Cara Anti-Boncos Atasi Kenaikan Harga Bahan Baku Jelang Bulan Suci Ramadhan

Cara Atasi Kenaikan Harga Bahan Baku - Jelang bulan Ramadhan, harga bahan-bahan pokok diberitakan mengalami kenaikan. Dilansir dari Merdeka.com, beberapa diantaranya adalah harga minyak, gula, telur, terigu, ikan, bawang, dan beras.

Bagi pengusaha kecil dan menengah, terutama yang berkecimpung di industri kuliner dan makanan ringan, hal ini tentu menjadi tantangan sendiri. Apalagi, bulan Ramadhan biasanya menjadi masa ketika penjualan di sektor ini mengalami peningkatan drastis.

Nah, agar tidak keburu boncos saat berjualan sebulan ke depan, simak beberapa tips berikut untuk menyiasati kenaikan harga bahan baku produk.


8 Cara Atasi Kenaikan Harga Bahan Baku

Jika Sahabat Wirausaha menjalankan bisnis kuliner, harga bahan baku pokok yang naik tentu jadi problema sendiri. Tidak perlu bingung, berikut adalah beberapa trik yang bisa kita terapkan dalam menghadapinya :

1. Kemas Menu Lama Dengan Nama Baru

Umumnya, tiap bakery, restoran, dan kafe memiliki menu andalan yang jadi favorit pelanggan. Nah, saat harga bahan baku naik, kita tidak bisa memproduksinya dengan harga atau porsi yang sama. Karenanya, Sahabat Wirausaha bisa menyiasati hal ini dengan menciptakan menu baru. Isinya tak jauh berbeda dengan menu lama yang jadi favorit tadi.

Hanya saja, kita bisa menurunkan porsinya sedikit atau memperkecil ukurannya, lalu mem-branding-nya dengan gaya baru. Lewat cara ini, pelanggan tetap bisa memesan menu mereka dengan harga yang sama dan teralihkan perhatiannya dari porsi yang sedikit berkurang. Sementara kita bisa menyesuaikan biaya bisnis yang dikeluarkan.

2. Perkenalkan Menu Bundling

Kita bisa menggabungkan dua varian menu berbeda untuk menjaga kestabilan profit selama periode kenaikan harga bahan baku. Gabungkan menu yang HPP-nya sedang naik (tinggi) dengan menu yang HPP-nya tetap stabil atau rendah.

Misalnya saja, jika Sahabat Wirausaha menjual nasi goreng, dan harga beras, bawang, telur, serta cabai merah sedang naik. Kita bisa menyiasati dengan menggabungkan menu Nasi Goreng Telur dengan Es Teh yang HPP-nya rendah sebagai menu bundling. Dengan perhitungan dan penetapan harga bundling yang tepat, kita bisa menstabilkan profit.

3. Turunkan Spesifikasi Produk

Siasat paling umum adalah menurunkan spesifikasi produk yang bahan bakunya mengalami kenaikan. Namun, hal ini mesti dilakukan dengan sedikit menurunkan kualitas produk selagi tetap mempertahankan kuantitas produksi. Misalnya saja, satu porsi menu yang membutuhkan 200 gram nasi, dikurangi menjadi hanya 150 gram.

Namun, lakukan ini dengan membuat tampilan baru pada menu tersebut, misalnya penempatan nasi yang diacak-acak dan bukan dicetak menggunakan cup. Strategi ini biasanya berhasil jika kita sudah memiliki konsumen loyal yang tidak bermasalah jika produk favorit mereka sedikit berkurang kualitasnya. Tapi ingat, kita tidak bisa melakukan ini terlalu lama dan harus sigap mengembalikan kualitas produk saat harga bahan baku sudah berangsur turun.

4. Gunakan Bahan Baku Substitusi

red and white onion bulbs

Sumber : Unsplash

Agar HPP tetap stabil, kita bisa coba mengganti satu atau dua bahan baku yang sedang mengalami kenaikan harga dengan bahan baku lain yang serupa. Pastikan harga bahan baku substitusi ini tidak berubah dan tetap sesuai dengan budget produksi kita biasanya. Contohnya, saat harga cabai merah keriting naik, kita bisa menggantinya atau mencampurnya dengan cabai keriting hijau yang harganya cenderung stagnan.

Dengan begini, kita bisa tetap menjual produk unggulan dengan harga lama, meskipun rasa yang dihasilkan akan sedikit berbeda. Namun, jangan mengganti semua bahan baku, sebab hal ini bisa mempengaruhi citarasa produk secara keseluruhan. Alih-alih, pilihlah satu-dua bahan sehingga konsumen tidak terlalu merasa berbeda. Jangan lupa untuk amati respon dari konsumen tentang perubahan ini dan mintalah ulasan mereka agar kita tahu efektivitas strategi ini.

5. Tingkatkan Promosi

Alihkan perhatian pelanggan dari kenaikan harga atau turunnya kualitas produk kita dengan meningkatkan promosi. Gunakan juga promosi untuk meningkatkan penjualan sehingga profit bisa tetap terjaga saat harga bahan baku naik. Misalnya saja, kita bisa memberikan diskon harga untuk konsumen yang membeli produk satu lusin atau lebih.

6. Beri Sentuhan Baru Pada Produk

Menurut Jurnal Enterpreneur, salah satu karakter konsumen adalah keinginan mereka untuk tetap mendapatkan lebih daripada yang mereka bayar, alias tidak mau rugi. Karena itu, jika memang harus menaikkan harga, bisa dibarengi dengan meluncurkan wajah baru pada produk.

Salah satu caranya adalah dengan mempercantik kemasan produk atau mengubah desainnya menjadi lebih kekinian. Kita bisa juga mengubah tampilan menu yang akan dinaikkan harganya sehingga terasa lebih fresh dan unik. Lewat cara ini, pelanggan akan merasa kenaikan harga sesuai dengan peningkatan kualitas produk yang dibelinya.

7. Sertakan Bonus Atau Cinderamata

Sekali lagi, jika akan menaikkan harga, kita bisa melakukannya secara elegan. Komunikasikan kenaikan harga ke pelanggan dengan cara yang sederhana, namun informasikan pula jika hal ini hanya bersifat sementara.

Hal ini bisa disampaikan di sebuah kartu kecil yang cantik atau mengumumkannya langsung di kemasan dan menu. Kita juga bisa melakukannya dibarengi dengan pemberian bonus setiap jumlah pembelian tertentu. Atau, sertakan cinderamata berupa barang-barang simpel dengan harga produksi rendah, seperti stiker dan kartu pos.

8. Tingkatkan Volume Penjualan

Meskipun membutuhkan tenaga dan motivasi ekstra, namun meningkatkan target dan jumlah penjualan adalah strategi terbaik dalam menghadapi kenaikan harga bahan baku. Kita tidak perlu menaikkan harga walaupun HPP naik, namun profit yang dihasilkan tetap terjaga.

Strategi ini juga tidak berdampak negatif pada konsumen. Sahabat Wirausaha bisa menambah jam operasional atau menambah lapak di aplikasi food commerce demi meningkatkan penjualan selama periode kenaikan harga.

Jika bersikeras tidak ingin menaikkan harga, kita bisa menyiasatinya dengan memangkas biaya di sisi lain. Evaluasi secara singkat kebutuhan toko kita dan kurangi hal-hal yang sekiranya tidak terlalu dibutuhkan. Misalnya saja, dalam hal kemasan, lakukan evaluasi apakah kita perlu menggunakan kemasan tebal atau cukup dengan kantong plastik saja. Atau kurangi biaya untuk karyawan dengan memanfaatkan digitalisasi keuangan dan pembelian.

***

Meroketnya harga beberapa bahan pokok setiap tahun menjelang hari-hari raya bisa disebabkan banyak faktor. Salah satu diantaranya adalah permintaan pasar yang cenderung tinggi di waktu-waktu tersebut.

Peningkatan demand di bulan Ramadhan cenderung terjadi setiap tahun. Karenanya, kita harus selalu siap dengan berbagai strategi mengatasi kenaikan harga bahan baku. Yuk, terapkan cara-cara di atas untuk menambah keahlian mitigasi bisnis kita dan naik kelas.

***

KUIS BERHADIAH!

Sahabat Wirausaha, tertarik mendapatkan saldo Gopay total senilai Rp 600.000?

Yuk, isi kuis pada tautan berikut https://bit.ly/kuisUKMID

4 orang dengan jawaban paling menarik akan mendapatkan masing-masing saldo Gopay sebesar Rp 150.000 yang akan diumumkan di IG @ukmindonesiaid.

Periode 28-31 Maret 2023