Untitledxx.jpg

Warung Madura - Rumah mewah umumnya identik dengan lingkungan modern perkotaan. Namun, apa jadinya jika kita menemukan rumah-rumah mewah di Kampung Mandun yang terletak di pulau terpencil di Kabupaten Sumenep, Madura?

Satu hal yang menjadi keunikan, para pemilik rumah tersebut memiliki suatu kesamaan yaitu berprofesi sebagai pedagang kelontong.

Dikutip dari CNN Indonesia, salah satu pemilik rumah mengungkap jika pembangunan rumah-rumah itu bisa menghabiskan biaya sekitar Rp1-3 Miliar Rupiah. Bahkan, untuk membeli dan mengangkut material bangunannya sendiri bisa menghabiskan biaya hingga Rp700 juta. Disebutkan bahwa warga mulai membangun rumah mewah itu sejak tahun 2017.


Warung Madura, Rahasia Sukses Kelola Toko Kelontong

Menurut tokoh masyarakat di Kampung Mandun, para pemilik rumah mewah mengumpulkan kekayaannya dari hasil bisnis toko kelontong di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota besar lainnya.

Diberitakan CNN Indonesia, banyak Warung Madura, sebutan untuk toko kelontong yang didirikan orang Madura, menjamuri wilayah ibukota beberapa tahun belakangan. Bahkan, diantaranya sudah punya beberapa cabang.

Baca Juga: Tips Agar Bisnis Naik Kelas!

Diperkirakan, bisnis toko kelontong yang beroperasi di pinggir jalan raya bisa meraup omzet hingga Rp2-15 Juta per hari. Jika keuntungannya ditabung selama beberapa tahun, wajar jika pebisnis toko kelontong bisa membangun rumah mewah di Madura.

Fakta-Fakta Menarik Warung Madura, Buka 24 Jam hingga Beromset Jutaan  Rupiah per Hari - Celebrities.Id

Berbeda dari mini market dan toko kelontong pada umumnya, Warung Madura buka 24 jam non-stop. Keunggulan tersebut membuat Warung Madura digemari pelanggan, khususnya bagi mereka yang ingin belanja di malam hari.

Untitledxx1.jpg

Sahabat Wirausaha, tentu ingin tahu bagaimana cara sukses bisnis toko kelontong ala Warung Madura? Mari kita kupas lebih lanjut.


8 Tips Kelola Bisnis Sukses ala Warung Madura 24 Jam

Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi inspirasi bagi Sahabat Wirausaha dalam mengelola bisnis toko kelontong dari praktik bisnis yang dilakukan Warung Madura.

1. Mental Wirausaha

Kebanyakan pemilik Warung Madura mengadu nasib di ibu kota dan merintis sendiri bisnis toko kelontong dari nol. Memulai bisnis tentu membutuhkan kesabaran karena pasti ada banyak tantangan yang akan dihadapi pebisnis.

Menurut Pak Achyar, melalui ZTV Inspirasi, yang membuka toko kelontong sejak tahun 1998, rahasia suksesnya adalah bersabar. Membesarkan toko kelontong itu butuh proses. Kadang yang berkunjung bisa ramai, kadang sepi. Apalagi di awal merintis, pembeli yang datang hanya 2-3 orang padahal toko buka sejak pagi hari. Kesabaran ini akan teruji dengan waktu.

Baca Juga: Tips Menembus Jaringan Retail Modern Untuk UKM

Selain itu, merintis usaha kelontong juga membutuhkan ketekunan. Tekun melayani pelanggan, mengamati produk yang potensial laku, merapikan stok barang, dan mencatat hasil penjualan. Ketekunan ini dibutuhkan juga dalam proses belajar. Contohnya, jika melihat toko sepi, sedangkan toko kelontong orang lain ramai, kita perlu mencari tahu apa yang membuat tokonya ramai pengunjung.

Kesabaran membuat kita bertahan menghadapi dinamika bisnis, sedangkan ketekunan membuat kita mampu mengembangkan bisnis lebih baik lagi. Kedua sikap mental ini harus dimiliki pebisnis toko kelontong.

2. Menjaga Kepercayaan Pelanggan

Sahabat Wirausaha pernah belanja di sebuah toko, lalu kecewa begitu tahu produknya ada yang sudah kadaluwarsa atau kondisinya rusak begitu kemasannya dibuka? Hal-hal seperti inilah yang membuat pelanggan kapok berbelanja.

Salah satu rahasia sukses Warung Madura adalah menjaga kepuasan pelanggan. Kalau puas, pelanggan akan kembali lagi untuk berbelanja. Sekali pelanggan menerima barang yang kondisinya tidak layak, reputasi bisnis taruhannya. Bisnis kelontong ini sudah menjamur dimana-mana sehingga pelanggan yang kapok bisa mencari penggantinya di tempat lain.

Baca Juga: Tips Menjaga Loyalitas Pelanggan

Kalau Sahabat Wirausaha perhatikan, sekitar 60% pembeli toko kelontong itu adalah pelanggan tetap yang kebanyakan warga sekitar, sedangkan 40% sisanya adalah pelanggan tidak tetap. Mempertahankan kepercayaan pelanggan adalah kunci untuk membesarkan bisnis kelontong.

3. Barang Lengkap dan Memenuhi Kebutuhan Pelanggan

Seringkali ditemukan ada pelanggan yang malas belanja di sebuah tempat karena barang tidak lengkap, akhirnya memilih berbelanja di tempat lain. Nah, bisnis toko kelontong perlu memperhatikan kebutuhan pelanggan dan berupaya menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan itu.

Jika kita perhatikan, Warung Madura menyediakan produk yang cukup lengkap untuk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari makanan ringan, mie instan, minuman kemasan, sabun mandi, deterjen, hingga bumbu dapur.

Foto: Display produk yang lengkap di Warung Kelontong Madura(sumber: CNN Indonesia)

Kita perlu mencari tahu produk-produk yang paling banyak dicari pelanggan. Kalau jual biskuit, merek apa yang paling banyak dicari. Kalau jual teh, merek apa yang paling digandrungi.

Memperhatikan kebiasaan pelanggan dalam membeli itu penting untuk mengetahui produk-produk yang cenderung laku dijual. Kalau produk makin cepat habis, perputaran uang makin cepat dan omset makin meningkat.

4. Harga Bersaing

Sahabat Wirausaha pasti paham persaingan bisnis retail itu cukup sengit. Tidak banyak bisnis toko kelontong yang bertahan di tengah menjamurnya banyak mini market. Namun jangan khawatir, toko kelontong kita tetap bisa memenangkan hati pelanggan selama barang yang dijual harganya bersaing.

Jika kita membeli barang dagang dari toko grosir, kunjungi beberapa toko untuk membandingkan harga jual yang mereka tawarkan. Boleh jadi harga teh di toko grosir A lebih murah dibandingkan toko grosir B. Namun, harga kecap di agen B ternyata lebih murah dibandingkan di toko grosir A. Berbelanja di beberapa toko grosir dapat membantu kita mendapatkan penawaran harga terbaik dari produk-produk tertentu.

Baca Juga: Tips Menentukan Harga Produk Sesuai Pasar

Selain cara itu, kita juga dapat memperoleh harga barang lebih ekonomis dengan belanja langsung di agen. Menurut MR Toshima, sales marketing suatu agen biasanya keliling mencari toko kelontong untuk menawarkan produk mereka. Jika toko kita berada di tepi jalan raya dan sudah memiliki spanduk/plang, mereka akan mampir.

Namun jika toko kelontong berada di gang sempit, kita bisa memperoleh nomor kontak sales marketing saat berbelanja di toko grosir langganan kita. Sahabat Wirausaha bisa menunggu kehadiran sales tersebut di hari-hari tertentu karena mereka akan berkunjung ke toko grosir untuk mengantar barang.

Kita juga bisa menemukan kontak mereka melalui Google. Masukkan kata kunci nama agen/distributor dan nama wilayah, misalnya "distributor Wings Depok". Selanjutnya, Google akan memberikan referensi alamat dan nomor telpon distributor produk Wings di wilayah Depok.

5. Manajemen Stok

Sahabat Wirausaha pernah masuk ke sebuah toko kelontong yang lantainya kotor, udaranya apek, dan produknya berdebu? Bagaimana penilaiannya?

Lalu, bandingkan saat Sahabat Wirausaha masuk ke sebuah toko kelontong yang bersih, barangnya tertata rapi di rak, ditambah penjualnya ramah.

Mana yang lebih nyaman? Tentu kita lebih nyaman mampir di toko kelontong yang bersih dan rapi, bukan?

Salah satu rahasia pelanggan suka belanja di Warung Madura adalah karena penataan rak yang rapi. Setiap produk disortir menurut jenis barangnya, misalnya produk susu diletakkan sejajar dengan produk susu lainnya. Minuman botol diletakkan di rak yang sejajar dengan minuman botol lainnya. Dengan model penataan ini, Sahabat Wirausaha lebih mudah menemukan barang yang dicari pelanggan.


Foto: Model penataan Warung Madura (sumber: AGS Channel Official)

Cara paling sederhana menata produk bisa dilakukan dengan memperhatikan dua hal, yaitu: jenis produk dan tanggal kadaluwarsa.

Kelompokkan jenis produk yang sama. Misalnya, letakkan produk makanan kemasan di deretan rak makanan kemasan. Produk pencuci piring, deterjen, dan pembersih lantai di rak khusus pembersih rumah tangga. Letakkan produk makanan kemasan di area tengah atau atas, sedangkan sembako di area bawah. Kemasan makanan kemasan biasanya terlihat berwarna warni sehingga menarik perhatian pelanggan.

Susun produk berdasarkan tanggal kadaluwarsanya. Misalnya, produk yang tanggal kadaluwarsa lebih awal diletakkan di bagian atas dan depan rak. Produk yang tanggal kadaluwarsanya lebih lama bisa diletakkan di belakang atau disimpan. Pastikan untuk memeriksa tanggal kadaluwarsa secara berkala untuk memastikan semua produk yang kita jual belum mencapai tanggal kadaluwarsa.

7. Tertib Mencatat Penjualan dan Belanja Barang

Rahasia toko kelontong sukses adalah tertib mencatat pembukuan keuangan. Lakukan pencatatan rutin untuk setiap uang yang masuk dari penjualan dan uang yang keluar dari pembelian barang dagang. Sahabat Wirausaha juga perlu mencatat pengeluaran rutin lainnya seperti listrik, air, dan biaya angkut.

Baca Juga: Langkah Membuat Laporan Keuangan Sederhana

Ada banyak manfaat mencatat pendapatan dan pengeluaran secara rutin, antara lain: bisa mengetahui besaran omset secara periodik, besaran keuntungan atau kerugian, dan membandingkan harga-harga barang dagang yang kita beli.

Sahabat Wirausaha juga bisa menggunakan aplikasi pencatatan keuangan yang bisa dioperasikan melalui smartphone seperti BukuWarung, Credibook, dan Qasir agar proses pencatatan keuangan semakin mudah dan ringkas.

8. Tim Kerja Handal

Sebagian besar Warung Madura mempekerjakan pegawai yang juga berasal dari Madura. Selain sudah kenal baik, orang yang berasal dari satu daerah lebih bisa dipercaya dan jujur dalam berdagang.

Pemilik Warung Madura biasanya mempekerjakan dua pegawai untuk saling berbagi porsi kerja. Misalnya, pegawai A menunggu warung dari jam 6 pagi sampai 6 sore, sedangkan pegawai B menunggu warung dari jam 6 sore sampai 6 pagi. Dengan sistem seperti ini, Warung Madura bisa buka hingga 24 jam non-stop.

Baca Juga: Membangun Bisnis Berkelanjutan Melalui Peningkatan Kemampuan Karyawan

Selain itu, masing-masing pegawai juga punya tanggung jawab tersendiri. Ada yang bertugas membersihkan toko, menyusun barang di rak, mencatat penjualan, dan sebagainya. Kuncinya ada pada sistem pembagian kerja yang efektif.

Kita juga bisa membangun tim kerja handal untuk bisnis toko kelontong dengan melakukan pembagian tugas. Misalnya, jika Sahabat Wirausaha mengelola toko kelontong bersama anggota keluarga, lakukan pembagian tugas dan jadwal menunggu toko.

Apabila bisnis toko kelontong sudah cukup besar dan mampu membayar pegawai, pastikan kita mengomunikasikan apa saja tugas dan tanggung jawabnya secara jelas.

***

Sahabat Wirausaha, itu tadi rahasia sukses bisnis Warung Madura. Semoga ada inspirasi yang bisa didapatkan dari artikel ini. Sukses selalu!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk like, share, dan comment serta mengirimkannya kepada teman-teman terdekat Anda.

Referensi:

  1. Kampung Tajir, Rumah Mewah Pedagang Kelontong oleh CNN Indonesia.
  2. Omset 5 Juta Per Hari, Rahasia Pak Achyar Mendirikan Toko Kelontong oleh ZTV Inspirasi
  3. Penataan Barang Toko Sembako Madura oleh AGS Channel.
  4. Agar Agen dan Distributor Mampir ke Toko Kelontong oleh MR Toshima.