewan Peliharaan

2. Item Fashion Artsy

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, dunia hiburan Korea memang berkembang dengan sangat pesat sehingga sektor fashion ikut terdampak. Anak-anak muda Korea Selatan suka meniru gaya fashion para artis yang membuat dunia fashion mereka berinovasi. Salah satunya yang kini tengah ramai menarik perhatian adalah item-item fashion artsy, terutama jaket. Ada banyak sekali jaket-jaket arsty bergaya kontemporer atau urban yang diburu oleh banyak konsumen lantaran unik.

3. Personal Color Consultant

Apakah Sahabat Wirausaha pernah merasa tidak cocok mengenakan sebuah baju berwarna merah padahal orang lain saat mengenakannya terlihat begitu memesona? Hal inilah yang akhirnya memicu lahirnya para personal color consultant atau konsultan warna pribadi. Melalui layanan jasa ini, kalian bisa mengetahui rona alami masing-masing, karena para personal color consultant yakin jika setiap orang memiliki kecocokan dengan warna tertentu, seperti dilansir Dream.

Kendati mungkin banyak yang meremehkan, faktanya banyak orang di Korea Selatan memilih berkonsultasi kepada para pakar warna ini sebelum membeli sebuah produk. Entah itu adalah pakaian, sepatu, make up hingga barang-barang interior rumah, mereka mempercayakan pilihan warnanya pada para personal color consultant ini. Tentu jika Sahabat Wirausaha tertarik menggeluti profesi ini, setidaknya memahami rona warna alami setiap orang dan mempelajari filosofi warna.

4. Streetfood Naik Kelas

Seperti di Indonesia, perkembangan streetfood di Korea Selatan cukup pesat. Kalian bisa menemukan penjual makanan jalanan dalam konsep kaki lima di jalanan-jalanan kota Seoul. Berbagai jenis streetfood ini bahkan cukup diminati masyarakat Tanah Air seperti tteokboki, odeng, bungeoppang, gimbab, twigim, bbopki, corn dog sampai dakkchi. Memahami kalau perkembangan streetfood mereka bahkan sampai menarik turis mancanegara, membuat pelaku bisnis melakukan inovasi.

Biasanya agar streetfood ini bisa terasa ‘naik kelas’, para pelaku bisnis bisa mengubah bentuk kemasan hingga menyewa tempat yang lebih nyaman untuk nongkrong. Pilihan ini ternyata berhasil dan membuat masyarakat Korea sendiri semakin bangga menyantap kuliner jalanan mereka.

Baca Juga: 5 Ide Bisnis Anak Muda, Cuma Butuh Modal Hp atau Laptop!

5. Klinik Kecantikan

Tak bisa dipungkiri kalau perkembangan Hallyu Wave ternyata membuat gaya hidup masyarakat Korea berubah termasuk dalam hal perawatan tubuh dan wajah. Banyak orang tergila-gila ingin punya wajah dan tubuh seperti artis yang membuat jumlah klinik kecantikan di Seoul terus meningkat. Bahkan tak cuma digandrungi konsumen lokal, konsumen mancanegara rela pergi ke Seoul demi melakukan berbagai prosedur kecantikan.

Dilansir The Korea Herald, tercatat ada 82 ribu pasien yang merupakan konsumen mancanegara datang di Korea Selatan untuk melakukan operasi plastik dan perawatan kulit pada 2022 silam. Hal inilah yang akhirnya membuat bisnis klinik kecantikan tetap akan hits di Korea Selatan.

6. Kursus Bahasa Asing Malam

Tren bisnis kekinian terakhir yang tengah ramai dibutuhkan di Korea Selatan adalah lembaga kursus bahasa asing di malam hari. Ya, Sahabat Wirausaha tidak salah baca karena menurut Tetra Consultant, banyaknya jumlah wisatawan asing yang datang ke negara mereka membuat masyarakat Korea Selatan semakin tertarik belajar bahasa asing. Tidak hanya itu, anak-anak muda Korea juga membutuhkan kursus bahasa asing demi menunjang keinginan sekolah di Eropa atau Amerika.

Hanya saja lembaga kursus bahasa asing yang melangsungkan kegiatan di malam hari lebih banyak dipilih karena pangsa pasar mereka ternyata adalah orang-orang yang masih sibuk di siang hari, entah pelajar atau pekerja profesional. Ketatnya persaingan masuk universitas juga menjadi salah satu penyebab kenapa semakin banyak saja lembaga kursus bahasa asing di malam hari tersebar di seluruh Seoul.

Nah, bagaimana? Apakah menurut Sahabat Wirausaha sejumlah bisnis kekinian yang tengah tren di Korea Selatan bisa diterapkan di Indonesia? Pertimbangan budaya Hallyu yang terus tersebar di Tanah Air bisa jadi salah satu pertimbangan untuk membuka peluang usaha yang sama.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.