Halo, Sahabat Wirausaha!

Siapa pun tentu ingin hidup lebih mapan, usaha stabil, dan kondisi finansial tidak mudah goyah. Tapi sering kali kita menganggap bahwa orang yang sukses hanyalah mereka yang “beruntung”, punya modal besar, atau mendapatkan kesempatan emas sejak awal. Padahal, kalau kita perhatikan lebih dalam, kebiasaan orang kaya di dunia—termasuk tokoh-tokoh sukses Indonesia—membuktikan bahwa keberhasilan lahir dari pola pikir dan kebiasaan yang konsisten, bukan sekadar nasib.

Artikel ini merangkum kebiasaan penting yang dilakukan banyak pengusaha sukses Indonesia, disesuaikan dengan konteks pelaku UMKM. Bukan teori yang terlalu jauh, tapi contoh nyata yang bisa kamu tiru sedikit demi sedikit. Yuk kita bahas satu per satu!

1. Membaca & Belajar Setiap Hari: “Mata Uang” Terpenting Orang Sukses

Kebiasaan orang kaya di dunia yang paling konsisten adalah tidak berhenti belajar, bahkan setelah mereka sukses. Mereka membaca, mengikuti pelatihan, berdiskusi, dan terus memperbarui pengetahuan.

Di Indonesia, Chairul Tanjung, yang dikenal sebagai “Anak Singkong”, sangat menekankan kemampuan “membaca peluang”. Sejak mahasiswa, ia berjualan buku, kaos, hingga membuka usaha fotokopi—sebuah proses yang dimulai karena ia terus mengamati masalah dan kebutuhan pasar. Kemampuannya membaca tren dan belajar hal baru inilah yang mengantar CT Corp berkembang ke berbagai sektor.

Merry Riana juga tidak lahir dari lingkungan berada. Di masa kuliah di Singapura, ia hidup serba terbatas, tapi ia memanfaatkan waktu untuk membaca, mengikuti seminar, dan belajar keuangan dari nol. Upaya inilah yang membuatnya mencapai penghasilan satu juta dolar Singapura di usia muda.

Pelajaran untuk UMKM:
Mulai dari kebiasaan kecil: baca 5–10 halaman buku bisnis per hari, ikuti satu webinar per minggu, atau baca laporan penjualan secara rutin. Kebiasaan kecil ini bisa membuka perspektif besar.

2. Berinvestasi pada Diri Sendiri: Aset yang Nilainya Tidak Pernah Turun

Orang kaya di dunia memandang diri mereka sebagai aset paling berharga. Itulah sebabnya mereka mau mengalokasikan uang, energi, dan waktu untuk meng-upgrade kemampuan.

Contoh kuat dari Indonesia adalah Ciputra, raja properti yang hingga akhir hayatnya menganggap pendidikan dan pengembangan diri sebagai fondasi utama kesuksesan. Ia belajar keras semasa kuliah di ITB, lalu sepanjang hidupnya mendirikan sekolah dan universitas yang berfokus pada entrepreneurship. Prinsipnya sederhana: semakin terdidik seseorang, semakin besar peluangnya membangun sesuatu yang bernilai.

Merry Riana juga terus mengembangkan diri melalui pelatihan, kelas keuangan, dan berbagai program pengembangan pribadi, bahkan ketika ia sudah sukses. Investasinya pada diri sendiri akhirnya membuka pintu untuk bisnis, buku best-seller, dan seminar berskala internasional.

Pelajaran untuk UMKM:
Investasi diri tidak harus mahal. Bisa berupa: ikut pelatihan dasar keuangan, belajar marketing digital, mengikuti workshop legalitas usaha, atau belajar membaca laporan keuangan.

Baca Juga: Bedanya Cara Berpikir Orang Kaya dan Orang Miskin Memanfaatkan Hutang, Wirausaha UMKM Harus Tahu

3. Disiplin Finansial: Hidup Sederhana, Investasi Maksimal

Sahabat Wirausaha, banyak yang mengira orang kaya identik dengan gaya hidup mewah. Padahal, sebagian besar tokoh kaya justru dikenal sangat hemat dan disiplin.

Contohnya Lo Kheng Hong, investor saham Indonesia yang dijuluki “Warren Buffett Indonesia”. Ia membangun kekayaannya bukan dengan bisnis besar, tapi dengan membeli saham perusahaan bagus dan hidup sangat sederhana. Ia sering mengatakan bahwa ia tidak suka mobil mahal, tidak hidup glamor, dan lebih memilih mengalokasikan uangnya pada aset yang tumbuh nilainya.

Disiplin finansial seperti ini sangat relevan untuk pelaku UMKM:

  • pisahkan uang pribadi dan uang usaha,

  • hindari utang konsumtif,

  • sisihkan keuntungan untuk investasi,

  • dan biasakan hidup di bawah kemampuan.

Pelajaran untuk UMKM:
Pemasukan besar tidak ada artinya kalau bocor di sana-sini. Kebiasaan orang kaya di dunia adalah menjaga arus kas tetap sehat agar bisa terus berkembang.

Baca Juga: Cara Menjadi Kaya Tanpa Warisan, Cukup Ikuti 10 Strategi Ini

4. Menjaga Energi & Kesehatan: Pondasi Produktivitas

Produktivitas bukan hanya soal kerja keras, tapi juga soal daya tahan fisik dan mental.

Sosok Susi Pudjiastuti menunjukkan bahwa membangun bisnis dari nol membutuhkan energi besar. Ia memulai usaha perikanan sejak remaja, turun langsung mengurus kapal, pekerja, gudang, hingga ekspor. Ketika membangun Susi Air, ia terjun ke lapangan—bahkan ikut menerbangkan pesawat. Ketangguhan fisik dan mental inilah yang membuatnya bisa membangun kerajaan bisnis yang kuat.

Pelajaran untuk UMKM:
Jadwalkan istirahat, makan teratur, dan olahraga ringan. Tubuh sehat membuat keputusan bisnis kamu lebih jernih dan tepat.

5. Networking & Kolaborasi: Kekuatan yang Tidak Terlihat tetapi Menentukan

Kebiasaan orang kaya di dunia yang jarang disadari adalah kemampuan mereka membangun jaringan yang saling menguatkan.

Di Indonesia, tidak ada contoh lebih jelas daripada Raffi Ahmad dan ekosistem RANS. Ia memulai dari dunia hiburan, tapi mengembangkan RANS menjadi bisnis kuliner, media, digital, olahraga, hingga pariwisata. Banyak analis menyebut bahwa kekuatan Raffi bukan hanya popularitas, tapi kemampuannya membuka pintu kolaborasi—baik dengan brand besar, mitra bisnis, investor, maupun komunitas.

Pelajaran untuk UMKM:
Kolaborasi bukan hanya untuk selebritas. Pelaku UMKM bisa bekerja sama membuat bundling produk, kolaborasi event, promo lintas bisnis, atau bergabung dengan komunitas UMKM untuk memperluas jejaring.

Baca Juga: Membangun Pundi “Kekayaan”: 8 Usaha Sampingan Karyawan yang Bisa Kamu Mulai Dari Sekarang!

6. Berani Mengambil Risiko yang Terukur: Tidak Takut Gagal

Kebiasaan orang kaya di dunia berikutnya adalah keberanian mengambil keputusan. Mereka tidak gegabah, tapi juga tidak berhenti karena takut gagal.

Contoh klasik adalah Hendy Setiono, pendiri Kebab Turki Baba Rafi. Ia memulai bisnis kebab dari gerobak kecil dengan modal pinjaman. Usaha ini sempat naik turun, tapi dirinya terus bereksperimen, memperbaiki resep, dan mengubah model bisnis menjadi waralaba. Kini Baba Rafi menjadi jaringan kebab terbesar di Indonesia dan berkembang ke berbagai negara.

Susi Pudjiastuti juga mengambil risiko besar saat memutuskan membeli pesawat untuk mengirimkan hasil laut—langkah yang pada masa itu dianggap “gila”. Tapi dari keberanian itu lahirlah Susi Air yang membawanya menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di negeri ini.

Pelajaran untuk UMKM:
Risiko tidak harus besar. Mulailah dari uji coba produk baru, diversifikasi sedikit, atau mencoba kanal penjualan digital.

7. Membangun Pendapatan Pasif: Membuat Uang Bekerja untuk Kamu

Kebiasaan orang kaya di dunia adalah memiliki lebih dari satu sumber pendapatan, terutama pendapatan pasif (passive income).

Lo Kheng Hong membangun passive income lewat dividen saham. Selama perusahaan yang ia miliki terus untung, ia tetap mendapatkan penghasilan meski tidak melakukan pekerjaan tambahan.

Di sisi lain, pengusaha properti seperti Ciputra memiliki banyak aset yang menghasilkan pendapatan secara berkelanjutan: perumahan, apartemen, ruko, perkantoran, dan kawasan komersial.

Pelajaran untuk UMKM:
Passive income bisa dimulai dari hal kecil:

  • menyewakan alat produksi,

  • membuat e-book atau kelas rekaman,

  • menjadi investor kecil di bisnis lain,

  • atau mulai investasi rutin skala kecil di reksa dana.

Yang penting adalah memulai, bukan menunggu modal besar.


Penutup: Mulai dari Kebiasaan Kecil, Bukan Langkah Besar

Sahabat Wirausaha, kebiasaan orang kaya di dunia—baik yang ada di luar negeri maupun para tokoh sukses Indonesia—menunjukkan bahwa kekayaan dibangun dari disiplin, mindset, dan kebiasaan harian yang konsisten.

Cobalah mulai dari:

  • membaca 10 menit per hari,

  • memisahkan uang pribadi dan uang usaha,

  • ikut pelatihan sebulan sekali,

  • atau menyisihkan Rp20.000 per hari untuk investasi masa depan.

Tidak harus langsung besar. Kebiasaan kecil yang dilakukan terus-menerus lebih kuat daripada langkah besar yang hanya sekali dilakukan. Sekarang, pertanyaannya tinggal satu: Kebiasaan baik apa yang ingin kamu mulai hari ini?

Jika artikel ini bermanfaat, mohon berkenan bantu kami sebarkan pengetahuan dengan membagikan tautan artikelnya, ya!

Bagi Sahabat Wirausaha yang ingin bergabung dengan Komunitas UMKM di bawah naungan kami di UKMIndonesia.id - yuk gabung dan daftar jadi anggota komunitas kami di ukmindonesia.id/registrasi. Berkomunitas bisa bantu kita lebih siap untuk naik kelas!

Referensi:

  1. 12 Kunci Sukses Chairul Tanjung, Nomor 9 dan 12 Paling Mustajab – Pikiran Rakyat Gorontalo – https://gorontalo.pikiran-rakyat.com/tips/pr-1963684220/12-kunci-sukses-chairul-tanjung-nomor-9-dan-12-paling-mustajab.
  2. Biografi Dr. Ir. Ciputra: Kisah di Balik Properti Terkemuka – Universitas Ciputra Online – https://online.ciputra.ac.id/biografi-ciputra.
  3. Kisah Sukses Merry Riana si Wanita Sejuta Dolar – Liputan6 – https://www.liputan6.com/bisnis/read/2057270/kisah-sukses-merry-riana-si-wanita-sejuta-dolar.
  4. Terbiasa Hemat dan Sederhana, Lo Kheng Hong: Saya Tidak Suka Naik Mobil Mewah – Olenka – https://olenka.id/terbiasa-hemat-dan-sederhana-lo-kheng-hong-saya-tidak-suka-naik-mobil-mewah.
  5. Biografi Susi Pudjiastuti – (dokumen biografi yang memuat perjalanan bisnis perikanan dan Susi Air) –https://id.scribd.com/document/383462168/Biografi-Susi-Pudjiastuti.
  6. Bermodal Gerobak, Pria Indonesia Berhasil Kembangkan Jaringan Waralaba Kebab Terbesar di Dunia – Biro PBJ Kaltim – https://biropbj.kaltimprov.go.id/cerita-inspiratif/bermodal-gerobak-pria-indonesia-berhasil-kembangkan-jaringan-waralaba-kebab-terbesar-di-dunia.
  7. Menengok Gurita Bisnis Rintisan Raffi Ahmad dengan Induk RANS – Tempo – https://www.tempo.co/hiburan/menengok-gurita-bisnis-rintisan-raffi-ahmad-dengan-induk-rans-90473.