Pemasaran adalah topik yang selalu hangat dan menarik untuk dipelajari. Pelatihan tentang pemasaran pun banyak sekali dan mayoritas selalu laris diikuti oleh para UKM. Mengapa pemasaran itu penting? Sejatinya pemasaran ini merupakan proses memikat calon pelanggan dan pelanggan, dimana harapannya dari terpikat lalu membeli produk/jasa yang kita tawarkan sehingga produk/jasa kita di pasar yang akhirnya menghasilkan keuntungan untuk kita.

Baca Juga : Menggunakan SEO Untuk Mengoptimasi Pemasaran Produk

Sebelum membahas mengenai elemen-elemen strategi pemasaran, sebaiknya kita melakukan Analisa Pasar. Salah satu kunci sukses penerapan konsep pemasaran adalah pemahaman kebutuhan, keinginan dan perilaku pelanggan. Untuk itu kita harus mampu dan bersedia mendengarkan "suara pelanggan" melalui analisis pasar. Tujuan utama menganalisis pasar adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen yang ingin dipenuhi oleh perusahaan dan menetapkan cara merancang serta menetapkan tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut. Analisa pasar ini menjadi acuan kita dalam menentukan Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) dan 4P (Product, Place, Price, Promotion).


Analisa Pasar untuk Menentukan STP dan 4P

Tujuan mendasar dari proses analisa pasar adalah menentukan jumlah, karakteristik, dan keinginan konsumen yang MAMPU MEMBELI produk/jasa yang kita tawarkan.

Untuk melakukan analisa pasar, kita membutuhkan data dan informasi dari berbagai sumber. Sumber data bisa kita peroleh melalui dua sumber yaitu :

  • Data Utama, yaitu data dan informasi yang kita hasilkan sendiri, berasal dari pengamatan, survei, wawancara dan/atau demonstrasi dari produk/jasa kita.
  • Data Pendukung, yaitu data dan informasi yang dihasilkan oleh pihak lain, bersumber dari koran, radio, internet, dinas Pemda setempat. Kekurangannya: terkadang data lama, terlalu umum atau tidak terlalu sesuai dengan kebutuhan kita.

Dapat dimulai dengan analisa profil demografis pasar yang ditargetkan (usia, jenis kelamin, pekerjaan). Mencari kebutuhan pelanggan yang sebenarnya dengan melihat apakah ada pasar yang mencari produk kita atau tidak. Jika ada seberapa besar pasar tersebut dan di wilayah mana produk kita lebih banyak dicari oleh konsumen. Penting bagi kita untuk mengetahui dengan baik konsumen kita.

Baca Juga : Menjaga Kesehatan Konten di Ruang Digital Kita Dengan 3S: Saring Sebelum Sharing

1. Teliti Konsumen kita

Dalam meneliti konsumen, kita dapat menggunakan beberapa pertanyaan dibawah ini dan menjawabnya.

  • Siapa saja konsumen yang biasa membeli produk/jasa kita? Bagaimana kita bisa memukau konsumen tersebut?
  • Faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen ketika membeli produk/jasa kita?
  • Apa pendapat konsumen tentang harga? kemasan? rekomendasi orang? rasa? merek? dan seterusnya.
  • Berapa harga yang sebaiknya ditawarkan?
  • Tanyakan harapan konsumen untuk memperbaiki produk/jasa kita.
  • Apa yang disukai/tidak disukai konsumen dari produk/jasa kita?
  • Bagaimana tanggapan konsumen mengenai produk kompetitor?

Setelah itu lakukan penyusunan profil konsumen.

2. Teliti kondisi ekonomi dan lingkungan juga tren pasar

Kita perlu melihat kondisi ekonomi dan lingkungan (internasional, nasional, lokal) di pasar yang kita geluti? apakah kondisinya berubah? Misal, efek dari pandemic covid19, penjualan produk usaha souvenir pernikahan terhambat hingga harus berhenti sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. Dalam melihat kondisi ekonomi dan lingkungan, penting juga kita analisa terkait tren yang sedang berkembang. Mencakup tren preferensi konsumen, tren harga, perubahan teknologi, dll. Misalnya, efek dari adanya pandemi covid 19 ini, kita menjadi sadar pentingnya berjualan online. Sahabat wirausaha perlu mengkaji kemampuan usaha kita, apakah kita bisa memenuhi kebutuhan konsumen tersebut dengan sumber daya yang kita miliki. Misalnya jika kita ingin memasarkan ekspor apakah kapasitas produksi bisa memenuhi pasar atau tidak.

Baca Juga : Menyusun Konten Untuk Membangun Kesetiaan Pelanggan (Customer Loyalty Program)

3. Teliti Pesaing/Kompetitor kita

Melihat peta persaingan yang sudah ada, sebelum kita pasti ada yang sudah memasarkan produk yang serupa, kita bisa melihat dari peta pesaing produk apa yang diminati, dan melihat pola pemasaran yang sudah mereka jalankan. Lakukan analisa dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:

  • Siapa saja kompetitor yang relevan?
  • Bagaimana cara yang mereka gunakan agar pelanggan terpuaskan?
  • Apakah kekuatan dan kelemahan mereka?
  • Apa saja strategi pemasaran mereka?
  • Dimana mereka memposisikan produk/jasa mereka di pasaran? Produk termurah, paling hebat, awet, atau yang lainnya.
  • Bagaimana mereka akan bereaksi terhadap kedatangan kita ke dalam pasaran?

Setelah mendapat jawaban atas pertanyaan di atas, lakukan penyusunan profil kompetitor kita.

Baca Juga : Saham Small Cap

4. Analisa hasil dari penelitian kita

Setelah mengumpulkan data, saatnya melakukan analisis untuk memperoleh hasil penelitian sesuai tujuan riset di awal. Kita dapat mengorganisir informasi yang kita dapatkan sebagai berikut:

  • Identifikasi informasi penting menggunakan tabel, diagram, dan peta pikiran (mind map).
  • Analisis informasi yang telah diperoleh untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dapat membantu memperbaiki produk kita.

5. Menggabungkan temuan kita ke dalam penentuan strategi bisnis

Hasil analisis ini dapat kita digunakan sebagai DASAR dalam menentukan atau MEMPERBAIKI STRATEGI PEMASARAN YANG SUDAH ADA. Perlu diingat bahwa kondisi pasar dan lingkungan selalu berubah Jelas, ANALISIS PASAR TAK AKAN PERNAH BERAKHIR!!!

Nah, setelah kita sudah meneliti dan menentukan konsumen kita melalui STP dan penelitian pasar, selanjutnya kita harus menentukan strategi pemasaran yang akan dibahas selanjutnya.

Baca Juga : Kenali Bisnis Apa yang Cocok Untukmu dengan Konsep Ikigai


Bagaimana Menentukan STP (Segmentation, Targeting, Positioning)?

Setelah kita mempelajari analisa pasar, jadikan hasil analisa kita sebagai cara kita menentukan STP. Berikut cara menentukan STP untuk profuk kita.

1. Kenali Mengapa Pelanggan Mau Membeli Produk Kita

Kira-kira teman-teman sudah tahu belum mengapa sih produk kita mau dibeli oleh konsumen? Apa karena rasanya, wanginya, atau kemasannya? Ini yang dinamakan value proposition alias Nilai Keunggulan yang ditawarkan dari produk/jasa kita. Lalu, penting juga kita tahu apa manfaat/fungsi dari produk kita. Misalnya, produk sahabat UKM adalah baju tidur ibu menyusui. Fitur yang ditawarkan adalah memiliki kancing dan bukaan di sebelah kiri dan kanan. Fungsinya agar memudahkan saat menyusui.

Melalui pemahaman tentang manfaat yang dicari pelanggan dari sebuah produk, kita dapat menentukan karakteristik pelanggan potensial yang mungkin tertarik pada produk kita.

Baca Juga : Implikasi Masuknya Investor Ekuitas

2. Menentukan Segmen Pasar

Kita tidak bisa membuat produk yang mampu memuaskan semua orang. Kita juga tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memasarkan produk kita kepada semua orang. Oleh sebab itu, kita perlu melakukan segmentasi pada produk kita yang ingin kita pasarkan sehingga nantinya segmen pasar tersebut puas dan senang. Ini pun akan memudahkan dalam pembuatan strategi pemasaran kita.

Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan membaginya berdasarkan geografis, demografis, psikografis dan tingkah laku. Setelah itu pilihlah target pasar yang paling sesuai dengan mempertimbangkan daya tarik pasar serta tujuan dan sumber daya yang dimiliki. Lalu, kita perlu menempatkan posisi produk kita dimana. Ini berbicara mengenai citra produk yang ingin dibangun.

Contohnya: Usaha sahabat UKM adalah baju tidur bagi ibu menyusui dengan kisaran harga di atas 350 rb karena menggunakan bahan rayon spandex premium yang adem dan halus, model trendi sehingga jika dipakai belanja di tukang sayur bersama ibu ibu komplek lainnya baju tetap kece. Secara demografis, usia ibu menyusui adalah 25 – 40 tahun, mayoritas adalah ibu rumah tangga yang di sisi pendapatan suaminya menengah ke atas ( estimasinya 10 jt ke atas) . Secara geografis, sasarannya adalah para wanita yang tinggal di daerah panas karena bahan yang digunakan mendukung kenyamanan para wanita yang tinggal di daerah panas. Secara psikografis, menyasar pada para wanita yang sangat memperhatikan penampilan dan gaya hidup modern, ibarat kata tetap harus matching meski di dapur. Sedangkan secara tingkah laku menyasar wanita yang mengutamakan juga manfaat yang ditawarkan yaitu kenyamanan baju untuk menyusui.

Baca Juga : Pentingnya Ulasan, Bintang, dan Data Laporan

3. Menentukan Target Pasar

Sebelum menentukan target sasaran kita, terlebih dulu harus tahu satu hal penting. Apa masalah yang mau diselesaikan oleh produk kita? Ditambah dengan segmen-segmen pelanggan yang sudah berhasil kita catat, mana yang paling berpotensi untuk bisnis kita? Siapa yang paling tertarik pada manfaat unik yang ditawarkan oleh produk kita? Contoh tadi misalnya, jelas bahwa masalah yang diselesaikan adalah para ibu menyusui yang sulit mencari baju tidur yang nyaman untuk menyusui. Artinya, yang akan tertarik dengan produk kita adalah para ibu menyusui yang tinggal di daerah panas dan memiliki gaya hidup stylist dengan kisaran usia 25- 40 tahun

Jangan berhenti sampai situ. Lihat juga toko sebelah. Pelanggan seperti apa yang jadi target pesaing kita? Kalau ternyata semua pesaing kita mengejar segmen yang sama, pikir lagi. Apa mau bertahan dan memperkuat manfaat yang ditawarkan oleh bisnis kita? Atau memilih segmen pelanggan yang lain?

Baca Juga : Memilih Jenis Badan Usaha yang Sesuai dengan Kebutuhan dan Tujuan Bisnis

4. Menentukan Posisi Produk

Saat menentukan posisi produk kita di pasar, sampaikan manfaat unik yang dimiliki produk kita, agar pelanggan tertarik. Penentuan posisi produk berfokus pada keuntungan rasional atau emosional yang akan diperoleh pelanggan. Prosesnya juga meliputi menentukan pesaing dan menunjukkan keunikan produk kita dibanding yang lain. Kita bisa melakukannya dengan rajin ngobrol dengan pelanggan. Positioning produknya adalah ibu menyusui masih bisa bergaya trendi dirumah dan untuk kalangan menengah ke atas, citra produk baju tidur trendi dan cukup mahal namun nyaman.

Untuk dapat melakukan hal-hal di atas secara tepat, penting untuk kita melakukan analisa pasar yang akan kita bahas selanjutnya.


Bagaimana Menentukan Strategi Pemasaran dengan 4P?

Saat ini, Apa saja alat promosi yang sudah sahabat UKM miliki? Cara berpromosi seperti apakah yang sudah dilakukan? Apa menurut sahabat UKM alat dan cara berpromosi saat ini sudah optimal? Setelah melakukan STP, saatnya kita menentukan strategi pemasaran untuk bisnis kita. Strategi pemasaran meliputi empat prinsip pemasaran yang dikenal dengan 4P yaitu : (1) Product atau Produk, (2) Pricing atau Harga, (3) Place atau Tempat, dan (4) Promotion atau Promosi. Mari kita pelajari masing masing elemen tersebut.

Baca Juga : Cara Membuat Standard Operating System (SOP) yang Baik Sehingga Mudah Diikuti oleh Karyawan

Product (Produk)

Apakah produk yang kita tawarkan benar-benar diinginkan oleh pelanggan? Atau jangan-jangan kita mengembangkan produk yang menurut “kita diinginkan oleh pelanggan?. Percuma kita memproduksi atau menjual barang jika tidak ada yang membeli. Produk yang baik dan menarik menurut kita belum tentu sesuai dengan konsumen. Oleh karena itu, Product Marketing adalah teknik pemasaran dengan menekankan keunggulan atau ciri khas dari produk sehingga produk tersebut bisa dibedakan dari produk yang lainnya. Setiap UKM harus bisa menentukan produk apa yang menjadi kitalannya dan bagaimana cara mengembangkan produk kitalannya tersebut. Perlu diingat jangan baik menurut diri sendiri ya! Tapi buat produk yang sesuai dengan pasar.

Selain menekankan keunggulan produk, berikut beberapa contoh penerapan dari product marketing:

1. Memberi merek

Kita perlu memberikan merek untuk menjadi identitas kita. Merek ini sebaiknya simbol dari apa harapan kita terhadap usaha kita atau mendeskripsikan usaha kita. Jangan sampai karena mengikuti tren, merek dibuat agar yang penting viral dan tampak lucu. Misalnya “ Ayam Goreng Caboel”, jika kita menjadi calon pelanggan Apa yg terbersit mendengar nama tersebut?. Sepintas mungkin bisa jadi viral namun konotasi tersebut berdampak negatif.

2. Mendesain kemasan

Apa kemasan yang menarik dapat meningkatan penjualan? Kita buktikan dengan melihat contoh di sekitar kita, misalnya keripik pisang yang kita temui di warung biasanya hanya dibungkus plastic kadang ada merek kadang kosong, Kalaupun ada merek biasanya hanya menggunakan kertas yang di print. Harganya rata-rata 5 ribu rupiah,, sedangkan di swalayan terdapat kripik pisang dengan kemasan yang menarik dijual dengan harga 20rb. Kemasan yang menarik akan menjadi salah satu daya pihak konsumen untuk membeli. Yang harus dipertimbangkan dalam kemasan adalah Target market yang jelas, Kemasan yang menarik perhatian, Kemasan yang berkarakter, Kemasan sebagai media promosi, Kemasan yang praktis.

3. Memberikan ketahanan garansi yang bisa dipercaya

Garansi produk meningkatkan kepercayaan konsumen karena memberikan garansi menjadi salah satu bentuk perhatian kita terhadap kualitas produk, artinya kita bertanggungjawab atas produk yang ditawarkan. garansi harus menarik pembeli. Kalau kita memberikan garansi tapi pembeli tidak butuh, maka percuma juga memberi garansi. Misalnya, produk kita tadi adalah baju tidur menyusui yang sifatnya fashionable dan kreatif yang dipasarkan melalui jalur online, garansi dapat diberikan berupa jaminan waktu pengiriman barang, garansi waktu pembuatan barang atau lainnya yang mudah diukur.

Misalnya kita bisa memberikan garansi seperti lima hari setelah pemesanan barang belum diterima, uang kembali 100%. Garansi semacam ini bisa dilakukan untuk menarik pembeli dari luar kota. kita bisa kembangkan kembali sesuai dengan kebutuhan pelanggan kita dan kemampuan kita sebagai pebisnis.

Jangka waktu garansi tentunya sangat bergantung pada jenis garansi yang kita tawarkan. Kalau garansinya berupa waktu pengiriman, tentunya bisa dilakukan selama kita masih sanggup memberikan garansi tersebut. Jika jangka waktu terkait perbaikan produk, perlu dipertimbangkan ketahanan dari produk kita.

Baca Juga : Mengapa Harus Memiliki Mindset Go Global?

Price (Harga)

Price Marketing adalah teknik pemasaran dengan menekankan permainan harga yang membuat orang mendapat persepsi bahwa harga yang dibayarkan setara atau bahkan ‘tidak ada artinya’ dibandingkan dengan manfaat yang didapatkan. Menetapkan harga merupakan hal yang bisa dibilang susah susah gampang. Dalam harga ada keuntungan dan harga pokok penjualan, untuk menetapkan keuntungan pun tidak sedikit sahabat UKM yang bingung. Disatu sisi ingin untung besar, tapi ada ketakutan harganya nanti terlalu mahal sehingga tidak laku dijual, Bukankah begitu? Akhirnya tidak sedikit dari sahabat UKM yang menetapkan ahrga menggunakan firasat atau ikut-ikutan harga pasar. Apa itu salah? Tidak juga, karena ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam menentukan harga agar diterima konsumen, antara lain:

  • Skimming , yaitu metode menetapkan harga awal yang tinggi sewaktu produk baru keluar, lalu secara bertahap menurunkan harga agar bisa dibeli oleh kelompok pelanggan lain. Contoh : Penjualan handphone
  • Penetrasi Harga ,yaitu metode yang menetapkan harga awal yang rendah supaya banyak orang yang membeli. Tujuannya adalah mengalahkan pesaing dan mendapat banyak pelanggan. Dalam metode ini jumlah konsumen lebih yang diprioritaskan.
  • Kompetitif yaitu metode yang memkitang bahwa harga ditentukan dengan mempertimbangkan harga produk dari pesaing. Kita bisa pilih, mau pasang harga sama seperti pesaing atau tidak. Tapi kita juga bisa pasang harga lebih tinggi atau lebih rendah dari pesaing, karena untuk menekankan kualitas produk atau memantapkan posisi di pasar. Misalnya, kain batik tulis buatan pengrajin harganya lebih tinggi dibanding batik cap buatan pabrik.

Beberapa contoh penerapan strategi harga:

  • Membuat persepsi harga terlihat lebih murah, contoh menuliskan Rp 9.900 dibandingkan Rp 10.000
  • Membuat persepsi bahwa harga jadi lebih murah karena mendapatkan tambahan produk atau fitur lain, misal setiap pembelian 1 baju tidur menyusui, gratis 1 goodie bag yang bsia dipakai tempat make up.
  • Melepas produk dengan harga promosi, lalu jika diminati dinaikkan pelan-pelan
  • Memberikan diskon, potongan khusus, tenggang periode pembayaran, dan persyaratan kredit.

Place (Tempat)

Merupakan teknik pemasaran dengan tujuan penempatan lokasi baik secara online maupun offline agar mudah ditemukan konsumen/calon konsumen, dengan memperhatikan saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi, persediaan, fasilitas penyimpanan, dan transportasi. Dalam strategi pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Untuk itu sebelum kita memulai sebuah usaha, pilih terlebih dahulu tempat usaha yang paling tepat untuk pemasaran usaha kita. Lakukan riset dan bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya kita menentukan lokasi yang paling strategis bagi usaha kita. Tempat adalah lokasi pelanggan membeli produk kita. Baik offline maupun online, tempatnya harus layak dan nyaman.

Baca Juga : Bentuk interaksi sosial dalam operasional bisnis UMKM

Misalnya, produk baju tidur menyusui akan dijual dimana? Apa di toko offline saja atau di online juga? Jika offline, dimanakah tepatnya? Jika kita menjual harga baju tidur menyusui denga harga di atas 300 rb tentunya pasar tradisional tidak menjadi pilihan. Jika kita ingin membuka toko, baiknya kita memilih Mall. Mall nya pun perlu dipilih lagi, pilihlah mall yang dikunjungi oleh konsumen yangs esuai dengan profil konsumen kita. Lalu, jika kita ingin menjual juga secara online misalnya melalui marketplace, pilih marketplace yang digandrungi oleh ibu-ibu.

Promotion (Promosi)

Promotion merupakan berbagai kegiatan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk ke pasar agar target pasar tertarik untuk membelinya sehingga terjadi penjualan dan menghasilkan pendapatan usaha kita. Cara memperkenalkan ini harus menarik perhatian, menggugah, yang paling penting juga adalah membuat orang memilih produk kita dibandingkan pesaing kita. Teknik promosi dapat dilakukan dengan memberikan penawaran khusus untuk membuat calon konsumen merasa bahwa dia harus segera membeli produk atau jasa karena penawaran yang menguntungkan itu terbatas. Dalam berpromosi tujuannya bukan hanya memperkenalkan produk, kita juga harus memiliki tujuan untuk meningkatkan status pembeli menjadi pelanggan dan pelanggan setia.

Baca Juga : Marketing Campaign: Seberapa Efektif Meningkatkan Penjualan?

Kita perlu memahami 4 hal dibawah ini agar promosi sukses:

1. Misi

Misalnya sewaktu memulai usaha misi berpromosi adalah memperkenalkan produk kita ke masyarakat. Apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa memberikan sample kepada beberapa orang untuk mencobanya. Sebaiknya memberikan sample kepada orang yang bisa memberikan pengaruh kepada yang lainnya ya! Saat produk kita dicoba dan digunakan mintalah video testimoni dari orang tersebut.

2. Pesan

Pesan promosi kita harus disampaikan secara jelas sehingga bisa mempengaruhi orang untuk membeli. Informasikan secara jelas keunggulan dan keunikan dari produk yang kita miliki. Misalnya kita punya usaha jus, jika pesaing lain menggunakan air gula untuk jus pemanisnya, kita menggunakan madu untuk pemanisnya. Nah, informasi penggunaan madu ini harus jelas ada dalam pesan ya! Lebih sempurna juga ditambah visualisasi yang mendukung misal dengan gambar madu di kemasan jus.

3. Metode

Cara menyampaikan pesan harus efektif. Ada beberapa cara yang bisa kita gunakan :

  • Iklan Konvensional: Memuat iklan di berbagai media konvensional seperti koran, majalah, televisi. Tujuannya agar banyak orang mengetahui produk kita dan cara ini membantu kita menjangkau banyak pelanggan
  • Pemasaran Langsung: Cara ini kita bisa langsung berpromosi pada pelanggan misalnya melalui WA, SMS, email, brosur, katalog. Cara ini cukup efektif untuk menargetkan kelompok pelanggan tertentu. Misalnya, saat memberitahu ada diskon untuk pelanggan tetap kita bisa menginformasikan melalui SMS/WA/Email.
  • Pemasaran melalui media online/sosial: Cara ini kita akan menjangkau para pengguna media online. Bentuknya bisa iklan di website kita misalnya. Sedangkan untuk media sosial, kita bisa buat iklan melalui facebook dan Instagram atau kita bisa membuat video tentang produk lalu mengunggahnya di media sosial bisnis kita. Cara ini efektif karena menjangkau banyak orang dengan biaya relatif murah.
  • Promosi Penjualan: Cara ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya dengan membuat kuiz, kupon diskon, atau bagi bagi hadiah lainnya. : Cara ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya dengan membuat kuiz, kupon diskon, atau bagi bagi hadiah lainnya.
4. Pengukuran

Selain cara berpromosi yang perlu diperhatikan, kita juga perlu melihat efektifitas dari promosi yang kita lakukan. Misal kita berpromosi menggunakan iklan, kita harus bisa mengukur berapa anggaran yang sudah kita keluarkan dan apa feedback yang kita dapatkan setelah melakukan iklan tersebut?. Baca artikel ini untuk menghitung konversi dari promosi jika kita menggunakan promosi digital marketing seperti Instagram.

Manajemen pemasaran memang luas karena kita perlu memasukkan banyak elemen didalamnya. Pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen tersebut kedalam sebuah program pemasaran yang terintegrasi. Maka dengan kita memahami manajemen pemasaran yang sesuai dengan usaha kita, maka penjualan pun akan meningkat. Mulai dengan analisa pasar lalu tentukan STP yaitu Segmentasi dari produk kita, Target dari produk kita serta posisi produk kita. Setelah itu buat strategi pemasaran berdasarkan elemen 4P ( product, place, price, promotion). Selain 4P, lanjutan elemen strategi pemasaran lainnya terdapat juga 7P yang mana 3P kelanjutannya adalah People (orang), Process (proses), dan Physical Environment (Lingkungan Fisik). Maka dari itu sahabat wirausaha harus terus belajar mengenai manajemen pemasaran ini!

Baca Juga : Tips Mengoptimalkan Media Sosial Untuk Bisnis

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.