Peluang Usaha Gym – Tren gaya hidup sehat dan meningkatnya kesadaran terhadap olahraga telah menciptakan peluang usaha bisnis yang menjanjikan, salah satunya adalah berkembangnya industri gym terutama di wilayah perkotaan.

Peluang usaha gym dinilai sebagai peluang yang menjanjikan di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat Indonesia dalam mengakses fasilitas olahraga dan kebugaran dalam satu lokasi di tengah terbatasnya ruang terbuka publik di perkotaan. Artikel ini akan membahas berbagai hal yang berkaitan dengan usaha gym, mulai dari perencanaan, serta proyeksi modal dan pendapatan yang bisa kita peroleh.


Peluang Usaha Gym dan Fitness di Indonesia 

Peluang usaha gym terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan populasi usia produktif dan peningkatan pendapatan masyarakat. Orang-orang semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, sehingga permintaan terhadap fasilitas olahraga seperti gym semakin tinggi. 

Keinginan menerapkan hidup sehat ini juga terekam dalam hasil jajak pendapat dari Kompas pada 7-9 Desember 2021, menjelaskan bahwa sekitar 45,2% responden menyatakan, kesehatan atau gaya hidup yang lebih sehat telah menjadi resolusi tahunan mereka dan akan berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Berikut merupakan alasan lain bahwa peluang usaha gym dan fitness cukup besar:

1. Meningkatnya Kebutuhan Sarana dan Prasarana Olahraga yang Lengkap

Konsep utama yang ditawarkan dari usaha gym adalah kepraktisan yang bisa didapat oleh konsumen untuk berbagai macam latihan dan olahraga di satu tempat. Hal tersebut menjadikan gym sebagai pilihan utama bagi masyarakat perkotaan yang minim ruang terbuka publik.

Baca Juga: 7 Cara Menerapkan Work Life Balance untuk UMKM Pemula

2. Peluang Usaha Jangka Panjang

Gym berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia terhadap kesehatan dan kebugaran sehingga dinilai cocok bagi kita yang ingin mencari usaha yang tidak terpengaruh musim, trend, dan berorientasi jangka panjang.

3. Memiliki Banyak Sumber Pemasukan

Usaha gym tidak hanya sebatas menyediakan berbagai macam alat olahraga yang dapat digunakan oleh konsumen, lebih dari itu, gym telah bertransformasi sebagai usaha yang menyediakan berbagai macam kebutuhan yang berkaitan dengan kesehatan sehingga kita dapat mendiversifikasi sumber pendapatan dan memaksimalkan keuntungan yang bisa didapat.


Sumber-Sumber Pendapatan Usaha Gym

Pada poin pembahasannya sebelumnya telah dijelaskan bahwa peluang usaha gym memiliki banyak sumber pendapatan sehingga pada poin ini kita akan lebih jauh membahas hal tersebut dengan lebih detail, sebagai berikut:

1. Biaya Keanggotaan 

Ini merupakan sumber pendapatan yang paling konvensional bagi usaha gym. Pada umumnya, tarif yang akan dibayarkan oleh konsumen tergantung dari seberapa lama mereka ingin menjadi anggota, mulai dari bulanan hingga tahunan. Sumber pendapatan ini sangat bergantung pada cara mempertahankan anggota yang lama dengan berbagai strategi loyalti dan lain-lain, disamping itu juga dapat menarik calon anggota baru untuk membayar keanggotaan.

2. Walk-in Personal

Tidak semua orang ingin terikat dengan mendaftarkan keanggotaan, terutama bagi konsumen yang sibuk dan belum memiliki disiplin kegiatan kebugaran. Tak harus jadi anggota, konsumen bisa datang dengan membayar biaya per kedatangan sehingga ini menjadi kran pemasukan tambahan untuk menyediakan layanan bagi yang belum memiliki keanggotaan. 

3. Menyediakan Jasa Personal Trainer

Sumber pendapatan ini akan sangat membantu konsumen untuk mencapai tujuan mereka, seperti meningkatkan massa otot, penurunan berat badan, hingga pengetahuan asupan gizi yang tepat dengan dukungan profesional. Saat ini, banyak personal trainer yang tidak hanya memberikan pendampingan sebatas di lokasi gym tapi juga dapat dipanggil ke rumah atau lokasi tertentu bagi konsumen yang memiliki kondisi tertentu.

4. Penjualan Suplemen dan Produk Gym

Selain memberikan berbagai jasa diatas, kita juga bisa menjual produk pendukung yang dibutuhkan bagi konsumen, mulai dari menjual berbagai macam suplemen, minuman protein, hingga produk gym portable bagi mereka yang mencari alat yang bisa digunakan di rumah seperti Kettlebell, Dumbbell, Barbel, Weight Plates, Rubber Flooring, Yoga Mat, dan Skip Rope. 

5. Event dan Partnership

Usaha gym dapat menarik Kerjasama dari industri pendukungnya melalui berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan mengadakan event yang dapat menarik minat calon konsumen lain, seperti kompetisi binaraga, kompetisi Zumba, hingga mengadakan pameran alat olahraga, dan lain sebagainya. Dalam proses penyelenggaraannya tentu saja akan menjadikan sumber pendapatan lain diluar tempat gym.

Berikut merupakan sumber-sumber pendapatan yang bisa terapkan, bahkan kembangkan lebih jauh untuk memaksimalkan keuntungan yang bisa kita dapatkan. Jadi dari sini kita telah memahami bahwa usaha gym tidak hanya sebatas pada ruang gym namun terbuka bagi kita yang dapat memahami kebutuhan konsumen kita.

Baca Juga: Bagaimana Cara Memulai Usaha Kecil yang Sukses dan Bersaing? Yuk, Intip Rahasianya!


Peluang Usaha Gym, Proyeksi Modal dan Pendapatan

Untuk membuat usaha gym dibutuhkan modal yang beragam sesuai dengan akan seberapa besar skala usahanya. Kita akan membahas proyeksi modal dan pendapatan sebagai berikut:

1. Proyeksi Modal Awal Usaha Gym

a. Sewa Tempat

Semakin strategis sebuah tempat akan semakin mahal. Di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, biaya sewa bisa mencapai Rp 300 juta per tahun untuk lokasi strategis di pusat kota. Namun, untuk daerah pinggiran atau kota-kota lebih kecil, biaya sewa bisa jauh lebih rendah, sekitar Rp 50 juta - Rp 150 juta per tahun.

Estimasi biaya sewa: Rp 50 juta - Rp 300 juta per tahun (atau Rp 4,2 juta - Rp 25 juta per bulan).

b. Peralatan Gym

Peralatan gym meliputi alat-alat dasar seperti treadmill, bench press, dumbbell, sepeda statis, hingga alat angkat beban. Peralatan yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan skala usahanya.

Estimasi untuk gym skala kecil: Rp 100 juta - Rp 200 juta.
Estimasi untuk gym skala menengah: Rp 300 juta - Rp 500 juta.

c. Renovasi Gedung dan Dekorasi

Renovasi ruangan meliputi pemasangan lantai karet, cermin dinding, shower, ruang ganti, hingga dekorasi untuk menciptakan suasana nyaman. Renovasi tergantung pada luas dan kondisi ruangan.

Estimasi renovasi dan dekorasi: Rp 50 juta - Rp 200 juta.

d. Gaji Pegawai dan Instruktur

Gaji pegawai meliputi staf resepsionis, kebersihan, dan instruktur kebugaran. Estimasi gaji per bulan untuk 3-5 pegawai adalah sekitar Rp 20 juta.

Resepsionis: Rp 4 juta/bulan
Staf kebersihan: Rp 3 juta/bulan
Instruktur kebugaran (2 orang): Rp 6 juta/orang (Rp 12 juta/bulan)

e. Lisensi dan Sertifikasi

Usaha gym membutuhkan lisensi operasional serta sertifikasi bagi instruktur kebugaran.

Estimasi biaya lisensi dan sertifikasi: Rp 10 juta - Rp 20 juta.

Total Modal Awal: Berdasarkan rincian di atas, total modal awal untuk membuka gym bisa berkisar antara Rp 200 juta hingga Rp 1 miliar, tergantung pada skala dan lokasi usaha.

2. Proyeksi Biaya Operasional Bulanan

Biaya operasional bulanan mencakup berbagai elemen yang harus dikelola dengan baik agar usaha gym berjalan dengan lancar.

  • Sewa Tempat: Rp 4,2 juta - Rp 25 juta per bulan.
  • Gaji Pegawai dan Instruktur: Rp 20 juta per bulan (untuk 3-5 pegawai).
  • Listrik dan Air: Penggunaan peralatan gym seperti treadmill dan pendingin ruangan (AC) memerlukan daya listrik yang besar, sehingga biaya listrik bulanan cukup signifikan, yaitu sekitar Rp 5 juta - Rp 10 juta per bulan.
  • Perawatan Alat: Alat gym memerlukan perawatan rutin agar tetap aman dan berfungsi dengan baik. Estimasi biaya perawatan alat adalah sekitar Rp 1 juta - Rp 3 juta per bulan.
  • Pemasaran dan Promosi: Untuk menjaga dan menambah jumlah anggota, gym perlu melakukan pemasaran terus menerus, terutama melalui media sosial dan program diskon. Biaya pemasaran ini bisa berkisar Rp 2 juta - Rp 5 juta per bulan.

Dengan perhitungan di atas, estimasi biaya operasional bulanan untuk usaha gym adalah sekitar Rp 32,2 juta hingga Rp 63 juta per bulan, tergantung pada ukuran gym dan biaya variabel lainnya.

Baca Juga: 7 Cara Memulai Usaha Sendiri Bagi Kamu yang Tertarik Jadi Wirausaha

3. Proyeksi Pendapatan Bulanan

Pendapatan gym umumnya berasal dari biaya keanggotaan, personal training, dan penjualan produk seperti suplemen. Berikut adalah perhitungan rinci:

a. Keanggotaan Bulanan

Jika gym memiliki 200 anggota dengan biaya keanggotaan Rp 300 ribu per bulan, pendapatan utama dari keanggotaan adalah: 200 anggota × Rp 300.000 = Rp 60 juta/bulan.

b. Personal Training

Selain keanggotaan reguler, gym juga bisa menawarkan layanan personal training dengan biaya tambahan. Rata-rata biaya personal training bisa mencapai Rp 500 ribu per sesi. Jika ada 20 pelanggan yang menggunakan layanan personal training sebanyak 4 kali per bulan, maka pendapatan dari personal training adalah: 20 pelanggan × 4 sesi × Rp 500.000 = Rp 40 juta/bulan.

c. Penjualan Suplemen atau Merchandise

Gym juga bisa menjual suplemen, makanan sehat, atau merchandise seperti pakaian olahraga. Jika penjualan bulanan produk ini menghasilkan Rp 10 juta per bulan, maka pendapatan dari penjualan tambahan adalah: Rp 10 juta/bulan.

Total Pendapatan Bulanan = Biaya keanggotaan + Personal training + Penjualan suplemen

Total Pendapatan Bulanan = Rp 60 juta + Rp 40 juta + Rp 10 juta = Rp 110 juta per bulan.

Perhitungan di atas merupakan proyeksi pendapatan, tentunya ini tergantung pada skala usaha gym tersebut. Namun, ini sudah dapat dijadikan gambaran bahwa dengan memanfaatkan berbagai macam sumber pendapatan maka akan memaksimalkan potensi dan keuntungan yang bisa diperoleh.


Perhitungan Break Event Point (BEP)

Break-even point (BEP) adalah titik di mana pendapatan usaha menutupi semua biaya operasional dan modal awal. Untuk menghitung BEP, kita perlu membandingkan total modal awal dengan margin keuntungan per bulan.

1. Margin Laba Bulanan

  • Pendapatan bulanan: Rp 110 juta.
  • Biaya operasional bulanan: Rp 32,2 juta - Rp 63 juta.
  • Maka margin laba bulanan adalah sekitar:

Rp 110 juta - Rp 63 juta = Rp 47 juta (untuk skenario operasional tinggi)

Rp 110 juta - Rp 32,2 juta = Rp 77,8 juta (untuk skenario operasional rendah).

2. Break Even Point

Jika total modal awal sekitar Rp 500 juta, maka BEP dapat dihitung sebagai:

  • BEP dalam bulan = Modal awal ÷ Margin Laba Bulanan
  • BEP untuk margin laba Rp 47 juta: Rp 500 juta ÷ Rp 47 juta ≈ 11 bulan.
  • BEP untuk margin laba Rp 77,8 juta: Rp 500 juta ÷ Rp 77,8 juta ≈ 6,5 bulan.

Dengan pengelolaan yang baik, BEP bisa tercapai dalam waktu 6,5 hingga 11 bulan, tergantung pada margin laba bulanan dan efisiensi operasional.

Mendirikan usaha gym dan fitnes di Indonesia menawarkan peluang besar seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran. Dengan modal yang cukup, perencanaan matang, serta strategi pemasaran yang tepat, peluang usaha gym dapat menjadi bisnis yang menguntungkan dalam jangka panjang.

Pastikan pula untuk selalu mengikuti tren kebugaran terkini dan membangun komunitas yang kuat di sekitar gym kita. Dengan manajemen yang baik, usaha gym dapat mencapai break-even point (BEP) dalam waktu yang relatif singkat dan terus berkembang.

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. Analisa Usaha Gym yang Perlu Anda Tahu!
  2. 7 Sumber Keuntungan Bisnis Gym
  3. Mau Sehat dan Dapat Cuan Gede? Bikin Usaha Gym Yuk!