Bisnis singkong keju - Singkong merupakan jenis umbi-umbian yang kerap diolah menjadi panganan lezat. Mulai dari singkong rebus, singkong goreng, keripik singkong, hingga berbagai olahan singkong lainnya telah menemani hari-hari masyarakat Indonesia.
Salah satu panganan dari singkong yang menjadi favorit masyarakat adalah singkong keju. Gorengan singkong dengan tambahan keju ini juga berhasil membawa Hardadi, pemilik brand Singkong Keju D9, menjadi pengusaha yang sukses.
Nah, Sahabat Wirausaha ingin tahu cerita lengkap Hardadi memulai bisnis singkong keju? Simak artikel ini hingga habis.
Asal-usul Nama Bisnis Singkong Keju D9
Pada 2010, Hardadi berhasil membuat produk berupa olahan singkong keju dengan nama Singkong Keju D9. Brand ini telah menjadikannya seorang pengusaha sukses di kota kelahirannya, Salatiga. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa nama D9 merupakan sebuah sejarah bagi Hardadi dan keluarganya.
Melansir video Youtube milik Tanilink TV yang berjudul Rahasia Sukses Mantan Napi Bisnis Singkong Keju yang Menginspirasi, Hardadi menceritakan bahwa ia adalah seorang mantan narapidana yang pernah mendekam di penjara.
Nama brand D9 sendiri berasal dari tempat tinggalnya selama di penjara. Saat itu, ia ditempatkan di Blok D kamar 9. Blok ini diisi oleh narapidana narkoba.
“Bagi orang lain hal tersebut (dipenjara) merupakan musibah, tetapi buat saya dan keluarga itu suatu anugerah yang tidak terhingga. Sebab, dari D9 itulah awal titik balik kehidupan saya dan keluarga,” ujarnya.
Saat berada di penjara, lanjutnya, Hardadi berpikir harus melakukan sesuatu setelah keluar dari penjara. Ia pun yakin untuk berubah sehingga tidak akan mengulangi kesalahan dan terjerumus ke jalan yang salah.
Setelah keluar dari penjara, Hardadi mendapatkan ide untuk berjualan makanan dari singkong. Pasalnya, di desanya terdapat panganan gethuk kethek yang laris karena disukai masyarakat. Hal ini membuatnya terinspirasi untuk membuat panganan lain yang berasal dari singkong, yaitu singkong keju. Ia pun berharap usahanya tersebut dapat mengubah kehidupan keluarganya.
Hardadi, pemilik Singkong Keju D9 yang merupakan mantan narapidana. (Sumber: Youtube Tanilink TV)
Baca Juga: 11 Tips Sukses Membangun Bisnis Waralaba Untuk Pemula, Anti Gagal!
Pantang Menyerah dan Selalu Bersyukur Jadi Kunci Sukses
Perjalanan menjadi seorang pengusaha sukses Hardadi bukan hal yang mudah. Lahirnya brand Singkong Keju D9 pun merupakan perjalanan panjang yang penuh lika-liku.
Awalnya, Hardadi tidak langsung menjual singkong keju, tetapi ia menjual nasi dan lauk pauk. Menurutnya, jika dagangannya tidak laku, paling tidak anak-anaknya masih bisa ikut makan nasi jualannya tersebut.
“Kalau ada uang sisa (dari berjualan nasi), saya kumpulkan sedikit demi sedikit. (Uang ini) nanti buat beli keju, minyak, dan singkong. Nah, setelah (bahannya) terkumpul, saya mulai mencoba bikin singkong keju,” kata Hardadi.
Pembuatan singkong keju itu membutuhkan waktu yang lama hingga berbulan-bulan. Kalau bikin dan gagal, Hardadi harus mengulang mengumpulkan uang dan mencicil beli bahan-bahannya lagi. “Setelah beberapa kali percobaan, ketika sudah klik dan dirasa layak jual, saya baru menawarkan ke konsumen sembari terus berjualan nasi,” kata Hardadi.
Ia berkata bahwa pemasaran bisnis singkong keju juga dimulai dari teman-teman dekat, tetangga, dan saudara. Saat itu, Hardadi menawarkan dagangannya melalui SMS.
“Jadi, saya SMS-in mereka. Siapa tahu ada yang mau beli. Waktu itu, kalau ada yang beli singkong Rp5.000 saja, tetap saya antar. Hal ini demi memasarkan (singkong) dan mereka tahu rasanya dulu,” ujarnya.
Untuk menjadikan makanan sebuah produk diterima, lanjutnya, masyarakat perlu mencoba produk tersebut. Kalau tidak mencobanya, tidak akan tahu bagaimana produk tersebut. Pasalnya, singkong sendiri kerap dipandang sebelah mata. Padahal, jika diolah dengan tepat, singkong dapat naik kelas.
Setelah banyak yang mencoba kelezatan singkong keju buatannya, Hardadi membuat gerobak dan menjajakannya di alun-alun Kota Salatiga. Namun, dagangannya tidak langsung laris, tantangan kembali datang.
“Awalnya berat juga (jualan di alun-alun) karena orang-orang banyak yang belum tahu singkong keju itu seperti apa. Jadi, kadang-kadang (jualan saya) sepi. Di tempat lain rame, tempat saya sepi,” cerita Hardadi.
Meski demikian, Hardadi tidak patah semangat. Ia sadar orang usaha itu memang harus sabar dan banyak berdoa. Saat waktu sholat tiba, ia pun segera ke masjid dan menjalankan kewajibannya sebagai muslim.
“Saat waktunya adzan, saya segera beres-beres dan melaksanakan sholat ke masjid. Sebab, laki-laki itu sholatnya sebisa mungkin ke masjid,” ungkapnya.
Dengan menjalankan ibadah secara tekun, walaupun dagangannya belum ada yang beli, hatinya selalu tenang. Ia pun tidak merasa iri melihat penjual yang lain ramai pembeli. Hardadi pun semakin semangat untuk menawarkan singkong keju kepada orang yang lewat.
Usahanya pun berbuah manis. Bisnis singkong keju buatannya mulai dikenal masyarakat dan banyak yang suka. Setelah dikenal, Singkong Keju D9 banyak disukai masyarakat. Selain berjualan di alun-alun, Hardadi juga masih menerima pesanan dari orang-orang yang telah mengetahui kelezatan singkong keju.
Saat itu, ia pun mulai mencari karyawan untuk membantunya memenuhi permintaan konsumen. Pasalnya, proses penggorengan singkong keju harus dilakukan sebanyak dua kali untuk menghasilkan gorengan yang renyah. Seiring berjalannya waktu, usaha Singkong Keju D9 kini telah memiliki sekitar 110 karyawan.
Proses pembuatan singkong keju oleh karyawan D9. (Sumber: Youtube Tanilink TV)
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
Berbagi Ilmu dengan Sesama dan Tidak Takut Tersaingi
Kesuksesan bisnis Singkong Keju D9 pun menginspirasi banyak orang. Hardadi mengaku sempat ada yang meniru dagangannya. Meski demikian, ia tidak khawatir akan persaingan antar-pedagang singkong keju. Pasalnya, omzet penjualan Singkong Keju D9 semakin naik, walaupun ada persaingan.
“Waktu itu, di Salatiga belum ada yang menjual singkong keju. Kalau boleh dibilang, singkong keju buatan saya itu yang pertama,” ungkap Hardadi.
Selain tidak takut persaingan, ia justru mempersilahkan kepada karyawannya untuk membuka usaha yang sama. Hal ini karena Hardadi menyadari bahwa berbagi ilmu kepada orang lain dapat memberikan manfaat yang baik.
Karena karyawannya telah mengetahui proses pembuatan singkong keju, maka ia mengizinkan mereka untuk membuat produk yang sama dengan merek lain. Inilah yang membuat desanya memiliki merek singkong keju yang beragam.
“Saya tidak merasa mereka saingan. Dengan hadirnya mereka, kami harus berjuang, tidak boleh santai-santai. Saya juga harus menjaga kualitas produk, melakukan pelayanan, dan memberikan tempat yang semakin baik. Hal ini upaya pengunjung semakin ramai dan senang datang ke Singkong Keju D9,” ujar Hardadi.
Baca Juga: Mau Usaha Tapi Tidak Punya Keahlian? Ini 5 Hal yang Perlu Kamu Lakukan
Impian Mantan Napi Bisnis Singkong Keju
Kini, Singkong Keju D9 telah menjadi makanan dan oleh-oleh khas dari Salatiga. Dalam sehari, Hardadi membutuhkan kurang lebih 5 ton singkong. Adapun singkong yang digunakan merupakan singkong yang berkualitas baik dan merupakan singkong untuk konsumsi.
Selain melayani pelanggan di tempat, Singkong Keju D9 juga memiliki produk frozen yang bisa dikirim ke seluruh Indonesia. Hal ini membuka pasar yang besar.
Hardadi mengaku bahwa ia ingin menjadikan Singkong Keju D9 seperti merek ayam goreng ternama yang memiliki banyak cabang dan ada di mana-mana.
“Namun, untuk mewujudkan hal tersebut membutuhkan waktu, rasanya masih lama. Sebab, sampai sekarang ini, terus terang kami masih belum bisa memenuhi pasar yang ada,” ujarnya.
Menurut Hardadi, salah satu yang perlu dipersiapkan adalah menyediakan bahan baku yang cukup. Seperti diketahui, kebutuhan singkong di desa singkong Salatiga masih belum tercukupi. Maka dari itu, ia berharap kepada para petani singkong untuk jangan takut menanam singkong.
“Kalau tanaman singkongnya berkualitas bagus, pasti akan saya beli,” katanya.
Itulah cerita inspiratif dari mantan napi yang sukses berbisnis singkong keju. Jika Sahabat Wirausaha sedang mengalami kesulitan, yakinlah dengan niat yang kuat dan kerja keras, kesuksesan pasti akan diraih. Jadi, jangan menyerah dan teruslah bersyukur. Semangat Sahabat Wirausaha!
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=KZ5jbSHo-hs