Ide Bisnis Musim Haji - Mendekati Hari Raya Idul Adha, banyak penjual hewan kurban menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Tidak sedikit dari pedagang tersebut merupakan penjual musiman. Artinya, mereka hanya akan berjualan pada waktu mendekati Hari Raya Idul Adha saja. Apakah Sahabat Wirausaha salah seorang yang memanfaatkan peluang bisnis ini?
Menjual hewan kurban baik kambing maupun sapi memang identik dengan perayaan Hari Raya Idul Adha. Namun, tahukah Sahabat Wirausaha bahwa bisnis ini dapat diteruskan meski musim haji telah berlalu. Bisnis hewan kurban, terutama kambing, bisa dilanjutkan untuk kepentingan aqiqah. Pelaku bisnis ini bisa menawarkan paket aqiqah, mulai dari penyembelihan hewan, pengolahan daging menjadi berbagai jenis masakan, hingga pengemasan dalam beberapa boks siap santap.
Sebenarnya, banyak bisnis lain yang berpeluang mendatangkan keuntungan saat musim haji tiba, bahkan setelahnya. Sahabat Wirausaha tentu bisa memanfaatkan bisnis ini jika berminat. Penasaran apa saja ide bisnisnya? Yuk, simak enam ide bisnis musim haji berikut agar bisa cuan terus!
1. Bisnis Busana Muslim dan Perlengkapan Haji
Dalam menjalankan ibadah haji diperlukan pakaian khusus, yang disebut dengan ihram. Sebagai informasi, pakaian ihram merupakan pakaian berwarna putih yang tidak boleh dijahit dan digunakan selama melakukan ibadah haji.
Sahabat Wirausaha dapat menjual pakaian ihram baik untuk pria maupun wanita dengan berbagai ukuran. Selain itu, Sahabat Wirausaha juga bisa menjual pakaian muslim, kerudung, atau aksesori haji lain, seperti kaos kaki, tas, sepatu sandal, dan sarung tangan.
Bisnis pakaian haji pun dapat diteruskan setelah musim haji. Pasalnya, umat muslim juga menjalankan ibadah umroh yang membutuhkan pakaian layaknya haji. Bahkan, Sahabat Wirausaha juga dapat menyediakan pakaian muslim yang cocok digunakan sehari-hari. Dengan demikian, bisnis pakaian haji akan tetap eksis kapan saja.
Berbicara mengenai modal, bisnis baju muslim dan perlengkapan haji ini membutuhkan modal minimal Rp 10 juta untuk pengadaan barang, seperti baju muslim, ihram, dan lainnya. Selain itu, Sahabat Wirausaha juga membutuhkan modal lain sekitar Rp 30 juta untuk perlengkapan awal, seperti manekin, etalase, lemari pajang, dan lain-lain.
Baca Juga: 7 Ide Bisnis di Desa yang Menguntungkan, Mana Pilihanmu?
2. Bisnis Starter Kit Haji
Selain pakaian haji, umat muslim juga memerlukan starter kit yang berisikan barang perlengkapan haji. Sahabat Wirausaha dapat menawarkan beberapa paket starter kit sesuai kebutuhan.
Sebagai contoh, buatlah sebuah kantong cantik yang berisi checker dzikir, sarung tangan renda, parfum kecil, dan hand sanitizer untuk jamaah wanita. Kemudian, untuk jamaah laki-laki, Sahabat Wirausaha dapat memasukan checker dzikir, gunting kecil, dan hand sanitizer dalam kantong berbahan kulit yang maskulin.
Selain itu, Sahabat Wirausaha juga dapat membuat beberapa varian starter kit. Misalnya, dengan menambahkan kipas angin kecil atau powerbank, yang tentu disesuaikan dengan harganya.
Setelah musim haji usai, bisnis starter kit ini bisa dilanjutkan dengan memenuhi kebutuhan umroh dan traveling konsumen. Sahabat Wirausaha dapat menawarkan varian starter kit untuk traveling ke berbagai negara dengan musim yang berbeda.
Bisnis starter kit haji ini bisa dilakukan secara online. Adapun modal yang dibutuhkan tidak begitu besar. Sahabat Wirausaha dapat memulainya dengan modal Rp 5-8 juta. Modal ini dapat digunakan untuk pengadaan barang dan membuat kantong atau dompet dengan merek Sahabat Wirausaha sendiri.
3. Bisnis Makanan Kemasan
Meski telah disediakan oleh pihak travel dan hotel, tidak sedikit jamaah haji yang terkendala dalam hal makanan. Permasalahan ini dapat menjadi peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan.
Sahabat Wirausaha dapat membuka bisnis makanan kemasan siap santap. Makanan ini bisa menjadi bekal jamaah haji selama berada di tanah suci. Dengan demikian, jamaah dapat menyantap makanan Indonesia selama menjalankan ibadah haji.
Adapun makanan yang dapat dijadikan ide bisnis merupakan makanan atau masakan yang halal dan mampu bertahan lama, seperti rendang, kremesan ayam, abon, kentang mustofa, dan berbagai varian sambal. Jangan lupa untuk mengemas makanan dengan kemasan kedap udara supaya semakin tahan lama.
Tidak hanya saat musim haji, bisnis makanan kemasan ini juga diminati oleh masyarakat karena kepraktisannya. Dengan demikian, bisnis akan memiliki pelanggan dan dapat dikembangkan setelah musim haji usai.
Untuk modal bisnis makanan kemasan, Sahabat Wirausaha bisa memulainya dari Rp 5-10 juta. Modal ini digunakan untuk membeli bahan makanan, peralatan masak, gas dan kompor, serta alat vakum.
Ilustrasi kurma. Sumber: Freepik.com
Baca Juga: Dikenal Suka Bergaul, Ini Dia 5 Ide Bisnis untuk Orang Ekstrovert
4. Bisnis Oleh-oleh Haji
Salah satu tradisi yang tidak bisa dihilangkan oleh masyarakat Indonesia adalah membawa buah tangan atau oleh-oleh. Begitu juga saat pulang berhaji. Peluang ini dapat dimanfaatkan dengan membuka bisnis oleh-oleh khas Arab. Jamaah haji asal Indonesia sudah terkenal di tanah suci sebagai jamaah yang suka berbelanja berbagai macam barang untuk oleh-oleh.
Meski demikian, mereka dibatasi oleh jumlah berat bagasi pesawat terbang. Walau bisa dikirim melalui jasa ekspedisi, tentu biaya yang harus ditanggung secara pribadi akan terasa berat. Maka dari itu, Sahabat Wirausaha dapat menawarkan barang-barang khas Arab yang dapat dijadikan oleh-oleh haji. Biasanya mencakup air zam-zam, macam-macam kacang, dan kurma menjadi oleh-oleh favorit.
Namun, agar terlihat berbeda, Sahabat Wirausaha dapat menawarkan juga produk lain, antara lain minyak zaitun, coklat Arab, dan produk make up seperti eyeliner dan lipstik. Bisnis oleh-oleh haji ini juga dapat dikembangkan menjadi jasa titip (jastip) beberapa barang dari berbagai negara.
Tidak dipungkiri, bisnis oleh-oleh haji membutuhkan modal yang cukup besar. Pasalnya, Sahabat Wirausaha diharuskan mengimpor barang-barang tersebut dari Arab. Selain itu, Sahabat Wirausaha juga perlu menemukan supplier yang tepat dan terpercaya.
5. Bisnis Skincare untuk Haji
Seperti diketahui bahwa tanah suci memiliki cuaca yang cukup ekstrim. Suhu harian di Madinah bisa mencapai 40 derajat, sehingga mengakibatkan jamaah haji kerap mengalami kulit yang kering. Sahabat Wirausaha dapat membuka bisnis yang menawarkan berbagai produk perlindungan kulit dari matahari. Misalnya, sunscreen dan sunblock dengan kandungan SPF cukup tinggi untuk aktivitas di luar ruangan yang terpapar sinar matahari secara langsung.
Sediakan juga produk pelembab yang tahan lama agar kulit tetap lembab dan tidak mudah pecah-pecah. Tawarkan juga pembersih wajah dan tubuh yang menyegarkan hari-hari jamaah selama berada di tanah suci. Selain itu, Sahabat Wirausaha juga dapat menyediakan produk berupa kacamata hitam, topi, dan payung UV.
Saat musim haji usai, Sahabat Wirausaha tak perlu khawatir. Pasalnya, peminat produk perlindungan matahari ini cukup banyak. Terlebih, kini suhu kota-kota di Indonesia juga cukup tinggi.
Untuk membuka bisnis skincare haji, Sahabat Wirausaha membutuhkan modal sekitar Rp 10 juta. Modal ini digunakan untuk pengadaan produk skincare, produk lain, dan biaya foto produk untuk promosi secara online.
Baca Juga: 5 Ide Bisnis Modal Kecil, Bisa untuk Pelajar!
6. Bisnis Layanan Komunikasi
Saat berhaji, jamaah membutuhkan jaringan seluler agar dapat terhubung dengan keluarga di tanah air. Sahabat Wirausaha pun dapat memanfaatkan peluang ini.
Mulailah membuka bisnis layanan komunikasi yang menyediakan kartu SIM lokal, paket panggilan internasional, atau penyewaan wifi. Dengan demikian, jamaah dapat terus berkomunikasi dengan keluarga dan mengakses internet dengan nyaman di tanah suci.
Sahabat Wirausaha dapat mengembangkan bisnis ini saat selesai musim haji dengan menyediakan layanan komunikasi untuk berbagai negara. Seperti diketahui, kini berlibur ke luar negeri sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia.
Bahkan, ada beberapa negara Asia yang menjadi destinasi favorit, seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, Jepang, dan Korea Selatan. Sahabat Wirausaha pun dapat menyediakan layanan komunikasi untuk negara-negara tersebut.
Namun untuk menjalankan bisnis layanan komunikasi ini dibutuhkan modal yang cukup besar, sekitar Rp 150 juta. Modal tersebut digunakan untuk pengadaan modem wifi portabel, kartu SIM dari berbagai negara, dan perangkat lainnya.
***
Itulah enam ide bisnis musim haji yang bisa tetap dijalankan sesudahnya. Jika Sahabat Wirausaha berminat untuk menjalankan salah satunya, jangan lupa untuk melakukan riset pasar terlebih dahulu. Ketahui juga produk-produk yang dibutuhkan jamaah saat berhaji.
Selain itu, Sahabat Wirausaha juga dapat berkomunikasi dengan mitra di tanah suci untuk memperlancar bisnis yang dijalankan, khususnya bisnis oleh-oleh. Sahabat Wirausaha juga perlu mengetahui produk yang sedang tren dan memiliki peminat yang besar. Hal ini menjadi nilai positif dari usaha yang akan dijalankan. Jadi, selamat berbisnis!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi :
- https://entrepreneur.bisnis.com/read/20230601/263/1660820/7-ide-bisnis-menguntungkan-saat-musim-haji
- https://www.okocenews.com/belajar-bisnis/4209074584/ide-bisnis-menguntungkan-saat-musim-haji-wajib-dicoba
- https://www.thecronutproject.com/modal-usaha-pakaian/
- https://www.mokapos.com/blog/resep-rendang-untuk-bisnis-rumahan
- https://www.julo.co.id/blog/berapa-modal-usaha-kosmetik
- https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4495622/gurihnya-bisnis-sewa-modem-mau-coba