Informasi, pengetahuan, dan kesempatan
untuk UMKM yang ingin naik kelas!

9 Cara Ekspor Skala Kecil yang Bisa Dimulai dari Nol

Penulis ukmindonesia.id
Bagikan

Ekspor Skala Kecil

Cara Ekspor Skala KecilIngin mengembangkan usaha sampai pasar luar negeri tapi modal belum besar? Tenang, sekarang ekspor tidak selalu butuh gudang besar atau truk kontainer. Banyak pelaku UMKM di Indonesia yang sukses menjalankan cara ekspor skala kecil dengan metode yang lebih fleksibel dan tetap menguntungkan.

Kuncinya ada pada strategi yang tepat, pengemasan yang aman, serta riset pasar yang matang. Untuk kamu yang sedang ingin naik kelas, delapan langkah ini bisa jadi panduan awal agar produk lokalmu tembus ke luar negeri dengan jalur yang ramah untuk pelaku usaha pemula.

1. Pahami Legalitas Ekspor dari Awal

Langkah pertama dalam menjalankan cara ekspor skala kecil adalah memahami legalitas. Meski ekspor kamu masih skala rumahan, tetap dibutuhkan dokumen dasar seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Saat ini, semua dokumen itu bisa diajukan melalui sistem OSS (Online Single Submission).

Tanpa legalitas, pengiriman produk bisa tertahan di bea cukai negara tujuan. Bahkan untuk transaksi lewat e-commerce atau marketplace internasional seperti Etsy atau eBay, legalitas ini tetap penting. Jadi, sebelum mengemas barang, pastikan usaha kamu sudah punya pondasi hukum yang jelas.

Baca Juga: Membuka Pintu Sukses Secara Global: 10 Peluang Ekspor untuk Bisnis Kecil yang Menjanjikan

2. Tentukan Produk Unggulan yang Punya Daya Saing

Produk apa yang kamu jual? Apakah makanan ringan, aksesori handmade, atau kerajinan bambu? Dalam cara ekspor skala kecil, tidak semua barang cocok untuk semua negara. Kamu perlu memilih satu produk yang punya kekuatan: baik dari sisi cerita lokal, bahan baku, maupun tampilan visual.

Contohnya, produk dengan desain khas Indonesia seperti batik tulis, tenun, atau kerajinan anyaman banyak diminati pasar luar. Tapi bukan cuma tampilannya yang penting. Kamu juga perlu memastikan produk itu bisa tahan pengiriman dan tidak termasuk barang yang dilarang masuk ke negara tujuan. Perlu kamu tahu, negara seperti Australia sangat ketat soal makanan berbahan dasar hewani atau tanaman.

3. Riset Pasar Negara Tujuan

Kamu tidak harus menyewa konsultan mahal untuk mengenal pasar luar negeri. Cukup gunakan media sosial, marketplace global, atau forum komunitas ekspor. Misalnya, cek produk serupa di Amazon, Etsy, atau grup Facebook importir kecil.

Dengan riset ini, kamu bisa tahu tren warna, selera, hingga kisaran harga. Selain itu, kamu bisa melihat bagaimana kompetitor menulis deskripsi produk, gaya foto, dan bentuk kemasan. Riset ini adalah kunci dalam cara ekspor skala kecil agar produk kamu tidak salah target.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

4. Pilih Jalur Pengiriman yang Cocok untuk Produk Kecil

Untuk skala kecil, pengiriman tidak perlu lewat kontainer besar. Sahabat Wirausaha bisa memakai layanan courier service international seperti DHL, FedEx, atau EMS Pos Indonesia. Layanan ini mendukung ekspor ringan dan sudah biasa digunakan oleh pelaku UMKM.

Kamu hanya perlu datang ke agen terdekat, lalu mengisi formulir ekspor sederhana. Pastikan mencantumkan deskripsi isi paket dan harga sebenarnya, supaya tidak ada kendala saat pemeriksaan bea cukai. Ini adalah solusi pengiriman yang mudah untuk pemula, apalagi jika volume barang kamu masih ringan.

5. Gunakan Platform Digital untuk Menjangkau Pembeli Global

Cara ekspor skala kecil bisa dilakukan lewat banyak platform digital. Beberapa di antaranya seperti Shopee International, Alibaba, atau Etsy. Khusus untuk produk kerajinan tangan atau handmade, Etsy sangat cocok. Sementara jika kamu menjual produk makanan ringan atau herbal, bisa coba masuk ke Amazon FBA.

Jangan lupa optimalkan tampilan toko dengan foto produk berkualitas, deskripsi detail, serta testimoni dari pembeli. Kekuatan digital bisa membantu produk kecil menembus pasar besar tanpa perlu toko fisik di luar negeri.

Baca Juga: Ekspor Buah ke Singapura: Meraih Manisnya Peluang di Jantung Asia Tenggara!

6. Bangun Kemasan dan Branding yang Menarik

Kemasan bukan sekadar pembungkus, tapi wajah dari produk. Dalam dunia ekspor, kesan pertama sangat penting. Negara-negara seperti Jepang atau Jerman sangat memperhatikan kualitas dan desain kemasan.

Gunakan bahan kemasan yang kuat, tahan guncangan, serta ramah lingkungan. Sertakan juga informasi penting seperti tanggal produksi, komposisi bahan (jika makanan), hingga label berbahasa Inggris. Branding yang menarik bisa meningkatkan nilai jual dan memperbesar peluang repeat order.

Strategi ini bukan hanya membantu kamu tampil profesional, tapi juga meningkatkan kepercayaan pembeli luar negeri. Dalam konteks cara ekspor skala kecil, kemasan yang baik bisa menjadi pembeda utama.

7. Ikuti Program Pemerintah dan Komunitas Ekspor

Saat ini banyak program dari pemerintah untuk mendukung UMKM go global. Salah satunya seperti export coaching program dari Kementerian Perdagangan, pelatihan ekspor oleh LPEI, dan program business matching dari Kemendagri.

Dengan mengikuti program ini, kamu bisa dapat pelatihan, pendampingan, hingga akses pasar internasional. Selain itu, bergabunglah dengan komunitas ekspor seperti KELAS EKSPOR atau UKM Ekspor Indonesia di media sosial.

Di sana kamu bisa belajar dari pengalaman pelaku lain yang sudah berhasil. Cara ekspor skala kecil akan mudah jika kamu tidak jalan sendiri. Dukungan komunitas dan pemerintah bisa menjadi dorongan besar bagi Sahabat Wirausaha yang ingin mulai.

8. Siapkan Dokumen dan Simulasi Harga Jual

Sebelum kirim barang, kamu perlu tahu struktur biaya ekspor. Mulai dari harga pokok produksi, biaya pengemasan, ongkir internasional, hingga bea masuk di negara tujuan. Jangan asal pasang harga tinggi karena bisa membuat produkmu kalah bersaing.

Gunakan simulasi harga berdasarkan cost and freight, lalu sesuaikan dengan harga pasar di negara tujuan. Untuk dokumen ekspor, kamu setidaknya perlu: invoice, packing list, dan dokumen pengiriman.

Jika produk termasuk makanan atau herbal, kamu perlu sertifikat BPOM atau Health Certificate. Dengan persiapan ini, proses cara ekspor skala kecil jadi lebih matang dan menghindari kerugian akibat salah hitung biaya.

Baca Juga: Kunci Sukses Go Global ala Megawati Hangestri, Inspirasi dan Pelajaran Penting Bagi UMKM yang Ingin Ekspor

9. Bangun Relasi dengan Buyer Lewat Komunikasi Personal

Dalam ekspor skala kecil, hubungan personal punya peran besar. Banyak pembeli internasional justru lebih percaya pada penjual yang responsif dan komunikatif dibanding sekadar melihat portofolio. Jika kamu menerima pertanyaan lewat email atau chat marketplace, balas dengan sopan, cepat, dan ramah.

Gunakan bahasa Inggris sederhana, dan jangan ragu memakai bantuan AI translator jika perlu. Jangan hanya menjawab, tapi juga ajak ngobrol: tanyakan kebutuhan pembeli, ukuran yang diinginkan, atau waktu pengiriman yang mereka harapkan. Komunikasi seperti ini akan menciptakan kepercayaan jangka panjang. Bahkan, pembeli akan merekomendasikan tokomu ke orang lain.

Ekspor tidak harus selalu dimulai dari skala besar. Lewat strategi yang tepat, legalitas yang jelas, riset sederhana, serta pengemasan yang menarik, kamu sudah bisa menjalankan cara ekspor skala kecil langsung dari rumah.

Kamu tidak perlu menunggu punya pabrik atau gudang besar dulu. Dengan memanfaatkan platform digital, mengikuti komunitas, dan tetap konsisten mengembangkan produk, pasar internasional bisa dijangkau lebih dekat. Jadikan langkah awal ini sebagai pijakan untuk membuka peluang lebih luas di masa depan. Semangat!

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

 
Komentar (0)
Sedang Mengirim komentar...
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
1000 character left

Rekomendasi Artikel

Rekomendasi Artikel Lainnya

X REGISTRASI
UMKM
9 Cara Ekspor Skala Kecil yang Bisa Dimulai dari Nol - UKMINDONESIA.ID
Informasi, pengetahuan, dan kesempatan
untuk UMKM yang ingin naik kelas!

9 Cara Ekspor Skala Kecil yang Bisa Dimulai dari Nol

Penulis ukmindonesia.id
Bagikan

Ekspor Skala Kecil

Cara Ekspor Skala KecilIngin mengembangkan usaha sampai pasar luar negeri tapi modal belum besar? Tenang, sekarang ekspor tidak selalu butuh gudang besar atau truk kontainer. Banyak pelaku UMKM di Indonesia yang sukses menjalankan cara ekspor skala kecil dengan metode yang lebih fleksibel dan tetap menguntungkan.

Kuncinya ada pada strategi yang tepat, pengemasan yang aman, serta riset pasar yang matang. Untuk kamu yang sedang ingin naik kelas, delapan langkah ini bisa jadi panduan awal agar produk lokalmu tembus ke luar negeri dengan jalur yang ramah untuk pelaku usaha pemula.

1. Pahami Legalitas Ekspor dari Awal

Langkah pertama dalam menjalankan cara ekspor skala kecil adalah memahami legalitas. Meski ekspor kamu masih skala rumahan, tetap dibutuhkan dokumen dasar seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Saat ini, semua dokumen itu bisa diajukan melalui sistem OSS (Online Single Submission).

Tanpa legalitas, pengiriman produk bisa tertahan di bea cukai negara tujuan. Bahkan untuk transaksi lewat e-commerce atau marketplace internasional seperti Etsy atau eBay, legalitas ini tetap penting. Jadi, sebelum mengemas barang, pastikan usaha kamu sudah punya pondasi hukum yang jelas.

Baca Juga: Membuka Pintu Sukses Secara Global: 10 Peluang Ekspor untuk Bisnis Kecil yang Menjanjikan

2. Tentukan Produk Unggulan yang Punya Daya Saing

Produk apa yang kamu jual? Apakah makanan ringan, aksesori handmade, atau kerajinan bambu? Dalam cara ekspor skala kecil, tidak semua barang cocok untuk semua negara. Kamu perlu memilih satu produk yang punya kekuatan: baik dari sisi cerita lokal, bahan baku, maupun tampilan visual.

Contohnya, produk dengan desain khas Indonesia seperti batik tulis, tenun, atau kerajinan anyaman banyak diminati pasar luar. Tapi bukan cuma tampilannya yang penting. Kamu juga perlu memastikan produk itu bisa tahan pengiriman dan tidak termasuk barang yang dilarang masuk ke negara tujuan. Perlu kamu tahu, negara seperti Australia sangat ketat soal makanan berbahan dasar hewani atau tanaman.

3. Riset Pasar Negara Tujuan

Kamu tidak harus menyewa konsultan mahal untuk mengenal pasar luar negeri. Cukup gunakan media sosial, marketplace global, atau forum komunitas ekspor. Misalnya, cek produk serupa di Amazon, Etsy, atau grup Facebook importir kecil.

Dengan riset ini, kamu bisa tahu tren warna, selera, hingga kisaran harga. Selain itu, kamu bisa melihat bagaimana kompetitor menulis deskripsi produk, gaya foto, dan bentuk kemasan. Riset ini adalah kunci dalam cara ekspor skala kecil agar produk kamu tidak salah target.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

4. Pilih Jalur Pengiriman yang Cocok untuk Produk Kecil

Untuk skala kecil, pengiriman tidak perlu lewat kontainer besar. Sahabat Wirausaha bisa memakai layanan courier service international seperti DHL, FedEx, atau EMS Pos Indonesia. Layanan ini mendukung ekspor ringan dan sudah biasa digunakan oleh pelaku UMKM.

Kamu hanya perlu datang ke agen terdekat, lalu mengisi formulir ekspor sederhana. Pastikan mencantumkan deskripsi isi paket dan harga sebenarnya, supaya tidak ada kendala saat pemeriksaan bea cukai. Ini adalah solusi pengiriman yang mudah untuk pemula, apalagi jika volume barang kamu masih ringan.

5. Gunakan Platform Digital untuk Menjangkau Pembeli Global

Cara ekspor skala kecil bisa dilakukan lewat banyak platform digital. Beberapa di antaranya seperti Shopee International, Alibaba, atau Etsy. Khusus untuk produk kerajinan tangan atau handmade, Etsy sangat cocok. Sementara jika kamu menjual produk makanan ringan atau herbal, bisa coba masuk ke Amazon FBA.

Jangan lupa optimalkan tampilan toko dengan foto produk berkualitas, deskripsi detail, serta testimoni dari pembeli. Kekuatan digital bisa membantu produk kecil menembus pasar besar tanpa perlu toko fisik di luar negeri.

Baca Juga: Ekspor Buah ke Singapura: Meraih Manisnya Peluang di Jantung Asia Tenggara!

6. Bangun Kemasan dan Branding yang Menarik

Kemasan bukan sekadar pembungkus, tapi wajah dari produk. Dalam dunia ekspor, kesan pertama sangat penting. Negara-negara seperti Jepang atau Jerman sangat memperhatikan kualitas dan desain kemasan.

Gunakan bahan kemasan yang kuat, tahan guncangan, serta ramah lingkungan. Sertakan juga informasi penting seperti tanggal produksi, komposisi bahan (jika makanan), hingga label berbahasa Inggris. Branding yang menarik bisa meningkatkan nilai jual dan memperbesar peluang repeat order.

Strategi ini bukan hanya membantu kamu tampil profesional, tapi juga meningkatkan kepercayaan pembeli luar negeri. Dalam konteks cara ekspor skala kecil, kemasan yang baik bisa menjadi pembeda utama.

7. Ikuti Program Pemerintah dan Komunitas Ekspor

Saat ini banyak program dari pemerintah untuk mendukung UMKM go global. Salah satunya seperti export coaching program dari Kementerian Perdagangan, pelatihan ekspor oleh LPEI, dan program business matching dari Kemendagri.

Dengan mengikuti program ini, kamu bisa dapat pelatihan, pendampingan, hingga akses pasar internasional. Selain itu, bergabunglah dengan komunitas ekspor seperti KELAS EKSPOR atau UKM Ekspor Indonesia di media sosial.

Di sana kamu bisa belajar dari pengalaman pelaku lain yang sudah berhasil. Cara ekspor skala kecil akan mudah jika kamu tidak jalan sendiri. Dukungan komunitas dan pemerintah bisa menjadi dorongan besar bagi Sahabat Wirausaha yang ingin mulai.

8. Siapkan Dokumen dan Simulasi Harga Jual

Sebelum kirim barang, kamu perlu tahu struktur biaya ekspor. Mulai dari harga pokok produksi, biaya pengemasan, ongkir internasional, hingga bea masuk di negara tujuan. Jangan asal pasang harga tinggi karena bisa membuat produkmu kalah bersaing.

Gunakan simulasi harga berdasarkan cost and freight, lalu sesuaikan dengan harga pasar di negara tujuan. Untuk dokumen ekspor, kamu setidaknya perlu: invoice, packing list, dan dokumen pengiriman.

Jika produk termasuk makanan atau herbal, kamu perlu sertifikat BPOM atau Health Certificate. Dengan persiapan ini, proses cara ekspor skala kecil jadi lebih matang dan menghindari kerugian akibat salah hitung biaya.

Baca Juga: Kunci Sukses Go Global ala Megawati Hangestri, Inspirasi dan Pelajaran Penting Bagi UMKM yang Ingin Ekspor

9. Bangun Relasi dengan Buyer Lewat Komunikasi Personal

Dalam ekspor skala kecil, hubungan personal punya peran besar. Banyak pembeli internasional justru lebih percaya pada penjual yang responsif dan komunikatif dibanding sekadar melihat portofolio. Jika kamu menerima pertanyaan lewat email atau chat marketplace, balas dengan sopan, cepat, dan ramah.

Gunakan bahasa Inggris sederhana, dan jangan ragu memakai bantuan AI translator jika perlu. Jangan hanya menjawab, tapi juga ajak ngobrol: tanyakan kebutuhan pembeli, ukuran yang diinginkan, atau waktu pengiriman yang mereka harapkan. Komunikasi seperti ini akan menciptakan kepercayaan jangka panjang. Bahkan, pembeli akan merekomendasikan tokomu ke orang lain.

Ekspor tidak harus selalu dimulai dari skala besar. Lewat strategi yang tepat, legalitas yang jelas, riset sederhana, serta pengemasan yang menarik, kamu sudah bisa menjalankan cara ekspor skala kecil langsung dari rumah.

Kamu tidak perlu menunggu punya pabrik atau gudang besar dulu. Dengan memanfaatkan platform digital, mengikuti komunitas, dan tetap konsisten mengembangkan produk, pasar internasional bisa dijangkau lebih dekat. Jadikan langkah awal ini sebagai pijakan untuk membuka peluang lebih luas di masa depan. Semangat!

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

 
Komentar (0)
Sedang Mengirim komentar...
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
1000 character left

Rekomendasi Artikel

Rekomendasi Artikel Lainnya

X REGISTRASI
UMKM