
Sahabat Wirausaha, dunia sedang berubah, dan energi terbarukan kini menjadi bintang baru di panggung bisnis global. Dari panel surya hingga biogas, peluang bisnis di sektor energi terbarukan kini terbuka lebar—bahkan untuk pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Bayangkan, kamu bukan hanya bisa ikut menyelamatkan bumi, tapi juga meraup untung dari tren green energy yang terus naik daun. Dengan modal yang semakin terjangkau dan dukungan teknologi yang kian efisien, sektor ini menjadi ladang baru yang subur untuk UKM.
Yuk, kita bahas bersama peluang dan contoh nyata yang bisa kamu coba, lengkap dengan estimasi modal dan potensi keuntungannya!
Mengapa Energi Terbarukan Jadi Peluang Menarik untuk UKM?
Ada tiga alasan utama kenapa bisnis di sektor energi terbarukan makin menarik. Pertama, dunia kini bergerak menuju sustainability—banyak negara, termasuk Indonesia, menargetkan pengurangan emisi karbon hingga 31,89% pada 2030 (Kementerian ESDM, 2024). Kedua, biaya teknologi energi hijau terus menurun. Misalnya, harga sistem PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) atap kini jauh lebih terjangkau dibanding lima tahun lalu. Ketiga, permintaan pasar meningkat, baik dari rumah tangga, sekolah, UKM, hingga desa-desa yang membutuhkan solusi energi hemat dan ramah lingkungan.
Program pemerintah seperti PLTS Atap dan Desa Mandiri Energi juga memberi peluang besar bagi UKM untuk ikut ambil bagian.
1. Penjualan dan Instalasi Solar Panel
Salah satu peluang bisnis di sektor energi terbarukan yang paling populer adalah penjualan dan instalasi panel surya. Bisnis ini cocok untuk kamu yang tertarik pada teknologi dan pelayanan jasa.
Contohnya, Budi (nama samaran)—pengusaha di Yogyakarta—memulai dengan menjual sistem solar panel kecil untuk rumah tangga dan warung. Kini, bisnisnya sudah berkembang hingga melayani sekolah dan kantor kecil.
Estimasi Modal (update 2025):
- Peralatan & stok awal: Harga sistem PLTS 1 kWp pada 2025 berada di kisaran Rp 12–17 juta per unit (sudah termasuk inverter dan instalasi dasar. Untuk stok 5–10 rumah, modal awal sekitar Rp 60–170 juta.
- Pelatihan teknisi: Rp 7–12 juta (kursus singkat atau kerja sama distributor).
- Pemasaran digital: Rp 5–10 juta (website, iklan media sosial, brosur digital).
Total modal awal: ± Rp 80–190 juta.
Potensi Keuntungan:
Harga jual per paket sistem rumah tangga (1 kWp) sekitar Rp 20–25 juta, dengan margin 20–30%. Jika kamu menangani 5 proyek per bulan, keuntungan bersih bisa mencapai Rp 15–30 juta per bulan. Budi sukses karena fokus pada edukasi pelanggan dan kerja sama komunitas lokal untuk memperkenalkan manfaat energi surya.
Baca Juga: Ekonomi Sirkular: Strategi Bisnis Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
2. Produk dan Instalasi Biogas untuk Peternakan
Kalau kamu tinggal di daerah pedesaan atau punya akses ke peternakan, peluang bisnis di sektor energi terbarukan berbasis biogas sangat potensial. Biogas dihasilkan dari limbah organik seperti kotoran sapi, dan bisa digunakan untuk memasak atau menghasilkan listrik skala kecil. Contohnya, Rina (nama samaran) dari Jawa Timur menjual instalasi biogas untuk peternak lokal, membantu mereka mengubah limbah ternak jadi energi mandiri.
Estimasi Modal (update 2025):
- Peralatan biogas: Reaktor skala kecil untuk 5–10 peternak kini berkisar Rp 25–60 juta, tergantung kapasitas.
- Pelatihan & tenaga teknis: ± Rp 10 juta.
- Pemasaran lokal: Rp 3–6 juta (seminar, WhatsApp group peternak, media komunitas).
Total modal awal: ± Rp 35–75 juta.
Potensi Keuntungan:
Harga jual instalasi biogas rumah tangga sekitar Rp 8–12 juta per unit, dengan margin 25–35%. Jika menjual 5 unit per bulan, kamu bisa menghasilkan Rp 8–18 juta per bulan. Kunci sukses Rina adalah memberikan layanan purna jual—perawatan reaktor dan pelatihan peternak—yang meningkatkan loyalitas pelanggan.
3. Jasa Konsultasi Energi Terbarukan
Bagi kamu yang lebih suka bisnis berbasis pengetahuan, menjadi konsultan energi terbarukan adalah peluang menjanjikan. Dita (nama samaran) di Jakarta memulai bisnis ini setelah mengikuti kursus renewable energy management dan kini membantu restoran serta toko beralih ke energi hijau.
Estimasi Modal (update 2025):
- Pelatihan & sertifikasi: Rp 12–20 juta (kursus online/offline).
- Peralatan analisis energi: Rp 5–10 juta (software & alat ukur sederhana).
- Promosi digital: Rp 5–10 juta.
Total modal awal: ± Rp 25–40 juta.
Potensi Keuntungan:
Tarif konsultasi proyek energi kecil berkisar Rp 2,5–6 juta per proyek, tergantung kompleksitas. Dengan 4 proyek per bulan, potensi pendapatan bersih sekitar Rp 10–20 juta. Dita membangun reputasi lewat konten edukatif di media sosial dan testimoni klien, membuat bisnisnya tumbuh secara organik.
Baca Juga: Renewable Energy
4. Produk Hemat Energi dan Aksesori Surya
Peluang lain di sektor energi terbarukan adalah menjual produk hemat energi seperti lampu LED, solar lantern, atau power bank tenaga surya. Permintaan tinggi datang dari daerah minim listrik dan sektor pariwisata. Ani (nama samaran) di Bali, misalnya, menjual lampu solar untuk desa wisata dan kamp perkemahan. Produknya diminati karena bermanfaat sekaligus ramah lingkungan.
Estimasi Modal (update 2025):
- Stok awal produk: Harga lampu tenaga surya kini berkisar Rp 300 ribu–Rp 1 juta per unit (tergantung daya dan fitur).
Untuk 150 unit stok awal, modal ± Rp 45–100 juta. - Pemasaran online: Rp 5–10 juta (Shopee, Instagram Ads).
- Logistik & gudang: ± Rp 5 juta.
Total modal awal: ± Rp 55–115 juta.
Potensi Keuntungan:
Margin 30–40% per produk, dengan target penjualan 100–200 unit per bulan, bisa memberi keuntungan Rp 9–24 juta. Ani juga bermitra dengan LSM lokal untuk distribusi ke desa, yang memperkuat citra sosial bisnisnya.
Baca Juga: 10 Manfaat Kebijakan Persaingan Usaha yang Sehat: Mendorong Pertumbuhan UMKM yang Berkelanjutan
Tantangan dalam Bisnis Energi Terbarukan untuk UKM
Meski menjanjikan, peluang bisnis di sektor energi terbarukan punya tantangan tersendiri.
- Edukasi pasar: Masih banyak masyarakat yang belum paham manfaat energi hijau. Solusinya: edukasi lewat media sosial, seminar, dan kerja sama komunitas.
- Modal awal: Biaya investasi cukup tinggi. Gunakan pembiayaan lunak seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR Hijau) atau program EBT Kementerian ESDM.
- Persaingan ketat: Fokus pada diferensiasi layanan seperti garansi instalasi, edukasi, dan pelayanan purna jual.
Tips Sukses Memulai Bisnis Energi Terbarukan
- Lakukan riset pasar lokal.
Kenali kebutuhan: apakah masyarakat lebih butuh panel surya, biogas, atau produk hemat energi. - Bangun kemitraan.
Kerja sama dengan komunitas, koperasi, atau dinas energi daerah. - Kuasai teknologi dasar.
Ikuti pelatihan online tentang energi terbarukan yang kini banyak tersedia gratis. - Gunakan digital marketing.
Tampilkan dampak positif bisnismu di media sosial—strategi ini efektif menarik konsumen yang peduli lingkungan.
Penutup
Sahabat Wirausaha, peluang bisnis di sektor energi terbarukan bukan hanya soal keuntungan, tapi juga kontribusi untuk masa depan bumi. Dari solar panel, biogas, jasa konsultasi, hingga produk hemat energi—semuanya bisa dimulai dengan modal yang sesuai kemampuan UKM.
Mulailah dari langkah kecil, pelajari teknologi, dan bangun kepercayaan konsumen. Karena di era green economy, bisnis yang peduli lingkungan bukan sekadar tren, tapi kebutuhan masa depan.
Jika artikel ini bermanfaat, mohon berkenan bantu kami sebarkan pengetahuan dengan membagikan tautan artikelnya, ya!
Bagi Sahabat Wirausaha yang ingin bergabung dengan Komunitas UMKM di bawah naungan kami di UKMIndonesia.id - yuk gabung dan daftar jadi anggota komunitas kami di ukmindonesia.id/registrasi. Berkomunitas bisa bantu kita lebih siap untuk naik kelas!
Referensi:
- Katadata.co.id (2025). Harga Panel Surya PLTS Atap Tahun 2025 Turun hingga 30%.
- ESDM.go.id (2025). Program Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).
- Blibli.com (2025). Daftar Harga Lampu Tenaga Surya & Solar Lantern Terbaru.
- Kementerian ESDM (2024). Target Penurunan Emisi 31,89% pada 2030.
- KUR.Ekon.go.id (2025). KUR Hijau: Pembiayaan untuk UMKM Energi Terbarukan.









