Sumber gambar: Ilustrasi dari cahyogya.com
Selama ini kebijakan terkait penanganan limbah bisnis lebih banyak menyoroti industri dengan skala besar saja. Padahal, usaha dengan kapasitas menengah dan kecil juga sebenarnya membutuhkan perhatian serius dalam pengelolaan limbah ini.
Tapi bukan tidak mungkin, jika limbah tersebut dapat diolah lebih lanjut menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Misalnya limbah tersebut dimanfaatkan menjadi energi terbarukan atau produk-produk baru yang bernilai ekonomis.
Baca Juga: Jawa Classic, Mengulik Limbah
Menjadi Apik dan Menarik
Definisi
Pada dasarnya, limbah sendiri diartikan sebagai produk buangan yang dihasilkan dari proses produksi industri atau rumah tangga. Nah, keberadaan limbah di alam tentunya jika tidak dikelola dengan baik, maka dapat merusak lingkungan. Loh, kan dampaknya ke lingkungan, terus dampak ke manusianya memangnya ada? Tentu saja ada.
Limbah industri atau rumah tangga dapat mempengaruhi kualitas tanah, air dan udara. Bisa dibayangkan, dengan seiring waktu, pencemaran lingkungan akibat limbah bisnis akan menurunkan kualitas kehidupan, terutama kesehatan manusia.
Lalu pertanyaannya, gimana ya cara memisahkan dan membuang limbah bisnis yang kita kelola itu dengan baik? Penasaran? Yuk, kita intip sejumlah tips berikut terkait pengelolaan limbah bisnis.
Ketahui Limbah Apa yang Akan Dihasilkan dan Pilah Sampah
Sebelum mengelola limbah, Sahabat Wirausaha harus tahu dulu nih, limbah yang dihasilkan dari bisnisnya itu apa, apakah akan menghasilkan limbah cair, padat atau yang lainnya. Nah, biasanya untuk lebih memudahkan dalam mengelola limbah, maka yang dapat Sahabat Wirausaha lakukan adalah pilah-pilah sampah.
Baca Juga: Kanagoods, Melangkah Dengan Produk
Fashion Berkelanjutan
Sahabat Wirausaha bisa menyediakan tempat sampah yang berbeda sesuai jenis sampah. Misalnya untuk sampah organik, anorganik, atau wadah untuk sampah kering dan cair. Untuk sampah organik, Sahabat Wirausaha bisa memanfaatkannya untuk berbagai hal, seperti menjadi pupuk kompos, atau menjadi pakan ternak jika memiliki hewan ternak, atau bisa disumbangkan bahkan dijual kepada bank sampah atau pihak yang membutuhkan.
Sementara itu, untuk sampah yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan lagi, bisa diolah menjadi hal bermanfaat bahkan benilai ekonomis, misalnya membuat kerajinan dari kertas, botol minuman, plastik, hingga kaleng-kaleng bekas. Oiya, Sahabat Wirausaha jangan lupa mengganti alas wadah sampah dengan bahan koran atau kardus.
Baca Juga: Pengertian Daur Ulang
Untuk limbah cair, sebelum membuang limbah cair ke badan air atau lainnya, sebaiknya Sahabat Wirausaha harus memastikan terlebih dahulu bahwa limbah cair yang dibuang telah aman bagi lingkungan. Nah, berikut ini ada beberapa cara pengolahan limbah cair yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Pengolahan limbah secara fisika
Caranya dengan memisahkan material-material pengotor yang kasat mata serta berukuran cukup besar dengan menggunakan penyaringan atau perlakuan fisik. Prosesnya bisa meliputi sedimentasi, , floatasi, penyerapan (absorbs), dan penyaringan (screening);
Baca Juga: Cerita Inspirasi, Bhoomi Art
2. Pengolahan limbah secara kimia
Penambahan bahan kimia juga bisa digunakan untuk mengendapkan atau memisahkan bahkan menghilangkan zat-zat pengotor dalam limbah cair tersebut. Prosesnya bisa meliputi koagulasi, oksidasi, penukar ion, degradasi, ozonisasi, dan lain-lain.
3. Pengolahan limbah secara biologi
Menggunakan biota hidup atau mikroba juga bisa untuk menguraikan zat-zat pencemar di dalam limbah cair. Prosesnya bisa meliputi aerobik, anaerobik, dan fakultatif.
Baca Juga: Mengejar Sertifikasi Pemerintah Untuk Fesyen Berkelanjutan
Memanfaatkan Limbah Menjadi Energi Terbarukan
Pemanfaatan lebih lanjut limbah bisnis sangat berpotensi dalam meningkatkan pendapatan sekaligus ketahanan energi bagi pelaku UMKM itu sendiri. Seperti yang sudah Sahabat Wirausaha ketahui, suatu kawasan bisa saja memiliki banyak pelaku UMKM.
Nah, energi yang dapat diproduksi dari limbah aktifitas UMKM ini, jika dimanfaatkan dalam suatu sistem yang memadai, maka dapat menghasilkan manfaat yang sangat luar biasa, seperti energi terbarukan.
Sebagai contoh, industri meubel dan pengolahan kayu itu pasti akan menghasilkan limbah serbuk gergaji dan sisa kayu, yang mana limbah tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan dan diolah sebagai bahan bakar, lho! Begitu juga dengan bisnis di bidang peternakan/penggemukan sapi, bisnis ini nantinya akan menghasilkan limbah berupa kotoran sapi.
Baca Juga: 10 Wirausaha Inovatif yang Ramah
Lingkungan
Nah, limbah tersebut juga ternyata masih bisa dimanfaatkan untuk dilah menjadi energi yaitu biogas. Contoh lainnya lagi yaitu UMKM penggilingan kacang. Bisnis ini pasti akan menghasilkan limbah kulit kacang, yang mana dapat digunakan sebagai bahan bakar layaknya kayu bakar.
Pemerintah kota Baubau pernah berhasil memanfaatkan sampah menjadi energi terbarukan yaitu gas metana yang bermanfaat untuk masyarakat di sana.
Belajar dari Pebisnis Lain
Belajar hal-hal baik bisa diperoleh di mana saja dan dari siapa saja, termasuk pebisnis lain. Jadi jangan pernah malu untuk belajar dengan siapapun, ya! Nah, terkhusus untuk Sahabat Wirausaha yang bergelut dalam bisnis kuliner atau makanan, juga bisa mengadopsi cara yang dilakukan IKEA Food dalam mengelola limbah makanan yang mereka produksi. Berikut langkah-langkah yang IKEA Food lakukan dalam mengurangi limbah makanan :
1. Cegah limbah makanan dari sumbernya.
Dalam menjalankan program ini, mereka berfokus pada upaya pencegahan dan daur ulang. Pengurangan limbah makanan di restorannya dimulai dari bagian dapur, yang mana mereka menerapkan lewat pendekatan Track, Monitor dan Reduce setiap harinya —untuk mengurangi jumlah makanan yang terbuang. Dari hasil laporan sistem Waste Watcher, perusahaan perabot ini lalu akan menganalisis cara terbaik untuk mengurangi sampah makanan.
Baca Juga: Mengejar Sertifikasi Pemerintah Untuk Fesyen Berkelanjutan
2. Selain mengawasi sistem dapur
IKEA bekerja sama dengan Waste4Change, mereka juga menghindari pembuangan sampah organik agar tidak menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang kemudian dapat menyebabkan dampak buruk terhadap lingkungan, yaitu dengan cara mendaur ulang limbah sampah makanan menjadi kompos dan pengembang biak larva lalat Black Soldier Flies (BSF). Serangga ini dapat membantu dan mengurangi limbah organik.
3. Terus berusaha dan belajar bersama
Setelah berhasil melakukan pengelolaan limbah sampah makanan di internal, IKEA Indonesia juga turut mengajak masyarakat untuk melakukan hal serupa, khususnya bagi para pebisnis di bidang kuliner. Salah satunya dengan meningkatkan kesadaran akan isu limbah sampah makanan di Indonesia sejak dini.
Baca Juga: Manfaat Memberdayakan Perempuan Dalam Bisnis
Menyikapi Sisa Minyak Jelantah
Sahabat Wirausaha yang memiliki usaha khususnya berkaitan dengan minyak goreng, ada baiknya jangan membuang sisa minyak atau yang biasa kita sebut dengan minyak jelantah. Karena ternyata, minyak jelantah itu bisa dimanfaatkan kembali, lho. Misalnya menjadi biodiesel yang merupakan bahan bakar tidak beracun.
Minyak jelantah tersebut dapat kita tampung terlebih dahulu dalam wadah tersendiri, kemudian bisa kita sumbangkan atau jual ke perusahaan pengolahan minyak goreng jelantah, seperti CV. Artha Metro Oil atau Sahabat Wirausaha juga bisa cari di Google terkait perusahaan terdekat. Namun pastikan jika perusahaan tersebut memiliki izin operasional yang jelas.
Baca Juga: Cerita Dibalik Perjalanan Bisnis Aisyah Cake and Cookies
Mengelola Sampah Berbahaya
Kira-kira apa saja sampah yang masuk dalam kategori berbahaya? Nah, jenis sampah ini bisa datang dari baterai, berbagai produk tinta, berbagai produk obat dan jamu. Untuk Sahabat Wirausaha yang berkaitan dengan hal tersebut dapat lebih bijak mengelola limbahnya. Sahabat Wirausaha dapat menyimpannya terlebih dahulu untuk kemudian diserahkan kembali ke produsen untuk diolah atau dimanfaatkan kembali, atau bisa juga dijual ke pihak pengolah. Sekali lagi, cek juga pihak pengelola agar tidak disalahgunakan.
Saatnya Menerapkan Hidup yang Berkesadaran Lingkungan!
Setelah membaca semua tulisan dalam artikel, pastinya Sahabat Wirausaha sudah lebih paham dong pastinya, bahwasannya bijak dalam mengelola limbah bisnis bukan hanya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, namun juga penting untuk keberlangsungan hidup manusia itu sendiri.
Jadi, ingat selalu ya, tips yang sudah di jelaskan di atas terkait memisahkan dan membuang limbah bisnis yang baik itu di mulai dari mencari tahu limbah apa saja yang akan dihasilkan, kemudian memilahnya, memanfaatkan limbah lebih lanjut, berani belajar dari pebisnis lain, bijak dalam menyikapi limbah minyak goreng jelantah, dan terakhir bijak dalam mengelola limbah berbahaya.
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.