Cara Memulai Usaha Ramen – Dalam beberapa tahun terakhir, ramen telah menjadi salah satu hidangan yang semakin digemari di Indonesia. Popularitasnya terlihat dari pertumbuhan jumlah restoran yang mengusung menu ramen di berbagai kota besar. Menurut data dari Tripadvisor, pada tahun 2023 terdapat sekitar 867 restoran yang menyajikan kuliner Jepang di Jakarta, dan sekitar 111 restoran di Bandung.
Jika diprediksi, mungkin ada lebih dari 1.000 restoran bertema Jepang di seluruh Indonesia. Tren ini mencerminkan peluang bisnis yang menjanjikan bagi para pengusaha kuliner yang ingin merambah ke dunia ramen. Nah, UMKM juga tak boleh ketinggalan. Bagaimana cara memulai usaha ramen? Simak selengkapnya berikut ini!
1. Riset Pasar dan Menentukan Konsep
Sebelum memulai bisnis ramen, penting untuk memahami pasar dan tren kuliner yang sedang berkembang. Anda bisa melakukan riset dengan mengunjungi restoran ramen yang sudah ada, mengamati menu mereka, harga, serta strategi pemasaran yang digunakan.
Tentukan konsep bisnis ramen yang ingin dijalankan. Beberapa konsep yang populer antara lain:
- Ramen premium dengan bahan-bahan berkualitas tinggi
- Ramen dengan harga terjangkau untuk kalangan mahasiswa dan pekerja
- Ramen instan dengan konsep warung kecil atau food truck
- Ramen halal dengan bahan-bahan yang sesuai syariat Islam
Baca Juga: Cara Melakukan Upselling Bisnis Kuliner Agar Pembeli Tertarik Beli Lebih Banyak
2. Tentukan Target Pasar
Menentukan target pasar yang tepat akan membantu Anda menyusun strategi pemasaran yang efektif. Beberapa segmen pasar potensial untuk bisnis ramen meliputi:
a. Mahasiswa dan Pekerja Kantoran
Kelompok ini mencari makanan yang mengenyangkan dengan harga terjangkau. Konsep ramen cepat saji atau food truck bisa menjadi pilihan tepat.
b. Pecinta Kuliner Jepang
Mereka mencari ramen dengan cita rasa autentik. Untuk menarik perhatian mereka, Anda bisa menghadirkan chef berpengalaman dalam masakan Jepang dan menggunakan bahan-bahan impor.
c. Keluarga dan Komunitas Muslim
Jika menargetkan keluarga dan komunitas muslim, penting untuk menyajikan ramen halal dengan sertifikasi MUI.
d. Wisatawan dan Pelanggan Internasional
Di kota-kota besar yang sering dikunjungi wisatawan, bisnis ramen dengan konsep otentik dan menu dalam bahasa Inggris bisa menarik pelanggan internasional.
3. Siapkan Modal
Modal awal untuk membuka usaha ramen bervariasi tergantung pada konsep yang dipilih. Berikut adalah perkiraan modal untuk berbagai skala usaha:
- Food truck atau gerobak ramen: Rp50 juta - Rp100 juta
- Kedai ramen kecil: Rp100 juta - Rp300 juta
- Restoran ramen skala menengah: Rp300 juta - Rp700 juta
- Restoran ramen premium: Rp700 juta ke atas
Rincian modal biasanya juga mencakup:
- Sewa tempat (jika diperlukan)
- Renovasi dan dekorasi
- Peralatan dapur (panci besar, kompor, mangkuk, alat pemotong, dll.)
- Bahan baku awal
- Gaji karyawan
- Biaya pemasaran dan promosi
4. Susunlah Rencana Bisnis
Rencana bisnis yang baik akan membantu mengarahkan usaha kita ke jalur yang benar. Beberapa elemen penting dalam rencana bisnis meliputi:
- Target pasar
- Strategi pemasaran
- Perkiraan biaya operasional
- Potensi atau proyeksi keuntungan
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
5. Tentukan Lokasi dan Perizinan
Lokasi sangat mempengaruhi keberhasilan bisnis ramen. Pilihlah lokasi yang strategis, seperti dekat dengan kampus, perkantoran, atau pusat perbelanjaan. Selain itu, pastikan untuk mengurus izin usaha seperti:
- Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK)
- Sertifikasi Halal jika menargetkan pasar muslim
- Izin dari Dinas Kesehatan terkait kebersihan makanan
Selain izin-izin resmi pemerintah, pastikan kita juga mendapatkan restu berjualan dari warga setempat. Apalagi jika lokasi bisnis ada di dalam perumahan atau kawasan rumah tinggal, maka laporlah kepada RT dan RW setempat. Nantinya, jika ada kegaduhan atau keramaian yang tak diinginkan di tempat kita berjualan, warga akan lebih aware dan siap membantu.
6. Susun Menu dan Cari Supplier Yang Tepat
Menentukan menu ramen yang variatif akan menarik lebih banyak pelanggan. Beberapa jenis ramen yang populer di Indonesia meliputi:
a. Shoyu Ramen
- Bahan utama: Kaldu berbasis kecap asin (shoyu), biasanya dibuat dari kaldu ayam atau kombinasi ayam dan seafood.
- Rasa: Ringan, sedikit asin dengan rasa umami yang khas dari kecap asin dan dashi.
- Popularitas: Salah satu varian ramen paling klasik dan banyak ditemukan di restoran ramen di Jepang maupun internasional, termasuk Indonesia.
b. Miso Ramen
- Bahan utama: Kaldu berbasis pasta miso (fermentasi kedelai) yang dikombinasikan dengan kaldu ayam, babi, atau seafood.
- Rasa: Kaya dan gurih dengan sedikit rasa manis dan fermentasi khas miso.
- Popularitas: Berasal dari Hokkaido dan dikenal sebagai ramen dengan rasa paling kuat dan creamy, cocok untuk daerah beriklim dingin.
c. Tonkotsu Ramen
- Bahan utama: Kaldu berbasis tulang babi yang direbus dalam waktu lama hingga menghasilkan kuah putih kental.
- Rasa: Sangat gurih dan creamy dengan tekstur yang lebih berat dibandingkan jenis ramen lainnya.
- Popularitas: Salah satu jenis ramen paling populer di dunia, namun lebih banyak ditemukan di restoran non-halal karena menggunakan babi sebagai bahan utama.
d. Chicken Ramen (Tori Paitan Ramen)
- Bahan utama: Kaldu berbasis ayam, terkadang dicampur dengan tulang ayam yang direbus lama untuk menghasilkan kuah putih mirip tonkotsu.
- Rasa: Gurih, lebih ringan dibandingkan tonkotsu, tetapi tetap memiliki tekstur creamy.
- Popularitas: Alternatif halal dari tonkotsu ramen dan semakin banyak ditemukan di restoran ramen di Indonesia.
e. Shio Ramen
- Bahan utama: Kaldu berbasis garam dengan dashi dari seafood, ayam, atau babi.
- Rasa: Ringan, bersih, dengan rasa asin yang seimbang dan umami dari dashi.
- Popularitas: Kurang sepopuler shoyu atau miso ramen, tetapi banyak disukai oleh mereka yang mencari cita rasa lebih ringan.
Pastikan kita bekerja sama dengan supplier bahan baku yang dapat menyediakan produk berkualitas dengan harga yang kompetitif.
Baca Juga: 7 Tips Jitu Memulai Bisnis Kuliner dari Nol hingga Sukses!
7. Rekrutmen dan Pelatihan Karyawan
Jika berencana membuka restoran ramen skala menengah ke atas, kita tentu memerlukan staf dapur dan pelayan. Pastikan mereka mendapatkan pelatihan dalam:
- Teknik memasak ramen yang benar
- Pelayanan pelanggan yang baik
- Manajemen kebersihan dan sanitasi makanan
8. Luncurkan Bisnis Dengan Strategi Marketing Yang Pas
Memilih model marketing yang tepat merupakan langkah krusial dalam cara memulai usaha ramen. Cara yang kita pilih untuk memasarkan produk akan menentukan bagaimana kita diingat oleh calon konsumen. Ini beberapa strategi marketing yang pas untuk usaha ramen :
a. Pemasaran Digital
- Gunakan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook untuk mempromosikan menu dan promo khusus.
- Bekerjasama dengan food influencer untuk meningkatkan visibilitas.
- Daftarkan bisnis Anda di layanan food delivery seperti GoFood, GrabFood, dan Shopee Food.
b. Program Loyalitas Pelanggan
- Berikan kartu member atau sistem poin untuk pelanggan setia.
- Berikan promo spesial seperti diskon ulang tahun atau beli 10 gratis 1.
c. Promosi Offline
- Mengadakan acara soft opening dengan promo diskon untuk menarik pelanggan pertama.
- Menyediakan sampel gratis di sekitar lokasi bisnis.
- Berkolaborasi dengan komunitas setempat atau universitas untuk event bersama.
Nah, itu tadi 8 cara memulai usaha ramen yang bisa kita lakukan, apalagi jika masih pemula dalam hal bisnis kuliner. Bisnis ramen memiliki potensi besar jika dijalankan dengan strategi yang tepat. Mulai dari riset pasar, penentuan konsep, pemilihan lokasi, hingga strategi pemasaran, semuanya harus diperhatikan dengan seksama.
Dengan modal yang sesuai dan perencanaan matang, bisnis ramen bisa menjadi usaha yang sukses dan menguntungkan. Selamat mencoba!
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.