Closeup shot of an entrepreneur working from home on his personal finances and savings

Sahabat Wirausaha, apakah ada di antara kita yang merasa kesulitan menabung? Mungkin ada yang penghasilannya rendah sehingga sulit untuk menabung. Ada yang boros karena pengeluarannya banyak sehingga tidak bisa menabung. Ada juga yang bilang penghasilannya sudah besar tetapi uangnya habis terus.

Masalahnya mungkin terletak pada cara kita menggunakan uang setiap bulannya. Karena kebiasaan itu, kita jadi punya banyak pengeluaran dan sulit mengontrol keuangan pribadi. Akibatnya kita tidak bisa menyisihkan penghasilan untuk menabung.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas tips menabung yang efektif. Tentunya sebagai pelaku usaha, Sahabat Wirausaha ingin punya tabungan yang banyak, bukan? Mari simak penjelasannya berikut ini.


Strategi Meningkatkan Jumlah Tabungan

Menabung adalah salah satu kebiasaan sehat finansial yang perlu kita terapkan. Dengan menabung, kita belajar menghargai penghasilan yang sudah diterima dan menggunakannya terhadap hal-hal yang benar-benar kita butuhkan.

Walaupun penghasilan masih sedikit, berusahalah untuk tetap menabung. Karena dengan menabung, kita belajar menghargai uang yang sudah diterima. Ketika kita bisa mengatur keuangan pribadi secara sehat, maka kita juga bisa mengelola urusan finansial usaha dengan baik.

Baca Juga: Sistem Informasi Debitur dan Sistem Layanan Informasi Keuangan OJK

Bagaimana cara agar kita bisa menabung dan jumlahnya semakin bertambah? Di artikel kali ini, ada tips membuat tabungan semakin meningkat dari Mas Arli Kurnia, seorang coach dan entrepreneur, yaitu dengan cara menerapkan kebiasaan positif dalam mengelola keuangan. Apa saja kebiasaan itu?

1. Merencanakan Sebelum Mengeluarkan Uang

Apakah saat ini kita sudah menerapkan prinsip dasar mengelola keuangan? Yaitu merencanakan sebelum mengeluarkan uang. Kalau iya, kita harus mulai merubah kebiasaan itu dengan merencanakan pengeluaran sebelum membelanjakannya.

Kebanyakan orang mengeluarkan uang begitu saja tanpa direncanakan sebelumnya. Ketika baru memperoleh uang, biasanya langsung dibelanjakan untuk berbagai macam kebutuhan dan keinginan. Uang yang dikonsumsi begitu saja tanpa perencanaan akan membuat uang habis tanpa terasa. Kita lupa berapa uang yang sudah dikeluarkan karena tidak pernah direncanakan dan dicatat. Tentu ini hal tidak baik bagi kondisi finansial.

Baca Juga: Menyiapkan Company Profile, Rencana Usaha, dan Proposal Bisnis untuk Mengundang Investor

Kalau tidak merencanakan pengeluaran, kita jadi sembrono membelanjakan uang. Awalnya tidak ada rencana jalan. Tidak ada rencana beli hp baru, malah beli hp baru. Tidak ada rencana upgrade mobil, malah upgrade mobil. Sesuatu yang awalnya tidak kita inginkan, tetapi tiba-tiba ingin membelinya, inilah yang harus diubah kebiasannya.

Sebaiknya setelah menerima uang, kita simpan dulu. Lalu, buatlah rencana atau alokasi pengeluaran sebelum dibelanjakan. Berapa yang akan digunakan untuk konsumsi bulanan, membayar pinjaman, rekreasi, dan sebagainya. Hal ini dilakukan agar kita sadar batasan pengeluaran dari masing-masing pos anggaran sehingga kita tidak membelanjakannya di luar batas yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Seputar Cash on Delivery (COD) yang Wajib Diketahui

Catat dan hitung semua pengeluaran yang kita keluarkan sehingga kita tahu berapa jumlah uang yang dibelanjakan setiap transaksi. Dengan begitu kita selalu sadar jumlah pengeluaran yang dikeluarkan pada setiap transaksi.

2. Efisien Dalam Segala Hal

Sahabat Wirausaha, tahukah jika kebiasaan efisien yang kita terapkan dalam aktivitas sehari-hari berpengaruh juga pada kebiasaan kita dalam menggunakan uang? Kalau dalam aktivitas sehari-hari terbiasa tidak efisien, kita akan menjadi tidak efisien juga dalam mengelola uang.

Kalau cukup makan satu piring, kenapa harus makan dua piring. Kalau bisa mandi dengan air seember, kenapa harus pakai air dua ember. Kalau kita bisa mengecilkan AC, kenapa harus membesarkan AC. Dengan boros mengonsumsi, uang yang kita belanjakan juga akan semakin besar. Setuju?

Baca Juga: Kartu Debit, Kartu Kredit

Efisien adalah kebiasaan. Orang-orang yang efisien memiliki uang yang jauh lebih banyak. Mengapa? Karena orang yang efisien tidak hanya menerapkan kebiasaan itu pada caranya mengonsumsi barang, tetapi juga caranya bekerja.

Orang yang terbiasa efisien bisa melakukan sesuatu lebih banyak dengan jumlah resource (sumber daya) yang sama. Misalnya ada dua orang yang sama-sama punya penghasilan per bulan sepuluh juta. Si A hanya bisa melakukan 10 hal dan si B bisa melakukan 12 hingga 15 hal yang bermanfaat. Hal ini karena B punya kebiasaan untuk efisien, melakukan sesuatu dengan pas. Kebiasaan untuk efisien ini membuat kita dapat mengumpulkan uang lebih cepat.

Baca Juga: Menggunakan Mobile Banking Dalam Pencatatan Keuangan

3. Lupakan Jumlah Tabungan

Mungkin ini terdengar konyol. Tetapi kebiasaan untuk melupakan jumlah tabungan adalah resep yang penting untuk kita terapkan. Karena kalau jumlah tabungan diingat-ingat terus, kita akan semakin berat memikirkannya. Kalau sudah berat, kita malah merasa frustasi. Kalau sudah merasa frustasi, emosi jadi tidak stabil. Kondisi ini justru semakin tidak baik dampaknya bagi kondisi finansial kita.

Baca Juga: Tips Mudah Bikin Laporan Keuangan Dengan Aplikasi Digital

Lalu sebaiknya bagaimana? Ketika kita punya rencana untuk mengumpulkan tabungan pada jumlah tertentu, misalnya untuk renovasi rumah, beli kendaraan baru, dan sebagainya, sebaiknya kita tetapkan berapa target yang dibutuhkan. Cukup secara rutin sisihkan saja uang tabungannya dari pendapatan. Setiap kali kita sisihkan, lalu lupakan. Besok cari uang lagi, sisihkan, lalu lupakan. Sebaiknya kita fokus saja mengumpulkan dan menyisihkan uang, tidak perlu terlalu sering menghitung jumlah tabungan.

4. Mengelola Uang Kecil

Jangan remehkan uang pecahan kecil yang kita punya, karena kalau dikumpulkan, uang kecil pun bisa menjadi banyak. Sahabat Wirausaha, ternyata kebiasaan kita mengelola uang kecil ini mempengaruhi kebiasaan kita dalam mengelola uang besar. Dengan menghargai uang kecil yang dimiliki, kita akan menghargai uang besar yang dimiliki.

Melatih kebiasaan mengelola keuangan justru harus dimulai dari yang kecil. Kalau kita punya uang kecil, kelola dengan sebaik mungkin. Kalau uang kecil ini ditata dan dikumpulkan secara rutin, setahun, dua tahun, kita akan kaget dengan jumlah yang terkumpul. Jika sudah terbiasa mengelola uang kecil, maka kita bisa mengelola uang yang besar.

Baca Juga: Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi UMKM

Uang itu, berapapun jumlahnya, mau pecahan kecil atau besar, sama-sama uang. Kalau kita terbiasa menyepelekan uang kecil, maka secara emosional akan terpengaruh ketika mengelola uang yang lebih besar. Orang yang tidak bisa kelola uang besar, sudah pasti ia tidak bisa kelola uang yang besar. Begitu juga sebaliknya.

Latihlah dengan kebiasaan menyisihkan dan mengelola uang kecil. Kumpulkan uang kecil di tempat yang baik, lalu kita bisa menggunakannya ketika uang sudah terkumpul dalam jumlah tertentu.

5. Kebiasaan Menunda Pengeluaran

Apakah Sahabat Wirausaha terbiasa membeli barang-barang mewah untuk gengsi? Atau apakah ketika sedang jalan-jalan ke mall, melihat barang bagus langsung dibeli? Nah, ternyata ini salah satu kebiasaan yang menyebabkan tabungan sulit bertambah. Terlebih jika tidak membuat perencanaan keuangan dengan baik, semakin kita tidak bisa mengontrol pengeluaran.

Mengenal QRIS: Metode Pembayaran Digital Baru yang Bermanfaat Bagi UKM

Salah satu cara untuk melihat apakah barang yang kita inginkan itu benar-benar kita butuhkan atau tidak adalah tunda sampai besok. Jadi ketika kita sedang jalan-jalan ke mall, lalu tiba-tiba ingin beli handphone bagus, tas bagus, atau sebagainya, jangan langsung beli. Tunda sampai besok walaupun kita mampu membayarnya saat itu juga.

Apa yang terjadi? Ketika pulang ke rumah, kita biasanya baru kepikiran kalau barang yang diinginkan tadi sebenarnya tidak kita butuhkan. Biasanya hanya keinginan sesaat karena kita membayangkan akan terlihat keren menggunakannya atau tertarik karena melihat tampilan fisik barang itu.

Baca Juga: Inilah Aplikasi Akuntansi yang Membantu UMKM

Kalau barang yang kita miliki masih layak pakai dan belum rusak, sebenarnya tidak penting untuk membeli yang baru. Jadi yang penting barang yang kita punya itu masih berfungsi dengan baik dan sesuai kebutuhan kita.

Sahabat Wirausaha, menabung adalah salah satu kunci sukses finansial. Dengan menerapkan kebiasaan itu, kita seperti melatih diri sendiri untuk menghargai uang yang diperoleh dan membelanjakannya untuk sesuatu yang benar-benar kita butuhkan. Menghamburkan penghasilan tanpa perencanaan, apalagi menggunakannya untuk memenuhi gengsi dan keinginan saja harus dihindari karena tidak sehat bagi kondisi finansial kita.

Baca Juga: Pengertian Bankers' Acceptance

Kebiasaan mengatur finansial pribadi ini tentu akan mempengaruhi cara kita mengelola keuangan usaha. Kalau sudah terbiasa mengatur keuangan pribadi dengan tepat, maka kita juga akan mengatur keuangan usaha dengan tepat. Ingat, bahwa kebiasaan besar bermula dari kebiasaan kecil yang dilakukan berulang-ulang.

Menarik sekali topik ini ya Sahabat Wirausaha. Jika tertarik menyaksikan videonya lebih lanjut, silakan mengunjungi tautan berikut Lima Kebiasaan yang Membuat Tabungan Semakin Meningkat. Mari kita mengelola keuangan pribadi dan usaha secara lebih baik.