Cara Melakukan Riset di Bisnis Kuliner - Mengambil keputusan dengan cara menebak-nebak tidak dianjurkan bagi Sahabat Wirausaha yang menggeluti bisnis kuliner. Sebagai gantinya, lakukan riset dalam rangka pengambilan keputusan.

Memang, cara seperti ini tidak akan 100 persen berhasil, namun kemungkinan gagal menjadi lebih besar jika Sahabat Wirausaha tetap ngotot memilih berasumsi dalam rangka pengambilan keputusan. Biasanya, keputusan yang kerap diambil tersebut seperti pemilihan menu baru, merk, sampai memilih bentuk kemasan.

Lalu, riset seperti apa yang harus dilakukan? Setidaknya ada 6 cara yang harus Sahabat Wirausaha lakukan. Tenang, keenam riset tersebut mudah untuk diterapkan, bahkan dapat dilakukan oleh pebisnis pemula sekalipun. Tidak kalah pentingnya, penelitian atau riset ini tidak merepotkan, bahkan menghasilkan data yang hampir akurat dan cepat. Nah, bagaimana cara melakukan riset di bisnis kuliner? Berikut 6 langkahnya : 

1. Lakukan Tes Contoh Produk

Cara melakukan riset di bisnis kuliner yang pertama adalah dengan melakukan testing produk. Poin yang juga disebut sebagai Product sampling ini sebenarnya berguna sebagai perkenalan produk baru. Karena tujuannya untuk memperkenalkan produk, maka cukup sesuaikan ukuran produk.

Jika Sahabat Wirausaha ingin mengetahui apakah 1 jenis varian minuman baru dengan rasa cokelat ukuran 220 ml dapat diterima masyarakat, tinggal siapkan product sampling, kira-kira 20-30 ml, lalu masukkan ke dalam cup tester.

Menurut kanal YouTube Foodizz Channel bertajuk 6 Cara melakukan riset di bisnis kuliner, untuk tahap awal, cukup siapkan minimal 30 product sampling lalu dibagikan kepada 1 orang konsumen. Artinya, Sahabat Wirausaha nantinya akan mendapatkan 30 responden. Karena tujuannya melakukan riset, tambahkan satu lembar kertas berukuran 1/2 A4 atau bisa yang lebih kecil lagi. 

Kertas tersebut bisa bertuliskan pertanyaan sederhana seperti: mau beli atau tidak, enak atau tidak, hingga saran mengenai produk baru tersebut. Sahabat Wirausaha juga bisa mengganti kertas dengan direct message (DM) dengan memanfaatkan media sosial atau aplikasi pesan seperti WhatsApp.

Setelah semuanya siap, berikan product sampling dan pertanyan tadi kepada konsumen saat mereka mendatangi outlet. Jangan lupa ingatkan konsumen untuk memberikan jawabannya jika mereka membawa product sampling ke rumah.

Lalu, bagaimana dengan konsumen yang melakukan pemesanan dengan cara delivery? Lakukan hal serupa sampai semua product sampling habis dan Sahabat Wirausaha mendapatkan jawaban apakah es cokelat ukuran 220 ml dapat diterima atau tidak. Sahabat Wirausaha dapat langsung menyimpulkan jika 20 dari 30 responden bersedia menjawabnya.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Franchise Bakso Buat Kamu yang Mau Mulai Bisnis Kuliner

2. Terapkan Tes Perbandingan

Cara melakukan riset di bisnis kuliner yang kedua adalah melakukan tes perbandingan produk dengan kompetitor yang sejenis. Sama seperti poin di atas, kita bisa meminta bantuan konsumen untuk memilih produk mana yang sesuai dengan seleranya. Caranya, siapkan 2-3 produk sejenis yang sudah dilengkapi kode. Tujuannya agar konsumen tidak mengenali produk dan hanya Sahabat Wirausaha yang bisa mengenalinya.

Siapkan juga pertanyaan singkat seperti: produk mana yang paling disukai?, kriteria produk seperti apa yang anda suka?, mau beli atau tidak?, jika diberi kesempatan mengubah produk kami, apa yang mau anda ubah? Seberapa besar kami mendapatkan rekomendasi dari anda? Apakah menemukan produk yang anda cari? Lalu lihat dan periksa hasilnya.

Kemudian buatlah tes perbandingan. Alasan memilih tes perbandingan karena Sahabat Wirausaha dapat dengan cepat mengetahui mana produk yang paling disukai secara keseluruhan. Buat pertanyaan untuk 50 konsumen, jangan kurang. Tujuan cara melakukan riset di bisnis kuliner ini agar hasilnya valid. Kemudian berikan jenis pertanyaan terbuka. Tujuannya untuk membantu Sahabat Wirausaha mengetahui kebutuhan utama konsumen. Tak kalah penting memberikan banyak pengalaman jika baru pertama kali melakukan riset. 

Beri responden pertanyaan yang dapat dijawab dengan kata mereka sendiri. Seperti misalnya pilihan ganda, penilaian 0-10, pertanyaan nominal, pertanyaan skala penilaian, atau jawaban ya atau tidak. Jika hasilnya mendekati 40 orang yang menyukai produk tersebut, bisa diartikan produk buatan Sahabat Wirausaha adalah yang paling digemari. 

3. Menggunakan Jasa Influencer

Cara melakukan riset di bisnis kuliner yang ketiga ini tidak langsung melibatkan konsumen, namun mengandalkan pihak lain, yakni influencer. Alasan memilih influencer karena jangkauannya yang lebih luas, lebih banyak tahu tentang seluk beluk kuliner, mulai dari rasa, sampai mengetahui spot-spot kuliner yang menarik menurut versi mereka.

Karena ingin melakukan riset, manfaatkan keberadaan influencer untuk melakukan review terhadap produk Sahabat Wirausaha. Harapannya tujuan melakukan riset untuk bisnis kuliner tepat sasaran.

Biasanya, kalangan influencer juga dikenal sebagai public figure, media sosial, blogger yang pengikutnya bisa mencapai jutaan orang. Hal ini tentu saja menjadi penting terutama bagi komunitas, hingga pedagang seperti Sahabat Wirausaha untuk meningkatkan brand awareness. Perlu diketahui juga, bagi pebisnis memanfaatkan influencer masuk dalam salah satu strategi bisnis, biasanya dengan mengajak bekerja sama untuk mempromosikan produk-produk.

Lalu, bagaimana dengan riset produk? Sebenarnya sama saja perlakuannya dengan memanfaatkan influencer untuk kepentingan promosi. Influencer melakukan review produk Sahabat Wirausaha, kemudian tinggal menunggu hasilnya, apakah influencer tersebut menyukainya atau tidak.

Meskipun seperti itu jangan hanya mengandalkan influencer dalam rangka untuk penelitian. Sebaiknya kombinasikan poin ketiga ini dengan dua poin lainnya yang telah disebutkan di cara melakukan riset di bisnis kuliner sebelumnya. Contohnya, setelah melakukan tes perbandingan, tambah dengan jasa influencer. Hal ini karena konsumen merupakan pihak pertama yang mengetahui apakah produk Sahabat Wirausaha pantas dibeli atau tidak, bukan influencer.

Baca Juga: 7 Cara Memulai Usaha Nasi Goreng, Andalan Kuliner Kaki Lima

4. Ngobrol Serius Bersama Konsumen

Ngobrol serius atau focus group discussion (FGD) merupakan cara melakukan riset di bisnis kuliner lainnya. Untuk cara keempat ini tak membutuhkan banyak orang, cukup undang 4-6 konsumen secara acak untuk menyantap kuliner sekaligus memberikan komentar pada produk. Untuk menggali informasi lebih dalam, siapkan satu orang moderator.

Beberapa pertanyaan yang bisa disampaikan moderator kepada konsumen seperti bagaimana rasanya, seperti apa tampilan produk tersebut, pantaskah dijual dengan harga segini, hingga masukan untuk perkembangan produk. Sebaiknya, tidak hanya sekali, buat FGD 3-5 kali dan lakukan setiap 2-3 bulan. Tujuannya untuk mendapatkan banyak masukan dan meyakinkan Sahabat Wirausaha bahwa produk tersebut bisa diterima publik.

5. Loyal Customers Review

Cara melakukan riset di bisnis kuliner yang selanjutnya adalah mengadakan customer review. Hal ini hampir sama dengan FGD, hanya saja perbedaanya terletak pada obrolan yang dibuat lebih santai. Untuk diketahui, loyal customers review merupakan ulasan atau tanggapan atau komentar yang datang dari pelanggan setia.

Kegiatan ini tidak membutuhkan moderator, dan konsumen yang diundang juga yang loyal-loyal saja. Namun intinya tetap sama, yakni memberikan masukan hingga melakukan review produk. Apa yang dihasilkan catat lalu aplikasikan pada produk.

Kenapa harus customers review? Tujuannya untuk menumbuhkan lagi kesetian pelanggan untuk berbelanja dan mengetahui kepuasan belanja konsumen. Harapannya, Sahabat Wirausaha dapat dengan cepat memperbaiki kesalahan dan langsung mencari solusi.

Contohnya, Sahabat Wirausaha ingin mengetahui apakah varian donat nanas-srikaya disukai masyarakat generasi Z (generasi yang lahir 1997-2012). Undang pelanggan loyal (berdasarkan data base) untuk makan varian baru tersebut di outlet dan langsung berikan mereka kesempatan melakukan penilaian jujur. Jangan lupa juga minta alasan jika tidak menyukainya.

Baca Juga: Pentingnya Keamanan Pangan Untuk Bisnis Kuliner, Inilah Alasan dan Cara Penerapannya

6. Lakukan Review Digital

Cara melakukan riset di bisnis kuliner selanjutnya adalah lewat review digital. Riset bisnis juga bisa dilakukan tanpa lima poin di atas, yakni dengan bantuan marketplace. Caranya, lihat tanggapan dari banyak jempol naik atau turun yang diberikan pada produk yang berhasil terjual.

Namun kendalanya, konsumen juga dapat abstain sehingga kita tidak mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen. Selain menggunakan marketplace, Sahabat Wirausaha juga dapat menggunakan aplikasi digital berbasis kuesioner.

Beberapa diantaranya seperti Zoho Forms, Wufoo, Wispform, Typeform, Tally.so, Microsoft Forms, KweysForms, JotForm, 123FormBuilder, hingga yang paling terkenal Google Forms. Sahabat Wirausaha tidak harus menggunakan satu per satu aplikasi kuisioner gratis di atas. Pilih aplikasi yang dirasa paling pas dalam membuat kuesioner. Caranya dengan melihat banyaknya komentar positif dan bintang melalui Google Play Store atau Apple Store.

Nah, mudah bukan cara melakukan riset bisnis di kuliner?. Yuk, segera lakukan riset bisnis agar Sahabat Wirausaha tidak lagi menebak-nebak ketika mengambil keputusan.

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Sumber:

  1. Youtube Foodizz Channel, https://www.youtube.com/watch?v=YRGCXK3HTYg