Tips Berbisnis Aquascape  – Adakah Sahabat Wirausaha yang saat ini memulai bisnis justru dari hobi yang digemari? Masa pandemi membuat banyak orang harus berdiam di rumah dan memaksa mereka mencari kesibukan baru. Menjalankan bisnis yang bersinggungan dengan hobi mulai menjadi tren saat pandemi. Ketika banyak sektor ekonomi terdampak, beberapa bisnis yang berhubungan dengan hobi justri mampu berkembang dan bertahan. Salah satu contohnya adalah bisnis tanaman dan ikan hias, yang dikombinasikan menjadi aquascape.

Donny Brehman Gentini, seorang guru olahraga di Jakarta Selatan, merupakan salah satu pebisnis yang menangguk keuntungan besar dari bisnis ini. Saat pandemi, Donny kian menyeriusi bisnis aquascape miliknya lantaran memiliki lebih banyak waktu di rumah. Seperti apa perjalanan bisnisnya? Dan bagaimana bisnis yang berasal dari hobi bisa jadi penghasilan tetap yang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari? 

Donny Brehman Gentini. Dok. Pribadi.

Baca Juga: 6 Ide Bisnis dari Hobi Badminton, Pasti Cuan!


Hobi Akuakultur Yang Jadi Berkah Kala Pandemi

Sejak SMA hingga menjelang kuliah, Donny sebenarnya sudah mulai menyukai hobi yang bertemakan akuakultur. Ketika booming ikan louhan pertama kali di Indonesia pada akhir 90-an hingga awal 2000, Di kala itu pun, ia sudah mulai mencoba peruntungan dengan menjadi breeder (pengembang biak) ikan louhan.

Hanya saja, saat itu bisnis yang berawal dari hobi tersebut masih sekadar iseng-iseng. Sebab modal pun masih meminta dari orangtuanya. Meski saat itu bisnisnya gagal, setidaknya pengalaman pertama memberinya pelajaran tentang dunia akuakultur. Donny sadar, bisnisnya bangkrut lantaran ia tidak melihat kebutuhan pasar. Saat itu sudah banyak tersedia para breeder louhan, ia hanya ikut-ikutan apa yang sedang menjadi tren. Alih-alih menyediakan kebutuhan pendukung seperti pakan. 

Pada masa kuliah, fokus hobi Donny pun beralih. Kali ini, ia banyak bermain estetika dengan  merancang desain aquascape (akuaskaping). Aquascape adalah seni menata tanaman di dalam air dengan komposisi dan penempatan objek pendukungnya seperti batu dan kayu di dalam wadah akuarium dengan ekosistem air tawar. Dari hobinya tersebut, kini Donny pun berhasil memiliki brand penyedia peralatan dan material aquascape-nya sendiri, yaitu One Research and Development yang terletak di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

“Saya mulai aquascape itu sebenarnya dari 2003. Saat itu masih kuliah di jurusan pendidikan keolahragaan. Tapi ketika itu masih sekadar hobi. Beli tanaman, coba setting. Saat itu masih sedikit pelakunya. Saya tahu aquascape sebenarnya karena awalnya diajak oleh teman kuliah. Karena menurut saya lucu dan menarik, ya akhirnya keterusan dan jadi hobi,” kata Donny saat dihubungi oleh tim redaksi melalui konferensi video, Senin, (11/9).

Donny Brehman Gentini. Dok. Pribadi.

Saat masuk tahun pertengahan kuliah, Donny yang kala itu sembari bekerja sampingan mengajar, mulai membelanjakan gajinya untuk hobi aquascape. Barulah ketika lulus dan sudah mengajar secara profesional, ia lalu mulai membuka toko peralatan aquascape-nya sebagai sambilan. Saat pandemi melanda di tahun 2020, Donny memutuskan untuk resign dari pekerjaannya sebagai guru olahraga. 

“Setelah itu fokus, mulai dari tim kecil, sampai sekarang akhirnya punya 20 karyawan. Setengah di bagian produksi dan setengahnya lagi di tim marketing dan branding digital,” cerita Donny.

Baca Juga: Untung Melangit! Coba 6 Ide Bisnis untuk Kamu yang Hobi Sepak Bola


Menjawab Permasalahan Konsumen Lewat Pengembangan Produk

Membesarkan bisnis aquascape-nya di One Research and Development sendiri bukanlah perjalanan instan. Proses tersebut bahkan sempat berjalan tidak optimal. Sebelum pandemi, Donny baru bisa membuka toko setelah ia selesai mengajar. Ketika ia fokus di aquascape, omzet per bulannya pun melonjak bisa menyentuh ratusan juta.

Sebenarnya, Donny juga cukup diuntungkan saat COVID-19. Meski banyak sektor bisnis yang terkena imbas pandemi, tetapi di masa itu justru bisnis di sektor hobi banyak yang menangguk cuan. Salah satunya adalah bisnis tanaman hias dan aquascape. Menjaga momentum tersebut, Donny pun kemudian menguatkan branding bisnisnya secara digital.

Setelah belajar dari pengalaman ketika memulai bisnis louhan dan aquascape yang sempat tersendat, yang menjadi pelajaran baginya bisnis haruslah menjawab solusi dari permasalahan yang ada. Donny sadar bahwa ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh penggemar aquascape di Indonesia. Salah satunya adalah harga untuk kebutuhan material aquascape yang cukup mahal. Ia pun mengalami sendiri, di awal menggeluti hobinya, semua bahan yang ia dapatkan adalah produk impor dengan harga tinggi. 

Jadi saya berpikir, kayaknya bisa deh, mempelajari lebih mendalam. Akhirnya kami bisa mengembangkan sendiri dan menyediakan alternatif material lokal di aquascape, jelas Donny yang juga telah menulis dua buku berjudul Ketika Ekosistem Bertemu Keindahan Seni Aquascape dan buku Ketika Ekosistem Bertemu Keindahan Ekologi Artifisial.

Akhirnya, Donny justru memfokuskan Beberapa produk yang dikembangkan One Research and Development adalah pupuk cair konsentrat yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman di aquascape. Serta pupuk cair konsentrat untuk metabolisme dan proses fisiologi tanaman. Selain rangkaian pupuk cair konsentrat, Donny juga mengembangkan produk seperti bibit bakteri yang dibuat dalam kondisi dormansi –mati atau hibernasi sementara– , substrat dasar, hingga media tanamnya. 


Cara Memulai Bisnis Aquascape

Salah satu karya aquascape. Dok. One Research and Development.

Melalui pengalamannya, Donny memberikan tips bagi para Sahabat Wirausaha yang tengah merintis bisnis aquascape. Menurutnya, salah satu yang harus menjadi perhatian utama bagi para pebisnis pemula, termasuk di aquascape adalah riset pasar. Ia sendiri banyak belajar secara otodidak terkait proses bisnis profesional lewat melalui video Youtube hingga berbagai sumber artikel di internet

Tipsnya, bagi yang baru mau memulai bisnis aquascape, jika secara capital (modal) tidak begitu kuat, usahakan untuk tidak boleh gagal. Karena jika gagal, untuk naik lagi itu akan sangat sulit. Kecuali, punya modal yang tidak terbatas, boleh gagal untuk mencoba lagi kemudian. Ketika modalnya tidak terlalu kuat, kegagalan harus diminimalisir,” jelasnya.

Baca Juga: Mamalisa Pontianak: Mengubah Hobi Menjadi Hoki

Untuk meminimalisasi kegagalan, riset pasar tadi wajib dilakukan. Mulai dari apakah serapan pasarnya cukup besar, apakah pesanan akan terus berulang, dan melihat peta situasi kompetitor yang sudah memulai di bisnis ini lebih dulu.

Setelah menganalisa dan mengkalkulasi itu semua, langkah berikutnya ya harus dilakukan (proses bisnisnya). Jadi tidak berhenti di rencana. Tapi mulai melangkah. Untuk memulai sesuatu itu tidak harus jadi ahli atau jago, tapi belajar sambil berproses.ujar Donny.

Saat ditanya secara konkret berapa modal yang memungkinkan untuk bisa memulai bisnis aquascape, Donny pun menjawab tergantung dari skala bisnis dan jenis yang akan digeluti. Jika ingin fokus pada penawaran jasa desain dan tata letak aquascape, Donny menyebut tidak butuh modal besar, karena yang diandalkan adalah bakat dan keterampilan. Cukup berbekal referensi dan branding

Sementara, jika ingin membuka toko aquascape seperti untuk penyediaan peralatan dan material, paling minimnya Rp50 jutaan. Tapi, di era digital saat ini, sebenarnya skala bisnis juga bisa dimulai dari level mikro, dengan membuka toko di rumah dan memasarkannya via daring, tanpa harus sewa kios. 

Setidaknya, modal yang digelontorkan lebih minim, berkisar di angka Rp10 juta. Meski begitu, perjalanan yang ditempuh untuk menjadi besar akan panjang. Ia menyarankan, untuk para pemula bisa memulai dari lini pengadaan jasa tata letak (setting) aquascape, yang secara modal tidak terlalu fantastis.

Donny menambahkan, untuk membesarkan industri aquascape salah satu caranya adalah dengan mengajak lebih banyak pelaku di dalamnya. Sehingga ia pun akan sangat terbuka jika banyak para pelaku bisnis aquascape baru. Kami juga sering melakukan edukasi apa itu aquascape sampai bikin kompetisi. Itu semua adalah agar industrinya lebih besar dari sekarang ini.” ujarnya.


Melihat Estetika Dalam Bisnis Aquascape

Salah satu karya aquascape. Dok. One Research and Development.

Salah satu kelebihan di bisnis aquascape, menurut Donny adalah kehadiran nilai kebanggaan dalam menciptakan karya seni. Donny, yang juga menjadi juri di beberapa kompetisi aquascape mengatakan beberapa parameter penilaian estetika bisa diukur, diantaranya adalah melalui nilai orisinalitas.

Baca Juga: Bikin Gemes! Ini 10 Ide Bisnis Bagi Penyayang Hewan Peliharaan

Yang pertama itu adalah kesan pertama (first impression). Itu jadi unsur utama penilaian. Ada wow effect yang tercipta. Ini bisa dianalisa dari kejernihan air, ide baru, dan orisinalitas. Kemudian, apakah menggunakan komposisi yang bagus, dan pemilihan material juga diperhatikan,” jelasnya.

Terakhir, Donny berpesan untuk para sahabat wirausaha yang akan memulai bisnis aquascape untuk berani mengambil langkah. Menurutnya, tidak harus menunggu jago baru mulai usaha. “Belajar nggak usah sampai yang ahli banget kalau mau mulai usaha. Setiap harinya pasti nanti akan ada pembelajaran dan cari terus apa yang perlu diinovasikan,” pungkasnya. 

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi : Wawancara UKMIndonesia.ID melalui konferensi video dengan Donny Brehman Gentini, owner bisnis penyedia material dan peralatan aquascape One Research and Development, Senin, (11 September 2023).