Informasi, pengetahuan, dan kesempatan
untuk UMKM yang ingin naik kelas!

Fox and Bunny : Mengatasi Ketergantungan Gadget Dengan Mainan Edukasi Anak

Bagikan

https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/tokotalklive/images/products/Baby_Book_2_1627870101690.png

Sumber gambar : Website resmi Fox and Bunny

Saat ini, bisnis di kategori Ibu dan Anak memang tidak bisa dipandang remeh. Dalam beberapa tahun terakhir, pangsa pasarnya terus berkembang pesat, terutama di pasar online. Tak hanya di ranah internasional, tren bisnis ini juga terjadi di pasar Indonesia. Jika jeli, Sahabat Wirausaha tentu bisa mengamati bagaimana kebutuhan konsumen di kategori ini semakin meluas. Salah satunya adalah kebutuhan akan mainan edukasi anak yang berkualitas dengan harga terjangkau.

Peluang inilah yang kemudian dilirik dan diwujudkan menjadi bisnis oleh Novia Candra Dewi, seorang pebisnis muda asal Yogyakarta. Berawal dari ide bisnis sederhana yang diinspirasi oleh pengalaman pribadinya, saat ini Fox and Bunny sudah memiliki konsumen di seluruh Indonesia. Dengan target pasar para ibu rumah tangga urban, bisnis ini berhasil menjadi produsen mainan edukasi anak terdepan di Indonesia. Seperti apa kisah sukses Fox and Bunny? Simak cerita lengkapnya berikut ini.

Insiprasi yang Hadir Lewat Pengalaman Pribadi

Fox and Bunny merupakan sebuah brand lokal yang memproduksi mainan aktivitas dan edukasi anak. Usaha ini dirintis Novia Candra Dewi, seorang pebisnis lokal sejak tahun 2016 di Kota Sleman, Yogyakarta. Saat itu, Novi yang merupakan ibu dari dua orang anak yang tengah menjalankan bisnis fesyen kecil-kecilan yang ia dirikan dua tahun sebelumnya. Saat sedang sibuk-sibuknya berbisnis, Novi sering mengalihkan perhatian anak-anak dengan membiarkan mereka bermain gadget. “Jadi istilahnya waktu itu, baby sitter anak saya itu gadget,” ujarnya.

Baca Juga: Cara Mendorong Kreativitas Dalam Berbisnis

Padahal, saat itu kedua anak Novi sedang berada di masa-masa perkembangan yang justru membutuhkan pendampingan konstan dari orangtua. Hal ini berujung pada pengalaman tak enak baginya. Sang buah hati pada akhirnya menderita gangguan pada syaraf mata di usia yang masih kurang dari dua tahun. “Dari situ saya sadar ada yang salah, dan saya harus segera mencari solusi untuk memperbaiki kesalahan saya tersebut,” papar Novi.

Ia kemudian mencari berbagai macam referensi tentang apa saja yang bisa membantu anaknya lepas dari ketergantungan pada gadget. Dalam berbagai buku dan halaman internet, dari dalam maupun luar negeri, Novi akhirnya menemukan satu solusi. “Suatu ketika saya menemukan satu jenis permainan aktivitas yang sangat menarik, berasal dari kain dan aman untuk anak. Kalo di luar negeri dikenal sebagai Quiet Book,” jelasnya. Sementara di Indonesia sendiri buku jenis ini lebih dikenal dengan nama Busy Book.

Sayangnya, pada tahun 2016, produk ini masih belum populer dan belum banyak penjual Busy Book di Indonesia yang kualitas dan jenisnya sesuai dengan kebutuhan Novi. Sedangkan di luar negeri, tempat asal Busy Book ini, harga yang ditawarkan cukup mahal. Satu buku yang berisi sepuluh halaman bisa dibandrol dengan harga satu sampai dua juta rupiah.”Lalu dari situ saya memutuskan untuk coba bikin sendiri gitu, yang kualitas dan jenisnya seperti yang saya mau,” kenang Novi.

Menurutnya, Busy Book hasil coba-coba buatannya sendiri cukup berhasil mengalihkan perhatian sang anak dari gadget. Novi pun mengunggah kesuksesannya ini di akun media sosial pribadinya. “Dari situ saya iseng aja sebenernya untuk upload, dan ternyata banyak tertarik dengan permainan tersebut,” ujarnya.

Baca Juga : Peluang Pasar Produk Mainan Anak

Menilik masih jarangnya penjual Busy Book saat itu, Novi mulai melihat sektor ini sebagai suatu peluang bisnis yang menarik. Berawal dari hal inilah, ia kemudian mulai melayani pesanan yang masuk dari teman-teman dan kalangan terdekatnya. Tak disangka, bisnis ini kemudian berkembang pesat.

Solusi Bagi Kalangan Ibu Rumah Tangga Urban

Dikatakan Novi, bahwa saat awal menerima pesanan, ia tidak fokus pada bisnis ini sebagai penghasil keuntungan. Setelah berbagi tentang masalah anak dan solusi yang ditemukannya lewat media sosial, banyak kalangan ibu rumah tangga yang juga bercerita sedang mengalami problem senada. “Karena kesibukan sebagai orangtua bekerja, kemudian akses terhadap gadget dan teknologi yang sekarang sangat mudah dan kurangnya kontrol dari orangtua sendiri, berujung pada ketidakbaikan terhadap anak-anak kita,” jelasnya panjang lebar. Novi juga sadar bahwa saat itu banyak orangtua yang masih bingung mencari jalan keluar bagi anak-anak mereka dalam melepaskan kebiasaan bermain gadget.

Dari hal inilah ia kemudian ingin berbagi dan menciptakan solusi bagi problema tersebut dalam bentuk permainan aktivitas yang ditemukannya. Maka ia pun merintis Fox and Bunny, dengan produk pertama berupa Busy Book yang dibuatnya dengan bahan kain dan benang di tahun 2016. “Alhamdulillah, perkembangan Fox and Bunny di mata saya cukup pesat dalam lima tahun ini,” ujarnya.

Baca Juga: Unique Selling Proposition

Berkembang Lewat Beragam Tantangan Dalam Berbisnis

Perjalanan bisnis Fox and Bunny selama lima tahun belakangan sudah pasti memiliki hambatan dan tantangan tersendiri. Baik yang hanya berupa angin lalu maupun yang masih membekas dalam memori. “Misalnya saja, kita pernah ada dalam kondisi di mana marketing-nya cukup berlari, tapi produksinya belum bisa memenuhi kapasitas,” papar Novi. Keadaan sebaliknya pun pernah ia alami. Menurutnya, itu adalah hal-hal klasik yang selalu menjadi pekerjaan rumah sendiri untuk UKM sekelas bisnisnya.

Selain itu, Novi juga bercerita tentang pengalamannya bekerja sama dengan perusahaan besar yang belum pernah ia alami sebelumnya. Dalam proses kerjasama tersebut, ada tantangan- tantangan yang membantu mereka berkembang sekaligus belajar banyak hal. Salah satunya adalah tentang bagaimana menjalankan perjanjian dan mematuhi kontrak yang notabene cukup sulit bagi usaha sekelas Fox and Bunny. “Tidak menutup kemungkinan bahkan belajarnya itu juga dibarengi dengan kerugian karena kekurangan ilmu dari segi manajamen kita ,” ujarnya. Meski begitu, setelah berhasil melalui tantangan tersebut, Novi justru bersyukur atas banyak pelajaran berharga yang diperolehnya.

Di tahun 2019, Fox and Bunny juga sempat diberikan kesempatan oleh Dinas Perindag Sleman untuk mengikuti ajang bergengsi, yaitu pameran di Inakraf di Jakarta tahun 2019. Pameran ini menghadirkan pengalaman baru bagi Novi dan timnya. Sebab sebelumnya, mereka selalu berdagang dengan sistem full online dan belum pernah melayani penjualan langsung alias offline. Inilah yang menjadikan pameran tersebut sangat berkesan. Setelahnya, Fox and Bunny juga berhasil menjalin kerjasama dengan beberapa public figure ternama. “Itu menurut kami suatu pencapaian yang luar biasa karena memang dulu menjalankan bisnis ini tidak ada bayangan ke sana. Bayangannya hanya untuk berbagi solusi kepada sesama orangtua yang memiliki masalah sama,” cerita Novi.

Baca Juga: Pentingnya Berjejaring dengan Supplier dan Kriteria Pemilihannya

Tantangan berbisnis paling anyar yang mereka hadapi tentu adalah berusaha bertahan di masa pandemi. Ya, awal pandemi merupakan masa-masa yang lumayan berat untuk Fox and Bunny. Untuk bertahan, mereka sempat beralih memproduksi alat-alat APD yang memang tinggi pemesanannya di tengah bencana wabah. “Karena memang Fox and Bunny ini sebagian besar produknya terbuat dari bahan kain sehingga proses [produksi] nya mirip-mirip konveksi,” jelas Novi.

Semakin lama, ia mengakui timnya semakin akrab dengan pandemi. Bisnis mereka tetap bertahan dengan terus berinovasi dan menyesuaikan antara strategi marketing dengan kebutuhan pasar terkini. “Tapi yang paling penting adalah rajin berinovasi sehingga tidak tergilas oleh ricuhnya amsa pandemi,” ujar Novi. Selain itu, ia juga menempatkan kekompakan tim sebagai prioritas, karena memang inilah yang sangat dibutuhkan untuk tetap selamat di masa pandemi. Diakui Novi, meski pesanan sempat menurun, namun kebutuhan ibu dan anak akan mainan edukasi yang tepat masih kuat dan produknya masih banyak dicari hingga sekarang.

Menjadi Pemenang Pasar Lewat Inovasi dan Kualitas

Selama lima tahun belakangan, respon masyarakat terhadap Fox and Bunny memang sangat baik. Bisnis yang awalnya hanya menjual Busy Book untuk bayi dan balita ini terus berkembang lewat inovasi yang konsisten. Saat ini, mereka juga mengeluarkan produk lain, seperti Sticker Books dan Buku Pratulis untuk balita, My First Calendar untuk membantu anak memahami konsep tanggal, bulan dan tahun, serta Map Of The World yang membantu si kecil mengenal negara, benua, dan bumi yang kita tinggali.

Baca Juga : Membangun Tim Dengan Budaya Inovasi

Novi juga tak lupa mengembangkan produk-produk mainan yang melibatkan keaktifan dan kreativitas anak. Di antaranya adalah Ensiklomat, sebuah permainan ular tangga yang berlatar sejarah dan pengetahuan umum tentang Indonesia dan Dunia. Ada pula Kaus Tulis, lengkap dengan alat tulis dan gambar yang bisa digunakan anak untuk menghias kausnya serta permainan Wooden Stack yang mampu merangsang imajinasi si kecil. Tak ketinggalan, Fox and Bunny juga menyediakan kebutuhan anak lainnya, seperti Masker Anak, Growth Chart, Swaddle alias kain bedong, Fluffy dan Wooden Teether, serta Sajadah dengan desain menarik.

Kuncinya, tetap adalah inovasi dan kemampuan mereka mempertahankan kualitas produknya. “Masyarakat jadi semakin yakin bahwa Fox and Bunny bisa menyajikan mainan edukasi terbaik untuk putra-putri mereka,” papar Novi dengan sumringah. Ke depannya, dari segi branding, ia berencana untuk terus mengukuhkan brand Fox and Bunny sebagai pelopor Busy Book Pertama di Indonesia dan menjadi yang terdepan dalam produk aktivitas anak.

Tak hanya itu, ia juga menargetkan pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri. Tujuan Novi pun masih belum berubah sejak awal mendirikan bisnisnya. “Saya ingin lebih banyak anak yang teredukasi dan aktif bermain dengan media busy books dan mainan edukasi lainnya dari Fox and Bunny,” ujar Novi. Ketergantungan terhadap gadget memang masih menjadi salah satu masalah utama dalam perkembangan anak di era digital ini. Dan dalam menyikapinya, Fox and Bunny secara konsisten berusaha hadir sebagai solusi terbaik bagi para ibu.

Baca Juga : Menjamin Kepuasan Pelanggan dan Kepercayaan Mitra Bisnis Lewat Kontrol Kualitas


Referensi :

Wawancara langsung dengan Novia Candra Dewi, owner Fox and Bunny, via chat WhatsApp

https://foxandbunny.id/products

 
Komentar (0)
Sedang Mengirim komentar...
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
1000 character left

Rekomendasi Artikel

Rekomendasi Artikel Lainnya

X REGISTRASI
UMKM
Fox and Bunny : Mengatasi Ketergantungan Gadget Dengan Mainan Edukasi Anak - UKMINDONESIA.ID
Informasi, pengetahuan, dan kesempatan
untuk UMKM yang ingin naik kelas!

Fox and Bunny : Mengatasi Ketergantungan Gadget Dengan Mainan Edukasi Anak

Bagikan

https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/tokotalklive/images/products/Baby_Book_2_1627870101690.png

Sumber gambar : Website resmi Fox and Bunny

Saat ini, bisnis di kategori Ibu dan Anak memang tidak bisa dipandang remeh. Dalam beberapa tahun terakhir, pangsa pasarnya terus berkembang pesat, terutama di pasar online. Tak hanya di ranah internasional, tren bisnis ini juga terjadi di pasar Indonesia. Jika jeli, Sahabat Wirausaha tentu bisa mengamati bagaimana kebutuhan konsumen di kategori ini semakin meluas. Salah satunya adalah kebutuhan akan mainan edukasi anak yang berkualitas dengan harga terjangkau.

Peluang inilah yang kemudian dilirik dan diwujudkan menjadi bisnis oleh Novia Candra Dewi, seorang pebisnis muda asal Yogyakarta. Berawal dari ide bisnis sederhana yang diinspirasi oleh pengalaman pribadinya, saat ini Fox and Bunny sudah memiliki konsumen di seluruh Indonesia. Dengan target pasar para ibu rumah tangga urban, bisnis ini berhasil menjadi produsen mainan edukasi anak terdepan di Indonesia. Seperti apa kisah sukses Fox and Bunny? Simak cerita lengkapnya berikut ini.

Insiprasi yang Hadir Lewat Pengalaman Pribadi

Fox and Bunny merupakan sebuah brand lokal yang memproduksi mainan aktivitas dan edukasi anak. Usaha ini dirintis Novia Candra Dewi, seorang pebisnis lokal sejak tahun 2016 di Kota Sleman, Yogyakarta. Saat itu, Novi yang merupakan ibu dari dua orang anak yang tengah menjalankan bisnis fesyen kecil-kecilan yang ia dirikan dua tahun sebelumnya. Saat sedang sibuk-sibuknya berbisnis, Novi sering mengalihkan perhatian anak-anak dengan membiarkan mereka bermain gadget. “Jadi istilahnya waktu itu, baby sitter anak saya itu gadget,” ujarnya.

Baca Juga: Cara Mendorong Kreativitas Dalam Berbisnis

Padahal, saat itu kedua anak Novi sedang berada di masa-masa perkembangan yang justru membutuhkan pendampingan konstan dari orangtua. Hal ini berujung pada pengalaman tak enak baginya. Sang buah hati pada akhirnya menderita gangguan pada syaraf mata di usia yang masih kurang dari dua tahun. “Dari situ saya sadar ada yang salah, dan saya harus segera mencari solusi untuk memperbaiki kesalahan saya tersebut,” papar Novi.

Ia kemudian mencari berbagai macam referensi tentang apa saja yang bisa membantu anaknya lepas dari ketergantungan pada gadget. Dalam berbagai buku dan halaman internet, dari dalam maupun luar negeri, Novi akhirnya menemukan satu solusi. “Suatu ketika saya menemukan satu jenis permainan aktivitas yang sangat menarik, berasal dari kain dan aman untuk anak. Kalo di luar negeri dikenal sebagai Quiet Book,” jelasnya. Sementara di Indonesia sendiri buku jenis ini lebih dikenal dengan nama Busy Book.

Sayangnya, pada tahun 2016, produk ini masih belum populer dan belum banyak penjual Busy Book di Indonesia yang kualitas dan jenisnya sesuai dengan kebutuhan Novi. Sedangkan di luar negeri, tempat asal Busy Book ini, harga yang ditawarkan cukup mahal. Satu buku yang berisi sepuluh halaman bisa dibandrol dengan harga satu sampai dua juta rupiah.”Lalu dari situ saya memutuskan untuk coba bikin sendiri gitu, yang kualitas dan jenisnya seperti yang saya mau,” kenang Novi.

Menurutnya, Busy Book hasil coba-coba buatannya sendiri cukup berhasil mengalihkan perhatian sang anak dari gadget. Novi pun mengunggah kesuksesannya ini di akun media sosial pribadinya. “Dari situ saya iseng aja sebenernya untuk upload, dan ternyata banyak tertarik dengan permainan tersebut,” ujarnya.

Baca Juga : Peluang Pasar Produk Mainan Anak

Menilik masih jarangnya penjual Busy Book saat itu, Novi mulai melihat sektor ini sebagai suatu peluang bisnis yang menarik. Berawal dari hal inilah, ia kemudian mulai melayani pesanan yang masuk dari teman-teman dan kalangan terdekatnya. Tak disangka, bisnis ini kemudian berkembang pesat.

Solusi Bagi Kalangan Ibu Rumah Tangga Urban

Dikatakan Novi, bahwa saat awal menerima pesanan, ia tidak fokus pada bisnis ini sebagai penghasil keuntungan. Setelah berbagi tentang masalah anak dan solusi yang ditemukannya lewat media sosial, banyak kalangan ibu rumah tangga yang juga bercerita sedang mengalami problem senada. “Karena kesibukan sebagai orangtua bekerja, kemudian akses terhadap gadget dan teknologi yang sekarang sangat mudah dan kurangnya kontrol dari orangtua sendiri, berujung pada ketidakbaikan terhadap anak-anak kita,” jelasnya panjang lebar. Novi juga sadar bahwa saat itu banyak orangtua yang masih bingung mencari jalan keluar bagi anak-anak mereka dalam melepaskan kebiasaan bermain gadget.

Dari hal inilah ia kemudian ingin berbagi dan menciptakan solusi bagi problema tersebut dalam bentuk permainan aktivitas yang ditemukannya. Maka ia pun merintis Fox and Bunny, dengan produk pertama berupa Busy Book yang dibuatnya dengan bahan kain dan benang di tahun 2016. “Alhamdulillah, perkembangan Fox and Bunny di mata saya cukup pesat dalam lima tahun ini,” ujarnya.

Baca Juga: Unique Selling Proposition

Berkembang Lewat Beragam Tantangan Dalam Berbisnis

Perjalanan bisnis Fox and Bunny selama lima tahun belakangan sudah pasti memiliki hambatan dan tantangan tersendiri. Baik yang hanya berupa angin lalu maupun yang masih membekas dalam memori. “Misalnya saja, kita pernah ada dalam kondisi di mana marketing-nya cukup berlari, tapi produksinya belum bisa memenuhi kapasitas,” papar Novi. Keadaan sebaliknya pun pernah ia alami. Menurutnya, itu adalah hal-hal klasik yang selalu menjadi pekerjaan rumah sendiri untuk UKM sekelas bisnisnya.

Selain itu, Novi juga bercerita tentang pengalamannya bekerja sama dengan perusahaan besar yang belum pernah ia alami sebelumnya. Dalam proses kerjasama tersebut, ada tantangan- tantangan yang membantu mereka berkembang sekaligus belajar banyak hal. Salah satunya adalah tentang bagaimana menjalankan perjanjian dan mematuhi kontrak yang notabene cukup sulit bagi usaha sekelas Fox and Bunny. “Tidak menutup kemungkinan bahkan belajarnya itu juga dibarengi dengan kerugian karena kekurangan ilmu dari segi manajamen kita ,” ujarnya. Meski begitu, setelah berhasil melalui tantangan tersebut, Novi justru bersyukur atas banyak pelajaran berharga yang diperolehnya.

Di tahun 2019, Fox and Bunny juga sempat diberikan kesempatan oleh Dinas Perindag Sleman untuk mengikuti ajang bergengsi, yaitu pameran di Inakraf di Jakarta tahun 2019. Pameran ini menghadirkan pengalaman baru bagi Novi dan timnya. Sebab sebelumnya, mereka selalu berdagang dengan sistem full online dan belum pernah melayani penjualan langsung alias offline. Inilah yang menjadikan pameran tersebut sangat berkesan. Setelahnya, Fox and Bunny juga berhasil menjalin kerjasama dengan beberapa public figure ternama. “Itu menurut kami suatu pencapaian yang luar biasa karena memang dulu menjalankan bisnis ini tidak ada bayangan ke sana. Bayangannya hanya untuk berbagi solusi kepada sesama orangtua yang memiliki masalah sama,” cerita Novi.

Baca Juga: Pentingnya Berjejaring dengan Supplier dan Kriteria Pemilihannya

Tantangan berbisnis paling anyar yang mereka hadapi tentu adalah berusaha bertahan di masa pandemi. Ya, awal pandemi merupakan masa-masa yang lumayan berat untuk Fox and Bunny. Untuk bertahan, mereka sempat beralih memproduksi alat-alat APD yang memang tinggi pemesanannya di tengah bencana wabah. “Karena memang Fox and Bunny ini sebagian besar produknya terbuat dari bahan kain sehingga proses [produksi] nya mirip-mirip konveksi,” jelas Novi.

Semakin lama, ia mengakui timnya semakin akrab dengan pandemi. Bisnis mereka tetap bertahan dengan terus berinovasi dan menyesuaikan antara strategi marketing dengan kebutuhan pasar terkini. “Tapi yang paling penting adalah rajin berinovasi sehingga tidak tergilas oleh ricuhnya amsa pandemi,” ujar Novi. Selain itu, ia juga menempatkan kekompakan tim sebagai prioritas, karena memang inilah yang sangat dibutuhkan untuk tetap selamat di masa pandemi. Diakui Novi, meski pesanan sempat menurun, namun kebutuhan ibu dan anak akan mainan edukasi yang tepat masih kuat dan produknya masih banyak dicari hingga sekarang.

Menjadi Pemenang Pasar Lewat Inovasi dan Kualitas

Selama lima tahun belakangan, respon masyarakat terhadap Fox and Bunny memang sangat baik. Bisnis yang awalnya hanya menjual Busy Book untuk bayi dan balita ini terus berkembang lewat inovasi yang konsisten. Saat ini, mereka juga mengeluarkan produk lain, seperti Sticker Books dan Buku Pratulis untuk balita, My First Calendar untuk membantu anak memahami konsep tanggal, bulan dan tahun, serta Map Of The World yang membantu si kecil mengenal negara, benua, dan bumi yang kita tinggali.

Baca Juga : Membangun Tim Dengan Budaya Inovasi

Novi juga tak lupa mengembangkan produk-produk mainan yang melibatkan keaktifan dan kreativitas anak. Di antaranya adalah Ensiklomat, sebuah permainan ular tangga yang berlatar sejarah dan pengetahuan umum tentang Indonesia dan Dunia. Ada pula Kaus Tulis, lengkap dengan alat tulis dan gambar yang bisa digunakan anak untuk menghias kausnya serta permainan Wooden Stack yang mampu merangsang imajinasi si kecil. Tak ketinggalan, Fox and Bunny juga menyediakan kebutuhan anak lainnya, seperti Masker Anak, Growth Chart, Swaddle alias kain bedong, Fluffy dan Wooden Teether, serta Sajadah dengan desain menarik.

Kuncinya, tetap adalah inovasi dan kemampuan mereka mempertahankan kualitas produknya. “Masyarakat jadi semakin yakin bahwa Fox and Bunny bisa menyajikan mainan edukasi terbaik untuk putra-putri mereka,” papar Novi dengan sumringah. Ke depannya, dari segi branding, ia berencana untuk terus mengukuhkan brand Fox and Bunny sebagai pelopor Busy Book Pertama di Indonesia dan menjadi yang terdepan dalam produk aktivitas anak.

Tak hanya itu, ia juga menargetkan pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri. Tujuan Novi pun masih belum berubah sejak awal mendirikan bisnisnya. “Saya ingin lebih banyak anak yang teredukasi dan aktif bermain dengan media busy books dan mainan edukasi lainnya dari Fox and Bunny,” ujar Novi. Ketergantungan terhadap gadget memang masih menjadi salah satu masalah utama dalam perkembangan anak di era digital ini. Dan dalam menyikapinya, Fox and Bunny secara konsisten berusaha hadir sebagai solusi terbaik bagi para ibu.

Baca Juga : Menjamin Kepuasan Pelanggan dan Kepercayaan Mitra Bisnis Lewat Kontrol Kualitas


Referensi :

Wawancara langsung dengan Novia Candra Dewi, owner Fox and Bunny, via chat WhatsApp

https://foxandbunny.id/products

 
Komentar (0)
Sedang Mengirim komentar...
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
1000 character left

Rekomendasi Artikel

Rekomendasi Artikel Lainnya

X REGISTRASI
UMKM