Tips Memisahkan Keuangan Bisnis dan Rumah Tangga – Sahabat Wirausaha, kita tentu sepakat bahwa menjadi seorang IRT (Ibu Rumah Tangga) bukan perkara mudah. Seorang IRT haruslah mengurusi kebutuhan di dapur, kebutuhan suami dan anak-anak, hingga perekonomian keluarga.
Dengan berbagai tanggung jawabnya, membayangkan seorang IRT bisa sukses sebagai pengusaha tentu diperlukan mental dan tekad yang luar biasa kuat.
Ada cukup banyak tantangan bagi seorang IRT dalam menjalankan usaha mereka, termasuk bagaimana memilah finansial untuk kebutuhan bisnis dan kehidupan rumah tangga. Namun tenang saja, Sahabat Wirausaha yang kini menjalani profesi sebagai IRT dan ingin memulai usaha sendiri, ada kok sejumlah tips memisahkan keuangan bisnis dan rumah tangga yang bisa diterapkan, sehingga kedua sisi kehidupan itu bisa berjalan seimbang. Seperti apa? Simak terus ulasannya dalam artikel berikut ini.
Kenapa Harus Pelajari Tips Memisahkan Keuangan Bisnis dan Rumah Tangga?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, perjalanan seorang IRT menjadi pengusaha jelas butuh proses yang cukup berat. Namun hal ini jangan sampai membuat Sahabat Wirausaha pesimis, karena faktanya di Indonesia ada kok IRT-IRT yang sukses mengelola bisnis tanpa melupakan kewajibannya sebagai seorang istri dan Ibu.
Dilansir Liputan6, sosok IRT yang juga pebisnis sukses sehingga layak jadi inspirasi adalah Lanny Siswadi lewat produk olahan sambal populer miliknya, Sambal Rudy.
Sama seperti Lanny yang memulai usaha di dapur rumahnya dan imbas kegemarannya memasak, Nanik Soelistiowati mengikuti jejak serupa. Owner Pisang Goreng Madu Bu Nanik yang berpusat di Grogol, Jakarta Barat itu adalah salah satu bukti IRT yang sukses jadi pebisnis.
Baca Juga: 5 Tips Menabung Bagi Wirausaha Perempuan, Cara Cerdas Kelola Uang!
Dari dua sosok perempuan luar biasa itu, kita bisa menyimpulkan bahwa kemampuan mereka yang profesional dalam mengelola anggaran rumah tangga dan bisnis di saat bersamaan adalah bukti kalau Ibu-Ibu bisa jadi pengusaha.
Membiarkan keuangan dua sektor ini tercampur, justru akan membuat bisnis hancur dan begitu juga keuangan rumah tangga. Di sinilah pentingnya bagi ibu-ibu pengusaha pemula untuk mulai mempelajari tips memisahkan keuangan bisnis dan rumah tangga secara cermat.
Setidaknya menurut OCBC, ada beberapa manfaat yang bisa Sahabat Wirausaha alami kalau mampu memisahkan keuangan bisnis dan kebutuhan rumah tangga:
1. Disiplin Gunakan Anggaran
Manfaat pertama yang bisa diperoleh saat kalian mampu memisahkan pos-pos keuangan bisnis dan rumah tangga adalah belajar disiplin memakai anggaran.
Bayangkan kalau modal bisnis bergabung dengan biaya keseharian di rumah, bukan tak mungkin kalau kalian akan menggunakannya dalam kebutuhan bisnis atau sebaliknya. Bahkan jika biaya operasional bisnis dipakai untuk kebutuhan pribadi, usaha yang sedang dirintis bakal bisa cepat gulung tikar.
2. Paham Performa Bisnis
Bagaimana supaya bisa tahu bisnis yang dikelola ini meraih untung atau malah merugi besar? Mengecek catatan keuangannya. Di sinilah manfaat jika Sahabat Wirausaha memahami tips memisahkan keuangan bisnis dan rumah tangga secara tepat.
Karena saat kalian memisahkan catatan keuangan bisnis dan rumah tangga, kalian bisa tahu seperti apa pergerakan kas bisnis mulai dari seberapa besar pemasukan, pengeluaran, hingga akhirnya menentukan bisnis yang dijalankan menguntungkan atau tidak.
Baca Juga: Tips Penting! Cara Ibu Rumah Tangga Mengatur Keuangan Usaha dan Keluarga
3. Dasar Keputusan Bisnis
foto: Bench Accounting/UNSPLASH
Lantaran sudah terbiasa memisahkan finansial bisnis dan kehidupan rumah tangga, maka kalian tidak akan kesulitan dalam membuat keputusan bisnis. Misalkan saja, karena catatan keuangan usaha sudah sangat rapi dan terstruktur, kalian akan bisa melihat seberapa besar pemasukannya sehingga bisa digunakan untuk memperluas usaha seperti membuat produk baru hingga menggaet influencer. Pembukuan finansial yang baik juga akan mempermudah bisnis mendapat bantuan dana dari investor.
4. Kebutuhan Hitung Pajak
Sedangkan manfaat terakhir jika keuangan bisnis dan pribadi dipisah, akan mempermudah kalian dalam perhitungan pajak usaha. Jangan sampai kalian membayar pajak terlalu besar karena catatan keuangan amburadul dan tercampur dengan pemasukan rumah tangga.
Sekadar informasi, pajak bisnis biasanya dihitung dari besar keuntungan dalam neraca keuangan sehingga penting memperhitungkan laba bersih secara cermat.
Dengan berbagai manfaat di atas, tentu bagi ibu-ibu rumah tangga yang baru mulai berbisnis wajib mempertimbangkan untuk memisahkan keuangan usaha dan kebutuhan rumah tangga. Jangan sampai langkah awal ini dilewatkan karena bisnis akan bermasalah kedepannya.
Finansial Tetap Seimbang, Ini Lho Tips Memisahkan Keuangan Bisnis dan Rumah Tangga
Dari banyaknya skala bisnis yang dipilih oleh IRT, sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) jadi favorit karena bisa dijalankan dari rumah dengan modal pas-pasan. Hanya saja menurut Bisnis Indonesia, masalah terbesar UMKM adalah manajemen keuangan yang buruk sehingga membuat usaha gulung tikar.
Apalagi dengan status IRT yang punya banyak kewajiban, penting bagi ibu-ibu pengusaha pemula ini mempelajari sejumlah tips memisahkan keuangan bisnis dan rumah tangga berikut ini:
1. Pakai Rekening Terpisah
Dikutip dari Otto Pay, hal paling dasar kalau ibu-ibu rumah tangga pebisnis pemula tak ingin keuangan pribadi dan bisnis tercampur adalah membuat rekening yang terpisah. Lewat rekening terpisah ini kalian bisa memiliki akun yang khusus untuk finansial usaha dan akun berisi keuangan rumah tangga.
Lantaran akun rekening yang dipisah, maka kalian tidak akan khawatir potensi tercampur sehingga saat ada pemasukan untuk bisnis, langsung masuk ke akun rekening usaha dan sebaliknya.
Usahakan juga untuk kedua akun rekening itu memiliki fasilitas layanan ATM setor tunai dan internet atau mobile banking yang memberikan notifikasi ke smartphone. Kenapa begitu? Agar Sahabat Wirausaha bisa tahu dan mengecek keuangan secara real time saat ada perubahan. Jangan cemas jika bisnis masih diawali skala kecil dan pergerakan cashflow usaha masih perlahan, karena besar-kecil keuangan bisnis haruslah dicermati.
2. Tetapkan Sistem Gaji
Tips memisahkan keuangan bisnis dan rumah tangga yang kedua adalah mulai susun sistem gaji. Lho, tapi kan usahanya masih kecil-kecilan? Benar. Tapi itu bukan alasan untuk tidak profesional dalam berbisnis.
Bahkan sekalipun bisnis itu masih dijalankan oleh Sahabat Wirausaha sendiri bersama pasangan misalnya, tetap wajib menetapkan gaji sekalipun nominalnya masih kecil. Tetapkan besaran sistem gaji ini dalam beban pos pengeluaran bulanan yang mampu menggejot target penjualan.
Misalkan saja kalian menetapkan Rp1 juta sebagai gaji bulanan, maka ketika memperoleh omzet Rp5 juta, beban gaji bulanan wajib dicatat. Jika sudah disiplin sejak awal, ketika nanti kalian sudah memiliki karyawan, neraca keuangan akan mampu menyesuaikan. Mungkin saat karyawan bertambah dan skala bisnis makin besar, Sahabat Wirausaha bisa mulai menetapkan target penjualan secara kompetitif.
Baca Juga: Inspiratif! Inilah 5 Mompreneur yang Sukses Mendirikan Bisnis Rumahan Hingga Beromzet Ratusan Juta
3. Variasi Metode Pembayaran
Perkembangan teknologi finansial membuat metode transaksi makin beragam tak hanya memakai uang tunai, tapi juga ada transaksi nontunai menggunakan QRIS, transfer bank, e-wallet, kartu debet/kredit, hingga paylater.
Rupanya teknologi finansial ini bisa Sahabat Wirausaha lakukan sebagai salah satu metode pemisahan keuangan bisnis dan rumah tangga. Kok bisa? Karena transaksi nontunai akan memberikan bukti secara langsung yang bisa disimpan untuk dicatat dalam neraca keuangan.
foto: S O C I A L . C U T/UNSPLASH
Selain itu tidak menyediakan uang tunai dalam jumlah terlalu besar akan membuat Sahabat Wirausaha tanpa sadar jadi lebih disiplin. Karena uang tunai cenderung lebih mudah terpakai untuk kebutuhan pribadi, seperti dilansir dari Hijra.
4. Susun Rencana Anggaran Bisnis
Setelah membuat rekening terpisah, menetapkan sistem gaji dan melakukan metode pembayaran yang variatif, tips memisahkan keuangan bisnis dan rumah tangga berikutnya adalah mulai menyusun rencana anggaran bisnis. Sekali lagi, langkah ini wajib kalian lakukan terlepas dari skala bisnis besar atau kecil.
Dengan menyusun neraca keuangan usaha, kalian akan tahu seberapa besar biaya operasional yang diperlukan, termasuk biaya pemasaran, hingga potensi keuntungan.
Perkara financial planning ini sangatlah penting apalagi kalau modal usaha yang kalian dapat berasal dari pihak lain entah investor, atau kredit perbankan. Dengan begitu modal bisa dikelola lebih efektif.
5. Catat Neraca Keuangan dengan Rapi
Kalau rencana anggaran sudah dibuat, maka bisnis bisa berjalan. Dalam prosesnya, bisnis akan memiliki pos-pos pengeluaran dan besaran penghasilan. Catat semua itu dalam neraca keuangan secara rapi, termasuk bukti-bukti pengeluaran dan pemasukan.
Menurut BukuWarung, supaya pencatatan neraca keuangan bisa rapi dan teliti, Sahabat Wirausaha haruslah disiplin terlebih dulu. Sehingga dengan begitu kalian akan terbiasa hanya menggunakan uang bisnis, alih-alih uang rumah tangga.
6. Persiapkan Dana Darurat
Satu hal yang kadang tidak diketahui para pebisnis pemula adalah keuangan bisnis tak hanya soal pemasukan dan pengeluaran saja. Menurut Mega Syariah, dana darurat adalah salah satu pos keuangan yang wajib ditetapkan selain petty cash dan dana scale up.
Seperti namanya, dana darurat ini merupakan anggaran keuangan saat bisnis bermasalah. Sementara petty cash adalah dana khusus dalam jumlah kecil untuk keperluan operasional dan scale up adalah dana untuk mengembangkan bisnis.
Baca Juga: 6 Usaha Rumahan untuk Ibu Rumah Tangga, Pilihan Buat Tambah Penghasilan
7. Rutin Evaluasi Finansial
Nah, tips memisahkan keuangan bisnis dan rumah tangga yang terakhir adalah rutin melakukan evaluasi finansial. Jadwalnya bisa Sahabat Wirausaha tetapkan mulai dari setiap minggu, bulan, tiga bulan, enam bulan, hingga setahun. Kenapa harus ada evaluasi anggaran?
Supaya kalian dapat mengontrol cashflow usaha, apakah bisnis menguntungkan atau tengah merugi. Lewat tips ini kalian juga bisa menghindari peluang finansial bisnis dipakai untuk kebutuhan rumah tangga.
Bagaimana? Tidak sulit bukan menerapkan sejumlah tips memisahkan keuangan bisnis dan rumah tangga di atas? Ibu-ibu rumah tangga yang baru saja memulai bisnis bisa mencoba langkah-langkah di atas, supaya usaha yang dijalankan mampu mendulang cuan. Menjadikan bukti bahwa IRT tak hanya bisa di rumah saja, tapi mampu memberikan manfaat melalui rumah mulai dari memperoleh penghasilan sendiri, membantu perekonomian keluarga, sampai menyediakan lapangan kerja bagi lingkungan.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.iduntuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- https://bisnisindonesia.id/article/penyebab-bisnis-umkm-bangkrut-tantangan-dan-faktor-utama
- https://www.liputan6.com/bisnis/read/3889840/5-kisah-inspiratif-ibu-rumah-tangga-yang-sukses-bangun-bisnis
- https://www.ocbc.id/id/article/2024/02/27/cara-memisahkan-keuangan-pribadi-dan-usaha
- https://ottopay.id/blog/6-cara-memisahkan-uang-pribadi-dan-uang-usaha/
- https://hijra.id/blog/articles/bisnis/pisahkan-keuangan-pribadi-dengan-keuangan-usaha/
- https://www.megasyariah.co.id/id/artikel/edukasi-tips/simpanan/cara-mengelola-keuangan-usaha
- https://bukuwarung.com/cara-memisahkan-uang-usaha-dan-pribadi/