Dalam investasi saham, ada istilah yang berkaitan dengan pembatasan saham. Misalnya seperti istilah Auto Rejection Atas (ARA) dan Auto Rejection Bawah (ARB). Pembatasan tersebut bertujuan untuk melindungi investor dari pergerakan saham yang kemungkinan bisa merugikan para pemegang saham.

Baca Juga: Ragam Skema Jual Beli Saham Perusahaan yang UKM Perlu Tahu

Nah, untuk lebih memahami istilah tersebut, mari simak artikel berikut. Pada artikel kali ini akan lebih fokus membahas mengenai Auto Rejection Bawah.


Pengertian Auto Rejection Bawah

Auto Rejection Bawah (ARB) merupakan pembatasan transaksi saham dimana harga saham turun secara anjlok sampai menyentuh batas minimal yang ditetapkan oleh bursa dalam satu hari perdagangan. Maka secara otomatis, saham tersebut akan mengalami pembatasan atau ARB.

Baca Juga: Cara Menghitung Nilai Perusahaan Untuk Negosiasi Penanaman Modal Ekuitas/Saham


Ketentuan Auto Rejection Bawah

Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor Kep-00023/BEI/03-2020, Batasan ARB yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut:


Ciri Auto Rejection Bawah

Setelah mengetahui pengertian dari ARB, maka selanjutnya ketahui pula ciri-ciri dari pemberlakuan ARB di pasar bursa. Pertama, biasanya tidak akan ditemukan lagi antrian beli (order) pada saham yang mengalami ARB. Kedua, bisa dengan melakukan perhitungan ARB itu sendiri.

Baca Juga: Implikasi Masuknya Investor Ekuitas

Contoh, sebuah saham B ditutup pada harga Rp 1.000 di hari kemarin, maka ARB pada harga saham tersebut adalah sebesar 7%, dan perhitungannya adalah sebagai berikut:

Rp1.000 - (Rp1.000 x 7%) = Rp970

Dari perhitungan di atas, maka ARB untuk saham B adalah sebesar Rp970.


Manfaat Auto Rejection Bawah

Menurut sistem bursa, saham yang melampaui batas tertentu maka secara otomatis akan mengalami auto rejection. Namun, ternyata mekanisme tersebut memberikan dampak yang baik terutama bagi para pemegang saham. Berikut beberapa manfaat yang bisa dirasakan:

Baca Juga: Memahami Hal-Hal yang Wajib Dirumuskan dalam Term Sheet dengan Investor

  • Mengontrol pergerakan saham supaya tidak terlalu ekstrem
  • Menjaga nilai saham agar tidak anjlok
  • Meminimalisir kerugian perusahaan yang nilai sahamnya mengalami penurunan

Demikianlah, penjelasan mengenai pembatasan saham yang terjadi di pasar modal. Namun, masih banyak lagi istilah yang akan ditemukan dalam pasar modal. Untuk itu, tidak ada salahnya jika Sahabat Wirausaha, mencari lebih banyak lagi istilah lainnya dalam dunia saham.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.