Aset Perusahaan : Pengertian, Jenis dan Pegelolaanya

Sahabat Wirausaha, seperti yang sudah diketahui pada umumnya jika aset merupakan hal yang sangat penting untuk ada di perusahaan. Namun, tahukah Sahabat, jika aset memiliki beragam jenis dan keunikannya masing-masing. Mari kita pahami berbagai jenis aset tersebut untuk bisa menyusun diversifikasi rasio yang mungkin akan ditimbulkan. Artikel ini akan membahas lebih detail mengenai perbedaan berbagai jenis aset, cara untuk menyusun diversfikasi rasio, beserta keuntungan dan kekurangannya.

Baca Juga: Asuransi


Pengertian Aset

International Financial Reporting Standards (IFRS) tahun 2008, menjelaskan definisi dari aset yaitu “Sebuah sumber daya yang dikontrol oleh perusahaan sebagai hasil dari kejadian di masa lalu dan darinya bisa mendatangkan keuntungan pada perusahaan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, aset diartikan sebagai sumber daya bernilai ekonomi yang bisa dijadikan sebagai nilai tukar, modal maupun kekayaan.

Oleh karenanya, keberadaan aset sangat penting untuk menunjang aktivitas perusahaan. Dalam laporan keuangan perusahaan, aset akan dilaporkan pada laporan neraca. Dalam laporan neraca, aset erat kaitannya dengan modal dan hutang. Hal tersebut dikarenakan dalam perolehan aset bisa berasal dari modal maupun hutang.

Berikut merupakan sifat dari aset:

  1. Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perorangan maupun kelompok dan bisa dimanfaatkan secara ekonomi.
  2. Aset bisa diperjualbelikan dan dijadikan sebagai alat untuk melakukan transaksi.
  3. Aset bisa dijadikan sebagai alat untuk melakukan investasi.
  4. Aset memiliki nilai dari kejadian di masa lalu dan bermanfaat di masa mendatang.

Baca Juga: Sistem Informasi Debitur dan Sistem Layanan Informasi Keuangan OJK


Berbagai Jenis Aset

Pengertian Aset dan Jenisnya, Seberapa Penting Untuk Bisnismu?

Pada umumnya aset bisa dikategorikan menjadi berikut;

1. Aset Lancar

Aset lancar merupakan aset yang paling mudah dan cepat untuk dikonversikan menjadi uang tunai. Biasanya masa perputaran aset lancar kurang dari satu tahun dalam satu periode akuntansi. Dengan demikian, manfaat dari aset lancar bisa dikatakan cepat habis, misalnya uang tunai, saldo rekening bank, surat berharga jangka pendek dll.

2. Aset Tidak Lancar

Di sisi lain, aset tidak lancar merupakan kebalikan dari aset lancar. Aset tidak lancar memiliki masa manfaat di atas satu tahun. Untuk jenis aset tidak lancar terbagi lagi menjadi tiga kategori, yaitu sebagai berikut:

  • Aset Tetap

Biasanya aset ini digunakan pada kegiatan operasional di perusahaan manufaktur, seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dll. Aset ini bisa dijual ketika masa manfaat aset sudah habis atau rusak.

  • Aset Tidak Berwujud

Aset ini bisa dikatakan tidak berwujud karena tidak terlihat secara fisik, akan tetapi nilai dan manfaatnya bisa dirasakan. Contoh dari aset tidak berwujud adalah brand, goodwill, hak cipta, lisensi, dll.

  • Investasi Jangka Panjang

Kategori aset ini merupakan aset yang tertanam pada instrumen investasi jangka panjang. Contoh dari investasi jangka panjang adalah investasi saham, deposito, dan surat berharga lainnya.

Baca Juga: Menggunakan Mobile Banking Dalam Pencatatan Keuangan


Cara Menyusun Diversifikasi Rasio

Manajemen Aset: Siklus, Tujuan & Manfaatnya bagi Perusahaan

Setelah mengetahui jenis-jenis aset, selanjutnya Sahabat bisa menyusun langkah untuk melakukan diversifikasi rasio. Diversifikasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk mningkatkan keuntungan dan meminimalisir risiko. Dalam diversifikasi aset itu sendiri, perusahaan bisa melakukannya dengan membagi aset ke dalam beberapa jenis. Adapun langkaj-langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Kenali terlebih dahulu kebutuhan dari perusahaan saat ini. Misalnya ketika saat ini hal yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan adalah alat dan mesin. Maka pembelian mesin bisa disegerakan.
  2. Tentukan skala prioritas perusahaan. Setelah tadi mengenali kebutuhan dari perusahaan, maka bisa disusun hal apa saja yang perlu untuk didahulukan dan yang perlu ditunda.
  3. Lihat kemampuan dari perusahaan. Meskipun skala prioritas sudah dibuat, namun, dasar pengambilan keputusan bisa dikembalikan lagi kepada kemampuan dari perusahaan. Misalnya tadi, hal yang sangat diperlukan perusahaan adalah pembelian mesin, namun kemmapua finansial perusahaan tidak mendukung. Oleh karenanya, perusahaan bisa melakukan alternatif kerjasama dengan vendor lain yang bisa menyediakan barang serupa misalnya.
  4. Pilihlah jenis aset yang memiliki risiko lebih rendah, namun, bisa menghasilkan keuntungan lebih besar. Misalnya jika perusahaan mampu membeli beberapa mesin sekaligus, namun tetap diperhitungkan risiko yang mungkin terjadi. Misalnya biaya yang harus rutin dikeluarkan untuk melakukan perawatan. Jika biaya tersebut tidak sebanding dengan apa yang dihasilkan oleh mesin, maka lebih baik tidak melakukan investasi berlebihan pada mesin.
  5. Lakukan investasi pada aset yang bisa dengan mudah dipergunakan sewaktu-waktu. Misalnya perusahaan sedang membutuhkan modal dalam waktu dekat, aset yang memungkinkan bisa cepat untuk dipergunakan adalah uang tunai, deposito, logam mulia dan sejenisnya. Perlu diketahui, melakukan investasi pada aset tidak lancar memungkinkan perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih. Namun, aset tidak lancar akan sulit untuk dikonversikan menjadi uang tunai, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
  6. Jika diversifikasi aset dilakukan pada instrument saham, maka diperlukan pengawasan terhadap naik turun pergerakan saham tersebut. Jika harga saham tersebut turun terus menerus dan tidak ada perubahan, maka perusahaan bisa mengambil keputusan untuk beralih pada saham lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Pilihlah jenis saham konservatif yang bisa dijadikan investasi jangka panjang.
  7. Hindari diversifikasi aset yang berlebihan pada uang tunai. Uang tunai memang sangat membantu pada aktvitas perusahaan. Namun, jumlah yang berlebihan malah akan menurunkan efektivitas operasional perusahaan.

Baca Juga: Pengertian Biaya Administrasi

manajemen aset


Keuntungan Melakukan Diversifikasi Rasio

Strategi diversifikasi rasio sudah banyak dilakukan oleh para pengusaha di luar sana. Alasannya karena banyak keuntungan yang bisa didapatkan, seperti:

  • Meminimalisir risiko perusahaan. Adanya diversifikasi aset membuat risiko kerugian di perusahaan menjadi kecil. Jika kerugian tejadi di salah satu aset, perusahaan masih memiliki aset lainnya yang tidak terdampak pada kerugian tersebut.
  • Memaksimalkan profit perusahaan. Dengan melakukan diversifikasi aset, profit perusahaan bisa lebih maksimal. Misalnya perusahaan bisa memperoleh keuntungan dari penjualan persediaan barang yang ada dan dari investasi saham. Dalam kasus tersebut, diversifikasi aset dilakukan pada persediaan barang dan saham.
  • Perusahaan lebih aman dan stabil dari sisi finansial. Kerugian yang mungkin ditimbulkan dari salah satu aset tidak akan berdampak pada aset lainnya. Sehingga secara finansial, perusahaan akan lebih aman dan stabil.
  • Nilai aset lebih terjaga. Meskipun salah satu aset mengalami penurunan nilai, namun, diversifikasi aset membuat nilai aset lebih terjaga karena terbantu dengan nilai aset lainnya yang meningkat.

Baca Juga: Apa itu Likuiditas?


Kekurangan Melakukan Diversifikasi Rasio

Diversifikasi rasio pada aset memang memiliki keuntungan, namun dibalik hal tersebut tetap ada beberapa hal yang menjadi kekurangan, misalnya:

  • Jumlah di setiap aset menjadi lebih kecil
  • Profit yang kemungkinan dari setiap aset lebih kecil
  • Perlu usaha lebih untuk melakukan control. Hal tersebut karena cara pengelolaan di setiap aset berbeda.
  • Biaya yang dimunculkan dari setiap aset berbeda. Untuk itu perusahaan bisa menyediakan budget lebih untuk hal tersebut.

Setelah tadi dibahas mengenai aset dan diversifikasinya, maka dapat disimpulkan bahwa melakukan diversifikasi aset memanglah penting. Namun, kembali lagi pada kebutuhan dan kemampuan dari perusahaan itu sendiri. Jadi, apakah Sahabat Wirausaha tertarik untuk melakukan diversifikasi aset? Semoga informasi di atas bermanfaat ya!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.