Bisakah bisnis yang dimulai dari rumah berkembang hingga hasilkan profit milyaran? Jika bicara awal-mula sebuah bisnis, satu hal harus kita ingat : tidak semuanya dimulai dengan kondisi sempurna. Ada bisnis-bisnis yang dimulai saat kondisi ekonomi tengah kacau balau, saat tidak ada pemasukan, namun ada pula yang diawali dengan tak sengaja dan tanpa persiapan.

Di tahun 1939, David Packard dan William Hewlett mendirikan perusahaan Hewlett-Packard dengan modal 538 US dollar yang dikumpulkan dari gaji istri-istri mereka. Perusahaan teknologi yang kelak akan menjadi salah satu raksasa produsen perangkat komputer ini pertama kali beroperasi di garasi rumah David. Produk awal mereka, yaitu sebuah Audio Oscillator (perangkat pengubah suara) dibeli oleh Walt Disney untuk menyempurnakan karya-karya animasinya. Sejak itu, HP mendominasi dunia perangkat elektronik dunia hingga kemunculan Apple Inc. dan Microsoft.

Di kisah lain, ada perusahaan kenamaan Harley Davidson yang juga berawal dari halaman belakang rumah salah satu pendirinya. Tiga bersaudara Davidson dan William Harley memulai bisnis sebagai teman dan berhasil mengembangkan bisnis rumahan mereka menjadi perusahaan motor skala dunia. Begitu pula Apple Inc. yang dimulai oleh dua kawan baik bermodal minim serta Kentucky Fried Chicken (KFC) yang mulanya adalah usaha jualan daging ayam kecil-kecilan.

Meski punya produk dan model bisnis yang berbeda, namun semua perusahaan di atas punya beberapa kesamaan. Empat kesamaan inilah yang menjadikan mereka tahan banting dan mencapai kesuksesan meski dimulai dalam skala kecil.


Kriteria Pebisnis Rumahan Yang Andal

1. Tekun

Agar sukses dalam mengembangkan usaha rumahan, seorang wirausaha harus punya mental pantang-menyerah. Banyak pengusaha besar yang sudah pernah mencoba berbisnis sebelumnya dan bangkrut berkali-kali. Namun, mereka tidak lantas berhenti. Sebaliknya, mereka kerap belajar dari kesalahan dan berusaha menyempurnakan apa-apa yang tidak mereka miliki di pengalaman sebelumnya. Kegigihan untuk bertahan ini justru membantu dan mempersiapkan mereka dalam menghadapi krisis.

Contoh paling dekat adalah saat Colonel Sanders, pendiri KFC, selalu gagal dalam berbisnis di masa mudanya. Meski begitu, ia tidak menyerah dan terus mencoba model-model usaha baru.

Baca Juga: Begini Cara Memulai Bisnis Makanan Rumahan

2. Memiliki Kekuatan Untuk Mandiri

Sebelum memilih berwirausaha, banyak pebisnis kecil dan menengah yang sebelumnya adalah karyawan kantoran. Setiap hari, mereka didikte dan diarahkan tentang tugas-tugas yang harus mereka lakukan. Hidup menjadi terlalu monoton dan orang-orang yang ingin mandiri kemudian beralih untuk mendirikan bisnis sendiri. Kebanyakan dari mereka punya pengalaman buruk dengan atasan dan merasa tidak pernah diberi ruang untuk berkarya di perusahaan. Tak heran jika mereka memilih berbisnis mandiri, dengan karya sendiri, dan tekun mendalaminya.

Salah satu contohnya adalah Steve Wozniak, partner Steve Jobs dalam mendirikan Apple Inc. Sebelumnya, Wozniak adalah karyawan di Hewlett-Packard yang diperbolehkan untuk resign serta berkarya sendiri. Ia punya keahlian di bidang teknologi dan mengembangkan skill miliknya di bawah perusahaan IT besar selama beberapa tahun. Namun, ia juga merupakan pribadi yang mandiri.

Ia ingin mengembangkan sesuatu sendiri, yang bisa ia sebut sebagai karyanya pribadi. Tak berbeda, Steve Jobs juga punya tujuan dan keinginan yang sama. Beberapa tahun setelahnya, mereka mampu mengembangkan Apple Inc. menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar dengan

3. Berani Mengambil Risiko

Saat memulai usaha rumahan, kita harus sadar bahwa kita tengah berdiri di atas kaki sendiri. Nantinya, kita juga harus punya sikap berani dalam menghadapi berbagai risiko dan masalah bisnis. Jenis resiko dan hambatan yang dialami tiap pebisnis tentunya berbeda. Namun, nyaris tak ada pengusaha sukses yang tak pernah : mengalami kegagalan, hampir bangkrut, dan kehilangan modal.

Meski begitu, keberanian mengambil risiko adalah salah satu yang harus kita miliki dalam berbisnis. Baik founder Apple maupun HP, pernah menghadapi tantangan besar, namun mereka tidak takut untuk berinovasi dan mengambil keputusan strategis.

Pada tahun 1939, HP memulai langkah beraninya dengan menciptakan osilator audio, meskipun pasar untuk perangkat ini sangat kecil. Namun, keputusan ini membuka peluang besar ketika Walt Disney memesan osilator tersebut untuk produksi film animasi Fantasia. Langkah ini tidak hanya memberikan pendapatan besar bagi HP tetapi juga menetapkan reputasi mereka sebagai inovator teknologi.

Pada tahun 1984, Apple mengambil risiko besar dengan meluncurkan Macintosh, komputer pribadi pertama yang menggunakan antarmuka grafis (GUI) dan mouse. Meskipun membutuhkan investasi besar dan sempat diragukan oleh banyak pihak, keputusan ini merevolusi industri komputer dan menjadikan Apple pelopor dalam inovasi teknologi.

Contoh lainnya adalah peluncuran iPhone pada tahun 2007, yang dianggap sebagai perjudian besar karena menyatukan ponsel, pemutar musik, dan perangkat internet dalam satu produk. Risiko ini terbukti sukses besar dan mendefinisikan ulang industri teknologi.

Jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru, selama kita memiliki data dan analisis yang mendukung keputusan tersebut.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

4. Tak Berhenti Berinovasi

Usaha sukses yang dimulai dari rumah biasanya punya ide besar dan unik di awal. Keunikan ini kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk membeli produknya. Meski begitu, nilai unik saja tidak cukup untuk melanggengkan bisnis kita dalam jangka panjang. Semua pebisnis rumahan yang sukses, selalu punya inovasi-inovasi sendiri untuk mengembangkan brand mereka.

Berikut ini adalah dua contoh yang paling dekat :

  • Hewlett-Packard : Pada tahun 1984, HP meluncurkan printer laser pertama mereka, yaitu HP LaserJet. Produk ini menjadi revolusi besar di dunia percetakan karena menawarkan kecepatan dan kualitas tinggi dengan biaya lebih rendah dibandingkan metode tradisional. Langkah ini menjadikan HP sebagai pemimpin di pasar printer.
  • Apple: Salah satu inovasi terbesar Apple adalah pengembangan produk ekosistem yang terintegrasi, seperti iPod, iTunes, iPhone, dan App Store. Contohnya, pada tahun 2001, Apple meluncurkan iPod, sebuah perangkat pemutar musik portabel yang diikuti oleh iTunes untuk memudahkan pengguna membeli dan mengelola lagu secara legal. Kombinasi ini mengubah cara orang mendengarkan musik, sementara iPhone di tahun 2007 memperkenalkan era smartphone modern dengan fitur-fitur inovatif seperti layar sentuh penuh dan App Store.

5. Berani Keluar Dari Zona Nyaman dan Berekspansi

Semua pebisnis handal tak hanya berani mengambil inisiatif, mereka juga berani keluar dari zona nyaman. Sebuah bisnis yang sudah stabil sudah seharusnya mengambil langkah ekspansi. Membuka gerai atau toko baru di wilayah yang lebih luas bisa jadi salah satunya. Hal inilah yang dilakukan baik oleh pendiri HP maupun Apple Inc. 

Saat ini, HP telah membuka cabang internasional di benua Eropa dan Asia. Sementara itu, salah satu langkah strategis ekspansi Apple adalah membuka Apple Store pertama di tahun 2001. Langkah ini memungkinkan mereka mengontrol pengalaman pelanggan secara langsung dan membangun loyalitas merek.

Selain itu, ekspansi ke pasar global dengan peluncuran iPhone di berbagai negara secara serentak membuktikan strategi pemasaran mereka yang matang. Apple Inc. juga memperluas ekosistemnya dengan menciptakan layanan seperti App Store dan iCloud, yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Baca Juga: Pilihan Usaha di Rumah Tanpa Meninggalkan Anak, Ibu-Ibu Wajib Simak!

Nah, itu dia 5 kriteria pebisnis handal yang bisa Sahabat Wirausaha tiru dalam kehidupan sehari-hari. Menumbuhkan semua karakter tadi dalam menjalankan bisnis penting sifatnya demi mencapai bisnis skala besar. Sebab, bisnis-bisnis raksasa seperti Apple Inc. dan Hewlett-Packard pun dimulai dari praktik bisnis rumahan, bukan? Semua tergantung seberapa ingin kita mengembangkan bisnis. Yuk, jangan takut naik kelas!

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.