Dalam riuhnya persiapan pernikahan, kehadiran souvenir telah menjadi bagian yang tak terpisahkan untuk memperingati momen berharga tersebut. Namun, di balik setiap souvenir yang indah, terdapat kisah inspiratif tentang perjuangan dan keberanian untuk mewujudkan mimpi. Salah satunya adalah Jazzy Souvenir, sebuah bisnis yang meraih kesuksesan di ranah bisnis souvenir pernikahan dengan produk  yang kreatif, unik, dan harga yang terjangkau.

Penasaran dengan Jazzy Souvenir dan perjalanan bisnisnya? Yuk kenali lebih dalam bagaimana Jazzy Souvenir menghasilkan cuan dari bisnis souvenir. Simak penjelasan di bawah ini, ya.


Jazzy Souvenir: Bisnis Souvenir Pernikahan yang Inspiratif

Sumber foto: instagram.com/jazzysouvenir

Jazzy Souvenir merupakan bisnis souvenir pernikahan yang bermula dari keinginan Agnes Permatasari, owner Jazzy Souvenir, untuk memiliki usaha sendiri. Awalnya setelah lulus kuliah, Agnes sempat bekerja di suatu perusahaan, kemudian ia mulai berkeinginan untuk mengembangkan bisnis dengan menjual baju dan makanan sebagai usaha sampingan, namun usaha tersebut tidak berhasil. 

Agnes merasa penjualan produk berupa baju dan makanan bukanlah hal yang mudah. Terlalu banyak kompetitor dan besarnya modal yang dibutuhkan membuat ia berpikir kreatif untuk membuat bisnis dengan modal yang minim namun memiliki peluang pasar yang besar. Hingga akhirnya, Agnes memutuskan untuk memulai bisnis souvenir. 

Baca Juga: Ingin Jadi Pengusaha Souvenir Sukses? Ini Dia 7 Tips Memulai Bisnis Souvenir

Pemilihan bisnis souvenir didasari oleh beberapa pertimbangan. Pertama, modal yang dibutuhkan tergolong minim. Sebagai pemula, Agnes tidak langsung membuat bisnis souvenir dalam jumlah banyak, tetapi membuat contoh produk secukupnya dan bekerja sama dengan pengrajin produk.

Contoh produk tersebut kemudian digunakan untuk keperluan foto katalog dan video promosi. Adapun produk pesanan konsumen akan dibuat setelah pesanan konsumen tercatat dengan waktu produksi selama 3-6 bulan. 

Selain itu, Agnes merasa bahwa kebutuhan akan souvenir pernikahan akan selalu ada dan jumlah kompetitor yang tergolong masih sedikit. Hal ini membuat persaingan pasar bisnis souvenir tidak terlalu ketat dan cocok bagi pemula. Atas kedua alasan inilah Agnes memutuskan untuk fokus menekuni bisnis souvenir pernikahan. 

Sejak awal bisnis ini dibangun, Agnes tidak membuat produk tersebut secara mandiri, melainkan mengajak pengrajin produk untuk bekerja sama. Hal ini tentu menjadi solusi terbaik bagi pemula dengan modal yang minim. Agnes bertugas untuk mencari inspirasi souvenir yang unik dan bagus lalu memberikan contoh tersebut kepada pengrajin produk. 

Penjualan produk dimulai dari marketplace dengan menyertakan berbagai foto produk yang bagus dan profesional, serta dilengkapi dengan video produk yang estetik. Berbekal hal tersebut ia berhasil meraih pesanan awal sebanyak 300 buah produk. 

Seiring berjalannya waktu, pesanan pun semakin banyak, oleh karena itu penjualan tidak lagi berfokus pada marketplace tetapi menggunakan media sosial berupa Instagram. Pemilihan Instagram sebagai channel penjualan utama dipilih atas pertimbangan bahwa penjualan di marketplace untuk sistem pre-order membutuhkan waktu maksimal selama 1 bulan. Sedangkan, banyaknya orderan membuat Jazzy Souvenir membutuhkan waktu selama 3-6 bulan. 

Produk yang ditawarkan oleh Jazzy Souvenir berupa souvenir pernikahan yang unik dan kekinian namun dengan harga yang terjangkau. Mulanya Jazzy Souvenir menjual jar, pouch, dan tumbler. Namun, tak terpaku pada ketiga produk itu saja, produk yang dijual selalu mengikuti perkembangan tren souvenir pernikahan sehingga produknya tidak ketinggalan zaman. 

Pelanggan awal Jazzy Souvenir berasal dari media online atau seluruh Indonesia. Namun, saat ini Jazzy Souvenir sudah memiliki toko offline di Surabaya, sehingga pangsa pasarnya semakin besar baik secara online maupun offline

Dalam sehari, Jazzy Souvenir membatasi pesanan sebanyak 10.000-20.000 produk karena terkait kendala antrian pesanan.  Proses produksi dilakukan tergantung pada jenis produknya. Terdapat produk yang diproduksi oleh pengrajin, dengan proses produksi sekitar 2-3 bulan. Namun terdapat pula produk impor seperti tumbler yang prosesnya bisa kurang dari 1 bulan. 

Rentang harga produk yang ditawarkan mulai dari Rp3 ribu, namun yang paling diminati adalah produk dengan harga Rp5-8 ribu. Untuk mendapatkan harga terjangkau tersebut tentunya Agnes selaku owner harus pandai mencari bahan baku produk yang tepat. Dengan begitu, meski berharga murah tetapi produk Jazzy Souvenir memiliki kelebihan dari segi tampilan dibandingkan pesaing.

Baca Juga: 10 Alasan Pentingnya Membuat Perencanaan Bisnis Bagi UMKM


Cara Sukses Menghasilkan Cuan dari Bisnis Souvenir Ala Jazzy Souvenir 

Sumber foto: instagram.com/jazzysouvenir

Setelah mengenal Jazzy Souvenir dan perjalanan bisnisnya, tentu kita ingin mengetahui bagaimana caranya menghasilkan cuan dari bisnis souvenir ala Jazzy Souvenir bukan? Berikut ini, telah dirangkum beberapa hal yang dapat kita pelajari dari perjalanan sukses Jazzy Souvenir. 

1. Wajib Kreatif Agar Berbeda di Pasaran

Agnes merupakan contoh nyata owner bisnis yang memiliki ide kreatif dalam mengembangkan bisnis. Hal ini dibuktikan dengan produk souvenir yang ditawarkan. Ia berprinsip bahwa produk yang dijual harus berbeda dibandingkan kompetitor. Perbedaan tersebut dapat terletak pada desain produk, kemasan produk, maupun dari sisi strategi pemasaran produk. 

2. Foto dan Video Produk yang Menarik Untuk Meningkatkan Penjualan

Katalog produk merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis baik online maupun offline. Untuk membuat katalog produk yang menarik konsumen, kita harus membuat foto dan video produk yang bagus dan profesional. Dalam hal ini, akan lebih baik jika kita menggunakan jasa fotografer dan videografer. Tak perlu khawatir, saat ini sudah banyak jasa fotografer dan videografer dengan biaya yang cukup terjangkau. 

Baca Juga: 10 Artificial Intelligence untuk Marketing, Bisa Bantu Bikin Konten Hingga Data Pemasaran

3. Memulai Penjualan di Marketplace

Berbeda halnya dengan pebisnis pemula pada umumnya, Jazzy Souvenir dikembangkan pertama kali melalui penjualan online melalui marketplace. Kemudian baru merambah pemasaran offline disaat ingin memperluas pangsa pasar dengan menargetkan konsumen khusus daerah surabaya dan sekitarnya.

4. Kegiatan Operasional yang Terorganisir

Kita harus dapat memastikan bahwa bahan utama produk yang dipesan oleh konsumen selalu tersedia dan siap untuk diproduksi. Selain itu, kegiatan operasional seperti proses produksi oleh pengrajin, proses pengemasan dan pengiriman, hingga kegiatan promosi di  media sosial juga harus terorganisir untuk memberikan kualitas dan pelayanan yang terbaik bagi konsumen.

5. Berkomunikasi dengan Pelanggan

Sering kali dalam kegiatan bisnis kita dihadapkan dengan berbagai kejadian tidak terduga yang membuat kita sulit memenuhi kebutuhan konsumen tepat waktu dan tepat pesanan. Untuk itu, apabila hal tersebut terjadi maka jalinlah komunikasi yang baik dengan konsumen. Jika perlu, berikan benefit tambahan bagi konsumen misalnya berupa bonus potongan harga atau bonus kuantitas produk. 

Baca Juga: 8 Tips Komunikasi Efektif Untuk Menjalin Networking Bisnis, Perluas Jejaring Agar Siap Naik Kelas!

6. Berpikir Solutif Saat Menghadapi Berbagai Tantangan

Tidak ada bisnis yang berjalan mulus tanpa ada tantangan sedikit pun. Untuk itu, sebagai pelaku usaha tugas kita adalah berpikir solutif setiap kali dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang ada. Sebagai contoh, Jazzy Souvenir saat masa pandemi dihadapkan dengan permasalahan banyaknya karyawan yang sakit. Untuk itu, dilakukan sistem kerja on off dengan beberapa hari bekerja dan libur agar proses produksi tetap berjalan.

Dari kisah Jazzy Souvenir, kita belajar bahwa di balik setiap kesuksesan terdapat kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk berinovasi. Lebih dari itu, Jazzy Souvenir juga mengajarkan kita tentang pentingnya memahami kebutuhan pelanggan dan menjaga kualitas dalam setiap produk yang dihasilkan.

Seiring dengan rencana pengembangan bisnis, Jazzy Souvenir tidak hanya berkontribusi dalam industri souvenir pernikahan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang yang bermimpi untuk memulai usaha sendiri. Dengan mengambil inspirasi dari perjalanan Jazzy Souvenir, mari kita terus mengembangkan kreativitas, berani mengambil risiko, dan selalu memegang teguh mimpi kita. 

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. https://www.youtube.com/watch?v=a5hUE-Q2xyM 
  2. instagram.com/jazzysouvenir