Keuntungan Punya Co-Founder - Setiap orang ingin menjadi bos bagi dirinya sendiri dengan berbisnis. Kita mungkin memiliki ide bisnis yang brilian dengan prospek cerah dan menguntungkan, namun perlu disadari bahwa menjalankan bisnis seorang diri tidaklah mudah. 

Sebab, segala sumber daya yang dibutuhkan baik yang sifatnya finansial maupun non-finansial harus kita tanggung sendiri. Memang, jika bisnis menguntungkan, maka keuntungan sepenuhnya akan menjadi milik kita. Namun sebaliknya, saat rugi kita juga harus menanggung risiko kerugian seorang diri. . 

Agar ide bisnis bisa diwujudkan dan tujuannya dapat dicapai secara maksimal, maka penting adanya peran dari co-founder. Jika menemukan co-founder yang tepat, maka kita akan lebih mudah dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Selain itu, apa saja sih nilai plus memiliki co-founder dalam berbisnis? Tentu saja banyak. Untuk tahu lebih jelasnya yuk simak artikel Tips Bisnis berikut ini. 


Keuntungan Saat Punya Co-Founder dalam Berbisnis

Meski bukan pencetus ide, namun keberadaan co-founder ibarat angin surga yang memungkinkan founder untuk berbagi peran dan beban dalam upaya menjalankan bisnis. Sehebat apapun kita sebagai founder akan tetap memiliki keterbatasan. Kehadiran co-founder tak hanya sekadar menjadi pendamping, tetapi juga inovator yang visioner sekaligus penanggung jawab jalannya bisnis. Berikut nilai plus yang bisa Sahabat Wirausaha peroleh apabila memiliki co-founder dalam berbisnis.

1. Memiliki Keahlian yang Saling Melengkapi 

Ketika mencari seorang co-founder atau lebih, pilihlah yang keahliannya berbeda dengan kita. Misalnya, kita piawai di bidang visi dan strategi, maka co-founder yang dipilih haruslah memiliki keahlian di bidang lain, seperti manajerial, finansial, atau operasional dan eksekusi. Jika kita ahli dalam hal teknis, co-founder harus jago dalam penjualan. 

Mengapa harus memilih yang keahliannya berbeda? Perlu disadari dan dipahami dengan benar bahwa keahlian yang sama antara founder dan co-founder justru menyebabkan jalannya bisnis menjadi kurang produktif. Akibatnya bisnis akan sulit berkembang. Sebaliknya, keahlian yang berbeda justru akan saling melengkapi. Kenali keahlian kita, sehingga kita bisa menentukan kriteria keahlian co-founder yang dibutuhkan oleh bisnis kita. 

Baca Juga: 5 Inspirasi dari Kisah Pendiri Astra International Untuk Pelaku UMKM, Mindset Penting untuk Bangun Bisnis Besar!

2. Meningkatkan Kredibilitas Bisnis 

Menjadi solopreneur yang menjalankan bisnis seorang diri tentu sah-sah saja. Kita mungkin memiliki kepercayaan diri yang tinggi ketika bertemu dengan calon kolega dan investor, sehingga yakin mampu menarik mereka untuk bekerja sama. Sayangnya, tidak semua calon mitra dan investor percaya bahwa bisnis yang dijalankan seorang diri mampu bertahan, apalagi berkembang. 

Adanya co-founder menunjukkan bahwa bisnis kita dikelola secara serius sehingga lebih terpercaya. Tak hanya itu, co-founder juga merepresentasikan tim kerja yang solid, yang siap mendukung bisnis dengan berbagai pemikiran dan keahlian. Dengan demikian, bisnis yang kita jalankan akan lebih kredibel di mata calon kolega dan investor. 

3. Membangun Bisnis Bersama

Dalam berbisnis, kita akan sering dihadapkan pada berbagai kendala dan pengambilan keputusan yang sulit. Jika kita seorang solopreneur, hal tersebut akan menjadi beban dilema yang memicu spekulasi dan keraguan dalam mengambil keputusan bisnis. Tanpa disadari kondisi ini justru menghambat bisnis untuk berkembang.

Co-founder hadir sebagai partner yang memiliki komitmen yang kuat untuk membangun dan meraih kesuksesan bisnis. Memiliki co-founder yang tepat akan membantu kita memastikan bahwa bisnis telah berjalan sesuai dengan track-nya. Kita akan lebih yakin dalam mengambil keputusan bisnis, karena memiliki teman diskusi untuk membangun bisnis bersama. 

4. Berbagi Tanggungan Risiko 

Tidak ada bisnis yang tanpa risiko, sekecil apapun itu bisnisnya. Nah, kita akan menanggung sepenuhnya risiko finansial apabila menjalankan bisnis seorang diri. Dengan memiliki co-founder, kita bisa membagi risiko tersebut, setidaknya bagian kita bisa berkurang. 

Sebab para pendiri baik founder maupun co-founder akan mengumpulkan sumber daya secara bersama-sama untuk membangun bisnis. Apabila bisnis berjalan tidak sesuai rencana sehingga timbul kerugian, maka tidak ada yang mengalami kerugian besar. Selain itu, kita juga akan lebih mudah untuk pulih dari keterpurukan akibat kerugian. 

Baca Juga: Peluang Usaha Tahun 2024, Ini 5 Potensi Bisnis yang Menguntungkan!

5. Memiliki Motivator di Masa Sulit 

Jalannya bisnis tidak selalu lancar, bahkan sering kali mengalami hambatan yang berujung pada kegagalan. Jika mau jujur, sekuat apapun kita bila mengalami kegagalan berkali-kali pasti akan merasakan penurunan mental, semangat yang mengendur, putus asa, bahkan bisa juga depresi. Alih-alih bangkit mencapai tujuan, tapi justru malah berhenti di tengah jalan. 

Lain halnya ketika memiliki seseorang yang berada di samping kita, maka kita akan lebih mudah menghadapi rintangan dan mengakui kegagalan, karena orang tersebut senantiasa memberi motivasi di masa-masa sulit. Disadari atau tidak, kita hanya membutuhkan sedikit dorongan untuk mengumpulkan kepingan kepercayaan diri dan bangkit kembali sehingga siap menghadapi tantangan dalam berbisnis. 

6. Memiliki Teman Bertukar Pikiran 

Kita bisa saja bertukar pikiran dengan karyawan yang bekerja dalam pengelolaan bisnis kita. Namun seringkali umpan balik yang diperoleh kurang ‘greget’ bagi pengembangan bisnis. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya sense of belonging dari orang-orang yang diajak bertukar pikiran terhadap bisnis kita. 

Lain halnya apabila kita bertukar pikiran dengan rekan sejawat alias co-founder. Mereka akan lebih antusias dalam berkolaborasi dan menemukan ide yang membangun, bahkan meski harus berdebat dengan kita untuk menyempurnakan model bisnis kedepannya. Sebab mereka ikut merasa memiliki sehingga bertanggung jawab untuk memajukan bisnis. 

7. Peluang Mendapatkan Investor Lebih Besar 

Wajar bagi investor untuk menilai suatu bisnis sebelum menanamkan modalnya. Tugas kita sebagai pelaku bisnis adalah meyakinkan investor bahwa bisnis kita memiliki prospek yang cerah dan menguntungkan kedepannya. Namun, apabila kita menjalankan bisnis sendiri tanpa adanya tim pendiri yang ikut bertanggung jawab atas kesuksesan bisnis, maka akan sulit bagi kita mendapatkan investor. 

Memiliki co-founder memungkinkan kita untuk berada di dua tempat sekaligus. Ketika jadwal pertemuan dengan calon kolega dan investor bentrok karena harus dilakukan di waktu yang sama, kita tetap bisa menunaikan semua jadwal tersebut. Artinya tidak ada jadwal yang terlewat dan tidak ada juga calon kolega dan investor yang kecewa. Dengan demikian, peluang untuk mendapatkan investor dan mitra bisnis cenderung lebih besar. 

8. Memperluas Jaringan

Bisnis pastilah ada pasang surutnya. Kehadiran co-founder menjadi support system yang membantu kita menghadapi setiap tantangan dan menjaga agar bisnis tetap berkelanjutan. Tantangan bisnis tidak hanya datang dari pesaing tetapi juga internal, baik terkait dengan perekrutan karyawan maupun penetapan strategi pemasaran yang tepat. Untuk menghasilkan keputusan bisnis terbaik, kita membutuhkan jaringan profesional yang mampu memberikan nasihat. 

Tak hanya itu, memiliki co-founder juga memungkinkan kita untuk memasuki jaringan mereka sehingga kita memiliki koneksi dan jaringan yang lebih luas. Hal ini tidak akan kita peroleh apabila kita hanya mengandalkan diri sendiri untuk mengelola bisnis. 

Baca Juga: 5 Ide Bisnis Modal 100 Juta, Untung Berkali Lipat, Balik Modal Cepat!

9. Memiliki Beragam Perspektif 

Ketika hanya mengandalkan satu kepala, bisa jadi ide yang muncul kurang variatif. Berbeda kondisinya bila kita memiliki co-founder yang bisa membantu memikirkan kemajuan bisnis melalui ide-ide yang lebih beragam dan inovatif. 

Penting untuk memilih co-founder yang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda dengan kita. Perbedaan tersebut bukan penghalang, tetapi justru akan memperkaya wawasan sehingga memunculkan ide bisnis dari sudut pandang yang berbeda, lebih beragam, dan kreatif. Keragaman perspektif ini memungkinkan kita untuk mengambil keputusan dengan lebih mudah. 

10. Bisa Mengambil Tanggung Jawab Lebih Besar

Menjadi seorang solopreneur dianggap kurang menantang. Solopreneur praktis bertanggung jawab pada diri sendiri. Hal ini cukup berisiko apabila kita termasuk pebisnis yang moody, di mana kita hanya bekerja di saat suasana hati sedang baik saja. Akibatnya jelas produktivitas bisnis menjadi rendah. Alih-alih meraih sukses, bisnis justru terancam mengalami kegagalan. 

Dengan memiliki co-founder, kita dituntut tanggung jawab lebih, tidak hanya terhadap diri sendiri tetapi juga pendiri bisnis lainnya. Adanya tanggung jawab lebih ini tentu menjadi cambuk bagi kita untuk lebih giat dan serius dalam mengurus bisnis. Kita sebagai founder dengan co-founder dapat saling memberikan umpan balik yang mendorong terciptanya keputusan dan tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis. 

***

Keberadaan co-founder sebagai pendamping memiliki peran penting dalam berbisnis. Tak hanya menjadi pasangan seperjalanan bisnis, co-founder juga memberikan nilai plus lainnya seperti telah dibahas di atas. Bisnis akan mengalami perkembangan positif apabila co-founder merupakan orang yang tepat, di mana mampu melengkapi kekurangan yang ada dan menjadi support system yang kuat. Tetap semangat berbisnis ya Sahabat Wirausaha!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk like, share, dan comment serta mengirimkannya kepada teman-teman terdekat Anda.

Referensi:

  1. CNBC Indonesia. 2022.
  2. Forbes. 2023.
  3. Business Collective.
  4. Medium. 2023.
  5. Faster Capital. 2023.
  6. All Business.  
  7. Rare Birds.